Authentication
210x Tipe PDF Ukuran file 0.12 MB Source: media.neliti.com
Jurnal EKONOMI PEMBANGUNAN Kajian Ekonomi Negara Berkembang Hal: 113 – 122 PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KINERJA EKONOMI REGIONAL DI INDONESIA Aloysius Gunadi Brata Abstract Theoretically, there is a two-ways relationship between human development and economic performance. The strength of the relationship also depends on other social and economic variable. The aim of this article is to investigate the relationship in the Indonesia’s regional situation during the economic crisis. This article finds the existence of the links between human development and economic performance. Keyword: pembangunan manusia, kinerja ekonomi, regional, hubungan dua arah . PENDAHULUAN manusia dan kinerja ekonomi regional di Pengaruh dari pembangunan manusia Indonesia. Selain itu hal ini didorong oleh atau kualitas sumber daya manusia terhadap perkembangan yang terjadi beberapa tahun pertumbuhan atau kinerja ekonomi regional terakhir ini dimana krisis ekonomi telah di Indonesia secara empiris sudah dikaji membalikkan tingkat pembangunan manusia misalnya oleh Garcia dan Soelistianingsih regional yang sudah dicapai selama periode (1998) serta Wibisono (2001). Namun, pertumbuhan (Bappenas-BPS-UNDP, 2001; kajian empiris pada sisi sebaliknya, yaitu Saadah, dkk, 2001) dan membawa dampak pengaruh dari capaian pembangunan manusia pada merosotnya ekonomi regional (Akita terhadap kinerja ekonomi regional agaknya dan Alisjahbana, 2002). masih terbatas. Masih terbatasnya kajian empiris pada sisi ini sebetulnya juga menjadi KERANGKA TEORETIS kecenderungan umum. Seperti disebutkan Sudah banyak diungkapkan bahwa oleh Ramirez dkk (1998), studi-studi yang modal manusia (human capital) merupakan ada umumnya lebih menekankan pada salah satu faktor penting dalam proses pengaruh dari kemajuan dalam kualitas pertumbuhan ekonomi. Dengan modal manusia sumber daya manusia terhadap pertumbuhan yang berkualitas kinerja ekonomi diyakini ekonomi, sebagaimana juga tampak dari juga akan lebih baik. Kualitas modal manusia sejumlah studi yang diungkap dalam Meier ini misalnya dilihat dari tingkat pendidikan, dan Rauch (2000). Menurut Ramirez dkk, kesehatan, ataupun indikator indikator kendati adanya hubungan dua arah (two- lainnya sebagaimana dapat dilihat dalam ways relationship) antara modal manusia dan berbagai laporan pembangunan manusia pertumbuhan ekonomi itu sudah diterima yang dipublikasikan oleh Badan PBB untuk secara luas, namun faktor-faktor spesifik Pembangunan Manusia (UNDP). yang menghubungkannya masih kurang Dengan pertimbangan itu maka dalam dieksplorasi secara sistematis. rangka memacu pertumbuhan ekonomi perlu Berdasarkan latar belakang itu, artikel pula dilakukan pembangunan manusia, ini dimaksudkan untuk mengkaji secara empiris termasuk dalam konteks ekonomi regional. hubungan dua arah antara pembangunan Hal ini penting karena kebijakan pembangunan JEP Vol 7, No. 2, 2002 113 Aloysius Gunadi Brata, Pembangunan Manusia dan Kinerja Ekonomi Regional … ISSN: 1410-2641 yang tidak mendorong peningkatan kualitas terhadap faktor-faktor spesifik yang manusia hanya akan membuat daerah yang menghubungkan kedua aspek tersebut. bersangkutan tertinggal dari daerah yang Adapun penjelasan mengenai dua lain, termasuk dalam hal kinerja ekonominya. rantai hubungan yang dimaksudkan oleh Dengan kata lain, peningkatan kualitas Ramirez dkk tersebut di atas adalah sebagai modal manusia diharapkan juga akan berikut. memberikan manfaat dalam mengurangi Pertama adalah dari pertumbuhan ketimpangan antardaerah yang merupakan ekonomi ke pembangunan manusia. Kinerja persoalan pelik bagi negara dengan wilayah ekonomi mempengaruhi pembangunan yang luas dan tingkat keragaman sosial- manusia, khususnya melalui aktivitas rumah ekonomi yang tinggi. tangga dan pemerintah, selain adanya peran Antara modal manusia dan civil society seperti melalui organisasi pertumbuhan ekonomi sebetulnya terdapat masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. hubungan yang saling mempengaruhi. Alokasi antar dan dalam lembaga-lembaga Kendati demikian kajian yang ada pada tersebut dan perbedaan perilakunya dapat umumnya lebih mengamati pengaruh modal menjadi penyebab perbedaan kinerja manusia terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia sekalipun tingkat kurang menaruh perhatian pada pengaruh kinerja ekonominya setara. dari pertumbuhan ekonomi terhadap modal Sementara itu, kecenderungan rumah manusia (Ramirez, dkk, 1998). Sejumlah tangga untuk membelanjakan pendapatan studi mengenai sumber daya manusia yang bersih mereka untuk barang-barang yang diungkap dalam Meier dan Rauch (2000), memiliki kontribusi langsung terhadap misalnya, juga lebih menonjolkan aspek pembangunan manusia (seperti makanan, pengaruh dari modal manusia terhadap air, pendidikan dan kesehatan) tergantung pertumbuhan ekonomi. Begitu pula dengan dari sejumlah faktor seperti tingkat dan studi-studi yang relatif baru lainnya, seperti distribusi pendapatan antar rumah tangga Kreuger dan Lindahl (2000) yang mengkaji dan juga pada siapa yang mengontrol alokasi kembali pengaruh pendidikan terhadap pengeluaran dalam rumah tangga. Sudah pertumbuhan ekonomi. umum diketahui bahwa penduduk miskin Berkaitan dengan hal itu, Hers (1998) menghabiskan porsi pendapatannya lebih menyebutkan adanya persoalan simultanitas banyak ketimbang penduduk kaya untuk dalam model empiris yang banyak digunakan kebutuhan pembangunan manusia. Dicatat dalam studi-studi yang mengkaji pengaruh pula bahwa perempuan juga memiliki andil modal manusia terhadap pertumbuhan yang tidak kecil dalam mengatur pengeluaran ekonomi. Simultanitas tersebut merupakan rumah tangga dan hal ini tidak lepas dari salah satu hal yang mengemuka dalam kritik- tingkat pendidikannya. Psacharopoulos kritik yang ditujukan kepada studi-studi misalnya mencontohkan bahwa perempuan yang mengestimasi pengaruh modal manusia yang berpendidikan baik dapat menyediakan terhadap pertumbuhan ekonomi. kondisi sanitasi yang lebih baik bagi seluruh Studi Ramirez dkk (1998) mengenai anggota keluarga dan makanan yang lebih interaksi model manusia dan pertumbuhan bergizi (lihat Meier dan Rauch, 2000). ekonomi juga berangkat dari latar belakang Oleh sebab itu makin tinggi pendidikan bahwa kajian mengenai two-way relationship perempuan akan makin positif pula antara modal manusia dan pertumbuhan manfaatnya bagi pembangunan manusia. ekonomi masih relatif terbatas serta masih Dengan demikian, dapat dikatakan kurangnya eksplorasi secara sistematis bahwa pembangunan manusia ditentukan 114 JEP Vol 7, No. 2, 2002 ISSN: 1410-2641 Aloysius Gunadi Brata, Pembangunan Manusia dan Kinerja Ekonomi Regional … bukan hanya oleh tingkat pendapatan, tetapi akumulasi modal manusia dan pertumbuhan juga oleh distribusi pendapatan dalam output agregat jika modal manusia merupakan masyarakat, termasuk peran perempuan dan input dalam fungsi produksi agregat. peran pemerintah. Alokasi sumber daya Tentu dalam kaitan itu juga penting untuk pembangunan manusia dari sisi adanya investasi dan distribusi pendapatan. pemerintah tersebut merupakan fungsi dari Dengan distribusi pendapatan yang baik tiga hal, yakni: total pengeluaran sektor membuka kemungkinan bagi tercapainya pemerintah, berapa banyak yang diagihkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal ini untuk sektor-sektor pembangunan manusia, karena dengan meratanya distribusi dan bagaimana dana tersebut dialokasikan di pendapatan maka tingkat kesehatan dan juga dalam sektor sosial tersebut. Adapun peran pendidikan akan lebih baik dan pada organisasi masyarakat dan LSM sendiri gilirannya juga akan memperbaiki tingkat umumnya sebagai pelengkap, hanya di produktifitas tenaga kerja. Studi Alesina dan sejumlah negara tampak sangat dominan Rodric (lihat Meier dan Rauch, 2000) karena menjadi pendorong terpenting bagi menemukan bahwa distribusi pendapatan pembangunan manusia. Grameen Bank yang tidak merata berdampak buruk terhadap sebagaimana diungkapkan Khandker dkk pertumbuhan ekonomi. Adapun investasi adalah salah satu bukti peran organisasi juga memungkinkan sumber daya manusia masyarakat dalam pembangunan manusia untuk bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi. dengan mengutamakan perempuan (lihat Dengan kata lain, pengaruh Meier dan Rauch, 2000). Hal ini didasari pembangunan manusia terhadap pertumbuhan pula peran penting perempuan dalam ekonomi akan lebih meyakinkan jika memang menyiapkan kesehatan, pendidikan dan nutrisi. sudah ada kebiasaan untuk mendukung Adapun jalur kedua adalah dari pendidikan yang baik yang juga ditentukan pembangunan manusia ke pertumbuhan oleh tahapan pembangunan itu sendiri. Selain ekonomi. Tingkat pembangunan manusia itu, pengaruh positif dari pembangunan yang tinggi akan mempengaruhi perekonomian manusia tersebut akan kuat jika terdapat melalui peningkatan kapabilitas penduduk tingkat investasi yang tinggi, distribusi dan konsekuensinya adalah juga pada pendapatan yang lebih merata, dukungan produktifitas dan kreatifitas mereka. untuk modal sosial yang lebih baik, serta Pendidikan dan kesehatan penduduk sangat kebijakan ekonomi yang lebih memadai. menentukan kemampuan untuk menyerap Dari hasil estimasi empiris dengan dan mengelola sumber-sumber pertumbuhan data cross-country (1970-1992), Ramirez ekonomi baik dalam kaitannya dengan dkk (1998) menemukan adanya hubungan teknologi sampai kelembagaan yang penting positif yang kuat antara pembangunan bagi pertumbuhan ekonomi. Dengan manusia dan pertumbuhan ekonomi pada pendidikan yang baik, pemanfaatan teknologi kedua jalur. Pengeluaran pemerintah untuk ataupun inovasi teknologi menjadi mungkin sektor pelayanan sosial dan tingkat pendidikan untuk terjadi. Begitu pula, modal sosial akan perempuan terbukti pula mempunyai peran meningkat seiring dengan tingginya penting sebagai penghubung yang menentukan pendidikan. Seperti diungkapkan oleh Meier kekuatan hubungan antara pertumbuhan dan Rauch (2000), pendidikan, atau lebih ekonomi dan pembangunan manusia, luas lagi adalah modal manusia, dapat sedangkan tingkat investasi dan distribusi memberikan kontribusi bagi pembangunan. pendapatan adalah penguat hubungan antara Hal ini karena pendidikan pada dasarnya pembangunan manusia dan pertumbuhan adalah bentuk dari tabungan, menyebabkan ekonomi. JEP Vol 7, No. 2, 2002 115 Aloysius Gunadi Brata, Pembangunan Manusia dan Kinerja Ekonomi Regional … ISSN: 1410-2641 Dalam kasus Indonesia, studi-studi Temuan ini akan makin lengkap bila regional yang ada juga lebih menekankan pengaruh dari pertumbuhan ekonomi sendiri pada determinan pertumbuhan ekonomi terhadap pembangunan manusia juga dikaji. dimana kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu variabel penjelasnya. MODEL DAN DATA Secara empiris, Garcia dan Soelistianingsih Spesifikasi model yang digunakan (1998) telah mengestimasi pengaruh variabel diadaptasi dari model yang telah digunakan modal manusia (diukur dengan pangsa oleh Ramirez dkk (1998). Dengan penduduk berumur 10 tahun ke atas yang mempertimbangkan paparan sebelumnya, berpendidikan tingkat dasar atau menengah), model yang diestimasi adalah sebagai berikut: rasio murid terhadap guru (untuk mengukur (1) LPDRB=a0 + a1RPMTDB + a2IPM + coverage upaya pendidikan dan efisiensi a IG + a RMIGAS + a DK + f 3 4 5 penggunaan sumber daya untuk pendidikan), (2) IPMI= b + b LPDRB + b IG + b LLSP 0 1 2 3 fertilitas total (jumlah rata-rata anak yang + b RMIGAS + b DK + e 4 5 lahir untuk setiap perempuan berumur 15 dimana: sampai 49 tahun), selain pangsa sektor LPDRB: Produk Domestik Regional Bruto minyak dan gas dalam PDRB untuk (PDRB) per kapita harga konstan 1993 mengukur ketersediaan sumber daya alam- (dalam nilai logaritma), RPMTDB: Rasio terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Temuannya adalah bahwa investasi untuk (PMTDB) harga konstan 1993 terhadap pendidikan dan kesehatan memang PDRB (%), IPM: Indeks Pembangunan dibutuhkan untuk mengurangi ketimpangan Manusia (IPM) regional, IG: Indeks Gini pendapatan regional. (IG) regional, RMIGAS: Rasio minyak dan Sedangkan Wibisono (2001) gas terhadap PDRB (%), DK: variabel memasukkan variabel-variabel educational boneka propinsi yang mengalami konflik attaintment (diukur dengan tingkat pendidikan (konflik=1, tidak=0) dan LLSP: rata-rata yang berhasil ditamatkan), angka harapan lama sekolah perempuan (dalam nilai hidup (life expectancy), tingkat fertilitas logaritma). (fertility rate), tingkat kematian bayi (infant Dalam model di atas terdapat dua mortality rate), laju inflasi dan juga variabel variabel di luar yang dibicarakan Ramirez boneka regional juga terhadap pertumbuhan dkk (1998), yaitu RMIGAS dan DK. ekonomi regional. Dari estimasi-estimasi Variabel migas dimasukkan ke dalam model yang dilakukan, diperoleh temuan bahwa dengan pertimbangan bahwa propinsi yang variabel yang berpengaruh positif terhadap menghasilkan migas memiliki ketersediaan pertumbuhan adalah pendidikan, angka sumber daya alam lebih banyak yang harapan hidup, dan tingkat kematian bayi. diperkirakan memiliki peran penting baik Sedangkan tingkat fertilitas dan laju inflasi dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi memberikan efek negatif terhadap tingkat maupun pembangunan manusia. Mengikuti pertumbuhan pendapatan. Garcia dan Soelistianingsih (1998) di sini Kedua studi di atas juga digunakan rasio migas terhadap PDRB yang mengkonfirmasi bahwa modal manusia dalam studi Garcia dan Soelistianingsih (human capital) dalam bentuk pendidikan ditemukan berpengaruh positif terhadap maupun kesehatan mempunyai kontribusi pertumbuhan PDRB. Apakah variabel yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dan sama juga berpengaruh terhadap tingkat berarti juga berguna untuk mempercepat pembangunan manusia, akan tampak dari proses pemerataan pendapatan antarpropinsi. estimasi. 116 JEP Vol 7, No. 2, 2002
no reviews yet
Please Login to review.