jagomart
digital resources
picture1_Filsafat Ilmu Pdf 5549 | Bedah Buku - Filsafat Ilmu - Klasik Hingga Kontemporer


 578x       Tipe PDF       Ukuran file 0.26 MB    


Filsafat Ilmu Pdf 5549 | Bedah Buku - Filsafat Ilmu - Klasik Hingga Kontemporer

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 10 Feb 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                          BAB I
                                                    PENDAHULUAN
                             Berpikir adalah ciri khas manusia.makhluk-makhluk lain tidak mempunyai
                      kemapuan berpikir. Lahirnya filsafat dan ilmu pengetahuan bermula dari aktivitas
                      berpikir. Karena itu, inti berfilsafat adalah berpikir. Berpikir yang dapat disebut
                      berfilsafat adalah beerpikir yang mempunyai ciri-ciri tertentu, yakni berpikir yang
                      radikal, sitematis dan universal. Judul Buku yang akan di bedah “filsafat ilmu :
                      klasik  hingga  kontemporer”  dari  penulis  Akhyar  Yusuf  Lubis.  Buku  ini
                      diterbitkan oleh Rajawali Pers di Jakarta tahun 2016. Buku ini mengajak kepada
                      kita  apapun kelimuan Anda akan sangat sulit melepaskan diri dari Filsafat Barat
                      yang mulai berkembang sejak ribuan tahun lalu. Buku ini mencoba menyajikan
                      tema mendasar perihal filsafat ilmu (epistimologi) dan metodologi secara runut
                      dan sistematis. Pada bab ini akan dipaparkan mulai perihal sumber pengetahuan,
                      objek  pengetahuan,  struktur  pengetahuan  teori  atau  kriteria  kebenaran,  hingga
                      batas dan jenis pengetahuan.
                             Buku ini terbagi dalam sembilan bab. Bab pertama hingga bab keenam
                      membahas pengertian  dasar  filsafat,  epistemologi,  logika  dan  metodologi  dari
                      masa Yunani Klasik hingga era modern (nasionalisme, empirisme, positivisme).
                      Pembahasan-pembahasan di sejumlah bab ini  amat  penting  apa  lagi  dikaitkan
                      dengan  pemahaman  terhadap  teori  dan  kritikan  posmodernisme  atas  asumsi
                      (epistemologis,  aksiologis,  atau  ontologis)  modernisme.  Di  bab  tujuh  terdapat
                      pembahasan tentang paradigma bedasarkan hasil pemikiran dari Thomas Samuel
                      Khun      yang     membawa        pemahaman       perihal    ketidaksepadanan
                      (incommensurability)dan plularitas paradigma. Berbeda dengan positivisme yang
                      menekankan  “kesatuan”  atau  “keseragaman”.  Adapun  bab  kedelapan  dan
                      kesembilan  di  buku  ini  membahas  mengenai  hermeunetika  dan  fenomenologi.
                      Hermeunetika dan  fenomenologi  memliki  asumsi  dasar  yang  berbeda  dengan
                      positivisme. Adapun di makalah ini akan mambahas pad bab satu dan dua.
                                                                                                  1
                                                                  BAB II
                                                         DESKRIPSI ISI BUKU
                          1.   Bab pertama ( Filsafat : sebuah perkenalan singkat)
                          A. Apa itu filsafat
                               Filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno yakni philosophia dan philosophos
                          yang berarti “orang yang cinta pada kebijaksanaan” atau cinta pada pengetahuan”.
                          Karena itu, filsafat dengan sedirinya identik dengan cara/metode berpikir yang
                          selalu  mempertanyakan segala  sesuatu  secara  kritis  dan  mendasar.  Adapun
                          pertanyaan itu  muncul  dari  rasa  ingin  tahu  manusia  (homo  curiosus)  terhadap
                          dunia  dan  dirinya.  Pertanyaan  itu  bisa  pula  berkaitan  dengan  pertanyaan-
                          pertanyaan sederhana atau juga pertanyaan-pertanyaan serius yang membutuhkan
                          keseriusan untuk menjawabnya.
                               Adapun  bentuk  pertanyaan  sehari-hari (pertanyaan  sederhana)  dengan
                          pertanyaan  teknis  dan  mendalam  (pertanyaan  serius)  tersebut  memberikan
                          jawaban yang berbeda. Pertanyaan sehari-hari memberikan jawaban yang dikenal
                          dengan  pengetahuan  eksistensial  sementara  pertanyaan  teknis  dan  mendalam
                          menghasilkan jawaban yang disebut filsafat. Arinya apabila seseorang berpikir
                          demikian  dalam  menghadapi  masalah  dalam  hubungannya  dengan  kebenaran,
                          adalah orang itu telah memasuki  filsafat. Pelanuturan dan uraian yang tersusun
                          oleh pemikirannya itu adalah filsafat.
                               Akhyar Yusuf Lubis Menyatakan bahwa filsafat bukanlah tanda seru namun
                          filsafat  adalah  sebuah  tanda  tanya,  sehingga  pemahaman  kita  tentang  segala
                          sesuatu semakin diperluas dan diperdalam. Dalam buku filsafat ilmu karangan
                          Akhyar Yusuf  Lubis,  ada  beberapa  pengertian  yang  dapat  digunakan  untuk
                          memahami apa itu filsafat.diantaranya adalah sebagai berikut:
                          1.   Filsafat  sebagai  upaya  spekulatif  untuk  menyajikan  suatu pandangan
                               sistematik  serta  lengkap  tentang  seluruh  realitas.  Filsafat  mencoba
                               memberikan  gambaran  (pemetaan)  tentang  pemirikiran  manusia  yang
                               bercerai-cerai menjadi suatu keseluruhan secara konseptual.
                          2.   Filsafat  sebagai  upaya  untuk mencari sifat hakiki dari realitas (esensialis).
                               Pencarian  filsafat  ini   memasuki  dimensi  kepercayaan.  Misalnya  pada
                                                                                                                 2
                               kepercayaan adanya Tuhan sebagai zat yang menciptakan semua realitas di
                               semesta ini.
                          3.   Filsafat  sebagai  upaya  untuk  menentukan  batas-batas  dan  jangkauan
                               pengetahuan.
                          4.   Filsafat  sebagai  hasil  suatu  penelitian  kritis  atas  pengandaian-pengandaian
                               dan  pertanyaan-pertanyaan  yang  diajukan  dari  berbagai  bidang  ilmu
                               pengetahuan.
                          5.   Filsafat  sebagai  disiplin  ilmu  yang  berupaya  untuk  membantu  anda untuk
                               menyatakan apa yang anda katakan dan untuk mengatakan apa yang anda
                               lihat.
                          B. Dari Mitos Ke Logos
                                  Bertanya  dan  mencari jawaban  atas  berbagai  macam  pertanyaan  telah
                          dilakukan  oleh  para  filsuf  sepanjang  sejarah  pemikiran  selama  ribuan  tahun.
                          Pertanyaan-pertanyaan  seperti  dari  manakah  asal-mula  alam,  apakah  alam
                          termasuk  manusia,  apakh  manusia  itu  secara  prinsip  sama  dengan  binantang
                          (sekedar hasil evolusi) ataukah ia justru makhluk rasional yang diciptakan Tuhan
                          dan  bertanggung  jawab  atas  tindakan  dan  pilihan  hidup  lainnya.  Adapun
                          pertanyaan-pertanyaan filosofis itu muncul saat manusia sudah mulai menyadari
                          bahwa dirinya berbeda dengan alam.
                                  Pada  alam  pikiran  mistis  (pra-logis);  manusia,  alam,  tumbuhan  dan
                          binatang digolongkan dalam satu kelas. Maksudnya, tidak ada perbedaan antar
                          manusia dengan objek lain. Alam dianggap memiliki kekuatan (jiwa) yang disebut
                          anima. Pandangan pra-logis (mistis) ini disebut hylozoisme. Pandangan ini lantas
                          berganti  dengan pandangan dunia logis  yang melihat adanya perbedaan antara
                          manusia dengan alam (ontologis). Pada tahap ini, manusia mulai mencoba untuk
                          mempertanyakan  alam  dan  dirinya.  Karena  penjelasan  mitologi  tidak  dapat
                          dijelaskan atau “dikontrol” oleh rasio, maka tokoh filsafat Yunani abad ke-6 SM
                          mulai memberiakn penjelasan mengenai berbagai masalah yang didasarkan atas
                          penjelasan atau argumen yang rasional. Lantaran itu, sering disebut bahwa filsafat
                          lahir  ketika  logos  (akal  budi  atau  rasio)  menggantikan  mitos.   Pikiran-pikiran
                                                                                                                 3
                          filosofis  tentang  manusia  dan alam  yang  berbau  mitos  itu  mulai  bergeser  dan
                          pelan-pelan hilang
                          C. Periodisasi Filsafat Barat
                          1.   periode yunani
                                   Pada  periode  ini  (6000  SM=400 M),  filsafat  dibagi  2  masa.  Yang
                               pertama, masa pra-Socrotes pemikiran para filsuf yunani di masa itu berkaitan
                               dengan pertanyaan tentang alam dan terbuat dari apa alam itu. Berdasarkan
                               rasio, para filsuf masa ini sampai pada kesimpulan bahwa alam itu merupakan
                               satu susunan yang teratur dan harmonis. Karena itu, filsafat pada masa Pra-
                               Socrates ini disebut kosmosentris. Contoh Filsuf pra-Socrates adalah Thales
                               Pythagoras dan Heraclitos.
                                   Thales  adalah  filsuf  alam,  yang  berusaha  untuk  memberikan  jawaban
                               terkait asal mula alam dengan mengabaikan penjelasan mitos dan dewa-dewa
                               yunani. Phytagoras  berpendapat  bahwa  adanya  harmoni  pada  alam  karena
                               alam atau benda-benda dibuat atas dasar prinsip bilangan (matematika). Ia
                               meyakini  bahwa  kunci  pemahaman  alam  semesta  adalah  angka-angka.
                               Heraclitos,  filsuf  yang  disebut  dengan  ‚orang    yang  tidak  jelasƒ  dan
                               ketidakjelasannya terlihat dalam gaya tulisannya.
                                   Yang kedua, masa Yunani klasik (abad pertengahan dan modern) yaitu
                               Socrates, Plato dan Aristoteles.
                                   Socrates adalah seorang kritis yang selalu mempertanyakan segala hal. Ia
                               mempertanyakan dasar  argumentasai  dan  konsisten  berpikir  para  tokoh di
                               zamannya.  Ucapannya  yang  terkenal  saat  ini  adalah  “kenalilah  dirimu
                               sendiri!”. Selain seorang pemikir beras, socrates dikenal pula sebagai seorang
                               ynag teguh pendirian dan seorang yang memiliki moralitas yang tinggi. Ia
                               percaya bahwa di bimbing oleh suara ilahi. Socrates yang sangat terkenal itu
                               tidak meninggalkan tulisan. Pemikirannya justru diketahui melalui muridnya
                               yang  sangat  mengaguminya,  yaitu  plato.  Plato  dan  aristoteles  adalah  dua
                               filsuf  besar  setelah  socrates  yang memiliki wawasan  yang sangat luas dan
                               pemikiran mereka banyak memengaruhi filsafat Barat sampai sekarang ini.
                                                                                                                 4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i pendahuluan berpikir adalah ciri khas manusia makhluk lain tidak mempunyai kemapuan lahirnya filsafat dan ilmu pengetahuan bermula dari aktivitas karena itu inti berfilsafat yang dapat disebut beerpikir tertentu yakni radikal sitematis universal judul buku akan di bedah klasik hingga kontemporer penulis akhyar yusuf lubis ini diterbitkan oleh rajawali pers jakarta tahun mengajak kepada kita apapun kelimuan anda sangat sulit melepaskan diri barat mulai berkembang sejak ribuan lalu mencoba menyajikan tema mendasar perihal epistimologi metodologi secara runut sistematis pada dipaparkan sumber objek struktur teori atau kriteria kebenaran batas jenis terbagi dalam sembilan pertama keenam membahas pengertian dasar epistemologi logika masa yunani era modern nasionalisme empirisme positivisme pembahasan sejumlah amat penting apa lagi dikaitkan dengan pemahaman terhadap kritikan posmodernisme atas asumsi epistemologis aksiologis ontologis modernisme tujuh terdapat tentang paradigma bedasa...

no reviews yet
Please Login to review.