Authentication
165x Tipe PDF Ukuran file 0.29 MB Source: lppmstkipponorogo.ac.id
DEIKSIS Vol. 09 No.03, September 2017 p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN 2502-227X hal. 374-384 ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PASIF BAHASA INGGRIS DAN BAHASA INDONESIA MELALUI CONTRASTIVE RECOGNITION Rifa Suci Wulandari, Siti Zulaihah, Hestri Hurustyanti STKIP PGRI Ponorogo meilanty_06@yahoo.co.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur kalimat pasif dalam Bahasa Inggris, kalimat pasif dalam Bahasa Indonesia dan perbandingan kalimat pasif dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis). Hasil Analisis menunjukkan bahwa padanan dan perbandingan kalimat pasif dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dapat dilihat secara struktural maupun secara pragmatis. Secara struktural terdapat persamaan kalimat pasif dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia yaitu subjeknya yang dikenai tindakan dan objeknya sebagai pelaku yang ditandai dengan kata by atau kata oleh dalam Bahasa Indonesia, sedangkan perbedaannya adalah dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan waktu pengucapan. Dalam Bahasa Indonesia, kalimat pasif diucapkan sama meskipun diucapkan sekarang (present), masa depan (future), ataupun masa lalu (past). Dalam Bahasa Inggris, kata kerja yang digunakan dalam masing-masing tenses berbeda karena perbedaan waktu, sedangkan dalam Bahasa Indonesia tidak ada perbedaan penggunaan kata kerja. Secara pragmatis, makna yang terkandung di dalam kalimat pasif Bahasa Inggris sama dengan makna yang terkandung dalam Bahasa Indonesia, yaitu sama-sama menyatakan objek sebagai pelaku dan subjek sebagai penerima tindakan. Perbedaannya terletak pada makna adversatif dan ketidaksengajaan. Dalam Bahasa Inggris tidak terdapat kalimat pasif yang bermakna ketidaksengajaan. Kata kunci: analisis kontrastif, struktur, kalimat pasif Abstract The aims of this research are to know the passive structure of English and Indonesian sentence, and the comparison of passive sentence in English and Indonesian. The researcher used library research type. This research analysis was content analysis. The results showed that the equivalent and comparison of English and Indonesian passive sentence can be seen structurally and pragmatically. Structurally, there is similarity of English and Indonesian passive sentence, that is the subject receives action and the object is the actor indicated by the use of “by” or “oleh” in Indonesian. The difference is in the time of utterancing. In Indonesian, passive sentence is uttered the same way in all time (present, future, and past). In English, the verbs used differently based on tenses, while in Indonesian there is no difference usage of verbs. Pragmatically, the meaning of English and Indonesian passive sentence is the same, that is stating object as actor and subject as action receiver.The difference is in adversative and unintended meaning. There is no unintended meaning in English passive sentence. Key words: contrastive analysis, structure, passive sentence PENDAHULUAN asing, sedangkan kedudukan bahasa daerah di Indonesia ialah sebagai Di Indonesia terdapat berbagai bahasa ibu (mother tongue) yang macam bahasa, yang terdiri atas bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa dalam bermasyarakat. Bahasa Indonesia Inggris yang berperan sebagai bahasa digunakan pada saat situasi formal pada 374 Analisis Struktur Kalimat Pasif Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui Contrastive Recognition (Rifa Suci Wulandari dan Siti Zulaihah) saat di lingkungan pemerintahan atau mengajarkan bahasa Inggris, kita akan sekolah, sedangkan bahasa Inggris menemukan kesalahan-kesalahan yang merupakan bahasa asing yang dibuat oleh peserta didik. Kesalahan- dimasukkan dalam mata pelajaran di kesalahan itu dapat kita bedakan dalam tingkat sekolah dasar sampai pada dua kategori, yaitu kategori kesalahan jenjang perguruan tinggi. Hal itu dalam bidang keterampilan dan berbeda dengan negara tetangga, seperti kesalahan dalam bidang linguistik. Singapura yang lebih maju dalam Kesalahan yang berhubungan dengan penguasaan berbahasa Inggrisnya keterampilan terjadi pada saat peserta karena bahasa Inggris menjadi bahasa didik menyimak, berbicara, membaca, kedua di Singapura sehingga mereka dan menulis. Sedangkan, kesalahan lebih terbiasa dan fasih menggunakan dalam bidang linguistik meliputi tata bahasa tersebut (Richards, 1974). bunyi, tata bentuk kata, dan tata Pengajaran Bahasa Inggris di kalimat. Guru sering menghadapi Indonesia di tingkat pendidikan dasar kesulitan dalam mengajarkan bahasa dan menengah lebih banyak ditekankan kedua (Bahasa Inggris) kepada peserta pada kemampuan menghafal didiknya. Untuk itu, guru harus dibandingkan dengan memahami. Hal mengenal analisis kontrastif. Analisis tersebut dirasakan kurang mendukung ini dapat membantu guru bahasa dalam mempersiapkan seseorang untuk menolong dan sekaligus memperbaiki dapat menggunakan bahasa Inggris kesalahan peserta didik. Dengan dalam komunikasi. Peserta didik kurang demikian, peserta didik dapat segera mampu memberikan penjelasan atas menguasai bahasa sasaran (target pemilihan kata, tenses/bentuk waktu language) yang dipelajari. dan konstruksi kalimat yang baik dan Analisis kontrastif sebagai suatu benar yang sesuai dengan tata bahasa pendekatan pengajaran bahasa Inggris. Hal ini disebabkan oleh pondasi mengasumsikan bahwa bahasa pertama yang tidak kuat di awal pembelajaran memengaruhi peserta didik ketika bahasa asing tersebut, khususnya mempelajari bahasa kedua. Analisis menyangkut semua hal yang kontrastif adalah aktivitas atau kegiatan berhubungan dengan struktur yang mencoba membandingkan struktur movement. Struktur movement adalah bahasa pertama (B1) dengan struktur perpindahan suatu unsur kata di dalam bahasa kedua (B2) untuk kalimat yang beranjak dari pola awal mengidentifikasi perbedaan-perbedaan bentuk aslinya atau deep structure ke di antara kedua bahasa tersebut. dalam bentuk yang sudah diterapkan Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa, atau surface structure (Akmajian, yang diperoleh dan dihasilkan melalui 1975:230). Penggunaan struktur Anakon, dapat digunakan sebagai sintaksis bahasa Inggris sering landasan dalam meramalkan atau terpengaruh bahasa Indonesia. Secara memprediksi kesulitan – kesulitan atau tidak sadar, peserta didik mendapat kendala-kendala belajar berbahasa yang pengaruh dari bahasa pertama mereka akan dihadapi oleh peserta didik di sehingga muncul adanya kesalahan sekolah., terlebih dalam belajar B2. berbahasa terhadap unsur-unsur kata Hasil perbandingan unsur kebahasaan yang dipakainya di dalam kalimat. yang berbeda selanjutnya dianalisis dan Dalam keseharian bila kita dievaluasi untuk membantu guru bahasa perhatikan dengan saksama, sebagai meramalkan kesalahan yang seorang guru atau calon guru yang kemungkinan dilakukan peserta didik 375 DEIKSIS | Vol. 09 No.03 | September 2017 | 374-384 dan sekaligus menolong mereka agar identifikasi sistematis dari karakteristik segera menguasai bahasa sasaran (B2). pesan (Holstin dalam Iriyanto, Proses evaluasi merupakan kunci 2011:15). Langkah-langkah analisis isi dari sebuah perbaikan metode dan ini mencakup tahapan (1) pendekatan untuk meningkatkan mengumpulkan data, (2) mereduksi prestasi peserta didik. Menurut Brown data, (3) pemaparan, (4) pengkodean, (2004:4), evaluasi adalah sebuah proses (5) menginterpretasi data, dan (6) berkelanjutan mencakup banyak domain menarik kesimpulan atas hasil analisis yang lebih luas. Evaluasi adalah sebuah yang berkaitan dengan masalah proses penilaian di mana berdasarkan penelitian. Menurut Miles dan fungsinya di dalam proses Huberman, analisis data kualitatif pembelajaran, evaluasi merupakan suatu mencakup tiga alur kegiatan yang proses berkelanjutan tentang dilakukan secara bersamaan yaitu pengumpulan dan penafsiran informasi reduksi data, penyajian data dan untuk menilai keputusan-keputusan penarikan kesimpulan (2007: 16). yang dibuat dalam merancang suatu sistem pembelajaran. Hal ini menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN penting untuk membantu guru agar peserta didik memiliki tingkat Pengajaran Bahasa Inggris tidak pemahaman tata bahasa Inggris yang lepas dari pengajaran tata bahasa atau baik dan benar. grammar. Pengajaran Bahasa Inggris Berdasarkan uraian tersebut di mencakup empat keterampilan bahasa atas, maka tujuan penelitian ini adalah yaitu menyimak (listening), berbicara untuk mengetahui kalimat pasif dalam (speaking), membaca (reading), dan Bahasa Inggris, kalimat pasif dalam menulis (writing). Pengajaran tata Bahasa Indonesia dan perbandingan bahasa atau grammar tidak secara kalimat pasif dalam Bahasa Inggris dan eksplisit tercakup dalam keempat Bahasa Indonesia. keterampilan tersebut. Meskipun demikian, pengajaran grammar menjadi METODE PENELITIAN suatu kesatuan dalam pengajaran keempat keterampilan berbahasa. Pada Penelitian ini menggunakan aspek pengajaran Bahasa Inggris, tata desain penelitian deskriptif kualitatif bahasa/ grammar merupakan hal yang dengan jenis penelitian kepustakaan tidak menarik, baik bagi peserta didik (library research. Data primer berupa maupun guru. Beberapa guru mencoba kalimat-kalimat yang ada dalam buku mengajarkan grammar menggunakan Understanding and Using English berbagai teknik tetapi masih saja Grammar (Third Edition) karangan mengalami kesulitan dalam Betty Schrampfer Azar dan Tata memahamkan peserta didik. Bahasa Baku Indonesia karangan Hasan Salah satu materi grammar yang Alwi, dkk. Teknik pengumpulan data sulit dipahami oleh peserta didik adalah yang digunakan dalam penelitian ini kalimat pasif. Peserta didik diajarkan adalah teknik simak-catat. Teknik kalimat pasif setelah mereka mengerti analisis data menggunakan analisis isi kalimat aktif. Secara umum dalam (content analysis). Analisis isi menurut Bahasa Inggris, kalimat dibedakan Holstin adalah suatu teknik penelitian menjadi empat jenis, yaitu (1) kalimat untuk membuat inferensi yang berita, (2) kalimat tanya, (3) kalimat dilakukan secara objektif dan perintah, dan (4) kalimat seru. Di antara 376 Analisis Struktur Kalimat Pasif Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui Contrastive Recognition (Rifa Suci Wulandari dan Siti Zulaihah) empat jenis kalimat universal tersebut dalam bahasa pertama (B1) dengan yang paling banyak dipakai dalam bahasa kedua (B2), tetapi sekaligus buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah untuk membandingkan dan adalah kalimat berita (statement) dalam mendeskripsikan latar belakang budaya berbagai bentuknya, seperti: kalimat dari kedua bahasa tersebut sehingga positif dan negatif, kalimat aktif dan hasilnya dapat digunakan pengajaran pasif, kalimat langsung dan tidak bahasa kedua atau bahasa asing. langsung, kalimat biasa dan Pada dasarnya analisis kontrastif pengandaian, kalimat sederhana, dapat dibedakan dalam beberapa majemuk dan kompleks. Semua kalimat bagian, secara gramatikal atau itu hanya dapat dipahami dengan baik struktural, sintaksis dan pragmatis. sesuai dengan bentuk-bentuknya yang Analisis gramatikal yaitu analisis yang berkaitan dengan waktu, kapan tindakan berdasarkan pada tata bahasa dari dalam kalimat tersebut terjadi, yang masing-masing bahasa pertama dan dalam bahasa Inggris disebut tenses. kedua, analisis sintaksis adalah analisis Tenses berhubungan dengan arti verba yang berdasarkan pada asal kata atau dari skala waktu. Tenses adalah kata bagaimana memaknai satu bahasa. berasal dari bahasa Latin, tempus yang Sedangkan analisis pragmatis adalah berarti waktu yang dalam Bahasa analisis yang berdasarkan pada Inggris adalah bentuk verba yang penggunaan bahasa tersebut baik secara digunakan untuk mengindikasikan formal maupun informal. Guru dapat waktu atau menyelesaikan bentuk meramalkan kesalahan yang dibuat oleh kegiatan pada saat pembicaraan. Jadi, peserta didik melalui analisis kontrastif tenses adalah metode yang digunakan antara bahasa yang dipelajari dan dalam Bahasa Inggris yang bahasa yang digunakan peserta didik menggambarkan waktu past atau sehari-hari, khususnya dalam present. Guru harus memulai dengan komponen-komponen fonologi, kalimat aktif terlebih dahulu untuk morfologi, kosakata dan sintaksis. menjelaskan kalimat pasif kepada Berdasarkan hasil analisis kontrastif, peserta didik. Kalimat dalam Bahasa guru dapat menyiapkan materi-materi Inggris terpengaruh oleh tenses, yang sesuai dengan tingkat pemahaman sedangkan kalimat dalam Bahasa peserta didik. James (1980) berpendapat Indonesia tidak mengenal tenses. Hal bahwa analisis kontrastif ialah suatu ini menjadi salah satu penyebab peserta aktivitas linguistik yang bertujuan untuk didik mengalami kesulitan untuk menghasilkan tipologi dua bahasa yang memahami kalimat tersebut. kontrastif, yang berdasarkan asumsi bahwa bahasa-bahasa itu dapat Analisis Kontrastif dibandingkan. Analisis kontrastif adalah suatu Menurut Halliday (1970) terdapat kajian terhadap unsur-unsur dua prinsip pada analisis kontrastif, kebahasaan. Menurut Lado (1975), yaitu memeriksa sebelum analisis kontrastif adalah cara untuk membandingkan dan membandingkan mendeskripsikan kesulitan atau pola-pola tertentu dan bukan bahasa kemudahan pembelajar bahasa dalam secara keseluruhan. Pada prinsip belajar bahasa kedua dan bahasa asing. pertama kita tidak dapat Analisis kontrastif bukan saja untuk membandingkan cara kerja sejumlah membandingkan unsur-unsur bahasa sebelum kita memeriksa cara kebahasaan dan sistem kebahasaan kerja masing – masing bahasa itu. Jika 377
no reviews yet
Please Login to review.