Authentication
200x Tipe PDF Ukuran file 0.28 MB Source: www.wetlands.or.id
n ania t er P Seri Pengelolaan Hutan dan Lahan Gambut 02 TEKNIK PEMBUATAN KOMPOS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAH DI LAHAN GAMBUT Pemanfaatan lahan gambut Secara umum, pengertian pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk untuk tujuan pertanian memperbaiki kesuburan tanah dengan cara menambahkan bahan tersebut ke perlu mendapatkan dalam tanah agar tanah menjadi lebih subur. Oleh karena itu, pemupukan perlakuan khusus. Jika diartikan sebagai penambahan zat hara tanaman ke dalam tanah untuk usaha pertanian di lahan memperbaiki sifat-sifat kimia dan fisik tanah, seperti pengapuran, pemberian gambut hendak dilakukan, abu atau tanah mineral (lumpur, pasir dan liat) pada tanah organik dan maka sekurangnya ada dua sebaliknya penambahan bahan organik atau kompos pada tanah mineral. hal pokok yang harus diperhatikan, yaitu Pada awalnya lahan-lahan berhutan lebat mempunyai tanah yang subur, akan pengaturan/tata air yang tetapi setelah pohon ditebangi dan kemudian diusahakan untuk pertanian benar serta pengayaan (berladang), maka tanah menjadi kurus akibat proses penghanyutan dan hara di dalamnya. Salah pencucian unsur hara sehingga tanah menjadi miskin hara dan tidak dapat satu cara untuk digunakan lagi untuk usaha pertanian. Kondisi demikian menjadikan tanah meningkatkan kesuburan harus diperbaiki dengan cara dipupuk. di lahan gambut dapat dilakukan dengan Lain halnya dengan hutan rawa gambut yang mempunyai karateristik unik. pemberian pupuk Tanah pada lahan atau hutan rawa gambut berasal dari tumpukan bahan organik kompos, sedangkan untuk yang jenuh air atau tergenang sehingga proses dekomposisi tidak berjalan menghindari kekeringan dengan sempurna. Keadaan ini mengakibatkan lahannya bersifat miskin dapat dilakukan dengan mineral/hara dan sangat masam. mengatur tinggi muka air tanah melalui sistem irigasi Untuk mengembangkan lahan gambut bagi keperluan pertanian, disamping yang tepat. Tulisan ini diperlukan adanya drainase buatan yang bertujuan untuk mengatur kelebihan secara khusus menyajikan air (tapi harus dicegah agar drainase tidak menyebabkan keringnya gambut), bagaimana membuat juga diperlukan perbaikan sifat kimia dan fisik tanah. Salah satu cara untuk kompos untuk memperbaiki sifat lahan gambut tersebut, diantaranya dengan penggunaan meningkatkan kesuburan pupuk kompos. di lahan gambut, sedangkan topik mengenai Mengenal Kompos tata air disajikan dalam lembaran informasi Kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari bahan organik melalui proses terpisah lain. pembusukan. Pembuatannya dilakukan pada suatu tempat yang terlindung dari matahari dan hujan. Untuk mempercepat perombakan dan pematangan serta ISI: Tabel 1. Kandungan unsur-unsur hara pada berbagai pupuk organik Unsur-unsur hara dalam 10 ton ! Mengenal Kompos ! Kelebihan dan No Jenis pupuk N PO KO 2 5 2 Kelemahan Pupuk ------------------ Kg ------------------ Kompos 1. Pupuk kandang 24 30 27 ! Proses Pembuatan 2. Kompos 22 4 43 Kompos 3. Jerami 40 30 50 ! Aneka Ragam Cara Pembuatan Kompos 1 menambah unsur hara, dapat ! rerumputan. Bahan ! Tempat pembuatan ditambahkan campuran kapur kompos ini sebaiknya sudah kompos berukuran 2 x 2 dan kotoran ternak (ayam, sapi layu (tidak terlalu basah); meter atau kambing). Bahan yang ! Kotoran ternak (ayam, sapi, ! Dalam hamparan yang luas, digunakan sebagai sumber kambing), diusahakan disediakan 3 - 4 tempat kompos dapat berupa limbah, kotoran sudah “matang”; pembuatan kompos seperti sampah atau sisa-sisa ! Kapur pertanian (Kaptan); tanaman tertentu (jerami, ! Air untuk menyiram bahan Tahapan pembuatan kompos rumput dan lain-lain). Pupuk kompos. kompos berfungsi untuk (1) Sisa tanaman (limbah Alat memperbaiki kesuburan tanah panen) atau semak dan ! Cangkul dan sekop untuk dan sekaligus meningkatkan rerumputan dirajang/ mengaduk dan membalikan produktivitas lahan dan dipotong kecil-kecil (25 - kompos; tanaman. 50 cm), agar proses ! Embrat atau ember untuk pembusukan berlangsung menyiramkan air pada Kelebihan dan Kelemahan lebih cepat; tumpukan kompos; Pupuk Kompos (2) Potongan-potongan ! Atap peneduh untuk bahan kompos tadi melindungi bahan kompos; Pupuk organik berupa pupuk disusun rapi dan ! Parang/pisau untuk kandang atau kompos, ditumpuk setebal 30 - 50 merajang dan memisahkan dibandingkan dengan pupuk cm, perciki dengan air; batang dan daun; buatan (anorganik), (3) Di atas bahan kompos ! Karung untuk untuk mempunyai kelebihan, antara lalu ditaburkan kotoran menyimpan kompos. lain: ternak (pupuk kandang) ! Memperbaiki tekstur tanah; secara merata setebal 5- Tempat/lokasi pembuatan ! Meningkatkan pH tanah; 10 cm; kompos ! Menambah unsur-unsur (4) Taburkan kapur pertanian makro maupun mikro; di atas kotoran ternak Setelah bahan-bahan dan ! Meningkatkan keberadaan secukupnya sehingga peralatan tersedia, lalu siapkan jasad-jasad renik dalam merata; tempat/lokasi pembuatan tanah; (5) Pasang cerobong bambu kompos yang letaknya tidak ! Relatif tidak menimbulkan tegak lurus ke dalam jauh dari lahan usaha agar polusi lingkungan. tumpukan awal tersebut. mudah mengangkut dan Selanjutnya lakukan menyebarkan kompos. Sedangkan kelemahannya kembali penumpukan Tempat pembuatan kompos adalah: bahan-bahan yang telah diberi atap atau peneduh untuk ! Jumlah pupuk yang disebutkan di atas secara menjaga kelembaban sehingga diberikan lebih tinggi merata. Demikian proses pengomposan berjalan daripada pupuk anorganik; seterusnya, sehingga dengan cepat (Gambar 1). ! Respon tanaman lebih susunan bahan kompos lambat; berlapis-lapis mencapai Atap peneduh ! Menjadi sumber hama dan ketinggian 1,5 meter; penyakit bagi tanaman. (6) Setelah selesai menyusun, kemudian dilakukan Proses Pembuatan Kompos penyiraman dengan air secukupnya; Persiapan (7) Untuk mempercepat Lubang proses pembusukan, pembuatan Bahan sebaiknya kompos kompos ! Sisa tanaman (limbah panen) ditutup dengan lembaran Gambar 1. Lokasi pembuatan kompos atau semak dan plastik (terpal). 2 Proses Pembuatan Kompos Persiapan Bahan (1) (2) (3) (4) ! Sisa tanaman (limbah panen) atau semak dan rerumputan. Bahan kompos ini sebaiknya sudah layu (tidak terlalu basah); ! Kotoran ternak (ayam, sapi, (5) (6) (7) kambing), diusahakan kotoran sudah “matang”; Gambar 2. Tahapan-tahapan pembuatan kompos ! Kapur pertanian (Kaptan); ! Air untuk menyiram bahan menambah unsur hara, dapat kandang atau kompos, kompos. ditambahkan campuran kapur dan dibandingkan dengan pupuk kotoran ternak (ayam, sapi atau buatan (anorganik), Alat kambing). Bahan yang digunakan mempunyai kelebihan, antara ! Cangkul dan sekop untuk sebagai sumber kompos dapat lain: mengaduk dan membalikan berupa limbah, seperti sampah ! Memperbaiki tekstur tanah; kompos; atau sisa-sisa tanaman tertentu ! Meningkatkan pH tanah; ! Embrat atau ember untuk (jerami, rumput dan lain-lain). ! Menambah unsur-unsur menyiramkan air pada Pupuk kompos berfungsi untuk makro maupun mikro; tumpukan kompos; memperbaiki kesuburan tanah ! Meningkatkan keberadaan ! Atap peneduh untuk dan sekaligus meningkatkan jasad-jasad renik dalam melindungi bahan kompos; produktivitas lahan dan tanaman. tanah; ! Parang/pisau untuk merajang ! Relatif tidak menimbulkan dan memisahkan batang dan Kelebihan dan Kelemahan polusi lingkungan. daun; Pupuk Kompos ! Karung untuk untuk Sedangkan kelemahannya menyimpan kompos. Pupuk organik berupa pupuk adalah: ! Jumlah pupuk yang Tempat/lokasi pembuatan kompos diberikan lebih tinggi A F B daripada pupuk anorganik; E Setelah bahan-bahan dan C D ! Respon tanaman lebih peralatan tersedia, lalu siapkan D C lambat; E B tempat/lokasi pembuatan kompos F A ! Menjadi sumber hama dan yang letaknya tidak jauh dari lahan penyakit bagi tanaman. usaha agar mudah mengangkut Gambar 3. Pembalikan kompos dan menyebarkan kompos. Tempat pembuatan kompos Volume awal diberi atap atau peneduh untuk menjaga kelembaban sehingga Setelah 1 bulan proses pengomposan berjalan 1 / volume awal dengan cepat (Gambar 1). 3 ! Tempat pembuatan kompos berukuran 2 x 2 meter Gambar 5. Ciri kompos matang Gambar 4. Kompos yang sudah jadi 3 Tabel 2. Dosis pemberian bahan amelioran pada tanah gambut HARUS dilakukan secara hati-hati, Lokasi Dosis (ton/ha) Produksi (ton/ha) Keterangan pembakaran tidak dilakukan langsung di Proyek Lahan 8 - 10 abu vulkanik Jagung 4,0 - 4,5 Setiadi, B (1999) atas tanah gambut, tapi Gambut Kedelai 2,0 - 2,5 di atas lapisan tahan api, (PLG), 10 abu sawmill + Kedelai T. Vadari (1992) misal seng atau Kalteng 120 kg terusi berproduksi baik potongan drum bekas. Hal demikian dimaksud 60 abu kayu Tanaman sayuran IPG. Widjaja Adhi (1992) untuk mencegah Kalbar 15 - 20 lumpur laut Tanaman pangan Rianto, et al. (1996) kebakaran di lahan gambut, lihat Gambar 120 tanah mineral Kedelai 1,7 Hadjowigeno, S. 6]. Daftar Pustaka Pada umumnya dosis pemberian Pemanfaatan sampah organik Dohong, A. 2003. Pemanfaatan lahan abu sebagai bahan amelioran menjadi pupuk kompos banyak gambut untuk kegiatan pertanian (pembenah) untuk meningkatkan dilakukan, namun masih holtikultura: Belajar dari pengalaman kesuburan tanah berkisar antara petani Desa Kalampangan, Kalimantan ditemukan beberapa masalah, Tengah. Warta Konservasi Lahan basah 2,5 - 30 ton/ha (Prastowo et al., antara lain waktu pengomposan Vol 11 no.2 April 2003. Wetlands 1993), namun beberapa penelitian terlalu lama (1 - 1,5 bulan per ton International - Indonesia Programme. merekomendasikan dosis seperti sampah), kualitas/nilai hara yang Santoso, H.B. 1998. Pupuk kompos dari yang disajikan pada Tabel 2. sampah rumah tangga. Kanisius dihasilkan rendah dan biaya Jakarta. produksi yang Sibuea, L.H., Prastowo K., Moersidi S., tinggi. Dari bahan dan Edi Santoso. 1993. Penambahan baku sampah pupuk untuk mempercepat pembuatan kompos dari bahan sampah pasar. sebanyak 900 - Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian 1.000 kg akan Tanah dan Agroklimat. Pusat dihasilkan 300 - Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor. 450 kg pupuk kompos (Santoso, Tim Produksi: 1998 dan Sibuea et Penyusun : Lili Muslihat al., 1993). Foto : Lili Muslihat Gambar : H. Budi Santoso Desain/ Tata Letak : Vidya Fitrian Gambar 6. Pembuatan abu bakar di atas potongan drum Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI), Head Office: merupakan proyek yang berkaitan dengan serapan karbon (carbon Wetlands International-Indonesia Programme Jl. Ahmad Yani No 53-Bogor 16161 sequestration) dan dibiayai melalui Dana Pembangunan dan PO. Box 254/BOO-Bogor 16002 Perubahan Iklim Kanada. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan Tel:+62-251-312189; Fax: +62-251-325755 pengelolaan berkelanjutan pada hutan dan lahan gambut di co_ccfpi@wetlands.or.id Indonesia agar kapasitasnya dalam menyimpan dan menyerap karbon meningkat serta mata pencaharian masyarakat di sekitarnya menjadi lebih baik. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam Sumatra Office: Kalimantan Office: proyek ini, baik di tingkat lokal maupun nasional, dikaitkan dengan Jl. A. Thalib No. 28 Jl. Teuku Umar No 45 usaha-usaha perlindungan dan rehabilitasi hutan dan lahan gambut. Kec. Telanaipura - Jambi 36135 Palangka Raya 73111 - Kal Teng Dalam pelaksanaannya di lapangan, proyek ini menerapkan Tel: +62-741-60431 Tel/Fax: +62-536-38268 pendekatan-pendekatan yang bersifat kemitraan dengan berbagai sec_ccfpiss@yahoo.com aluedohong@yahoo.com OR alue_dohong@hotmail.com pihak terkait (multi stakeholders) dan dengan keterlibatan yang kuat dari masyarakat setempat. The Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI) Project is undertaken with the financial support of the Government of Canada provided through The Canadian International Development Agency (CIDA) Canadian International Agence canadienne de Indonesia Programme Ditjen. PHKA Development Agency développement international 4
no reviews yet
Please Login to review.