jagomart
digital resources
picture1_Kompos Pdf 39116 | Full Paper Yomi 1


 177x       Tipe PDF       Ukuran file 0.39 MB       Source: lingkungan.ft.unand.ac.id


File: Kompos Pdf 39116 | Full Paper Yomi 1
seminarnasional sains dan teknologi lingkungan e issn 2541 3880 padang 19 oktober 2016 op 016 studioptimasikematangankomposdarisampah organik dengan penambahanbioaktivatorlimbah rumendanairlindi 1 2 yommidewilda ichsanapris jurusan tekniklingkungan fakultas teknik universitas andalas ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 13 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
              SeminarNasional Sains dan Teknologi Lingkungan                                                 e-ISSN 2541-3880
              Padang, 19 Oktober 2016
                                                                   OP-016
                STUDIOPTIMASIKEMATANGANKOMPOSDARISAMPAH ORGANIK DENGAN
                          PENAMBAHANBIOAKTIVATORLIMBAH RUMENDANAIRLINDI
                                                                        1             2
                                                       YommiDewilda ,IchsanApris
                                        Jurusan TeknikLingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas
                                                         KampusLimauManisPadang
                                                      Email: yommidewilda@yahoo.com
                                                                 ABSTRAK
              Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan bioaktivator lindi dan rumen sapi terhadap pengomposan
              sampah organik (buah dan sayur) dengan parameter lama waktu pengomposan, kematangan dan kualitas kompos.
              Parameter kematangan dan kualitas kompos sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Metode yang digunakan adalah
              pengomposansemi aerobik. Volume sampah organik yang dimasukkan ke dalam komposter masing-masing sebanyak 2 L.
              Hasil penelitian penambahan bioaktivator 0,5 L lindi + 0,5 L rumen sapi lama waktu pengomposan 7 hari, dengan
              penambahan 0,25 L lindi + 0,5 L rumen sapi lama waktu pengomposan 12 hari, dengan penambahan 0,25 L lindi +
              0,75 L rumen sapi dan penambahan 0,75 L lindi + 0,25 L rumen sapi lama waktu pengomposan masing-masing 8 hari,
              dengan penambahan 0,25 L lindi + 0,25 L rumen sapi lama waktu pengomposan 9 hari, dengan penambahan 0,2 L lindi
              +0,3 L rumen sapi dan penambahan 0,3 L lindi + 0,2 L rumen sapi lama waktu pengomposan masing-masing 10 hari.
              Setelah dibandingkan semua variasi penambahan bioaktivator lindi dan rumen sapi pada proses pengomposan sampah
              organik didapatkan dosis optimum pada varasi 0,5 L lindi + 0,5 L rumen sapi. Semua variasi penambahan bioaktivator
              lindi dan rumen sapi terhadap pengomposan sampah organik memenuhi parameter kematangan dan kualitas kompos
              sesuai SNI 19-7030-2004.
              KataKunci:bioaktivator, lindi, kompos, sampah organik, , rumen sapi
              1. PENDAHULUAN                                             langsung   dibuang   ke   badan   air sehingga   dapat
                                                                         menimbulkanpencemaranlingkungan(Tarigan, 2012).
              Sampah merupakan salah satu sumber pencemaran
              lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Pasar Raya     Bioaktivator lindi merupakan air hasil degradasi sampah
              merupakan salah satu tempat yang banyak terdapat           yang menimbulkan pencemaran apabila tidak diolah.
              tumpukan     sampah    organik.   Penumpukan      serta    Lindi mengandung nutrien, bahan organik yang cukup
              pengelolaan sampah yang kurang maksimal di Pasar           tinggi    yang     dapat     meningkatkan     aktivitas
              Raya menimbulkan masalah seperti timbulnya bau,            mikroorganisme dalam mendegradasi sampah organik
              tempat berkembang biaknya lalat, sampai masalah            (MirwandanRosariawari,2013).
              estetika. Pertambahan jumlah sampah tanpa pengelolaan
                                                                         Pada penelitian ini dilakukan pengomposan sampah buah
              yang   baik   akan    memperpendek     umur    Tempat
                                                                         dan sayur dari Pasar Raya Kota Padang, dengan
              Pemrosesan Akhir (TPA) Air Dingin Kota Padang.
                                                                         penambahan lindi tanpa aktivator stardec serta kombinasi
              Komposisi sampah Pasar Raya Kota Padang didominasi         penambahan lindi dan rumen sapi untuk melihat
              oleh sampah organik sekitar 83,67% yang diantaranya        keefektifitasannya dalam kematangan kompos serta
              adalah sisa makanan 56,77% dan sampah halaman 1,11%        melihat bagaimana kualitas kompos yang dihasilkan
              (Desnifa, 2009). Metode yang dapat diterapkan untuk        berdasarkan SNI 19-7030-2004. Dari penelitian ini
              penanggulangan    sampah     organik   yaitu   metode      diharapkan nantinya pemerintah Kota Padang dapat
              pengomposan. Pengomposan semi aerobik dapat dipilih        membangun sebuah rumah kompos di kawasan Pasar
              karena     kemudahan      dalam      penerapan     dan     Raya Kota Padang sehingga pedagang di Pasar Raya
              pengaplikasiannya.                                         Kota    Padang    dapat    mengaplikasikan    kegiatan
                                                                         pengomposan ini, sehingga pengomposan ini tidak hanya
              Proses   pengomposan    dapat   dioptimalkan   dengan
                                                                         membantudalam minimasilimbah organik di Pasar Raya
              penambahan bioaktivator lindi dari TPA Air Dingin Kota
                                                                         Kota Padang tetapi hasilnya juga dapat di komersilkan
              Padang serta rumen sapi untuk mempercepat proses
                                                                         untuk pemupukan tanaman hias sehingga menambah
              pematangan kompos organik. Bioktivator adalah bahan
                                                                         pendapatan para pedagang di Pasar Raya Kota Padang.
              yang mengandung mikroorganisme efektif yang secara
              aktif dapat membantu proses dekomposisi sampah             2. METODOLOGIPENELITIAN
              organik (Tarigan, 2012).
                                                                         Penelitian ini dilakukan pada sampel sampah buah dan
              Bioaktivator  rumen sapi merupakan limbah rumah            sayur dari Pasar Raya Kota Padang, air lindi dari TPA
              pemotongan    hewan    berupa   rumput   yang   belum      Air Dingin dan limbah rumen sapi dari rumah potong
              terfermentasi dan tercerna sepenuhnya oleh hewan.          hewan Bandar Buat Kota Padang. Analisa percobaan dan
              Rumen sapi juga mengandung nutrisi yang digunakan          analisa sampel dilakukan di Laboratorium Buangan
              oleh mikroba sebagai sumber energi. Limbah isi rumen       Padat dan Laboratorium Air Jurusan Teknik Lingkungan
              sapi jarang dimanfaatkan, ada yang ditumpuk atau           Fakultas TeknikUniversitas Andalas Padang.
                                                                     95
              SeminarNasional Sains dan Teknologi Lingkungan                                                       e-ISSN 2541-3880
              Padang, 19 Oktober 2016
              Komposter                                                      Pengembangan      Pemukiman      di   bawah    Balitbang
              Komposter yang digunakan merupakan modifikasi dari             DepartemenPekerjaanUmum,Bandung.
              komposter hasil rancangan dari Pusat Penelitian dan
                                                              Gambar1.komposter
              Uji Potensi Pemanfaatan Limbah Rumen Sapi dan                  yaitu 7 hari. Proses pengomposan paling lama terjadi
              Lindi                                                          pada komposter tanpa penambahan bioaktivator yakni 14
                                                                             hari. Penambahan bioaktivator lindi 0,25 L dan 0,5 L
              Uji pengaruh pemanfaatan limbah rumen sapi dan lindi
                                                                             pada masing- masing komposter memerlukan waktu
              pada pengomposan dilihat berdasarkan lama waktu
                                                                             pengomposan12hari.
              pengomposan, banyaknya reduksi bahan yang terjadi dan
              persentase tingkat reduksi yang terjadi pada akhir proses      Perbedaan lama waktu pengomposan yang terjadi
              pengomposan pada komposter dengan penambahan lindi             disebabkan kandungan mikroorganisme yang terdapat
              dan rumensapi.                                                 pada     masing-masing      komposter      berbeda-beda.
                                                                             Komposter sampah murni merupakan komposter yang
              Uji kematangan kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004
                                                                             hanya berisikan sampah tanpa adanya penambahan
              dilakukan untuk melihat tingkat kematangan pada
                                                                             bahan lainnya. Maka proses yang terjadi merupakan
              kompos yang dihasikan. Parameter kematangan kompos
                                                                             proses yang alami dan mikroorganisme yang terdapat di
              seperti, kelembapan, temperatur, warna dan pH.
                                                                             dalamnya akan secara bertahap untuk mulai tumbuh dan
                                                                             beradaptasi sehingga memerlukan waktu pengomposan
              Pengujian kualitas kompos dilakukan berdasarkan SNI
                                                                             yangcukuplama.
              19-7030-2004 untuk melihat tingkat kematangan dan
              keberhasilan pembuatan kompos dan melihat layak atau
              tidaknya kompos tersebut untuk digunakan. Parameter
              kualitas kompos seperti C-Organik, Nitrogen, Pospor dan
              Kalium.
              3. HASILDANPEMBAHASAN
              Analisis Pengaruh Pemanfaatan Bioaktivator Rumen
              Sapi dan Lindi
              Analisis pengaruh pemanfaatan bioaktivator rumen sapi
              dan lindi dalam pengomposan sampah organik dapat
              dilihat dari lama waktu pengomposan yang terjadi dan
              persentase reduksi sampah organik yang terjadi selama
              proses pengomposan.
              Analisa LamaWaktuPengomposan
              Proses pengomposan paling cepat terjadi pada komposter
                                                                                     Gambar1.AnalisaLamaPengomposan
              dengan penambahan rumen sapi 0,5 L dan lindi 0,5 L
                                                                         96
                SeminarNasional Sains dan Teknologi Lingkungan                                                             e-ISSN 2541-3880
                Padang, 19 Oktober 2016
                Perbedaan lama waktu pengomposan yang terjadi                                    Gambar3.AnalisaKelembapan
                disebabkan kandungan mikroorganisme yang terdapat
                                                                                  Dilihat dari hasil pengukuran, maka kadar air semua
                pada     masing-masing        komposter       berbeda-beda.
                                                                                  variasi memenuhi rentang kadar air optimum pada
                Komposter sampah murni merupakan komposter yang
                                                                                  pengomposan.       Kadar    air   tertinggi  terdapat    pada
                hanya berisikan sampah tanpa adanya penambahan
                                                                                  komposter dengan penambahan bioaktivator lindi 0,75 L
                bahan lainnya. Maka proses yang terjadi merupakan
                                                                                  + rumen sapi 0,25 L sebesar 48,9%. Sedangkan
                proses yang alami dan mikroorganisme yang terdapat di
                                                                                  kelembapan yang terkecil terdapat pada komposter tanpa
                dalamnya akan secara bertahap untuk mulai tumbuh dan
                                                                                  penambahanbioaktivator sebesar 37,5%.
                beradaptasi sehingga memerlukan waktu pengomposan
                yangcukup lama.
                                                                                  Kadar air di dalam kompos sebaiknya tidak terlalu
                                                                                  sedikit atau terlalu banyak. Ketika kadar air terlalu
                Analisa Persentase Reduksi Bahan
                                                                                  sedikit, dikhawatirkan akan menganggu pertumbuhan
                                                                                  dan       metabolisme        mikroorganisme         sehingga
                                                                                  mempengaruhi proses dekomposisi. Kadar air yang
                                                                                  terlalu tinggi juga akan memberi dampak negatif pada
                                                                                  kompos. Pada proses pengomposan terjadi pengurangan
                                                                                  kadar air karena mikroorganisme pada kompos akan
                                                                                  mengkonsumsi air untuk pertumbuhannya (Lestari dan
                                                                                  Sembiring, 2010).
                                                                                  Analisis Temperatur
                                                                                  Pada proses pengomposan secara semiaerobik, akan
                                                                                  terjadi   kenaikan    temperatur.    Kenaikan     temperatur
                                                                                  tersebut   baik   untuk    pertumbuhan mikroorganisme,
                                                                                  dimana mikroorganisme dapat tumbuh hingga tiga kali
                                                                                  lipat dan enzim yang dihasilkan juga paling efektif untuk
                                                                                  menguraikan bahan organik (Wahyono, 2008). Pada
                                                                                  penelitian    ini,  kenaikan     temperatur     dilihat   dari
                                                                                  terdapatnya    uap air ditutup komposter.           Uap air
                    Gambar2.AnalisaPresentaseReduksiBahan
                                                                                  dihasilkan dari panas pada proses pengomposan. Pada
                Kematangan kompos terjadi seiring degan penyusutan
                                                                                  penelitian ini, temperatur akhir kompos adalah sebesar
                kompos. Berdasarkan gambar 4 penyusutan bahan pada
                                                                                     0
                                                                                  28 C. Berdasarkan SNI 19-7030-2004 tentang standar
                proses pengomposan pada penelitian ini besar dari 35%.
                                                                                  kualitas kompos, nilai maksimum temperatur tidak lebih
                Nilai reduksi paling besar terdapat pada komposter dengan
                                                                                            0
                                                                                  dari   30 C.   Maka pada penelitian ini, temperatur
                penambahan bioaktivator Lindi 0,25 dan rumen sapi 0,25
                                                                                  pengomposan telah memenuhi nilai standar yang ada
                sebesar 66,7 %. Reduksi bahan paling kecil terjadi pada
                                                                                  padasetiap komposter.
                komposter tanpa penambahan bioaktivator yakni sebesar
                35,3%. Sedangkan untuk komposter dengan penambahan
                bioaktivator liindi 0,5 L dan rumen sapi 0,5 L mengalami
                reduksi bahan sebesar 38,1 %.
                Analisis KematanganKompos
                Analisis   kematangan kompos dilihat dari parameter
                kelembapan, temperatur, warna dan pH. Untuk parameter
                temperatur, pH, dan warna dilakukan pemantauan setiap
                hari.
                Analisis Kelembapan
                                                                                                 Gambar4TemperaturAwal
                                                                              97
              SeminarNasional Sains dan Teknologi Lingkungan                                                     e-ISSN 2541-3880
              Padang, 19 Oktober 2016
                                                                            asam organik. Hal ini akan mengakibatkan nilai pH
                                                                            menurun.
                                                                            Kedua, aktivitas bakteri termofilik terjadi kenaikan
                                                                            temperatur, dimana bakteri mesofilik terhenti kemudian
                                                                            digantikan oleh bakteri termofilik. Bersamaan dengan
                                                                            pergantian ini maka amoniak dan nitrogen dihasilkan
                                                                            sehingga nilai pH akan berubah menjadi basa.
                                                                            Analisis Rasio C/N
                                                                            Rasio C/N menunjukkan mutu bahan kompos yang
                                                                            digunakan.   Rasio   C/N yang tinggi menunjukkan
                                                                            kandungan selulosa dan lignin yang tinggi pada bahan,
                                                                            sehingga dekomposisi bahan sulit begitu pula sebaliknya.
                                                                            Oleh karena itu, rasio C/N awal suatu bahan organik
                            Gambar5TemperaturAkhir
                                                                            yang akan didekomposisikan akan mempengaruhi laju
              Analisis Warna
                                                                            penyediaan N dan unsur-unsur hara lainnya (Hanafiah
                                                                            dalan Ely, 2013).
              Warna awal kompos berwarna kehijauan karena belum
              terjadi  proses   dekomposisi    pada   bahan   kompos,
              sedangkan kompos yang telah matang warnanya menjadi
              kehitaman.
              Analisis pH
              Proses    pengomposan      sendiri   akan    menyebabkan
              perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri.
              Pada awal pengomposan semua variasi bahan kompos
              berada pH yang relatif asam yakni 5. pH akan mengalami
              peningkatan seiring berjalannya proses dekomposisi oleh
              senyawa organik.
              Kenaikan pH dapat disebabkan oleh amonia yang
              diproduksi pada saat pengomposan (Lestari dan Sembiring,
                                                                                         Gambar6.AnalisisRasioC/N
              2010). Amonia meningkatkan pH karena sifatnya yang
              basa.   Selain  itu,  menurut   Yuwono (2006) proses
                                                                            Rasio C/N untuk kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004
                                                       +     2+        2+
              mineralisasi kation–kation basa seperti K , Ca   dan Mg
                                                                            tentang standar kualitas kompos minimum adalah 10 dan
              turut mempengaruhi kenaikanpH.
                                                                            maksimumnya adalah 20. Berdasarkan gambar 11,
                                                                            semua komposter berada di rentang 10-20 sehingga
              Selama     proses pengomposan terjadi perubahan pH
                                                                            memenuhistandar yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa
              dimana diawal pengomposan pH bahan kompos 5,
                                                                            proses dekomposisi pada seluruh komposter berjalan
              kemudian terjadi kenaikan pH berkisar 7-8, dan pada
                                                                            maksimal, dimana ketersediaan karbon dan nitrogen
              akhir proses pengomposan akan terjadi penurunan pH
                                                                            yang dihasilkan dapat digunakan oleh mikroorganisme
              berkisar 7-7,5.
                                                                            secara  maksimal    serta  membantu mikroorganisme
              Menurut Waluyo dalam Ely, 2013, pada saat terjadinya
                                                                            bekerja dengan baik untuk merombak senyawa organik
              kenaikan temperatur, aktivitas bakteri mesofilik terhenti
                                                                            padakompos.
              dan   kemudian digantikan      oleh   kelompok    bakteri
                                                                            Analisis KadarPhosfor
              termofilik. Bersamaan dengan pergantian ini, maka
              amoniak dan gas nitrogen akan dihasilkan sehingga nilai
                                                                            Berdasarkan SNI 19-7030-2004 tentang standar kualitas
              pHberubahmenjadibasa.
                                                                            kompos, nilai phosfor yang terkandung dalam kompos
                                                                            yang baik adalah memiliki nilai phosfor minimum 0,1%.
              Menurut Waluyo dalam Ely, 2013, terdapat 3 tahap
                                                                            Semua komposter memenuhi nilaiphosfor untuk kompos.
              pengomposan yaitu pertama pada proses permulaan.
                                                                            Menurut Tarigan tahun 2011, kadar phosfor (P O ) dapat
                                                                                                                          2 5
              Proses ini media mempunyai pH dan temperatur sesuai
                                                                            mengalami peningkatan dengan bertambahnya waktu
              dengan bahan dan lingkungan awal. Sejalan dengan
                                                                            pengomposan. Hal ini dapat terjadi karena semakin
              aktivitas  mikroorganisme     di  dalam   bahan,   maka
                                                                            banyaknya bahan organik yang terdekomposisi oleh
              temeperatur akan mulai naik dan akhirnya menghasilkan
                                                                            bakteri.
              Analisis KadarKalium                                          Analisis dosis optimum penambahan bioaktivator dilihat
                                                                            dengan membandingkan nilai nilai parameter yang di uji
              Berdasarkan SNI 19-7030-2004 tentang standar kualitas
                                                                            yaitu  tingkat  reduksi,  lama waktu pengomposan,
              kompos, nilai kalium yang harus ada pada kompos yang
                                                                            kelembapan, temperatur, pH, C-organik, nitrogen, rasio
              baik minimum adalah 0,2%. semua variasi kompos
                                                                            C/N,   kalium   dan phosfor pada komposter yang
              memenuhinilai standar untuk parameter kalium
                                                                            dibedakan berdasarkan dosis penambahan bioaktivator.
                                                                            semua variasi kompos dapat memenuhi nilai SNI 19-
              Analisis Dosis Optimum Penambahan Bioaktivator
                                                                        98
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Seminarnasional sains dan teknologi lingkungan e issn padang oktober op studioptimasikematangankomposdarisampah organik dengan penambahanbioaktivatorlimbah rumendanairlindi yommidewilda ichsanapris jurusan tekniklingkungan fakultas teknik universitas andalas kampuslimaumanispadang email yahoo com abstrak penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan bioaktivator lindi rumen sapi terhadap pengomposan sampah buah sayur parameter lama waktu kematangan kualitas kompos sesuai sni metode yang digunakan adalah pengomposansemi aerobik volume dimasukkan ke dalam komposter masing sebanyak l hasil hari setelah dibandingkan semua variasi pada proses didapatkan dosis optimum varasi memenuhi katakunci pendahuluan langsung dibuang badan air sehingga dapat menimbulkanpencemaranlingkungan tarigan merupakan salah satu sumber pencemaran jika tidak dikelola baik pasar raya degradasi tempat banyak terdapat menimbulkan apabila diolah tumpukan penumpukan serta mengandung nutrien bahan cukup peng...

no reviews yet
Please Login to review.