Authentication
205x Tipe PDF Ukuran file 0.91 MB Source: eprints.ukh.ac.id
Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2022 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN TERAPI OKUPASI 1, 2 Mia Ananda Putri S.Dwi Sulisetyawati 1Mahasiswa Prodi Kesehatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2Dosen Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta Email : miaputri22012001@gmail.com ABSTRAK Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indera tanpa terdapat rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indera tanpa stimulus eksteren : persepsi palsu. Pasien dengan adanya halusinasi perlu diberikan strategi pelaksanaan atau terapi untuk mengontrol halusinasi supaya tidak mengikuti arahan dalam bisikan, salah satunya memberikan terapi okupasi menggambar. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi diruang abimanyu rsjd Surakarta. Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi yang dilakukan tindakan keperawatan individu terapi okupasi menggambar selama 3 hari didapatkan Hasil penurunan tanda dan gejala yang awalnya sering terjadi menjadi jarang. Rekomendasi tindakan individu terapi okupasi menggambar efektif dilakukan pada pasien halusinasi agar pasien mampu mengalami penurunan tanda dan gejala halusinasi. Kata Kunci : Halusinasi, Terapi Okupasi Menggambar, Penurunan tanda dan gejala halusinasi Nursing Study Program Diploma Three Faculty of Health Sciences Kusuma Husada University Surakarta 2022 PHYSICAL NURSING CARE TO PATIENTS WITH SENSORY PERCEPTION DISORDERS: HEARING DISORDERS WITH OCCUPATIONAL THERAPY 1, 2 Mia Ananda Putri S.Dwi Sulisetyawati 1Student of Health Study Program Diploma Three Faculty of Science Health Kusuma Husada University Surakarta 2Lecturer of Bachelor Nursing at Kusuma Husada University Surakarta Email : miaputri22012001@gmail.com ABSTRACT Hallucinations are disturbances or changes in perception in which the patient perceives something that is not actually happening. Reaction of the five senses without any external stimulation. The reaction occurred as experience of the five senses perception without any external stimulus: false perception. Patients with hallucinations need to get treated through strategies or therapy to control the hallucinations so they don't follow any whisper directions, one of which is by providing occupational therapy drawing. The purpose of this case study is to find out the representataion of mental nursing care in patients with sensory perception disorders: hallucinations in the Abhimanyu room of RSJD Surakarta. The results of the study showed that the treatment of mental nursing care in patients with sensory perception disorders: hallucinations which performed by individual nursing actions of occupational therapy drawing for 3 days. The results is decreased signs and symptoms that initially often occurred became seldom. Recommendations of individual actions through occupational therapy is effective for hallucinating patients since the patients able to achieve decreased signs and symptoms of hallucinations. Keywords: Hallucinations, Occupational Therapy Drawing, Reducing signs and symptoms of hallucinations PENDAULUAN Halusinasi merupakan distorsi jika dibandingkan dengan Riskesdas persepsi yang tidak nyata dan terjadi 2013, yaitu mengalami kenaikan dari pada respons neurobiologis 1,7% menjadi 7%. Masalah kesehatan maladaptive (Stuart, Keliat, dan jiwa di Indonesia pada tahun 2018 Pasaribu, 2016). Klien dengan mengalami peningkatan (Riskesdas, halusinasi yang telah dikendalikan oleh 2018). Sulahyuningsih, (2016), halusinasinya akan melakukan perilaku Menunjukkan bahwa Di Rumah Sakit yang membahayakan dirinya, orang Jiwa Surakarta memiliki jumlah pasien lain, dan juga lingkungannya (Scott, halusinasi cukup tinggi, pada tahun 2017). Halusinasi pendengaran yang 2012 sebanyak 2.230 orang, tahun 2013 dialami pasien bahkan mempengaruhi meningkat menjadi 2.569 orang. pikiran, dimana pasien diperintahkan Salah satu contoh cara untuk untuk melakukan hal-hal yang mengontrol halusinasi pendengaran terkadang membahayakan diri sendiri adalah dengan cara terapi okupasi atau maupun orang lain dan lingkungan terapi kerja. Terapi okupasi merupakan sekitar (Barus dan Deborah, 2019). terapi yang lebih mengarah pada Masalah keperawatan yang mungkin pengobatan alami dengan pendekatan terjadi pada klien dengan masalah batin dan bukan menggunakan obat- kesehatan jiwa ialah bahaya sikap obatan kimia. Salah satu manfaat dari kekerasan yang berpotensi merugikan terapi okupasi adalah supaya membantu diri sendiri juga orang lain. Isolasi individu dengan kelainan atau sosial, lebih khususmya klien menjauh gangguan fisik, mental, mengenalkan dari orang lain dan masalah persepsi individu dengan lingkungan sensori : halusinasi indera pendengaran, lingkungan sekitar sehingga dapat khususnya suara atau bunyi yang ada mencapai peningkatan, perbaikan, tanpa struktur atau tidak nyata maupun pemeliharaan kualitas hidup. (Patimah, Siti, 2021). Hal ini dikarenakan klien akan dilatih World Health Organization untuk belajar mandiri dengan latihan- (WHO), 2016, Mengatakan bahwa latihan yang terarah ( Jatinandya & Halusinasi diderita lebih dari 21 juta Dedy, 2020). orang diseluruh dunia. Tercacat sekitar Terapi okupasi menggambar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta (bebas) adalah bentuk komunikasi dari orang terkena bipolar, 21 juta orang alam bawah sadarnya, menggambar terkena skizofrenia, serta 47,5 juta bebas membawa perubahan bagi orang terkena demensia. Hasil data kesehatan mental penderita. Bahwa Riset Kesehatan Dasar (2018) kata-kata dapat di salurkan melalui menunjukkan terjadinya peningkatan kegiatan menggambar sehingga proporsi gangguan jiwa yang signifikan terdapat perbaikan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dari uraian tersebut penulis Tujuan penelitian ini adalah untuk tertarik untuk mengajukan kasus mengetahui pengaruh penerapan terapi halusinasi pendengaran sebagai okupasi menggambar bebas terhadap proposal Karya Tulis Ilmiah yang perubahan halusinasi. berjudul Asuhan Keperawatan Jiwa Teknik yang digunakan yaitu Pada Pasien Dengan Gangguan dengan cara menggambar, dengan Persepsi Sensori : Gangguan menggambar tersebut mampu Pendengaran Dengan Dengan Terapi membawa perubahan bagi kesehatan Okupasi. mental klien, dan melalui kegiatan METODE PENELITIAN menggambar dapat memperbaiki aspek Jenis Penelitian ini adalah kognitif, afektif, dan juga psikomotor deskriptif dengan menggunakan klien. Menggambar bebas bisa untuk metode pendekatan studi kasus. Subjek meminimalisir interaksi klien dengan dalam studi kasus ini adalah satu orang dunianya sendiri, mengeluarkan pasien dengan gangguan persepsi pikiran, perasaan, atau emosi yang sensori halusinasi diruang Abimanyu selama ini mensugesti sikap yang tidak RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta disadari klien, mampu memberi dilaksanakan pada tanggal 17 Januari dukungan seta memberi kesenangan, sampai 29 Januari 2022. Pengumpulan hiburan, dan juga mengalihkan data yang digunakan adalah perhatian klien dari halusinasi sehingga wawancara, observasi serta studi pikiran klien tidak tertuju pada dokumentasi. halusinasinya (Fekaristi, Uswatun, dan Anik, 2021). HASIL DAN PEMBAHASAN Terapi okupasi atau terapi kerja Studi kasus dipilih satu orang merupakan terapi yang mengarah pada klien sebagai subyek studi, sesuai pengobatan alami dengan pendekatan dengan kriteria inklusi yaitu klien batin dan bukan menggunakan obat- yang mengalami gangguan persepsi obatan kimia. Strategi pelaksanaan sensori halusinasi. Subyek studi kasus terapi okupasi menggambar (bebas) ini adalah Tn. L berjenis kelamin laki- diberikan selama 3 hari, dan dilakukan laki, berusia 35 tahun, beragama 1 kali dalam sehari dengan durasi waktu islam, pendidikan terakhir yaitu 45 menit. Penulis mengkaji data pasien SLTA, dan beralamat di Jalan Betet 5, menggunakan lembar observasi tanda Gremet, Ska, nomor register 0096xxx, dan gejala pasien dan lembar diagnosa medis gangguan persepsi kemampuan terapi okupasi pasien sensori halusiansi. Pengkajian untuk mengukur apakah ada penurunan dilakukan pada tanggal 18 Januari atau peningkatan pada klien setiap 2022 jam 10.00 WIB dengan hasil harinya. sebagai berikut DS : pasien mengatakan bahwa dirinya sering mendengar suara atau bisikan yang
no reviews yet
Please Login to review.