Authentication
160x Tipe PDF Ukuran file 0.14 MB Source: media.neliti.com
e-Jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017 PENGARUH MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL TIM TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI BANGSAL PRIA RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni Jeavery Bawotong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado iqbalbumulo@yahoo.com Email: Abstract : Nursing care management is a nursing process that uses general management concepts in it such as planning, organizing, directing and controlling or evaluation. Improving the quality of service is the degree of providing services in an efficient and effective in accordance with professional standards, service standards are implemented thoroughly in accordance with the needs of patients, utilizing appropriate technology and research results in the development of health services / nursing to achieve optimal health. The purpose of this study was to analyze the Influence of Management Model of Professional Teaching Nursing Team on Quality of Nursing Service in Ward Men's Hospital Datoe Binangkang Bolaang Mongondow District. The research method used was pre experimental with pre and post test without control. Sampling technique in this study using simple random sampling with the number of 16 samples. Data collection was done by using questionnaire. Data processing using computer program with wilcoxon test with significance level 95% (a = 0.05). The result of the research shows that the number of respondents at pre test stated that the quality of nursing service is 10 respondents (62,5%) and the post test is 16 respondent (100%) and the value (p) = 0,014. This conclusion shows that there is a management effect on the quality of nursing service. Keywords: Management of Care of Nursing, Quality of Service Abstrak: Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep manajemen secara umum didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan/ keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Bangsal Pria RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Metode Penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test without control. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan jumlah 16 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer dengan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 95% (a = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden saat pre test menyatakan kualitas pelayanan keperawatan baik sebanyak 10 responden (62,5%) dan post test sebanyak 16 responden (100%) dan didapatkan nilai (p)= 0,014. Kesimpulan ini menunjukkan ada pengaruh manajemen terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Kata Kunci : Manajemen Keperawatan, Kualitas Pelayanan. 1 e-Jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017 PENDAHULUAN dilakukan. Dari pengambilan data yang Sistem model asuhan keperawatan dilakukan penulis pada hari senin, tanggal professional (MAKP) adalah suatu 17 oktober 2016 di RSUD Datoe kerangka kerja yang mendefinisikan empat Binangkang didapatkan jumlah pasien unsur yakni standar, proses keperawatan, yang dirawat berjumlah 82 orang. Data ini pendidikan keperawatan, sistem MAKP. merupakan data yang didapatkan dari Perawat profesional dalam memberikan jumlah kunjungan pasien di Bangsal Pria pelayanan keperawatan di masa depan pada bulan September. Ruang rawat inap adalah harus dapat berkomunikasi secara merupakan ruang untuk pasien yang lengkap, adekuat dan cepat (Nursalam, memerlukan asuhan dan pelayanan 2012). Pelayanan keperawatan akan lebih keperawatan dan pengobatan secara memuaskan tentunya dengan penerapan berkesinambungan lebih dari 24 jam model asuhan keperawatan professional (Direktorat bina pelayanan penunjang atau MAKP karena kepuasan pasien medik dan sarana kesehatan, 2012). RSUD ditentukan salah satunya dengan pelayanan Datoe Binangkang sebagai rumah sakit tipe keperawatan yang optimal (Fisbach, 1991 c yang berada di kota kotamobagu. Di dalam jurnal Nur Hidayah, 2014). Untuk RSUD Datoe Binangkang kotamobagu menilai kualitas pelayanan keperawatan menerapkan MAKP tim namun dalam diperlukan adanya standar praktik pelaksanaan asuhan keperawatan belum keperawatan yang merupakan pedoman berjalan sesuai dengan yang diharapkan. bagi perawat dalam melaksanakan asuhan Berdasarkan studi yang dilakukan keperawatan yang diwujudkan dalam oleh Fisella Kumajas (2014) di RSUD bentuk proses keperawatan baik dari Datoe Binangkang didapatkan hasil bahwa pengkajian sampai evaluasi (Nursalam, pasien kurang puas dengan pelayanan 2008). asuhan keperawatan yang diberikan oleh Lutfiani achmadi (2015) Penerapan perawat. standar proses asuhan keperawatan masih belum optimal. Berdasarkan hasil METODE PENELITIAN wawancara oleh Citra Lestari (2010) pada Penelitian ini menggunakan desain bagian diklat diketahui bahwa standar penelitian Pre Eksperimental dengan asuhan keperawatan sangat penting rancangan penelitian pre and post test dilaksanakan terutama pada kepatuhan without control. one group pretest-posttest. perawat dalam mengisi dokumen standar Rancangan one group pretest-posttest asuhan keperawatan karena dengan yaitu rancangan yang tidak ada kelompok dilaksanakannya pengisian tersebut akan pembanding (Kontrol) tapi paling tidak dapat dilihat tingkat kepatuhan perawat sudah dilakukan observasi pertama (Pre terhadap standar asuhan keperawatan di test) yang memungkinkan peneliti dapat RSU PKU Muhammadiyah dan juga dapat menguji perubahan yang terjadi setelah mempengaruhi pelayanan keperawatan adanya experimen (Perlakuan) yang baik. Berdasarkan studi yang (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan oleh Suratmi (2012) RSUD Dr. dilaksanakan di Bangsal Pria RSUD Datoe Soegiri Lamongan merupakan salah satu Binangkang Kabupaten Bolaang rumah sakit yang sudah menerapkan Mongondow pada bulan Desember 2016. MAKP dengan menggunakan metode Pengumpulan data dilakukan dengan asuhan keperawatan tim sejak tahun 2010 membagikan kuesioner kualitas pelayanan namun belum berjalan secara optimal. keperawatan. Populasi dalam penelitian ini Penerapan MAKP tim di RSUD Dr. adalah pasien di Bangsal Pria RSUD Datoe Soegiri Lamongan belum ada pembagian Binangkang. Jumlah sampel sebanyak 16 yang jelas mengenai ketua tim, staf responden. Kriteria inklusi: Pasien di perawat, dan job description yang harus Bangsal Pria RSUD Datoe Binangkang 2 e-Jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017 Kotamobagu. Kriteria eksklusi: Tidak bersedia menjadi responden, Pasien yang Berdasarkan data pada tabel 2 tidak diukur saat pre test. menunjukan bahwa karakteristik responden yang berusia Lansia awal lebih HASIL dan PEMBAHASAN besar yaitu 6 (37,8%). Berdasarkan Tabel 1 Distribusi frekuensi penelitian yang dilakukan di Bangsal Pria berdasarkan jenis kelamin responden di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten bangsal pria RSUD Datoe Binangkang Bolaang Mongondow diperoleh usia Kabupaten Bolaang Mongondow. responden 23-59 tahun. Hasil penelitian stefan menunjukkan Jenis kelamin n % tidak ada hubungan antara umur dengan Laki-laki 9 56,3 kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan Perempuan 7 43,8 kesehatan. Pada penelitian ini, peneliti Jumlah 16 100 memfokuskan agar perawat dapat memberikan komunikasi yang baik kepada Sumber : Data Primer Tahun 2016 pasien, agar pasien dapat memahami dengan baik maksud dan tujuan dari sebuah Berdasarkan data pada tabel 1 tindakan yang akan dilakukan oleh perawat menunjukkan bahwa karakteristik kepada pasien, karena peneliti berasumsi responden yang berjenis kelamin laki-laki bahwa salah satu cara untuk meningkatkan lebih besar yaitu 9 (56,3%). Penelitian kualitas pelayanan keperawatan yaitu yang dilakukan di Bangsal Pria RSUD terdapat pada proses komunikasi yang baik Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang yang dilakukan oleh perawat kepada Mongondow didapatkan data 16 pasien/keluarga pasien. Menurut Kuntoro responden. Responden berjenis kelamin (2010) bahwa manajemen keperawatan laki-laki lebih banyak dari pada responden diartikan sebagai proses pelaksanaan yang berjenis kelamin perempuan. pelayanan keperawatan melalui upaya staf Responden yang berjenis kelamin laki-laki keperawatan untuk memberikan asuhan 9 (56,3%), sedangkan responden yang keperawatan, pengobatan dan rasa aman berjenis kelamin perempuan 7 (43,8%). kepada pasien/ keluarga serta masyarakat. Hasil penelitian stefan (2013) dengan judul Beberapa keuntungan dari metode tim hubungan karakteristik pasien dengan dalam pemberian asuhan keperawatan kepuasan pasien terhadap kualitas adalah dapat memberikan kepuasan kepada pelayanan kesehatan di puskesmas pasien dan perawat, Pasien merasa kecamatan pesanggrahan Jakarta selatan diperlakukan lebih manusiawi karena menunjukkan bahwa ada hubungan antara pasien memiliki sekelompok perawat yang jenis kelamin dengan kepuasan pasien lebih mengenal dan memahami terhadap mutu pelayanan kesehatan. kebutuhannya, dan Perawat dapat mengenali pasien secara individual karena Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan perawatannya menangani pasien dalam usia responden di bangsal pria RSUD jumlah yang sedikit. Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Kuntoro (2010) beberapa langkah Mongondow. penting untuk melakukan pengawasan Usia n % manajerial yaitu mengukur hasil/ prestasi Remaja akhir 1 6,3 yang telah dicapai dan membandingkan Dewasa awal 4 25,2 hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau Dewasa terakhir 4 25,2 standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Lansia awal 6 37,8 Studi pendahuluan oleh Kumajas (2012) di Lansia akhir 1 6,3 RSUD Datoe Binangkang didapatkan data Jumlah 16 100 keluhan dari pasien bahwa perawat kurang Sumber data primer Tahun 2016 3 e-Jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017 ramah, dan pasien kurang mengerti akan singkat dan berkesinambungan yaitu tindakan pelayanan yang diberikan karena dimana semakin banyak orang yang perawat tidak menjelaskan tujuan terlebih mengetahui tentang keadaan maka mereka dahulu. Nursalam (2014) salah satu peran akan semakin baik dan mampu dalam anggota tim yaitu menjelaskan intervensi memberikan pandangan kedepan dan yang akan dilakukan pada pasien. mengurangi kecemasan. Hasil penelitian Sudian (2012) Hasil penelitian oleh Hidayat (2015) bahwa ada hubungan yang bermakna di Ruang Rawat Inap Klinik Harapan antara komunikasi dengan kepuasan Bersama Ambulu menunjukkan bahwa pasien. Hal ini sesuai dengan (Nursalam, terdapat hubungan antara mutu pelayanan 2012) bahwa salah satu faktor yang keperawatan dengan tingkat kepuasan mempengaruhi kepuasan pasien terdapat pasien. Menurut Nursalam (2011) bahwa pada kinerja perawat dimana salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan unsur yang ikut mempengaruhi yaitu keperawatan erat kaitannya dengan keramahan perawat kepada pasien, kualitas, karena kualitas sangat diperlukan Institusi pelayanan dianggap baik apabila untuk meningkatkan kepuasan dalam memberikan pelayanan lebih konsumen/pelanggan. memperhatikan kebutuhan pasien misalnya keramahan dalam memberikan pelayanan SIMPULAN keperawatan. Hal ini sesuai dengan hasil Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian Desimawati (2013) di ruang pembahasan mengenai pengaruh rawat inap Puskesmas Sumbersari manajemen model asuhan keperawatan Kabupaten Jember bahwa ada hubungan professional tim terhadap kualitas layanan keperawatan dengan tingkat pelayanan keperawatan di bangsal pria kepuasan pasien. RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Berdasarkan analisis bivariat dengan Bolaang Mongondow, maka dapat menggunakan uji wilcoxon dengan disimpulkan bahwa semakin baik komputerisasi didapatkan nilai komunikasi oleh perawat kepada pasien significansy (p)= 0,014 . Pada saat pre test atau keluarga pasien maka semakin baik didapatkan hasil 10 (62,5%) responden penilaian terhadap kualitas pelayanan menyatakan kualitas pelayanan keperawatan, serta ada pengaruh keperawatan baik dan 6 (37,5%) responden manajemen model asuhan keperawatan menyatakan kualitas pelayanan professional tim terhadap kualitas keperawatan buruk. Pada saat post test pelayanan keperawatan di bangsal pria didapatkan hasil 16 (100%) responden RSUD Datoe Binangkang Kabupaten menyatakan kualitas pelayanan Bolaang Mongondow. keperawatan berada pada kategori baik. Hasil penelitian diperoleh nilai DAFTAR PUSTAKA significansy P = 0,014. Karena nilai p < α Achmadi, L. (2015). Gambaran Tingkat (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada Pengetahuan Perawat Dalam pengaruh manajemen model asuhan Penerapan Standar Asuahan keperawatan professional tim terhadap Keperawatan Diruangan Rawat kualitas pelayanan keperawatan. Hasil Inap Interna Rsud Datoe penelitian ini sesuai dengan Penelitian Bhinangkang. Jurnal Universitas ahmad sigit (2009) bahwa manajemen di Sam Ratulangi. Diakses pada 30 RSUD Blambangan yang menggunakan September2016. metode tim berjalan baik. Nursalam (2011) bahwa salah satu Achmad, S. (2009). Pengaruh Fungsi bagian dalam strategi membuat perubahan Pengarahan Kepala Ruang dan yaitu Sistem komunikasi yang jelas, Ketua Tim Terhadap Kepuasan 4
no reviews yet
Please Login to review.