Authentication
317x Tipe PDF Ukuran file 0.59 MB
Materi Pembelajaran BAB Protista Kelas X Protista Protista adalah makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariotik). Umumnya, protista bersifat aerobic dan menggunakan mitokondria untuk respirasi. Pada kenyataannya, ada protista yang dapat berlaku sebagai produsen. Protista tersebut dapat melakukan fotosintesis (dapat membuat makanan sendiri). Nutrisi yang diperoleh dari fotosintesis protista tersebut dapat bersifat fototropik, heterotropik, atau keduanya. Protista memiliki flagella atau cilia dalam hidupnya dan dapat berkembang secara aseksual atau seksual. Pada kondisi yang kurang menguntungkan, protista dapat membentuk kistae. Secara taksonomis, protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu protista yang menyerupai jamur, protista yang menyerupai tumbuhan (ganggang atau Algae), dan protista yang menyerupai hewan (Protozoa). 1. Protista Mirip Jamur Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Oomycota (filum jamur air) Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab (air). Ciri-cirinya: 1) Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak. 2) Dinding selnya terdiri dari selulosa 3) Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk berenang. Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora. Contoh jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium. • Saprolegnia = Jamur yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air • Phytophthora = Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit. ✓ Phytophtora infestans, parasit pada kentang ✓ Phytophtora nicotinae, parasit pada tembakau ✓ Phytophtora palmifera, parasit pada kelapa 1 b. Myxomycota (filum jamur lendir) Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa. Jamur lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid. Contohnya adalah: Dictyostelium discoideum 2. Protista Mirip Tumbuhan Protista yang mirip tumbuhan meliputi alga uniseluler dan multiseluler, dinding selnya selulosa, mempunyai pigmen klorofil, xantofil, karoten, fikoeritrin, dan fikosantin yang terletak di dalam kloroplas, habitat di perairan tawar, laut, dan tempat-tempat lembab. Hidupnya ada yang mandiri, epifit, endofit, dan ada yang bersimbiosis secara mutualisme dengan jamur membentuk lichen. Ilmu yang mempelajari alga adalah ilmu alga adalah algologi/fikologi cabang dari ilmu biologi. a. Perkembangbiakan Algae 1) Secara membelah diri (asexual/vegetatif) a) Membenlah diri yaitu sel akan terbelah menjadi dua bagian yang sama (pembelahan biner). Contoh: Chlorella sp. b) Adapun perkembangbiakan secara fragmentasi terjadi pada algae berbentuk koloni, benang, dan berbentuk lembaran. Pada alga berbentuk benang, potongan-potongan yang akan menjadi individu baru disebut hormogonium. Contoh: Spyrogyra, Laminaria, Sargassum (hanya untuk yang hidupnya di atas permukaan air). c) Perkembangbiakannya dilakukan dengan zoospora (spora kembara). Contoh: Chlamydomonas, Ulva, Fucus, Turbinaria 2) Perkembangbiakan secara generatif a) Isogami/konyugasi (peleburan dua sel kelamin yang bentuk dan ukuran sama) Contoh: Spyrogyra, Chlamydomonas, Fucus 2 b) Anisogami (peleburan dua sel kelamin yang mempunyai bentuk sama tetapi ukuran berbeda) Contoh: Fucus, Sargasum c) Oogami (peleburan dua sel kelamin yang bentuk dan ukuran berbeda) Contoh: Vaucheria, Gracilaria, Gellidium Siklus hidup Spyrogyra Spyrogyra, alga hijau berbentuk filamen mempunyai butir tepung, perkembangbiakan secara seksual yaitu dengan konyugasi yaitu dua sel yang saling berdekatan kemudian membentuk jembatan penghubung, dan salah satu isi sel keluar masuk ke sel yang lain sehingga terbentuk zigot, dan zigot tumbuh menjadi zoospora (spora kembara) kemudian menjadi spyrogyra baru. Siklus hidup Ulva Ulva sering disebut selada laut, hidup di air laut, payau, dan perairan yang terpolusi bahan organik. perkembangbiakan secara asexual dengan membentuk zoosporangium pada bagian pinggir talus diploid, yang akan maenghasilkan zoospora berflagel 4. Adapun secara sexsual dengan talus ulva yang haploid akan menghasilkan gamet jantan dan betina berflagel 2 berbentuk sama (isogamet) gamet jantan membuahi gamet betina menjadi zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Talus diploid disebut sporofit, talus haploid disebut gametofit. b. Pengelompokan Algae Klasifikasi Algae didasarkan atas kandungan pigmen dominannya. 1) Algae hijau (Chlorophyta) Algae hijau mempunyai pigmen dominan yang berwarna hijau dan terkumpul di dalam kloroplast yang berbeda bentuknya. Hidup di air tawar; kolam gengan air, dan tempat lembab, juga air laut dangkal. Kloroplast berbentuk mangkok, misal: Chlorella Kloroplast berbentuk bintang, misal: Zygnema Kloroplast berbentuk spiral, misal: Spyrogyra Contoh lain algae hijau; Ulva, Chlamydomonas, Volvox globator, Ulotrix, Oedogonium 3 2) Algae keemasan (Chrysophyta) Algae keemasan ini mempunyai pigmen dominan karoten, pigmen lain yaitu klorofil dan fukosantin. Hidup di air tawar dan air laut, bentuk tubuh uniseslular dan multiselular, makanan cadangannya berupa laminarin. Contoh; Vaucheria, Diatomae (Navicula, Cycotella) 3) Algae coklat (Phaeophyta) Algae coklat memupnyai pigmen dominan fukosantin, tubuh mirip tumbuhan tingkat tinggi karena terdapat struktur yang menyerupai akar, batang dan daun ukuran ada yang mencapai puluhan meter. contoh Macrocystis. Hidup di laut, mempunyai zat algin pada dinding sel untuk mengatasi gelombang, mempunyai cadangan makanan laminarin. 4) Algae merah (Rhudopyta) Algae merah mempunyai pigmen dominan fikoeritrin dan fikosianin, Hidup di laut, mempunyai cadangan makanan tepung florida atau floridian 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa). a. Ciri-ciri Protozoa: 1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm. 2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral 3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri 4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit 5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi: holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik 6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll. 4
no reviews yet
Please Login to review.