Authentication
158x Tipe PDF Ukuran file 0.40 MB Source: pascasarjana.umt.ac.id
Jurnal Manajemen Bisnis ISSN: 2302-3449 I e-ISSN: 2580-9490 Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang Vol. 7 I No. 1, hal 24-34 ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHA UMKM DI PROPINSI BANTEN Yudi Nur Supriadi STISIP Yuppentek, Universitas Pendidikan Indonesia yudinur_supriadi@yahoo.co.id Keyword Abstract Implementation of Generic This study aims to analyze the variables of strategy implementation of Strategy, Sustainability of UMKM generic learning strategies to the sustainability variables of SMEs Business, Competitive Advantage business, this study provides a good understanding of theoretical and Strategy, Company Resources managerial steps that are not done by entrepreneurs of SMEs. The success of the business will be ensured to survive in the midst of industrial processing and weakening the economy both regionally and globally. Example of study 170 170 SMEs using SME cluster system in the processing industry in Banten Province. Data processing techniques using questionnaires. To test the predefined relationship model, the researcher uses a 23.00 analysis tool that can be used together (AMOS). The variables generated from the generic strategies of competitive strategies against the significant variables of MSME sustainability and have a positive effect on the sustainability of SMEs business. This research can give meaning for the sustainability of UMKM business in order to survive in global competition with big industry today and future ©2018 JMB, All right reserved I. PENDAHULUAN mempu mengurangi arus urbanisasi, (4). Pasar input dan output hasil-hasil produk UMKM, (5). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Penghasil devisa, (6). Peningkatan pendapatan dalam pembangunan ekonomi daerah menjadi nasional (Renstra Kemenkop RI: 2012) dengan sangat penting, peran penting dan strategis demikian terlihat jelas adanya kontribusi nyata UMKM dalam pertumbuhan ekonomi dan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan (UMKM) terhadap produk domestik Regional dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. bruto (PDRB) khususnya di Propinsi Banten, UMKM juga telah terbukti tidak terpengaruh paling tidak dalam kurun waktu lima tahun terhadap krisis. Ketika krisis menerpa pada terakhir sangat terasa. periode tahun 1997 – 1998, hanya UMKM yang Badan Pusat Statistik Propinsi Banten mampu tetap berdiri kokoh (LPPI:2015) [1]. mencatat adanya peninkatan kontribusi sektor Dengan melihat peluang dan kontribusi UMKM dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen. serta kenyataan yang ada peran UMKM Tak hanya itu, sektor UMKM juga telah terhadap perekonomian, maka maka dipandang membantu penyerapan tenaga kerja. Serapan perlu adanya grand strategy pengembangan tenaga kerja pada sektor UMKM tumbuh dari melalui pemberdayaan UMKM yang menjadi 96,99 persen menjadi 97,22 persen dalam sumber pertumbuhan baru perekonomian periode lima tahun terakhir. Sehingga Indonesia, dalam hal dapat berperan dalam : (1). berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Mensejahterakan masyarakat, (2). Membuka provinsi Banten yang terus mengalami lapangan pekerjaan, (3). Wahana pemerataan peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari pembangunan untuk mengatasi kesenjangan perkembangan Produk Domestik Regional pendapatan antar masyarakat, antar wilayah Bruto (PDRB) nominal pada tabel dibawah ini serta antara pedesaan dan perkotaan yang 24 25 Tabel. 1 Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2013 – 2016 Sumber : BPS Propinsi Banten Tahun 2016 Data peningkatan PDRB Provinsi Banten perekonomian, dimana pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun terus meningkat dalam adalah proses kenaikan output perkapita dalam kurun waktu 2013-2016, secara nominal PDRB jangka yang panjang [3]. Provinsi Banten bertambah 138.490 miliar rupiah, dari 377.836 miliar pada tahun 2013 menjadi Pengembangan dunia usaha di Propinsi 516.326 miliar rupiah pada tahun 2016 atau Banten tidak bisa dilepaskan dari peranan dunia meningkat sebesar 73%. Hal tersebut dapat usaha yang sudah ada, baik skala kecil maupun menunjukkan bagaimana peran UMKM sangat skala besar. Jumlah dunia usaha yang kian semakin dominan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. banyak dan keberadaannya tersebar luar Sehingga pemberdayaan UMKM merupakan keseluruh wilayah, sekalipun distribusinya sesuatu yang sangat penting dalam upaya terkadang ditemui beberapa kendala. Salah satu meningkatkan pertumbuhan perekonomian di pendorong pertumbuhan ekonomi adalah adanya Indonesia. Sumbangsih UMKM terhadap PDB iklim investasi yang baik ditunjang oleh menjadikan indikator pentingnya UMKM dalam produktifitas yang tinggi, perkembangan UMKM peningkatan pertumbuhan perekonomian di tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Indonesia, Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan indikator pertumbuhan 26 Tabel 2. Data Usaha Mikro, Kecil, Dan unit usaha, tenaga kerja dan produktivitas, (3) Menengah Berdasarkan Unit Usaha Di nilai ekspor [4] Provinsi Banten Studi tentang strategi keunggulan bersaing pemasaran dianalisis secara empirik. menjelaskan bahwa semua keunggulan kompetitif memiliki kehidupan yang terbatas. Pertanyaannya Duplikasi tidak jika itu akan terjadi, tapi kapan. Secara umum, keberlanjutan Keunggulan kompetitif adalah fungsi dari tiga faktor: (1) tingkat kompetensi inti Keusangan karena perubahan lingkungan, (2) tersedianya barang pengganti Kompetensi inti, dan (3) meniru kompetensi inti [5]. Penelitian lain seperti Menunjukkan bahwa strategi bersaing berpengaruh positif dan nyata terhadap pemberdayaan sumberdaya perusahaan. penelitian tentang strategi keunggulan bersaing pemasaran dengan pendekatan keunggulan strategi bersaing untuk Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Banten 2012 menjelaskan bagaimana perusahaan dapat menggunakan potensi strategi (pemberdayaan Pada tabel diatas jelas memperlihatkan membangun sumberdaya yang kuat bagi besarnya jumlah UMKM di Propinsi Banten keunggulan bersaing (competitive advantage). [6] mencapai 984,118 usaha, hal ini menjadi potensi bagi perkembangan perekonomian masyarakat Sementara keuntungan finansial kadang- agara pencapain kesejahteraan melalui UMKM kadang mungkin, UMKM mungkin tidak selalu dapat terwujud, hadirnya UMKM membawa menyadari hal ini atau merasa mudah untuk kekuatan bagi perekonomian daerah sehingga mengkonversi lingkungan keberlanjutan menjadi mampu meningkatkan pendapatan asli daerah keunggulan kompetitif Keunggulan kompetitif untuk operasional pembangunan, selain itu adalah konsep fitur dan sumber daya yang stabilitas usaha umkm sudah terukur dan teruji memungkinkan organisasi melampaui Pesaing dalam menghadapi semua krisis ekonomi di lainnya Dengan kata lain, keunggulan kompetitif tengah terpuruknya perekonomian bangsa namun membedakan perusahaan dalam satu atau Lebih UMKM mampu menjaga ketidakstabilan banyak faktor yang memungkinkan perusahaan perekonomian saat itu. Banyak pengusaha- untuk melayani lebih baik, menciptakan nilai pengusaha yang kolaps bahkan bangkrut dan lebih, kepada pelanggan dan Oleh karena itu sektor perbankan yang menjadi penopang bagi keberlanjutan lebih baik dari pada kompetitor. pertumbuhan ekonomi nasional turut ‘ambruk’, Untuk mencapai keunggulan kompetitif khususnya bank-bank swasta nasional kecil. Perusahaan harus memiliki kemampuan untuk Sedangkan UMKM tetap bisa bertahan bahkan membuat rekomendasi yang dapat memberikan bisa menembus pasar yang selama ini dikuasai kebutuhan target Pasar lebih baik dari yang lain. perusahaan besar. UMKM di Indonesia dapat [7] Keunggulan kompetitif termasuk faktor- bertahan di masa krisis ekonomi disebabkan oleh faktor yang mendukung dan memastikan 4 hal yaitu: (1) sebagian UMKM menghasilkan keberlanjutan organisasi bertahan hidup. barang-barang konsumsi (consumer goods), Memang keunggulan kompetitif lebih banyak dari khususnya yang tidak tahan lama, (2) mayoritas jumlah proposal yang menarik dibandingkan UMKM lebih mengandalkan pada non banking dengan Pesaing dari sudut pandang konsumen financing dalam aspek pendanaan usaha, (3) pada umumnya UMKM melakukan spesifikasi produk Dalam kajian di atas, baik secara teoritis yang ketat, dalam arti hanya memproduksi barang maupun berdasarkan hasil-hasil kajian atau jasa tertentu saja, dan (4) terbentuknya empiris menunjukkan bahwa masih perlu UMKM baru sebagai akibat dari banyaknya dilakukan pengkajian terhadap faktor strategi pemutusan hubungan kerja di sektor formal. keunggulan bersaing sumberdaya perusahaan, Keberlanjutan UMKM di Indonesia dapat ditinjau implementasi strategik generik perusahaan dan dari beberapa aspek, yaitu: (1) nilai tambah, (2) keberlanjutan usaha. Konsep dasar penelitian ini mengacu pada kajian. [8] 27 Penelitian ini mengkaji kausalitas diantara kemampuan perusahaan menghasilkan variabel-variabel dan sekaligus ingin keberlanjutan, terutama keberlanjutan mengetahui perbedaan kerberlanjutan usaha keuangan, sangat bergantung pada derajat antara kelompok pengelola, tenaga kerja keunggulan kompetitifnya. dengan penerapan strategi keunggulan bersaing, sumber perusahaan dan strategi Untuk melanggengkan keberadaannya, generik untuk mempertanhakan keberlanjutan keunggulan bersaing perusahaan tersebut juga usaha khususnya UMKM. harus berkelanjutan, karena pada dasarnya perusahaan ingin melanggengkan keberadaannya. Usaha mikro kecil dan menengah di Propinsi Keunggulan bersaing berkelanjutan merupakan Banten dijadikan sebagai kajian penelitian dengan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan alasan, bahwa perekonomian saat ini sangat akhirnya, yaitu keberlanjutan yang menghasilkan berkembang sangat pesat seiring tumbuhnya keuntungan tinggi. Artinya, keunggulan bersaing jumlah usaha mikro kecil dan menengah, jika berkelanjutan bukanlah tujuan akhir, tetapi analisis dari mulai perencanaan pembangunan merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir ekonomi, khususnya perencanaan usaha mikro perusahaan, yaitu meningkatkan keberlanjutan kecil dan menengah memerlukan perhatian yang perusahaan [9] Keunggulan bersaing besar dalam bidang pemasaran dan produksi. berkelanjutan merupakan nilai yang mampu Dalam hal ini adanya peningkatan persaingan diciptakan oleh perusahaan untuk konsumennya usaha UMKM di Propinsi Banten mengharuskan secara terus menerus. pemerintah dan pelaku ekonomi serta masyarakat diharapkan mempunyai kerja sama Keunggulan bersaing berkelanjutan ini dapat yang baik dan meningkatkan pelayanan melalui dilihat dari ketepatan perusahaan dalam nilai tambah, produksi, kualitas dan penjualan menyediakan produk dipasar dan respon agar tetap bertahan dan berkesinambungan. terhadap keluhan konsumen sepertikualitas produk, kebutuhan konsumen, pengusaan pasar Dengan demikian adanya kesadaran dan baru serta adanya. Keunggulan bersaing pada kebutuhan pelaku ekonomi dan masyarakat akan dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang mempertahankan strategi keunggulan bersaing dapat diciptakan perusahaan bagi para untuk dapat bertahan dan menemukan apa yang pembelinya yang lebih dari biaya yang harus menjadi keunggulan bersaing dalam dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya. mempertahankan keberlanjutan usahanya. Keunggulan bersaing menggunakan cara- cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memilih II. TINJAUAN PUSTAKA dan mengimplementasikan suatu strategi generik guna mencapai dan melestarikan keunggulan Analisis teori dan kerangka konseptual, bersaingnya. Lima faktor persaingan yang menyatakan keunggulan bersaing sebuah strategi menentukan kemampulabaan perusahaan adalah menciptakan nilai untuk sebuah perusahaan dan pendatang baru, pemasok, pembeli, produk saat ini tidak diterapkan oleh pesaing subtitusi dan persaingan diantara perusahaan potensialnya. Strategi keunggulan bersaing ini yang ada harus memiliki karakteristik sebagai berikut : rare (jarang digunakan), valuable (nilai lebih), dan Sumberdaya Perusahaan mengacu atau not inimitable (tidak bisa ditiru) berdasarkan kekuatan yang berada diluar organisasi yang sumberdaya yang tersedia. Pada intinya mempengaruhi keberlanjutan perusahaan keunggulan bersaing yang dimliki perusahaan Robinson, 1989, Makinen 2000, Khairudin, 1998, harus dibandingkan dengan perusahaan lain dan Slater dan Narver 1996). Sumberdaya tidak memiliki standar tertentu yang pasti. Perusahaan tipe sumber daya perusahaan (Barney 2001 dalam Birdsall, 2004), 1995, menyatakan bahwa sumberdaya perusahaan Yadong, 1996, Rebecca & Duray 2000, Ireland & dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu aseet Hitt 2007, Ozsomer 1995, Makinen 2000 dan yang tangible dan asset intangible di mana semua Tikanen 1995). Day dan Wensley (1988) asset dapat menciptakan keunggulan bersaing. menyatakan bahwa keunggulan bersaing (Robinson, 1989, Bhrust chaganti, 1999, Ken merupakan bentuk-bentuk strategi untuk Matsuno, 2000; Varadarajan & Fahy, 1996). membantu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pendapat tersebut Menurut Porter’s (2004), Strategi generik didukung oleh Ferdinand (2003) yang adalah pendekatan untuk mengungguli pesaing menyatakan bahwa pada pasar yang bersaing, dalam industri: dalam struktur industri tertentu ini berarti bahwa semua perusahaan dapat
no reviews yet
Please Login to review.