jagomart
digital resources
picture1_Filsafat Ilmu Pdf 51528 | Bab 1 Item Download 2022-08-20 07-51-11


 220x       Tipe PDF       Ukuran file 0.24 MB       Source: repository.unj.ac.id


File: Filsafat Ilmu Pdf 51528 | Bab 1 Item Download 2022-08-20 07-51-11
bab i pendahuluan 1 1 latar belakang masalah filsafat ilmu ialah bagian filsafat yang mengkaji hakikat ilmu atau ilmu yang membahas landasan ilmu secara filsafat mansur 2018 40 widyawati 2013 ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 20 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
            
                            BAB I 
                          PENDAHULUAN 
                               
              1.1 Latar Belakang Masalah  
                 Filsafat ilmu ialah bagian filsafat yang mengkaji hakikat ilmu, atau ilmu 
              yang membahas landasan ilmu secara filsafat (Mansur 2018:40). Widyawati 
              (2013:94) berpendapat bahwa, “peran Filsafat Ilmu adalah untuk menjelaskan 
              hakikat ilmu yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga dapat diperoleh 
              pemahaman yang padu mengenai berbagai fenomena alam yang telah menjadi 
              objek ilmu itu sendiri, selain itu filsafat ilmu juga dapat melatih cara berfikir 
              menjadi lebih kritis”.  Atmaja (2020:20) menegaskan, “peran Filsafat Ilmu 
              sangat  penting  untuk  memberikan  Batasan  secara  realistis  dan  logis  untuk 
              mengembangkan ilmu pengetahuan agar tidak merugikan manusia, alam, dan 
              lingkungan”. Pemahaman mendasar mengenai Filsafat Ilmu diharapkan akan 
              berguna untuk memberi arah dan dasar dalam menentukan kebijakan-kebijakan 
              yang mengatur kepentingan masyarakat secara umum, maupun yang berkaitan 
              dengan pengembangan ilmu pengetahuan di masa mendatang (Astuti 2020:3).  
                 Keberadaan mata kuliah Filsafat Ilmu pada UNJ sendiri khususnya pada 
              program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan merupakan salah satu mata 
              kuliah  wajib  yang  harus  diambil  dan  dilewati  oleh  mahasiswa.  Pentingya 
              mempelajari Filsafat Ilmu adalah karena Filsafat Ilmu kadang disebut sebagai 
              filsafat khusus yaitu cabang filsafat yang membahas hakikat ilmu, penerapan 
              berbagai metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan 
              asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan 
              kejelasan yang lebih pasti (Poedjiadi dan Al-Muchtar 2015:122). Filsafat pada 
              hakikatnya bukan hanya mengajarkan manusia untuk berpikir kritis tetapi juga 
              berpikir  secara  mendalam  (Rosichin  2019:37).  Kegiatan  berpikir  secara 
              optimal, cermat dan kritis ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa khususnya 
              mahasiswa program studi pendidikan teknik bangunan yang dituntut untuk 
                              1 
            
                                                2 
            
              menganalisis  dan  menyelesaikan  segala  permasalahan  dalam  pekerjaannya, 
              sebagai contoh bagi mahasiswa lulusan pendidikan teknik bangunan yang akan 
              menjadi guru membutuhkan cara berpikir kreatif dan kritis untuk menentukan 
              model  dan  metode  mengajar  yang  tepat  agar  dapat  menyampaikan  materi 
              pembelajaran yang sulit dipahami menjadi lebih mudah dipahami bagi peserta 
              didiknya,  selain itu berpikir secara mendalam mengenai teknologi teknik sipil 
              dapat membuat pemikiran lulusan pendidikan teknik bangunan yang bekerja 
              pada bidang konstruksi menjadi lebih kaya dan berkembang untuk menemukan 
              solusi tentang permasalahan  pada proyek dengan cepat dan tepat. Menurut 
              Putra dan Amalia (2020:58) berpikir kritis sendiri sudah menjadi salah satu 
              kompetensi yang wajib dicapai untuk mengkonstruksi pengetahuan mahasiswa. 
                  Poedjidi dan Al-Muchtar (2015:13) mengungkapkan, “para ahli filsafat 
              telah banyak memberikan pengertian dan definisi tentang filsafat itu sendiri. 
              Tetapi, terdapat keragaman dalam memberikan pengertian dan merumuskan 
              definisi tersebut. Hal ini terjadi karena masing-masing ahli filsafat atau filsuf 
              itu mempunyai konsep yang berbeda dengan filsuf yang lain dan memiliki dasar 
              pemikiran  dan  pandangan  yang  berbeda  pula.”  Oleh  karenanya,  untuk 
              memudahkan penyampaian dan penafsiran terhadap materi yang diberikan oleh 
              pendidik  kepada  peserta  didik,  diperlukanlah  suatu  media  pembelajaran 
              (Pratama 2018:187).  
                 Seiring dengan berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi 
              (TIK), media pembelajaran sekarang ini kian beragam. pendidik harus pintar 
              memilih media yang tepat sehingga dapat memudahkan peserta didik untuk 
              memahami materi yang disampaikan (Novitasari 2016:9). Sejalan dengan itu 
              Muhson  (2010:1)  berpendapat,  “perlu  dikembangkan  berbagai  model 
              pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar proses pembelajaran tidak terkesan 
              kurang  menarik  dan  membosankan  yang  akan  berdampak  menghambat 
              terjadinya transfer of kwonledge, salah satunya dengan mengembangkan media 
              pembelajaran  yang  kreatif”.  Karena  teknologi  berfungsi  sebagai  sebuah 
                               
            
                                                3 
            
              lingkungan belajar untuk mengembangkan pemahaman konseptual pesera didik 
              (Putrawangsa dan Hasanah 2018). 
                 Agar bidang pendidikan tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi, maka 
              diperlukan  menghadirkan  sebuah  media  pembelajaran  yang  memanfaatkan 
              teknologi seperti komputer atau smarthphone. (Mawaddah 2019:175). Sejalan 
              dengan itu, Munir (2015:17) menegaskan, “penggunaan media pembelajaran 
              ini dimaksudkan untuk membantu pendidik dalam penyampaian materi yang 
              diajarkan serta menciptakan pola penyajian yang interaktif dan juga membantu 
              peserta  didik  dalam  memahami materi yang dipelajarinya, sehingga proses 
              pembelajaran  akan  berkembang  dengan  baik”.  Penggunaan  media 
              pembelajaran  interaktif  dapat  menghemat  waktu  persiapan  mengajar, 
              meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, dan mengurangi kesalahpahaman 
              mahasiswa  terhadap  penjelasan  yang  diberikan  dosen  (Ali  2009:12).  Oleh 
              karena, itu pengembangan media pembelajaran tentunya diperlukan pendekatan 
              yang akan dapat membentuk karakteristik media, sesuai dengan tujuan praktis 
              yang diharapkan (Atmaja 2020:21).   
                 Berdasarkan hasil survei, analisis kebutuhan tentang pengembangan 
              media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata kuliah Filsafat 
              Ilmu yang telah dilakukan pada mahasiswa program studi Pendidikan Teknik 
              Bangunan FT yang sudah pernah mengambil mata kuliah Filsafat Ilmu pada 
              semester  105,  107,  109  dan  111.  Sebanyak  50  responden  terbagi  menjadi 
              beberapa  Angkatan,  yaitu  37  mahasiswa  angkatan  2016,  11  mahasiswa 
              angkatan 2017 dan masing masing 1 orang dari angkatan 2018 dan 2019. Dari 
              hasil  Analisis  kebutuhan  yang  telah  diisi  oleh  responden  didapatkan  data 
              sebesar  96%  atau  sebanyak  48  responden  mengatakan  bahwa  media 
              pembelajaran  yang  digunakan  pada  mata  kuliah  Filsafat  Ilmu  adalah 
              powerpoint, sedangkan keefektifan penggunaan powerpoint sangat bergantung 
              pada persiapan pendidik dalam menyiapkan dan menyampaikan materi. Selain 
              itu  didapatkan  juga  data  mengenai  nilai  para  mahasiswa  yaitu  dari  50 
              responden, hanya 6% yang mendapatkan nilai A dan 46% responden yang 
                               
            
                                                4 
            
              mendapatkan  nilai  di  bawah  B.  Oleh  karena  itu,  dengan  melakukan 
              pengembangan media berbasis multimedia interaktif ini diharapkan dapat lebih 
              membantu  mahasiswa  dalam  memahmi  pembelajaran  dan  meningkatkan 
              presentase perolehan nilai A pada mata kuliah Filsafat Ilmu. Selanjutnya pada 
              hasil  survey  ini    juga  menunjukkan  presentase  sebesar  98%  mahasiswa 
              menjawab perlu adanya pengembangan media pembelajaran pada mata kuliah 
              Filsafat  Ilmu.  Dan  90%  mahasiswa  menjawab  pengembangan  media 
              pembelajaran berupa multimedia interaktif dirasa cocok untuk mata kuliah 
              Filsafat Ilmu. 
                 Permasalahan pada mata kuliah Filsafat Ilmu terkait hasil belajar dapat 
              disebabkan  oleh  beberapa  faktor.  Berdasarkan  analisis  kebutuhan  yang 
              dilakukan, sebanyak 41 responden merasa mata kuliah Filsafat Ilmu memiliki 
              materi  yang  sedikit  sulit  untuk  dipahami  oleh  mahasiswa.  Dan  dengan 
              penggunaan media pembelajaran saat ini yang berupa powerpoint, sebesar 78% 
              mahasiswa menyatakan penggunaan media pembelajaran pada mata kuliah 
              Filsafat  Ilmu  dapat  ditingkatkan  lagi  untuk  membantu  memahami  materi. 
              Beberapa materi yang sulit dipahami dapat disebabkan karena beberapa materi 
              Filsafat Ilmu bersifat konsep teoritis dan abstrak. 
                 Dengan  pembelajaran  di  kelas  selama  90  menit  per  pertemuan 
              menyebabkan  keterbatasan  waktu  untuk  menjelaskan  materi  yang  sulit 
              dipahami oleh mahasiswa di dalam kelas. Selain itu, kurangnya minat dan 
              motivasi belajar mahasiswa juga menjadi salah satu faktor yang menghambat 
              dalam tercapainya hasil belajar yang memuaskan bagi mahasiswa. Mahasiswa 
              rata-rata menganggap belajar filsafat itu berat karena materinya susah dipahami 
              dan  berdasarkan  hasil  belajar  mahasiswa  belum  menunjukkan  hasil  yang 
              memuaskan  (Fathurrochman  2018:32).  Padahal  mempelajari  Filsafat  Ilmu 
              memiliki  manfaat  yang  banyak  bagi  mahasiswa,  Filsafat  mengajarkan 
              mahasiswa  untuk  menyadari  betapa  pentingnya  kegiatan  berpikir  secara 
              optimal, cermat dan kritis (Wahana 2017:133).  
                               
            
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i pendahuluan latar belakang masalah filsafat ilmu ialah bagian yang mengkaji hakikat atau membahas landasan secara mansur widyawati berpendapat bahwa peran adalah untuk menjelaskan mempunyai banyak keterbatasan sehingga dapat diperoleh pemahaman padu mengenai berbagai fenomena alam telah menjadi objek itu sendiri selain juga melatih cara berfikir lebih kritis atmaja menegaskan sangat penting memberikan batasan realistis dan logis mengembangkan pengetahuan agar tidak merugikan manusia lingkungan mendasar diharapkan akan berguna memberi arah dasar dalam menentukan kebijakan mengatur kepentingan masyarakat umum maupun berkaitan dengan pengembangan di masa mendatang astuti keberadaan mata kuliah pada unj khususnya program studi s pendidikan teknik bangunan merupakan salah satu wajib harus diambil dilewati oleh mahasiswa pentingya mempelajari karena kadang disebut sebagai khusus yaitu cabang penerapan metode upaya mencari akar persoalan menemukan asas realitas dipersoalkan bidang terse...

no reviews yet
Please Login to review.