Authentication
160x Tipe PDF Ukuran file 0.99 MB Source: repository.ubaya.ac.id
7 E ISSN.26r4-606r 2019 Nopcmbcr VoLT Edisi P.rssNJs2T-f295 No.4 TRADE FREE INTEGRASI EKONOMI REGIONAL DALAM ASEAN AREA Oleh: Ardi Mnhrmmer Qedefi Abidin Surabaya Hukum Universitas Fakultas Kenotariatan, Magister com 0579@gmail. andiqadafi Email. Abstrrk regioral Asia (ASEAN) organisasi dikawasan of Eqst Asian Nation merupakan Association South globalisasi, dalam perkembangan khususnya menghadapi DaLam yang dibentuk sejak tahun 1967. Tenggara (AF'[A) Free Area sebagai ASEAN Trade membentuk pada 1992 regional, ASEAN tahun integrasi ekonomi yang perdagangan dunia sebenamya terjun dalam bebas ASEAN sebelum bagi negara-negara satu tam€ng salah juga dampak Namun trdak dapat dipungkiri, bahwa selain memiliki sisi positif, temyaat AFTA memberikan permasalahan sebagai ini mengenai Indonesi4 ASEAN. Jurnal menjelaskan anggota bagi Negara-negara negatif menghadapi AFTA ASEAN dalam anggota Negara ASEAN, Integrasi Ekonomr Kata Kunci ; AFTd lndonesia, I. PENDAHULUAN bukan anggota Negara di dunia ini membutuhkan 2 Karvasan perdagangan bebas (free Setiap integrasi ekonomi kebutuhan tradearealadalah bentuk memenuhi lain membantu negara untuk yang tinggi semua hambatan kebutuhannya lebih dimana negerinya Dalam memenuhi dalam perdagangan baik tarif maupun non-tarif ters€but, Negara-negara kemudian melakukan hubungan dengan negara lain dalam berbagai diantara negara-negara anggota telah namun masing-masing sepenuhny4 bidang, salah satunya addah dalam bidang dihilangkan ekonomi, dimana hubungan ekonomi antara satu negara anggota tcrsebut masih berhak yang menentukan sendiri apakah tetap dengan Negara lain akan membentuk Negara atau menghilangkan yang yaitu sistem mempertahankan sistem ekonomi lebih besar suatu perdagangan yang ekonomi intemasional. Dalam sistem ekonomi hambatarrhambatan dengan diterapkan terhadap negara-negara diluar sesuai yang tens berkembang intemasional perkembangan perkembangan anggota. zaman sertra tuntutan (customs global ini, mulai murrcul suatu istilah baru 3. Persekutuan Pabean unionl saat trntuk tidak negaft! anggota yang dikenal dengan istilah integrasi ekonomi mewajibkan semua hambatan semua bentuk regional hanya menghilangkan juga Integrasi memiliki pengertian yang perdagangan diantara mereka, namun perdag;angan mereka berbeda disetiap Negara dalam waktu yang menyeragamkan kebijakan yang bukan luar anggota berbeda-beda. Saat ini, integrasi ekonomi terhadap negara (common Pasar nurket) menunjuk pada perkembangan dalam 4. bersama intenasional yaitu integrasi dimana bukan (Miroslav N. Jovanovic, suatu bentuk tingkat kesejahteraan. perdagangan saja yang (1997:3211, hanya barang 2006) Menurut Dominick Salvatore produksi namun faktor seperti komersial dibebaskaru arus kebijakan adalah suatu integrasi ekonomi juga dibebaskan dari bahkan tenaga kerja dan modal atau yang secara dislaiminatif mengurangi menghapus hambatan-hambatan perdagangan semua hambatan. (economic Ekonomi wtion) hanya kepada para negara anggota kesepakatan. 5. Uni demikran integrasi regional berarti suatu yaitu dengan menyeragamkan kebijakan- Dengan mon€ter fiskal dari masing- kebijakan komersial yang secara diskriminatif kebrjakan dan yang dalam suatu anggota berada hambatan- masing negara mengurangi atau bahkan menghapus yang para kawasan atau bagr negara-negara perdagangan kepada negara hambatan hanya kesepakatan. tertentu, melakukan dalam kawasan kesepakatan suatu anggota yang paling dart (ASEAN). Tujuan mendasar Tenggara Asia saja di kawasan misalnya ini untuk meningkatkan Secara teoritis Salvatore menguraikan integrasi ekonomi adalah jasa, integrasi ekonomi menjadi beberapa bentuk: volume perdagangan barang dan (1997:3831 mobilitas kapital dan tenaga kerj4 memngkatkan 1 Pengahran perdagangan Preferensial meningka&an produksi, meningkatkan efisienst ments) produksi serta meningkatkan daya saing produk re arrange Qtrefe ntial trade ekonomt integrasi yang sepakat yang dihasilkan. Pembentukan Dibentuk oleh negara-negara perdagangan pada akhimya akan menciptakan dampak hambatan-hambatan menurunkan negar.r-negara anggota kesgahteraan yal,lg berlangsung diantara mereka dan meningkatnya pada karena akan mengarah yang secara keseluruhan dengan neg:ua-negara membedakannya Jurnol Eduatiott ond developnent Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal.162 E.ISSN.26l4-6061 2019 P.ISSN.25274295 Vol.7 No.4 Edisi mber yang leiro'7a sn4;stsb literat'rre y:*ng K*ussl ct*t& F*t"*ue spesi*tltcsi prcd*st di&sadean lsuaL jurnal yang pada (t 2005) bertrubungan dengan tema sedang komparauT. keuntungan Arpr, Dikawasan asia tenggara sendiri, negara-negara dibahas. yang eqafory dde{s !SE-a.}I, +elehlnslah:}.tn pembahasan untuk mulai menerapkan atau 3. HASIL DAN PEMBAHASAN AFTA memberlakukan integrasi ekonomi untuk Pembentukan m*rrydkee bese;*la*rrur sla^syaraks bugr l&e .4ssr{ts$+# s/ sr*ft &s{ dstfl{t n€gara-negara anggota ASEAN. Dimana Nstion yang disingkat menjadi ASEAN, yang telah lama dibahas ini, pada merupakan organisasi regional dikawasan Asia kesepakatan pda ag,'.tsttu ASETJ.{ te4g*l E wxlle&ifu- inr=egrasi ek{rp+rai dalsst Tr*ggere. didtjkaa ah$rirr4ra pada sebuah entitas tahun atauy'ee trqde 1967. ASEAN sebagai perdagangan bebas bentuk kawasan politik dan keamanan alasan Pasifik 1967 dibentuk dengan Asia area dlkawasan Teuggwa- feElss@a P*rtu dihdsbi bakrria" Fqls+isn di ha*ss* Asia Ftitlh perdagangan regional yang tsrb€nhrk ternyda merupakan agenda utama ASEAN, sedangkan perjanjian kerjasama ekonomi hanya menjadi s€macam besar berasal dari pembentukan sebagran prdagarqea Mss {*eE elde eilEa#Tn^}, iika "pelcr'4hsp":ztgtl1y;,-r*d"at;kkerjaprnApol$k jerus (Narongehai pada itu. Akrasanee, persekutuan pabean masa-masa awal dengan atau dibandingkan karena tuntutan dan perdagangan regional lainnya.Fenomena 2004:35). Narnun perjanjian lebih FtE$rd peaLernbargrn F.s;rlerr' ASES.I akhimya tn; &s{t}rS ol€h }4di* RtHglr*i dal.*m "spagheui bowl", dunia ini tampak b€rfokus pada pertrmrbuhan ekonomi, hal ini dengan bahwa perdagangan perkembangan pesatnya seperti sekumpulan rrcgara yang melakukan dikarenakan perdagugea de4aa nrysz. loia dalsaa ss& ist€maliss*l ya*g sen€ktn beha+ ya$g befoas ASEAN (Caroline menyebabkan Negara-negara anggota "mangkok". 2002:2). L. Freund, Negara artikel ini, adalah yang pada umumnya masih merupakan Tujuan dari dibuatnya q*Frs#e twr& n*esr& m'qeaat selstt setu ktrltlk berLesbry bdsra sep fu ns€f,stt$slsn yaitu trrtuk mulai memfokuskan dirinya pada bidang Asia Tenggara integrasi regional dikawasan ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ekonomi a3;ar tidak tertinggal dan dapat t a&siuanlz. hnas=bc.usr M- EErrysipcftm. diri ss.b€l"res pereasalebanFry €idi didahuuya" ed.d perdagangan bebas dunia. integrasi ekonomi terjun dalam bahwa Meter mengansumsikan januari pada 1992, ASEAN itulah, tiga manfaat Untuk akan menghasilkan dalam kawasan Flt* T**# (Hedrs 1f}0X) ffiu$tttsk*rr !!d*h redre&ds 4SE-{H pce*- yr*rtru Esh#*Itl pasar 1 Menstimulir eksistensi dan ekspansi indusri Area (NTA) untuk membentuk suatu yang menampung hasil yang tunggal berfungsi seluruh manufaktur basis regional. dengan bereng jasa 2. Meaingke+hn :asn&!d perdaganga, yezg prodr*e Nryzra ASLA^N. baih pula perbaikan dasar ataupun investasi, dimana perdagangan dalam dapat diartikan sebagai atau cara menurunkan (terms pada tersobut. AFTA ini dilakukan dengan tvkar of trade) kelompok 3 Ms.simbulks$ prsairyru ycss sersehi* reqhilargkru seg&h b€drrh tcrif B*.ebs$kse cara ASEAN untuk intensif sehine;ga memungkinkan mtuk AFTA menrpakalr salah satu efi siensi. melindungi Negara-negara anggotanya dari menaikantingkat plufu-. D*naura di$.rBis" pedags€* Eegcrs=Y€gare NEmrs y-:ng dibsiltea 4eri br-beu pula AFTA, walaupun disebut sebagai ini, tentu saja diikuti oleh dalam integrasi ekonomi dalam perdagangan anggota negara-negara permasalahan yang muncul karena adanya bebas, prec&F!€sn tffsebJe E64ih irte'-gra* ebagsgel itn sctdiri,. Tem*w @i ruetahs$akssr betss yang belum siap dalam diperbolehkan rmtuk morerapkan bea masuk negara-negara berkernbang o/o menghadapi tantangan era globalisasi, salalt sebesar l-5 serta mengeluarkan kebijakan 'JrtrEh hflraEg- dalxr it'J.Eglw,r.'dra4ueE*i- khen as,Ud'xgl id'cstri etet) satr:nye ***, yang barang produksi dalam negerinya sensitif. 2. METODE PENELITIAN Dimana aktivitas perdagangan antar negara arcoggrmkaa dilghs$*haq! bet&s*.ara keryeg keruggrthn Artiliel isl dis'*ln d+tryxn metode yuridis-normatit yaitu menggunakan komparatif (comparative advantage), (Robert yang yang hukum O'Brien & Mare Williams), memungkinkan pendekatan melihat sebegai doktrin .sit'Jh -lplrtrdve rae.:fsFr.}ll. efau ssFers€kt Fs.sscn y.*lg kscfst Eeqcp Eegctrs tdibal tid!* (absolute (law in book), dengan melalui pendekacan memiliki keunggulan mutlak advantage) pun. pendekatan bidang apa (concepttnl yaitu dalam konseptual approach) y'*ng 4ikt'*k*n dsegac. Etelitr* prepe pala Bcrsssk}*rAFTA yang literatur AFTA mulai diberlakukan pada awal sarjana terdapat di dalam bcrbagai sebagai landasan pendukung. (Peter Marzuki, tahun 2015, dimana Negara-negara anggota 2005:138) 4sEill drt'sffi rsf.J* dsFct st€qlg:rs€grfisift$rt jumal perdagangan Data yang diperoleh dalam ini ekonomi nasionalnya menuju sistem tujuan untuk Pemberlakuan AFTA dengan atau bebas. didapat dengan melalui studi kepustakaan Itsgztr&'EgEr* strdi tjter#;tr d'-4nn bets'Jatb€r p'eda tldiu, EEengFE@L*Et p.erekcmrsw. Tatusr* Selataa Ifal.163 W M#rpeEC dei4ncft lactih*t Pend{di-Lm E.rssN.2614-606r P.ISSN.252?=4295 VoLT No.4 Edisi Nopcmher 2019 nngg$ta ASEAN yang masih lemalL tidsk tertrF*s \rrtuk diprsduksi sendiri. H*l ini Fln FE* mlar*e permasalahan dari yang timbul dalam penerapan dengan ungkapan J.S Mill dalam teorr AFTA itu yaitu yang sendiri bahwa dengan adanya comparativeadvantage menyatakan bahwa pa,rdsgar.gan betras yang dih*r*pk*rr negsrc nnengf*:sp+r y*rrg d-qpat ser.icp akan stst$ bsrang memberikan positif, padakenyataannya dampak memiliki comparativeadvantage dan mengimpor juga menimbulkan dampak negative. Dampak barang yang memiliki comparativedisadtantage mgatrr.'e paturg dirasahanyaltu dalsrrr hsl Ca*prmriret{isc*d*ent*ge berarti slet$ bars{rg f'a$S persalngan yang tenaga kerja, dimana tenaga kerja dari dihasilkan akan lebih murah dengan suatu Negara harus yang bukan hanya bersaing dengan melakukan impor, dan akan memakan biaya se$ar{ra tenage rrepri, $as*rn kerja d*l*m hnrustsh besar spabrls diprod*ksi ss.rdiri, Ltengr*ksp+r bersaing produk-produk pertanian luga dengan tenaga kerja dari Negara lain merupakan salah satu Padahal dalam praktiknya sebagai negara a&antage comparative dikarenakan sesuai dengan trerkealbang k€rja ihlinn, banyak ternga d*lam d*r*tX wesyarak*t rcgeri d*ri dan sebcgran be.sar negara-negara ASEAN yang di tidak memiliki Indonesia masih menggantung:kan hidupnya dengan keterampilan kemampuan khususserta (Nopirin, atau cara bertani. 1999:I l). pea.didik*n y*rg l.e1,ak. Dengafr perd*gangan $reha adslnys be-bas, Hal ini menyebabkan yang penyedia jasa tenaga kerja barang negara lain dan dari akan tidak berpendidikan peluang atau tidak memiliki melihat untuk menyediakan barang dan ke-m*rnpuan kh*srs aksE tsrsingkir bersarnns,D ynng dibr*$hk*n lrda&e-sie pada 3asa sleh den dengan terbukanya peksrjaan praktiknya penyedia lapangan di Negara- agar bisa bersaing dengan negara pekerja-pekerja jasa anggota ASEAN bagi dan barang sendiri, mereka dan dalam negeri maka Negem p*da jasa anggp'ta pad* ysng yang ASEAN lainaya K*rem memiliki dssarnya b*r*ng dao pengusaha pemberi dasarnya atau kerja akan lebih banyak dan mudah untuk dihasilkan akan memilih pekerja yang berpendidikan atau memberikan harga yang lebih mudah utnuk btrkemeslpuen kbus* dibardingkan pekerja y-ary d$a$gksu aleh masyara,kat kata lsitr etsu derrysn tidak berpendidikan dan tidak memiliki lebih murah dibandingkan denpn harga yang kemampuan khusus. Selain itu, pemasalahan dib€rikan oleh penyedia barang dan jasa dalam ysitu .munghu leinnya persarnggn dalsm hel unhrk men*rik negsri. Hsl ini disfitu sisi me,mtterikan penanaman (masyarakat modal atau investor asing untuk keuntungan kepada konsumen luas) menanankan pun yang jasa modalnya meqjadi memperoleh yang semakin berat. bisa barang dan l{eL iE! drk$E€sskar senrtr& uegsfa membmtnkukan yans dibntuhhan dengnrr mudah dan dang*n tlargs pengaturan yang sama, sehingga bagi negara- te4angkau Namun hal disisi lairg ini menyebabkan negara yang dulunya menarik investor dengan penyedia jasa negeri barang dan dalam menjadi ysry nt*berikan satu pernlamran khusrs t*e*jadi tidsk depat ber*a*g. lebih sulit dalam menarik investor produsen asing. Dengan tidak bersaingnya dapat yang jasa Permasalahan timbul dengan penyedia adanya atau dalam negri, maka hal ini pembe'rt*hnn ir*egrasi ekoromi dst&m bent$k xmnimbulkan utetu banr ysitu seet AFTA n€gara-n€gara produsen Fe$Es$elstwr bagr anggota ASEAN, dalam negeri tidak dapat bersaing dan terutama dirasakan oleh indonesia, yaitu karena akhirnya harus tutup, maka para pekerja yang ildanesia sebagpl salsh mtu Nepra merailiki peke4*an t*dfurys dan s1'$fi anggota ASEAN yang pekeqaannya Perg5gsr'1sh dapat dikatakan kehilangan belum siap dan sumber dalam menghadapi AFTA tersebut, hal ini penghasilannya tersebul sehingga akan semakin m*lytbablian perekomraian di ludorlEsia bany4$, F€ng*ngS$res dsn d*ngru dcu*ikiqr mengalami dampak yang bumk. Kerugian lain kesejahteram masyarakat tidak akan hal tercapai, adalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan ini secara otomatis akan menimbulkan kerugian dat potensi pasar ysng meqiadi bagi {regsrs tidsk perekoomahn bagi aasicfi al. mampu Dimana kerja bersaing tenaga dan hasil Dikutip dari kompasiana com terdapat 5 produksi yang permasalahan dari Negara lain berada pokok yang dalam suatu menjadi kendala ksraasetl E6sfuh yang cksn deug'*xt beE$h&taIr tebih irtrffisra uengMapi AFTA.2Dt5, yaitu: delsm ringan. Hal ini berpotensi menimbulkan 1. Belum terwujudnya Sumber Daya Manusra pengangguran negeri di dalam karena tenaga kerja YangUnggul; dalara tegsri kel*h te{sai{€ deagaa 2. t{ilangnya E-k+mmi F'-a 1"**g tenaga Sakyat kerja dari negara lain dan ketergantungan pemerintah akan Dimana dalam menghadapi AFTA, produk impor yang lebih murah dan efisien, harus memastikan bahwa Us$a Menegah Kecil dibandlegkm &ngan prduk ,lnlam regrqi itu {UKM} di tudnettsia unsmp} bertah*n dalspn sendiri, perlahan sehingga hal ini secara mulai persaingan pasar akan menghadapi dalam bebas membunuh produsen-produsen dalam negeri. tersebut Karena bila perekonomian tidak, maka Kita dapat rnnlibat bahrua lydone-sia {ndoaesia bisa banc'.u dwt k+sejaht*r*m mengekspor barang yan1 memiliki masyarakat tidak akan tercapai; comparativeadvantage yaitu ekspor dalam bidang Tergerusnya 3 Semakin Nilai sosial; pe.rhuiaa yaxg yarg dm banArbarang sulit 4 Kearifan Lokal TerlupoL*q Sernskin HaL 164 E.ISSN.26r4-6061 P.ISSN.25274295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019 5 Folitik y'urg tidah produsen $Ettil se.hingp harus b*Bar-benar siap dan Dikutip dari News.detik.com, menurut mampu dalam menghadapl perdagangan bebas, Guru Besar Hukum Perdagangan Internasional walau masih dalam skala reeional. Fi*,a.ttse +{ukr!r$ Universibs Indenesiq Hikmahanto Juana, AFTA yang seharusnya 4. KESIMPULAN menguntungkan dan di intensifkan oleh Negara- yang Bahwa pada Negara-negara ASEAN &".g*ra *{S,EAN *gar terjadi peningketan umunle merupnkan NeErua berke.mbang rnasih perdagangan (Intra antara Negara ASEAN ASEAN perdagangan belum siap dalam menghadapi bebas Trade), malah terjadi scbaliknya. Bahwa yang dunia. Dimana hal ini membuat dibentuknya dur'.t'.rngkaa dsri *dsnys AFTA. 'ini ed*le.h ASEAII Free Trede Arr.a (.aFTA) sebaga;. sarnnn perusahaan yang asal negaranya bukan merupakan bagi negara-negara dikawasan Asia Tenggara untuk anggota ASEAN. perusahaan Dimana dari Negara dapat perdagangan mengimplementasikan bebas luar A-qEAN yang rnergambit lreuntungpn yang dari masih dibatasi der,ei keuntwgon Eleg3r$- kebrjakan yang adanya bea masuk murah. n€gara anggota" sebelum sepenuhnya terjun dalam Mari Elka paling ti.dak Pangestu menyebutkan perdagangan bebas dunia. Namun dalam eds 3 kitik y$r.g dislarnatftan pada perkernbangaanye., Negnr+-rr,eg$ra teffeysta e.n,ggo.ta pelaksanaan yaitu AFTA saat ini, masa transisi dari ASEAN sendirijuga belum siap dalam menghadapi penandatanganan kesepakatan AFTA (Januari AFTA, salah yaitu satunya Indonesia 1992) satnpai berlslnr eftHiftrya kesepak*t*n Hikmalnnto Jnumna !&enqatat ads tersebut (l Januari 2002) dinilai terlalu lama, yang beberapa tantangan harus diatasi Indonesia sehinega menyebabkan hilangnya banyak dalam menghadapi AFTA ini, dimanaapabila y*ng keser4atan^ bisa diperoteh bile kesepekatan berhs$il r&err*reriksn hal ini manfeat ak*n sp,t'.rk itu diberlakukan lebih cepat. Kenyataanny4 kepentingan yaitu nasional, Indonesia harus mampu yang masyarakat Eropa memulai kesepakatan para Uni memposisikan pelaku usaha dari negEua- Eropeqys pad* utakt* yang hampu bersamaan negua A$EAJtt lainnya seiaiar de*gan prelab.l dengan lahnnya AFTA. saat ini malah telah usatra lokal, kemudial Indonesia harus mampu berhasil membuat mata uang bersama Eropa. berpikir dan bertindak tidak lagi dalam konteks dan Sebslikp.ya pade (domestik) ASEAN, bam tstlun 2002 ini *ale lskal narrrtirn sudahde.ls$ hsr*eF.: mulai melaksanakan perdagangan Iiberalisasi yang dan skala regional ASEAN, disamping itu sebenarnya telah disepakati lam4 sejak kemudian Indonesia harus mampu pelaku mendorong usaha AFT-A. terlalu memfehuakan pada dinilai diri upaye dome*ik untuk lehih kompe$itif agar meueb tidek penghapusan hambatan tarif dan melupakan hanya p€nonton juga menjadi tetapi ikut bermain hambatan rx)n tarif. Padahal, kelancaran dan mendapatkan kemanfaatan kesepakatan perdegar',ge;n dari rneat$* liberelisssi yang AFTA ini, selcnjutnya tndu{resia harus r'.ampu juga sesungguhnya sangat dipengaruhi praktek oleh menekan ekonomi biaya tinggi dan tidak berkurangnya hambatan non tarif selanjutnya sehat lainnya, praktek seperti monopoli, korupsi, hrxangrrya keberadasn p$sat infornnsi yang F$r4r*an liar dan sebsginys, yang selorna ini diperlukan baik umuk menyampaikan informasi memfrig menghambat kemajuan ekonomr pihak kepada malpun swasta menerima masukan Indonesi4 dan harus dapaf mentransformasikan apa dari nner€ks pelaksaoann berkcit*n de'agan .$.FTA ye,frg tel.ah disep,akati AFTA. delsfir t+.r$ebrlt he ini. Hal ini penting pemain karena utama dalam produl dalam kebijakan hukum nasional. kegiatan ekonomi melalui skema AFTA ini Dalam konteks kebijakan secara luas, :eetngg.lhny'a par* pelaku adelah ekonomi se**or S;ornsurnar Dsm dan Riswanr0i(1996:122-124), swasta. menyebutkan paling tidak ada 5 hal pokok yang Rifana Emi (2003:15) dalam tulisannya harus dilalcukan Indonesia dalam menghadapi {rlcayctekafi bah.q€ peErbcrlskuafi AFTA ini AFTA ini, egar di satu sisi d*pat rnr.tld+rong tentmya akan membawa dampak bagi pelaku peningkatan kegiatan perdaganpn intra-ASEAN ekonomi di setiap negara anggota. Dampak itu yang sebagaimana dicita-citakan pembentukan prodruen dari tre.t*i&t rrsgstif bagi (p.lahr'r ehanomr) AFTA tnL nsmu$ di sisi lein lup depet yang (belum) yang tidak efisien, selama ini selalu mengoptimalkan pemanfratan AFTA bagi berlindung di balik proteksi domestic, rurmun pengembangan ,b*gi ekonomi nasional. Lima hal pokok bersi&t prod.us+n ekoncmi} terse.b,st adaleh: yang Fssitif {pelat*r zudah efisien, karena pemberlakuan dengan l. Memantapkan pelaksana organisasi AFTA AFTA pasar yang tersebut terbuka menjadi yang lebih pada ada levelnasional. letrar. 2. Meningkathan pranrcai dan perwtraei Namum yang Fasar seperti diketahui bahwa bagi ke negara-negaraAsEAN lainnya. negara berkembang seperti indonesi4 produsen- 3 Meningkatkan efisiensi dan produktifitas pred';sen y*ng le,bih pmdrsen y ba,'ryak ng pel eh.r ekonom i 1'eitu dalemneged. belum efisien atau belum siap dan selalu bcrlindung 4 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibalik proteksi domestic sedangkan didalam nasional. AFT{ prstcksr dsnxsrie. ihl tidsh nk* nadq lurd W*sqi'm ara dat@ry tmtibrtPsdidikan Tapanuli Selatan Hal.l-65
no reviews yet
Please Login to review.