Authentication
193x Tipe PDF Ukuran file 0.31 MB Source: core.ac.uk
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017. Hal.42-46 PGSD FKIP Universitas Bengkulu PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN MENIRUKAN PEMBACAAN PANTUN ANAK DI KELAS IV SD NEGERI 19 KEPAHIANG KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU Rita Pauziah SDN 19 Kepahiang,Bengkulu Abstrak Pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode diskusi telah dilaksanakan pada SDN 19 Kepahiang tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 20 orang siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran menirukan pembacaan pantun anak dengan metode diskusi. Penelitian ini dilakukan dengan tiga siklus,yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Penerapan metode diskusi terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, keberanian,mengemukakan pendapat,serta siswa terlatih beragumentasi. Kata kunci: metode diskusi,aktivitas siswa prestasi belajar PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang Dalam rangka mencerdaskan kehidupan mengandung beberapa sifat yakni sistematik, bangsa, sangat diperlukan guru yang professional manasuka, ujar dan komunikatif (PujiSantosa, Untuk menjadi guru yang professional bukanlah 2009). hal yang gampang dan dapat dilakukan oleh Metode mengajar merupakan salah satu semua orang. Guru tidak hanya sekedar mengajar komponen yang harus ada dalam pembelajaran. dan memberikan materi pelajaran saja akan tetapi Pada dasarnya metode mengajar merupakan cara seorang guru harus menjadi pembimbing, pelatih atau teknik yang digunakan guru dalam model atau teladan pendorong kreativitas dan melakukan interaksi dengan siswa pada saat juga pembaharuan atau inovator bagi siswa- proses pembelajaran berlangsung (Winata siswanya. Oleh karena itu, maka tanggung Putra,2003) jawab besar untuk menyiapkan generasi penerus Menurut Puji Santoso (2009) Ada bangsa terletak di tangan seorang guru. Oleh beberapa ciri metode yang baik yaitu: (1) karena itu, seorang guru haruslah berupaya keras mengundang rasa ingin tahu murid; (2) untuk melakukan yang terbaik untuk siswanya menantang murid untuk belajar; (3) agar menjadi manusia yang bertaqwa terhadap mengaktifkan mental,fisik,dan psikis murid; (4) tuhan Yang Maha Esa cerdas dan memiliki ilmu memudahkan guru (5) mengembangkan pengetahuan yang kelak beguna dalam kreativitas murid; dan (6) mengembangkan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan pemahaman murid terhadap materi yang bernegara. dipelajari Kurikulum merupakan pedoman dalam Berdasarkan hasil observasi yang telah proses pembelajaran,oleh karena itu,setiap dilakukan oleh teman sejawat terhadap kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran awal yang telah dilakukan guru pembelajaran tidak boleh menyimpang dari ternyata rendahnya hasil belajar siswa dan kurikulum yang merupakan alat untuk mencapai rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran tujuan nasional. disebabkan oleh metode yang diterapkan guru 42 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017. Hal. 42-26 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menirukan Pembacaan Pantun Anak Di Kelas IV SD Negeri 19 Kepahiang tidak relevan dengan materi yang diajarkan. dan refleksi (Kemmis dalam Kasbolah,1999). Metode pembelajaran yang digunakan adalah Penelitian ini diawali dengan melakukan studi ceramah, pada pembelajaran tentang pantun pendahuluan. Studi pendahuluan ini dilakukan metode tersebut ternyata tidak efektif untuk untuk mengetahui adanya masalah dalam diterapkan. pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru di Berdasarkan kenyataan di atas, kelas. permasalahan tersebut perlu dilakukan perbaikan Adapun subjek penelitian adalah guru dan dan dilakukan penelitian. Atas masalah yang siswa-siswi SD Negeri 19 Kepahiang Tahun ditemui di kelas IV tersebut guru melakukan pelajaran 2013/2014 yang berlokasi di desa Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan Permu kecamatan Kepahiang Kabupaten metode diskusi untuk membantu siswa dalam Kepahiang yang berjarak 3 km dari pusat memahami materi pelajaran tentang pantun. kabupaten Kota. Adapun mata pelajaran yang Menurut Mulyasa (1988), metode diskusi diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan dapat diartikan sebagai percakapan responsif kompetensi. Dasar menirukan pembacaan pantun yang dijalin oleh pertanyaan-pertanyaan anak dengan lafal dan intonasi yang tepat. problematis yang diarahkan untuk memperoleh Jumlah siswa yang menjadi subjek pemecahan masalah.sedangkan berdasarkan penelitian berjumlah 20 orang terdiri dari 9 laki- Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) diskusi laki dan 11 perempuan, dengan karakteristik adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran sebagian besaran anak petani yang pendidikan mengenai suatu masalah. Dengan diskusi,guru orang tuanya paling tinggi tamat SMA.Waktu dan siswa mencoba menyelesaikan suatu penelitian dimulai dari tanggal 15Januari sampai permasalahan denganpendapat berdasarkan dengan 25 Februari 2013. penalaran. Untuk solusi yang lebih baik siswa Data yang dikumpulkan dalam penelitian ditugaskan untuk berusaha berpikir kreatif dalam ini meliputi skor tes dengan bentuk esai pada memecahkan suatu permasalahan yang ada akhir setiap siklus, objektif, skor bertanya dan dalam kehidupan sosial (Winarto, 1990 ). menjawab pertanyaan,dan catatan lapangan yang Berdasarkan kenyataan di atas ,perlu berkaitan dengan aktivitas siswa dalam proses dialakukan metode yang tepat dalam pembelajaran. melaksanakan pembelajaran pembacaan pantun Data yang dikumpulkan berdasarkan anak dengan lafal dan intonasi yang tepat. Untuk teknik observasi dan data disajikan dalam bentuk meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti tabel dengan pengelolaan data dengan rumus : pembelajaran Bahasa Indonesia,kiranya metode Ketuntasan diskusi perlu dilakukan.siswa kelas IV SDN 19 Kepahiang kabupaten Kepahiang provinsi Bengkulu berjumlah 20 orang.mereka mayoritas HASIL DAN PEMBAHASAN belum aktif dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. oleh karena itu, untuk Penelitian ini dilakukan dalam tiga perbaikan pembelajaran pada Kompetensi Dasar siklus yang bertujuan untuk meningkatkan tersebut perlu dilakukan penelitian tindakan aktivitas siswa pada pembelajaran menirukan kelas. pembacaan pantun anak masing-masing siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan (2x35 METODE menit). Berikut ini disajikan hasil pelaksanaan tindakan setiap siklus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam tiga Pembelajaran dilaksanakan oleh guru siklus yang terdiri atas empat tahap pokok, yaitu sebagai kolabolator. Hal ini dilakukan agar kelas perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, tetap terjaga kealamiahannya. Harapannya proses Hak Cipta@ 2017 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 43 ISSN 1693 8577 Rita Fauziah belajar siswa tidak terganggu dan proses pembelajaran di kelas berlangsung optimal. Berdasarkan Tabel 2 di atas ketuntasan Berdasarkan hasil observasi yang telah belajar pada siklus I baru mencapai 65%. dilakukan oleh teman sejawat bahwa Berdasarkan skor tes dan hasil observasi tentang perencanaan yang telah dilakukan oleh guru telah keaktifan siswa dan guru dalam proses memenuhi persyaratan. Untuk mengajarkan mata pembelajaran pada siklus 1, guru menyadari pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD bahwa kekurangan pada proses pembelajarannya Negeri19 Kepahiang pada kompetensi dasar mengakibatkan kurang berhasilnya ”Menirukan pembacaan pantun anak dengan pembelajaran.Guru kurang adil di dalam lapal dan intonasi yang tepat“, guru telah pembagian kelompok diskusi sehingga membuat mempersiapkan beberapa hal diantaranya diskusi tidak berjalan dengan semestinya. rencana perbaikan pembelajaran RPP I, alat Masalah yang diberikan pada siswa kurang peraga, LDS, lembar pengamatan keaktifan menantang, dan guru kurang mengarahkan siswa, format penilaian hasil belajar siswa jalannya diskusi. lembar soal terlengkap dengan kunci jawaban Berdasarkan skor tes dan hasil observasi serta alat penilaian kemampuan guru yang tentang keaktifan siswa dan guru dalam proses mencantumkan 6 komponen yang harus diisi pembelajaran siklus 1,maka guru menyadari oleh teman sejawat. Berdasarkan hasil kekurangan pada proses pembelajarannya yang pengamatan yang telah dilakukan teman sejawat mengakibatkan kurang berhasilnya bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran pembelajaran.Hal ini desebabkan oleh alasan pada siklus I belum menampakkan peningkatan berikut. begitupun dengan nilai tes siswa yang belum 1. Guru kurang adil di dalam pembagian mencapai target yang diinginkan. Berikut ini kelompok diskusi sehingga membuat tabel hasil pengamatan aktivitas siswa pada diskusi tidak berjalan dengan Siklus I. semestinya. Tabel .1 2. Pertanyaan kurang menantang. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I 3. Diskusi kurang terarah. No. Jumlah Siswa Siswa Siswa Aktif Tidak Pada proses pembelajaran di siklus I, Aktif skor evaluasi belajar siswa baru mencapai 6,5 1. 20 11 9 (65%). Adapun keaktifan siswa baru mencapai 55% dapat dikatakan pembelajaran di siklus I Berdasarkan tabel di atas keaktifan siswa belum berhasil karena belum mencapai target belum mencapai target yang diinginkan keaktifan yang telah ditetapkan, hal ini dikarena guru siswa baru 55% sedangkan menurut Depdiknas belum bisa mengarahkan jalannya diskusi serta kelas dinyatakan aktif apabila siswa di kelas masalah yang didiskusikan kurang menantang tersebut keaktifannya mencapai 85%. Begitupun siswa untuk berbuat aktif dalam proses dengan ketuntasan belajar, pembelajaran pembelajaran. dinyatakan tuntas apabila siswa yang memperoleh nilai > 6.5 mencapai 85%. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Tabel 2 Berdasarkan kekurangan yang terjadi Hasil Belajar siswa Siklus pada siklus I, maka guru akan melakukan N Jumlah Jumlah Nilai Nilai Nilai perbaikan pada siklus II yaitu dengan cara o. Siswa Siswa rata- Ter Te sebagai berikut : yang yang rata tinggi rendah 1. Di awal pembelajaran guru telah Tuntas BelumT mempersiapkan dan membagi kelompok untas diskusi yang anggota tiap kelompok terdiri 1 13 7 6,5 8 5 dari anak pintar, sedang dan kurang pandai. 44 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017. Hal. 42-46 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menirukan Pembacaan Pantun Anak Di Kelas IV SD Negeri 19 Kepahiang 2. Permasalahan yang akan didiskusikan bisa 2. Diakhir kegiatan diskusi guru kurang memancing untuk siswa berbuat aktif yaitu memberikan penguatan berupa pujian melengkapi bagian tabel yang berisi jenis- dan penghargaan. jenis usaha serta contohnya yang belum Pada siklus 2 proses pembelajaran sudah selesai. mengalami peningkatan. Keaktifan siswa sudah 3. Guru akan berkeliling dan melihat serta berangsur membaik, tetapi menurut teman mengarahkan jalannya diskusi. sejawat masih terdapat kekurangan dalam proses Dengan melakukan perbaikan seperti yang pembelajaran. tersebut di atas maka keaktifan siswa mengalami 1. Guru kurang melatih siswa untuk peningkatan hal tersebut dapat dilihat pada table membuat kesimpulan pada saat diskusi, keaktifan siswa di bawah ini. kurang memberi penguatan pada akhir diskusi berupa pujian dan penghargaan. Tabel 3 2. Guru kurang memberikan penguatan Hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus II maupun pujian pada siswa di akhir No. Jumlah Siswa Siswa siklus. Siswa Aktif Tidak 3. Pada pembelajaran di siklus 2 keaktifan Aktif siswa sudah berangsur membaik. Hal ini 1. 20 15 5 berdampak pada skor siswa yang mengalami peningkatan dari skor rata- Keaktifan siswa pada siklus 2 lebih baik. rata 6,5 (65%) menjadi 7,1 (75%) hal ini Skor keaktifan siswa sudah mencapai 75% hasil kaena guru memperbaiki kekurangan belajar siswa juga mengalami peningkatan pada pada siklus 1. siklus 2,sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4 Pada proses pembelajaran siklus 2 juga berikut ini. belum mencapai target yang telah ditentukan. Tabel 4 Hal ini dikarenakan guru kurang melatih siswa Hasil Penilaian pada Siklus 2 untuk menarik kesimpulan. Pada saat diskusi,diketahui guru kurang memberi No. Jumlah Jumlah Nilai Nilai Nilai penguatan pada akhir diskusi berupa pujian dan Siswa Siswa Rata- Ter Te penghargaan. Hal ini sesuai dengan teknik yang yang rata tinggi rendah diskusi serta langkah-langkah metode diskusi Tuntas Belum dalam pembelajaran. Tuntas Pada pembelajaran di siklus 2 keaktifan 1. 15 5 7,1 10 5 siswa sudah berangsur membaik dan berdampak pada skor siswa yang mengalami peningkatan Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari skor rata-rata 6,5 (65%) menjadi 7,1 (75%). bahwa perolehan skor siswa mengalami Hal ini dikarenakan guru memperbaiki peningkatan ketuntasan belajar siswa mencapai kekurangan pada siklus 1. Pada proses 75%. Pada proses pembelajaran siklus II, skor tes pembelajaran siklus 2 juga belum mencapai siswa yang telah mengalami peningkatan dari target yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan 6,5 menjadi 7,1. Untuk mencapai ketuntasan guru kurang melatih siswa dalam menarik maksimal guru masih perlu mengadakan kesimpulan. Pada saat diskusi, guru juga kurang perubahan. Berdasarkan hasil observasi yang memberi penguatan pada akhir diskusi berupa telah dilakukan oleh teman sejawat di siklus pujian dan penghargaan. Hal ini sesuai dengan berikutnya guru perlu melakukan hal berikut ini: teknik diskusi serta langkah-langkah diskusi 1. Melatih siswa untuk menarik dalam pembelajaran. kesimpulan. Hak Cipta@ 2017 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 45 ISSN 1693 8577
no reviews yet
Please Login to review.