jagomart
digital resources
picture1_Akuntansi Pdf 42066 | Pros Hermon Ap Elisabeth Pk Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Usaha Fulltext


 224x       Tipe PDF       Ukuran file 0.91 MB       Source: repository.uksw.edu


Akuntansi Pdf 42066 | Pros Hermon Ap Elisabeth Pk Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Usaha Fulltext
laporan keuangan untuk usaha kecil dan menengah  ukm  berbasis standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik  sak etap  oleh  hermon adhy putra elisabeth penti kurniawati fakultas  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 15 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
           PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL DAN 
          MENENGAH (UKM) BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 
               ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) 
                                      Oleh: 
                                  Hermon Adhy Putra 
                               Elisabeth Penti Kurniawati 
                              Fakultas Ekonomika dan Bisnis 
                             Universitas Kristen Satya Wacana 
                            Jl Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 
                                 Telp/Fax: 0298 311881 
                             e-mail: hermon_adhy@yahoo.com
                               e-mail: bet@staff.uksw.edu 
                                      ABSTRACT 
               Financial statement serves as a tool to analyze performance, so it can be used as a basis for making 
          economic decisions. This research is addressed to  a small and medium enterprise (SME) that has not had 
          financial statement. The aim of this research is to know the constraints faced by SMEs in making the financial 
          statement  and  applying  Financial  Accounting  Standard  Equity  Without  Public  Accountability  (Standar 
          Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabiitas Publik - SAK ETAP) in making financial statement.The 
          research that will be conducted is a case study with a SME as the object of research. The data collection is done 
          by interviewing and direct observing to the owner of small business. The research method used in making the 
          financial statement is descriptive method. The research is done to identify the constraints of making the financial 
          statement  and  make  the  financial  statement  based  on  SAK  ETAP.The  research  shows  that  the  SME  faces 
          constraints in making the financial statement due to the lack of human recources that have ability in the field of 
          accounting and the lack of time allocation to make the financial report. The result of the financial statement 
          making based on SAK ETAP is, Balance Sheet, Income Statement, Statement of Owner’s Equity, and Cash Flow 
          Statement.  
          Key words: Financial statement, Small and Medium Enterprises (SMEs), SAK ETAP 
                                       SARIPATI 
               Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis kinerja keuangan yang
          dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas, sehingga dapat 
          dijadikan  sebagai  dasar  membuat  keputusan-keputusan  ekonomi.  Penelitian  ini  ditujukan 
          kepada  UKM  yang  belum  memiliki  laporan  keuangan.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah 
          mengetahui  kendala-kendala  yang  dihadapi  UKM  dalam  menyusun  laporan  keuangan 
          berbasis SAK ETAP serta untuk merancang sistem akuntansi sederhana yang dapat membantu 
          dan memudahkan para pemilik UKM dalam membuat laporan keuangan berbasis SAK ETAP.
          Penelitian  ini  merupakan  studi  kasus  dengan  obyek  penelitian  sebuah  UKM  yang  belum 
          menerapkan penyusuna laporan keuangan berbasis SAK ETAP. Pengambilan data dilakukan 
          dengan cara wawancara dan observasi langsung kepada pemilik UKM. Metode penelitian 
                  PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA...(Hermon Adhy Putra, Elisabeth Penti Kurniawati) 547 
      yang  digunakan  adalah  metode  deskriptif.  Penelitian  dilakukan  untuk  mengidentifikasi 
      kendala-kendala  dalam  penyusunan  laporan  keuangan  serta  menyusun  laporan  keuangan 
      berdasarkan SAK ETAP.Penelitian ini menunjukkan bahwa UKM mengalami kendala dalam 
      menyusun laporan keuangan dikarenakan kurangnya SDM yang memiliki kemampuan dalam 
      bidang akuntansi dan kurangnya alokasi waktu untuk menyusun  laporan keuangan. Hasil 
      penyusunan  laporan  keuangan  berdasarkan  SAK  ETAP  berupa  neraca,  laporan  laba  rugi, 
      laporan perubahan modal dan laporan aliran kas. 
          
      Kata kunci: Laporan Keuangan, UKM, SAK ETAP 
       
      PENDAHULUAN 
      Latar Belakang 
         Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian bangsa.  
      UKM memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja 
      di Indonesia. Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 sebagai bentuk 
      integrasi  ekonomi ASEAN, UKM di Indonesia harus dapat mendukung peningkatan daya 
      saing  bangsa,  pertumbuhan  ekonomi,  pengurangan  kemiskinan,  dan  peningkatan  standar 
      hidup  penduduk  Indonesia sebagai  negara  anggota  ASEAN.  Oleh karena itu UKM harus 
      dapat bersaing dan mampu menangkap setiap kesempatan yang ada agar tetap dapat berkiprah 
      dalam perekonomian bangsa. Segala bentuk upaya pemecahan masalah atas berbagai kendala 
      yang  dihadapi  UKM  dalam  meningkatkan  kinerjanya  akan  berdampak  pada  peningkatan 
      kontribusi  UKM  terhadap  perekonomian  Indonesia.  Kesulitan  dalam  mengukur  kinerja 
      merupakan salah  satu  kendala  UKM  dalam  mengevaluasi  kinerjanya.  Hal  ini  disebabkan 
      banyak UKM lebih berfokus pada kegiatan operasional sehingga pencatatan dan pelaporan 
      seringkali  terabaikan.  Tanpa  catatan  dan  laporan  yang  baik  evaluasi  kinerja  UKM  tidak 
      mudah untuk dilakukan. 
         Dalam menjalankan aktivitas usaha seringkali pengelola UKM merasa kesulitan dalam 
      melakukan pencatatan terhadap apa yang terjadi pada operasional usahanya (Hidayat, 2008). 
      Kesulitan itu menyangkut aktivitas dan penilaian atas hasil yang dicapai oleh setiap usaha. 
      Apalagi kalau harus dilakukan pengukuran dan penilaian atas aktivitas yang terjadi dalam 
      kegiatan usaha. Pencatatan dilakukan hanya dengan menghitung selisih antara uang masuk 
      dengan uang yang keluar, tanpa melihat pengeluaran uang itu untuk atau dari alokasi kegiatan 
      usaha ataupun non usaha. Seringkali dalam skala usaha kecil menengah hasil usaha dikatakan 
      bagus  jika  pendapatan  sekarang  lebih  tinggi  dibanding  dengan  pendapatan  sebelumnya. 
      Padahal  indikator  dari  keberhasilan  tidak  hanya  diukur  dari  pendapatan  saja,  diperlukan 
      pengukuran dan pengelompokan atas transaksi atau kegiatan yang terjadi serta pengikhtisaran 
      transaksi-transaksi tersebut.  
         Setiap  usaha  diharapkan  mempunyai  laporan  keuangan  untuk  menganalisis  kinerja 
      keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas 
      perusahaan  yang  bermanfaat  bagi  pengguna  laporan  keuangan  dalam  rangka  membuat 
      keputusan-keputusan  ekonomi  serta  menunjukkan  pertanggungjawaban  manajemen  atas 
      penggunaan  sumber  daya  yang  dipercayakan  kepada  mereka.  Namun  praktek  akuntansi 
      keuangan  pada  Usaha  Kecil  dan  Menengah  (UKM)  masih  rendah  dan  memiliki  banyak 
      548 | Proceeding for Call Paper  PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 
       
       
                    kelemahan (Suhairi, 2004). Kurangnya kemampuan pelaku UKM dalam bidang pengelolaan 
                    usaha juga termasuk kendala  yang dihadapi UKM, antara lain rendahnya pendidikan dan 
                    kurangnya  pemahaman  pelaku  UKM  tersebut  dalam  bidang  akuntansi  (Benjamin,  1990). 
                    Biasanya  pembukuan  UKM  dilakukan  dengan  cara-cara  sederhana  dan  tidak  detail 
                    (Krisdiartiwi, 2008).  
                            Semakin  berkembangnya  usaha,  menuntut  UKM  untuk  berhubungan  dengan  pihak 
                    eksternal  perusahaan.  Misalnya  untuk  meningkatkan  pendanaan  UKM  akan  berhubungan 
                    dengan  pihak  bank/  lembaga  keuangan  lainnya.  Pihak  bank/  lembaga  keuangan  tersebut 
                    biasanya akan mensyaratkan laporan keuangan untuk menilai kelayakan kredit dari UKM.  
                    Demikian juga  ketika  UKM  akan  mengikuti  lelang  pengadaan  barang  maupun  jasa  yang 
                    diadakan  oleh  pihak  rekanan,  pihak  rekanan  biasanya  akan  meminta  laporan  keuangan 
                    sebagai syarat kelengkapan administratif. Dengan demikian semakin berkembangnya usaha, 
                    menuntut UKM untuk menyediakan laporan keuangannya dengan baik sesuai standar yang 
                    berlaku. 
                            Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas 
                    Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tanggal 17 Juli 2009 dan berlaku efektif 1 
                    Januari 2011. Diterbitkannya SAK ETAP bertujuan untuk diimplementasikan pada entitas 
                    tanpa akuntabilitas publik. Pada umumnya, UKM adalah entitas tanpa akuntabilitas publik 
                    karena  UKM  pada  umumnya  belum  memiliki  akuntabilitas  publik  signifikan  dan  tidak 
                    menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial stetment).  
                            Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi UKM dalam 
                    menyusun laporan keuangan berbasis SAK ETAP serta untuk merancang sistem akuntansi 
                    sederhana  yang  dapat  membantu  dan  memudahkan  para  pemilik  UKM  dalam  membuat 
                    laporan  keuangan  berbasis  SAK  ETAP.  Dengan  laporan  keuangan  tersebut  diharapkan 
                    pemilik  UKM  dapat  mengevaluasi  usahanya  serta  dapat  menggunakan  informasi  dalam 
                    laporan keuangan tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnisnya. 
                               
                    TINJAUAN LITERATUR 
                    Usaha Kecil dan Menengah 
                    Usaha Kecil 
                          Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Bab I 
                    Pasal  1  tahun  2008  tentang  Usaha  Mikro,  Kecil  dan  Menengah  adalah  usaha  ekonomi 
                    produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang 
                    bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, 
                    atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha 
                    besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. 
                          Dalam Undang Undang tersebut dalam Bab IV Pasal 6 menyebutkan bahwa kriteria 
                    usaha kecil adalah sebagai berikut: 
                    (i)     Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai 
                            dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah 
                            dan bangunan tempat usaha; atau 
                    (ii)    Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) 
                            sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 
                                    PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA...(Hermon Adhy Putra, Elisabeth Penti Kurniawati) 549 
                     
                     
                             
                    Usaha Menengah 
                          Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Undang Undang Republik Indonesia No. 20 
                    Bab I Pasal 1 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi 
                    produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang 
                    bukan  merupakan  anak  perusahaan  atau  cabang  perusahaan  yang  dimiliki,  dikuasai,  atau 
                    menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar 
                    dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. 
                          Dalam Undang-Undang tersebut  dalam  Bab  IV  Pasal  6  menyebutkan  bahwa  kriteria 
                    usaha menengah adalah sebagai berikut: 
                    (i)     Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai 
                            dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk 
                            tanah dan bangunan tempat usaha; atau 
                    (ii)    Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus 
                            juta  rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 
                            rupiah). 
                             
                           Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  menyusun  kategori  berdasarkan  jumlah  tenaga  kerja. 
                    Menurut BPS, UKM adalah entitas bisnis yang memilik tenaga kerja kurang dari 100 orang, 
                    dengan rincian kategori sebagai berikut : usaha rumah tangga dan mikro terdiri dari 1 – 4 
                    tenaga kerja, usaha kecil terdiri dari 5 – 19 orang, usaha menengah terdiri dari 20 – 99 orang, 
                    dan usaha besar memiliki tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih. 
                     
                    Laporan Keuangan 
                            Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode 
                    akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan berguna bagi 
                    bankir,  kreditor,  pemilik  dan  pihak-pihak  yang  berkepentingan  dalam  menganalisis  serta 
                    menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi perusahaan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 
                    2009). 
                            Tujuan  laporan  keuangan  adalah  menyediakan  informasi  posisi  keuangan,  kinerja 
                    keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna 
                    dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta 
                    laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi 
                    tujuannya,  laporan  keuangan  juga  menunjukkan  apa  yang  telah  dilakukan  manajemen 
                    (stewardship)  atau  pertanggungjawaban  manajemen  atas  sumber  daya  yang  dipercayakan 
                    kepadanya (SAK ETAP, 2009). 
                     
                    Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) 
                            Sesuai dengan ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas 
                    Publik maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. 
                    Entitas  tanpa  akuntabilitas  publik  yang  dimaksud  adalah  entitas  yang  tidak  memiliki 
                    akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum 
                    (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal 
                    550 | Proceeding for Call Paper  PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 
                     
                     
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Penyusunan laporan keuangan untuk usaha kecil dan menengah ukm berbasis standar akuntansi entitas tanpa akuntabilitas publik sak etap oleh hermon adhy putra elisabeth penti kurniawati fakultas ekonomika bisnis universitas kristen satya wacana jl diponegoro salatiga telp fax e mail yahoo com bet staff uksw edu abstract financial statement serves as a tool to analyze performance so it can be used basis for making economic decisions this research is addressed small and medium enterprise sme that has not had the aim of know constraints faced by smes in applying accounting standard equity without public accountability akuntabiitas will conducted case study with object data collection done interviewing direct observing owner business method descriptive identify make based on shows faces due lack human recources have ability field time allocation report result balance sheet income s cash flow key words enterprises saripati berfungsi sebagai alat menganalisis kinerja yang dapat memberikan info...

no reviews yet
Please Login to review.