jagomart
digital resources
picture1_Analisis Kebijakan Publik Pdf 39778 | Aplikasi Dan Evaluasi Kebijakan (ppmpi)


 260x       Tipe PDF       Ukuran file 0.57 MB       Source: repository.uinjambi.ac.id


Analisis Kebijakan Publik Pdf 39778 | Aplikasi Dan Evaluasi Kebijakan (ppmpi)

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 14 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                            Rusmini  853 
                                            Aplikasi dan Evaluasi Kebijakan: Analisis Kebijakan Walikota Jambi 
                                       APLIKASI DAN EVALUASI KEBIJAKAN 
                             (ANALISIS KEBIJAKAN WALIKOTA JAMBI TENTANG 
                         PENGHAPUSAN PUNGUTAN SEKOLAH DARI MASYARAKAT) 
                                                                
                                                           Rusmini 
                                                Dosen MPI FTK UIN STS Jambi 
                                                    rusmini@uinjambi.ac.id 
                                                                
                                                                
                                                            Abstrak: 
                       Evaluasi  merupakan  tahapan  penting  dalam  setiap  kegiatan,  karena  tanpa  evaluasi  akan 
                       menyebabkan analis tidak pernah mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan mencapai sasaran 
                       atau tidak. Evaluasi perlu dilakukan karena bagaimanapun baiknya program, konsekuensinya baru 
                       dapat diketahui apabila program tersebut telah dilaksanakan. Evaluasi kebijakan diperlukan untuk 
                       menghasilkan  informasi  mengenai  kinerja  kebijakan.  Evaluasi  kebijakan  merupakan  kegiatan 
                       untuk  menilai  atau  melihat  keberhasilan  dan  kegagalan  pelaksanaan  suatu  kebijakan  publik. 
                       Evaluasi merupakan kegiatan pemberian nilai atas sesuatu “fenomena”, di dalamnya terkandung 
                       pertimbangan nilai tertentu. Apabila konteksnya kebijakan publik, maka fenomena yang dinilai 
                       adalah tujuan, sasaran kebijakan, kelompok sasaran yang ingin dipengaruhi, berbagai instrumen 
                       kebijakan yang digunakan, respon dari lingkungan kebijakan, kinerja yang dicapai, dampak yang 
                       tercapai, dan sebagainya. Sebuah kebijakan publik tidak bisa dilepas begitu saja. Kebijakan harus 
                       diawasi, dan salah satu mekanisme pengawasan tersebut disebut sebagai “evaluasi kebijakan”. 
                                    
                                                            Abstract: 
                       Evaluation is an important step in every activity, because without evaluation will cause analysts 
                       never know whether the activities carried out to achieve the target or not. Evaluation needs to be 
                       done  because  no  matter  how  good  the  program,  the  consequences  can  only  be  known  if  the 
                       program has been implemented. 
                       A policy evaluation is needed to generate information on policy performance. Policy evaluation is 
                       an  activity  to  assess  or  see  the  success  and  failure  of  the  implementation  of  a  public  policy. 
                       Evaluation is the activity of giving value to something "phenomenon", in it contain certain value 
                       judgment. If the context of public policy, the phenomenon assessed is the objectives, policy goals, 
                       target groups to be influenced, the various policy instruments used, the response of the policy 
                       environment, the performance achieved, the impact achieved, and so on. 
                       A public policy can not be removed just like that. Policies should be monitored, and one such 
                       monitoring mechanism is called "policy evaluation". 
                                    
                       Kata Kunci: Aplikasi Kebijakan, Evaluasi Kebijakan 
                                                                
                             
                       A.  Pendahuluan 
                                    Pada dasarnya ada dua jenis evaluasi/penilaian dilihat dari apa yang 
                                                                                                       1
                            dinilai,  yaitu  evaluasi  proses  (formatif)  dan  evaluasi  hasil  (sumatif).  
                            Penganut  pandangan  proses  linier  menyatakan  bahwa  tahapan  evaluasi 
                            dilaksanakan  sesudah  implementasi  kebijakan.  Hasil  penilaian  tersebut 
                            kemudian dipergunakan sebagai umpan balik (feedback) terhadap masukan 
                            (input)  proses  kebijakan.  Sedangkan  penganut  pandangan  komprehensif 
                                                                                    
                            1 Sucipto, Analisis Kebijakan Pendidikan. (Padang: FKIP, 2007), hlm.141. 
                        
                                                                                            Rusmini  854 
                                            Aplikasi dan Evaluasi Kebijakan: Analisis Kebijakan Walikota Jambi 
                            berpendapat bahwa penilaian itu dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan 
                            saja sepanjang proses kebijakan.2 
                                   Tujuan  pokok  dari  evaluasi  bukanlah  untuk  menyalah-nyalahkan, 
                            melainkan untuk melihat seberapa besar kesenjangan antara pencapaian dan 
                            harapan dari suatu kebijakan publik. Tugas  selanjutnya adalah  bagaimana 
                            mengurangi  atau  menutup  kesenjangan  tersebut.  Jadi  evaluasi  kebijakan 
                            bertujuan mencari kekurangan dan menutup kekurangan. 
                                    
                       B. Definisi dan Karakteristik Evaluasi Kebijakan 
                                  Secara umum, kerangka analisis kebijakan menurut William N. Dunn 
                          mengandung prosedur-prosedur sebagai berikut: 
                            1.   Perumusan  masalah,  yang  menghasilkan  informasi  mengenai 
                                kondisi-kondisi yangmenimbulkan masalah kebijakan. 
                            2.  Peramalan, yang menyediakan informasi mengenai konsekuensi 
                                di masa mendatang dari penerapan alternatif kebijakan. 
                            3.   Rekomendasi,  yang  menyediakan  informasi  mengenai  nilai  atau 
                                kegunaan relatif dari konsekuensi di masa depan dari suatu pemecahan 
                                masalah. 
                            4.   Pemantauan, yang menghasilkan informasi tentang konsekuensi sekarang 
                                dan masa laludari diterapkannya alternatif kebijakan. 
                            5.   Evaluasi,  yang  menyediakan  informasi  mengenai  nilai  atau 
                                                                                   3
                                kegunaan dari konsekuensi pemecahan masalah.  
                                  Evaluasi  Kebijakan  secara  sederhana  dapat  diartikan  sebagai  upaya 
                          analisis nilai dari fakta-fakta kebijakan. Jika monitoring merupakan prosedur 
                          analitis  untuk  menghasilkan  informasi  objektif  tentang  sebab  dan  akibat 
                          kebijakan program, maka evaluasi merupakan produksi informasi tentang nilai 
                                                                4
                          atau harga keluaran (output) kebijakan.  
                                  Evaluasi  kebijakan  publik  merupakan  suatu  proses  untuk  menilai 
                          seberapa jauh suatu kebijakan publik dapat membuahkan hasil, yaitu dengan 
                          membandingkan  antara  hasil  yang  diperoleh  dengan  tujuan  atau  target 
                          kebijakan publik yang ditentukan.5  
                                  Evaluasi kebijakan publik tidak hanya untuk melihat hasil (outcomes) 
                          atau dampak (impacts), akan tetapi dapat pula untuk melihat bagaimana proses 
                          pelaksanaan  suatu  kebijakan  telah  dilaksanakan.  Dengan  kata  lain,  evaluasi 
                          dapat  digunakan  untuk  melihat  apakah  proses  pelaksanaan  suatu  kebijakan 
                          telah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan. 
                                  Istilah evaluasi kebijakan mempunyai arti yang berhubungan  dengan 
                          aplikasi  pada  beberapa  skala  nilai  terhadap  hasil  kebijakan  dan  program. 
                          Secara umum, istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), 
                                                                                    
                            2  Supandi  dan  Achmad  Sanusi,  Kebijaksanaan  dan  Keputusan  Pendidikan.  (Jakarta: 
                            P2LPTK, 2008), hlm.48. 
                            3 William N. Dunn, Public Policy Analysis: An Introduction. (Engle Wood Ciffs: Prantice 
                            Hall, Inc), 
                            4 Ibid., hlm. 339. 
                            5  Muhadjir  dalam  Joko  Widodo,  Analisis  Kebijakan  Publik.  (Jakarta:  Bayumedia,  2008), 
                            hlm.112 
                        
                                                                                            Rusmini  855 
                                            Aplikasi dan Evaluasi Kebijakan: Analisis Kebijakan Walikota Jambi 
                                                                                   6
                          pemberian  angka  (rating)  dan  penilaian  (assessment).   Kata-kata  yang 
                          menyatakan  usaha  untuk  menganalisis  hasil  kebijakan  dalam  arti  satuan 
                          nilainya.  
                                  Dalam arti  yang  lebih  spesifik,  evaluasi  berkenaan  dengan  produksi 
                          informasi mengenai nilai atau manfaat hasil  kebijakan. Ketika hasil kebijakan 
                          pada  kenyataannya  mempunyai nilai,  hal  ini  karena  hasil  tersebut  memberi 
                          sumbangan/kontribusi pada tujuan sasaran.    
                                  Evaluasi  mempunyai  karakteristik  yang  membedakannya  dengan 
                          metode-metode  analisis  kebijakan  lainnya.  Evaluasi  menghasilkan  tuntutan 
                          bersifat evaluatif. Pertanyaan utamanya bukan mengenai fakta (apakah sesuatu 
                          ada)  atau  aksi  (apa  yang  harus  dilakukan)  tetapi  nilai  (berapa  nilainya?). 
                          Karena  itu,  evaluasi  kebijakan  mempunyai  sejumlah  karakteristik    sebagai 
                          berikut: 
                           1.  Fokus nilai,  evaluasi fokus pada nilai, usaha untuk menentukan manfaat 
                               atau  kegunaan  sosial  kebijakan  atau  program,  bukan  sekedar  usaha 
                               mengumpulkan informasi mengenai hasil aksi kebijakan yang terantisipasi 
                               dan tidak terantisipasi.   
                           2.  Interdependensi fakta-nilai. Tuntutan evaluasi tergantung pada fakta dan 
                               nilai.  Untuk  menyatakan    bahwa  kebijakan  atau  program  tertentu  telah 
                               mencapai tingkat kinerja  yang tertinggi  (atau yang terendah) diperlukan 
                               fakta-fakta  secara faktual hasil kebijakan berharga bagi individu-individu, 
                               kelompok dan seluruh masyarakat.   
                           3.  Orientasi    masa  kini  dan  masa  lampau.  Tuntutan  evaluatif  berbeda 
                               dengan tuntutan advokatif, diarahkan pada hasil sekarang dan masa lalu, 
                               daripada hasil di masa depan. Evaluasi bersifat  retrospektif  dan setelah 
                               aksi-aksi dilakukan (ex post). Rekomendasi yang juga mencakup premis-
                               premis nilai , bersifat prospektif dan dibuat sebelum aksi-aksi dilakukan 
                               (ex ante). 
                           4.  Dualitas Nilai. Nilai-nilai yang mendasari  tuntutan evaluasi mempunyai 
                               kualitas  ganda.  Karena  dipandang  sebagai  tujuan  dan  sekaligus  cara. 
                               Evaluasi sama dengan rekomendasi sejauh berkenaan dengan nilai yang 
                               ada dapat dianggap sebagai intrinsik  ataupun ekstrinsik. Nilai-nilai sering 
                               ditata  dalam  satu  hierarki  yang  merefleksikan  kepentingan  relatif  dan 
                               saling ketergantungan antara tujuan dan sasaran.7 
                                  Menurut Abidin, evaluasi secara lengkap mengandung tiga pengertian 
                          yaitu (1) Evaluasi awal, sejak dari proses perumusan kebijakan sampai saat 
                          sebelum  dilaksanakan  (ex-ante  evaluation);  (2)  Evaluasi  dalam  proses 
                          pelaksanaan atau monitoring, dan (3) Evaluasi akhir, yang dilakukan setelah 
                                                                                  8
                          selesai proses pelaksanaan kebijakan (ex-post evaluation)  
                                  Dengan demikian, evaluasi implementasi kebijakan dibagi tiga menurut 
                          timing  evaluasi,  yaitu  (1)  evaluasi  sebelum  pelaksanaan,  (2)  evaluasi  pada 
                          waktu  pelaksanaan  (evaluasi  proses),  dan    (3)  evaluasi  setelah  kebijakan 
                          (evaluasi konsekuensi kebijakan). 
                                                                                    
                            6 Ibid., hlm.340. 
                            7 Ibid. hlm.340-341. 
                            8 Abidin, Analisis Kebijakan. (Jakarta: LPSM, 2006), hlm.211. 
                        
                                                                                            Rusmini  856 
                                            Aplikasi dan Evaluasi Kebijakan: Analisis Kebijakan Walikota Jambi 
                                  Evaluasi  dilakukan  karena  tidak  semua  program  kebijakan  publik 
                          mencapai hasil sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Kebijakan publik 
                          seringkali  terjadi  kegagalan  dalam  meraih  maksud  dan  tujuan  yang  telah 
                          ditetapkan  sebelumnya.  Wibawa  mengemukakan  bahwa  evaluasi  kebijakan 
                          bermaksud untuk mengetahui 4 aspek yaitu (1) proses pembuatan kebijakan, 
                          (2) proses implementasi, (3) konsekuensi kebijakan, dan (4) efektivitas dampak 
                          kebijakan.  Evaluasi  terhadap  aspek  pertama  dan  kedua  disebut  evaluasi 
                          implementasi sedangkan evaluasi terhadap aspek ketiga dan keempat disebut 
                          evaluasi dampak kebijakan. 9 
                                  Abidin lebih lanjut mengemukakan bahwa informasi yang dihasilkan 
                          dari evaluasi merupakan nilai (values) yang antara lain berkenaan dengan:  
                           1.  Efisiensi (efficiency), yakni perbandingan antara hasil dengan biaya, atau 
                               (hasil/biaya). 
                           2.  Keuntungan  (profitability),  yaitu  selisih  antara  hasil  dengan  biaya  atau 
                               (hasil/biaya). 
                           3.  Efektif (effectiveness), yakni penilaian pada hasil, tanpa memperhitungkan 
                               biaya. 
                           4.  Keadilan (equity), yakni keseimbangan (proporsional) dalam pembagian 
                               hasil (manfaat) dan/atau biaya (pengorbanan). 
                           5.  Detriments, yakni indikator negatif dalam bidang sosial seperti kriminal 
                               dan sebagainya. 
                           6.  Manfaat tambahan (marginal rate of return), yaitu tambahan hasil banding 
                               biaya atau pengorbanan.10  
                                 Untuk     memudahkan      evaluasi   terhadap    kebijakan,   Broomly 
                          mengusulkan 3 hirarki kebijakan negara, yaitu:  
                          1. Policy level, yaitu bahwa kebijakan negara direpresentasikan oleh keinginan 
                             lembaga  legislatif.  Melalui  Kebijakan  tersebut  ditentukan  arah  kebijakan 
                             sebuah negara yang memiliki ruang lingkup sangat luas.  
                          2. Organizational level, yaitu suatu kebijakan yang dirumuskan oleh lembaga 
                             eksekutif  sebagai  jabaran  dari  kebijakan  negara.  Meskipun  kebijakan  ini 
                             lebih  kecil  ketimbang  level  sebelumnya,  tetapi  cakupan  materi  dan 
                             sekupnya relatif cukup besar, karena kebijakan ini masih mampu mengcover 
                             wilayah suatu negara.  
                          3. Operational level, yaitu suatu kebijakan yang merupakan penjabaran teknis 
                             kebijakan yang dibuat oleh lembaga eksekutif (organizational level). Pada 
                             level  ini,  hasil  dari  sebuah  kebijakan  dapat  dilihat  oleh  masyarakat. 
                             Operational level policy ditujukan bagi progran dan kegiatan yang langsung 
                             bersinggungan dengan masyarakat luas.11  
                                  Dengan  demikian  hasil  yang  dicapai  pada  tingkat  operasional  akan 
                          dilihat  secara  langsung  oleh  masyarakat.  Dari  sinilah  akan  muncul  reaksi 
                          kolektif  dari  berbagai  kalangan  yang  dapat  membuahkan  hasil  (outcomes) 
                          tertentu.  
                                   
                                                                                    
                            9 Wibawa, Evaluasi Kebijakan Publik. (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm.9-10. 
                            10 Abidin, Op.Cit., hlm.213. 
                            11 D.W. Broomly, Economic Interest and Institution: The Conceptual Foundations of Public 
                            Policy, (New York: Basil Blackwell, 1989). 
                        
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Rusmini aplikasi dan evaluasi kebijakan analisis walikota jambi tentang penghapusan pungutan sekolah dari masyarakat dosen mpi ftk uin sts uinjambi ac id abstrak merupakan tahapan penting dalam setiap kegiatan karena tanpa akan menyebabkan analis tidak pernah mengetahui apakah yang dilakukan mencapai sasaran atau perlu bagaimanapun baiknya program konsekuensinya baru dapat diketahui apabila tersebut telah dilaksanakan diperlukan untuk menghasilkan informasi mengenai kinerja menilai melihat keberhasilan kegagalan pelaksanaan suatu publik pemberian nilai atas sesuatu fenomena di dalamnya terkandung pertimbangan tertentu konteksnya maka dinilai adalah tujuan kelompok ingin dipengaruhi berbagai instrumen digunakan respon lingkungan dicapai dampak tercapai sebagainya sebuah bisa dilepas begitu saja harus diawasi salah satu mekanisme pengawasan disebut sebagai abstract evaluation is an important step in every activity because without will cause analysts never know whether the activities carr...

no reviews yet
Please Login to review.