Authentication
146x Tipe PDF Ukuran file 0.17 MB Source: eprints.walisongo.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Persepsi a. Pengertian Persepsi Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan, persepsi 1 adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan. Perhatian merupakan syarat psikologis bagi individu dalam mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dengan demikian, maka apa yang diperhatikan akan benar-benar disadari oleh individu yang bersangkutan, karena itu kesadaran mempunyai korelasi yang positif. Semakin diperhatikan suatu objek akan semakin jelas bagi individu. Jadi apa yang diperhatikan benar-benar disadari dan berada pada pusat kesadaran. Hanif Ismail mengatakan persepsi adalah suatu proses mental memberi makna atau arti terhadap sesuatu atau hal setelah kita memperoleh informasi melalui indera. 2 Menurut Abdurrahman Saleh, persepsi merupakan proses menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. 3 Sedangkan Bimo Walgito mengkatagorikan persepsi sebagai suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan 1 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm. 880 2 Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta : DEPDIKNAS, 2006), hlm. 454 3 Abdurrahman Saleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam (Jakarta : Prenada Media, 2004), Cet.I, hlm.88. 8 9 untuk dikembangkan sedemik,ian rupa sehingga dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. Sedangkan Bimo Walgito mengkatagorikan persepsi sebagai suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut sensoris.4 Persepsi adalah apa yang ingin dilihat seseorang yang belum tentu sesuai dengan fakta yang sebenarnya, yang menyebabkan dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama memberikan interpretrasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau dialaminya.5 Dari beberapa pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan seseorang atas rangsangan yang diterimanya dengan melalui pencernaan rangsang oleh alat inderanya. b. Proses Terjadinya Persepsi Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut ; objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat atau apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis.6 Dua orang yang melihat hal dan kejadian yang sama di waktu yang sama mungkin mempunyai interpretasi yang berbeda. Hal ini berdasarkan atas persepsi mereka yang dipengaruhi oleh beberapa hal 4 Bimo walgito, Pengantar Oemar Hamalik, Psikologi Umum,(Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm.88 5 Prof., Dr. Sondang P. Siagian, M. PA, Teori MOtivasi dan aplikasinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), Cet.3, hlm.98-99. 6 Bimo walgito, Pengantar Oemar Hamalik, Psikologi Umum,(Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm.71 10 yang menyangkut kondisi dari diri mereka sendiri, hal yang dilihat atau dialaminya serta kondisi lingkungan sekitarnya. c. Ciri-ciri Persepsi : Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna ada ciri-ciri tertentu dalam dunia persepsi : 1) Modalitas, yakni rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap indera (sahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu bagi rasa, bunyi bagi pendengaran, sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya) 2) Dimensi ruang sehingga dapat menyatakan atas-bawah, tinggi- rendah, latar depan-belakang. 3) Dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda. 7 4) Struktur konteks, yakni keseluruhan yang menyatu. d. Aspek- aspek Persepsi: James F. Calhoun menyatakan, persepsi yang kita kenal mempunyai tiga dimensi yang menandai konsep diri8, yaitu: 1) Pengetahuan Yaitu apa yang kita ketahui (atau kita angggap tahu) tentang pribadi orang lain dari wujud lahiriyah, perilaku, masa lalu, perasaan, motif, dan sebagainya. 2) Pengharapan Yaitu gagasan atau harapan kita terhadap seseorang kemauan kita ingin menjadi apa orang tersebut. 7 Aburrahman saleh dan Muhbib Abdul wahab, op Cit, hlm.89 8 James F Calhoun, Psikologi Tentang Penyesuain dan hubungan Kemanusian (Semarang : IKIP Press, 1995), hlm.285 11 e. Prinsip-prinsip persepsi antara lain : 1) Persepsi itu relatif bukan absolut Dasar pertama dari perubahan rangsang dirasakan lebih besar dari pada rangsang yang datang kemudian. Keadaan ini tidak mutlak, mengingat faktor lain yang berperan, misalnya intensitas perhatian. 2) Persepsi itu selektif. Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsang saja pada saat tertentu. Ranangsan yang diterima tergantung pada apa yang pernah dipelajari, apa yang menarik perhatian, dan ke arah mana persepsi itu mempunyai kecenderungan. 3) Persepsi itu mempunyai tatanan. Orang mempunyai rangsang dalam bentuk hubungan atau kelompok-kelompok, jika rangsang itu tidak lengkap, maka ia akan melengkapi agar menjadi jelas. 4) Persepsi dipengaruhi harapan dan kesiapan. Harapan dan kesiapan penerimaan pesan akan menentukan pesan mana yang dipilih untuk diterima dan diinterperetasikan. 5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan yang lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan persepsi akan ditelusuri karena adanya perbedaan individual, sikap dan motivasi. 9 Heterogenitas siswa dalam kelas memaksa seorang guru untuk memperhatikan minat serta perhatian setiap siswa dalam kelas (melakukan pendekatan individual). Mengingat tiap siswa bisa saja mempunyai tanggapan (persepsi) yang berbeda dengan siswa lainnya terhadap pembelajaran yang diberikan oleh seorang guru di kelas. 9 Selameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : PT. Asdi Mahakarya, 2003), hlm.103
no reviews yet
Please Login to review.