Authentication
194x Tipe PDF Ukuran file 0.21 MB Source: eprints.unm.ac.id
JURNAL PERTANIAN, 2018 PENGARUH PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI PADI DI DESA BARUGAE KABUPATEN BONE Felis Gunawan Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida terhadap produksi padi di Desa Barugae Kabupaten Bone. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu dengan mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti melalui observasi,dokumentasi dan angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah model fungsi regresi linear berganda dilanjutkan dengan uji f dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji f secara simultan luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi di Desa Barugae Kabupaten Bone. Melalui uji t secara parsial variabel luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi, variabel bibit berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produksi padi, sedangkan tenaga kerja, pupuk dan pestisida berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap produksi padi di Desa Barugae Kabupaten Bone. Kata Kunci: Faktor produksi, Produksi Padi PENDAHULUAN Produksi adalah suatu kegiatan untuk begitu pula yang terjadi pada usahatani padi. menciptakan/menghasilkan atau menambah Petani padi mengharapkan produksi yang nilai guna terhadap suatu barang atau jasa banyak agar mampu memenuhi untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau kebutuhannya, namun tak selamanya badan (produsen). Produksi merupakan hal harapan akan sesuai dengan kenyataan yang yang paling penting dalam suatu usaha, ada. Produksi petani padi selalu tidak sesuai dengan yang dinginkan, sehingga mereka peradaban manusia. Padi diduga berasal dari butuh evaluasi dalam proses usahanya. India atau Indocina dan masuk ke Indonesia Jauh sebelum usaha tani padi dibawa oleh nenek moyang yang migrasi berkembang seperti saat ini, dulunya dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Padi juga dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi merupakan salah satu parietas atau jenis kebutuhan pangan sehari-hari, namun seiring komoditas pertanian yang dibudidayakan dengan perkembangan zaman melihat melalui sawah, hal ini sangat perlu untuk kondisi bahwa usaha ini dapat mendapatkan perhatian dalam usaha mendatangkan pendapatan, maka terjadi meningkatkan produksinya mengingat jenis pergeseran selain hanya untuk memenuhi komoditas ini sebagai salah satu sumber kebutuhan sehari-hari dapat pula menjadi karbohidrat bagi tubuh dan merupakan pendapatan bagi petani padi. Melihat realita makanan pokok warga dunia sehingga ini, petani padi berusaha mengembangkan permintaannya selalu mengalami usaha dengan berbagai usaha atau langkah peningkatan. dilakukan seperti melakukan intensifikasi Produksi padi tak selamanya agar usahataninya dapat meningkat dari berjalan mulus dalam pengelolaannya. Hasil waktu ke waktu. observasi awal menunjukkan adanya Untuk mendapatkan produksi yang beberapa fenomena yang sering dihadapi ideal maka dibutuhkan pemanfaatan faktor petani yaitu tingkat produksinya secara produksi secara menyeluruh pula seperti umum dipengaruhi oleh komponen- kebijakan pemerintah yang saat ini komponen seperti pengelolaan lahan, diterapkan di Indonesia yaitu program Panca kualitas tenaga kerja dan modal usaha yang Usaha tani yang didalamnya terdiri dari dikeluarkan dalam menjalankan kegiatan beberapa program diantaranya adalah usahanya (upah tenaga kerja, bibit, pupuk, penggunaan bibit (benih) unggul, dan lain sebagainya). Maka dalam hal ini, pengelolaan tanah yang baik, pemilihan perhatian pemerintah sangat diharapkan agar pupuk yang lengkap, dan pengendalian usaha dalam sektor ini dapat meningkatkan hama dan penyakit serta pengairan atau taraf hidup para petani. irigasiyang baik. Produksi petani padi dapat diukur Padi (Oryza sativa L.) adalah salah dari segi mutu dan melimpahnya produksi. satu tanaman budidaya terpenting dalam Mutu yang baik akan mampu bersaing di pasaran utamanya pada saat akan pengelolah lahan menggunakan pupuk yang memasarkan produksi. Sementara kurang optimal atau tidak sesuai dengan melimpahnya hasil panen akan mampu porsinya. Hal ini biasanya selain karena meningkatkan taraf hidup petani bertahun modal usaha yang kurang sehingga harus tahun akan datang. Mutu dan melimpahnya menekan biaya, juga karena kualitas tenaga produksi sering mengalami kerja/pengelola tidak memahami petunjuk ketidakseimbangan ataupun penurunan, penggunaan yang sesuai sehingga hasilnya ketika panen tiba hasilnya melimpah, namun kurang optimal. mutu menurun dan sebaliknya ataupun Dalam hal mutu produksi yang masih keduanya sama-sama mengalami penurunan rendah biasanya dikarenakan pemilik/ bahkan lebih parah lagi jika produksi yang pengelola lahan tidak menggunakan bibit diharapkan melenceng jauh dari perkiraan (benih) unggul dalam pesemaian mereka hal ataupun gagal panen. ini biasanya disebabkan mahalnya harga Kabupaten Bone merupakan salah bibit (benih) unggul sehingga petani lebih satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang memilih bibit yang biasa untuk menekan menjadi salah satu penghasil padi terbesar. biaya produksinya alhasil mutu produksi Kabupaten Bone memiliki beberapa daerah juga kurang optimal. Dalam hal pengelolaan persawahan yang cukup luas dan berpotensi lahan yang terkendala biasanya upah tenaga untuk dikembangkan dalam menumbuhkan kerja yang mahal, penyewaan traktor untuk perekonomian di sektor pertanian. Hal ini membajak sawah dan mesin perontok padi dapat kita lihat pada tabel berikut ini. (Dross) saat panen tiba. Hal ini biasanya Tabel 1. Pertumbuhan untuk menekan lagi biaya produksi petani Perekonomian Sektor Pertanian melakukan pembajakan dengan Tahun Luas Lahan Produksi menggunakan cara tradisional (cangkul), dan (Ha) (Ton) saat panen petani biasanya lebih memilih 2013 152.663 876.937 menggunakan tenaga kerja musiman untuk 2014 131.036 777.733 mencegah pembengkakan biaya produksi. 2015 155.931 885.654 Hal tersebut dipertegas oleh hasil Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten bone wawancara dengan petani (Sudirman) di Dalam hal jumlah produksi yang Desa barugae yang menyatakan bahwa masih minim biasanya dikarenakan tenaga “Mutu produksi petani tidak optimal disebabkan oleh banyak faktor yaitu dengan menekan biaya produksi, secara kurangnya penggunaan bibit unggul, lahan otomatis produksi pun tidak maksimal. pertanian yang kurang serta peralatan serta Melihat kondisi di atas, ini terjadi karena tenaga kerja yang mahal”. Pernyataan dalam mengelolah lahannya dilakukan tidak tersebut memberikan indikasi bahwa dengan sesuai dengan semestinya, ini mungkin saja mutu produksi yang kurang optimal disebabkan karena harga pupuk, bibit dan disebabkan oleh faktor produksi dari petani biaya tenaga kerja yang mahal, penggunaan yang belum optimal dilaksanakan, yang teknologinya pun masih sederhana sehingga disebabkan oleh biaya faktor produksi yang dalam pengelolaannya akan menggunakan tinggi. biaya produksi yang sangat besar Implementasi dari faktor produksi dibandingkan dengan pengelolaan lahan yang kurang optimal, maka akan secara modern atau menggunakan teknologi berpengaruh pada produksi petani tersebut. sehingga biaya yang dikeluarkan pun dapat Maka dari itu petani harus meningkatkan ditekan. Oleh karena itu, aspek efisiensi mutu dan jumlah produksinya serta menekan harus mendapatkan perhatian yang serius biaya produksi untuk mendapatkan hasil demi mendapatkan produksi yang yang maksimal. Melihat harga bibit unggul diinginkan, sehingga biaya-biaya yang yang mahal, harga pupuk yang mahal dan dikeluarkan selama proses produksi dapat upah tenaga kerja yang mahal pula sehingga tertutupi dengan pendapatan setelah panen. beberapa petani padi mengakali usahanya METODE PENELITIAN Y = β X β1X β2X β3X β4е X β5е 0 1 2 3 4 5 A. Teknik Analisis Data Untuk menggunakan model Untuk mengetahui sejauh mana persamaan di atas maka persamaan tersebut pengaruh penggunaan budidaya tani diubah menjadi bentuk linear berganda terhadap produksi padi petani di Desa dengan cara menlogaritmakan seperti di Barugae Kabupaten Bone maka digunakan bawah ini: uji regresi ganda. Secara matematik dapat dituliskan menurut Siregar (2013: 131) Y = sebagai berikut: β +β +LnX +β LnX +β LnX +β L 0 1 1 2 2 3 3 4 nX + β LnX +еu 4 5 5
no reviews yet
Please Login to review.