Authentication
219x Tipe PDF Ukuran file 0.14 MB Source: media.neliti.com
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI (Implementation of Quality Management System of Nursing Care Through Quality * Leadership of Head Nurse) Margareta Pratiwi * Departemen of Nursing, Faculty of Health Science, Adiwangsa University of Jambi Jl.Sersan Muslim RT.24 Kebon Kopi Email: margareta.pratiwi88@gmail.com ABSTRAK Pendahuluan: Sistem manajemen mutu merupakan suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran mutu yang direncanakan dalam pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi implementasi sistem manajemen mutu di ruangan rawat inap adalah kepemimpinan mutu kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan mutu kepala ruangan terhadap implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 ruangan yang terdiri dari ruang jantung, ruang paru, ruang neurologi, ruang bedah dan ruang interne yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Analisis data dengan menggunakan uji statistik Regresi Linear Sederhana dengan nilai kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil: Hasil penelitian di dapatkan kepemimpinan mutu kepala ruangan sebagian besar baik (50%) dan implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan juga sebagian besar baik (62,5%). Hasil analisa dengan uji Regresi Linear Sederhana di dapatkan ada pengaruh kepemimpinan mutu kepela ruangan terhadap implementasi sistem manajemen mutu ruang rawat inap (ρ= 0,024). Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini diharapkan perawat meningkatkan komitmen dan tanggung jawab dalam mengimplementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap sehingga dapat mencapai mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dapat meningkatkan kepercayaan, kepuasan pada pasien, keluarga, masyarakat terhadap pelayanan keperawatan. Kata Kunci : Kepemimpinan Mutu, Implementasi Sistem Manajemen Mutu. ABSTRAC T Introduction: The quality management system is an order that ensures the achievement of goals and quality objectives which are planned in nursing care. One of the factors that may affect the implementation of quality management systems in the inpatient units is the quality leadership of head nurse. This study aims to determine the effect of the quality leadership of the head nurse to the implementation of quality management systems of nursing cares in hospital. Methods: The research method uses analytical research with cross-sectional approach. The sample of this study consists of eight wards; They are heart room, lung room, neurology room, surgery room and internal space which meet with the inclusion and exclusion criteria. The data was taken by using simple random sampling. The data collection by using questionnaires, interviews and observation. Data analysis used a simple statistical linear regression tests with a significance the value of α ≤ 0.05. Results: The 48 SCIENTIA JOURNAL VOL. 8 NO. 1 MEI 2019 IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI results showed that the quality of leadership of the head of wards is mostly good (50%) and the implementation of quality management system of nursing care is mostly good (62.5%). Results of analysis of the simple linear regression test on the influence of leadership quality of the head nurse through the implementation of the quality management system of inpatient units (ρ = 0.024). Conclusion: The results of this study expect the nurses to increase the commitment and responsibility in implementing the quality management system of nursing cares in the inpatient units so as to achieve the excellent quality of nursing cares and can boost confidence, satisfaction of patients, families, and communities on nursing care. Keywords: Quality Leadership, Quality Management System Implementation PENDAHULUAN Kepemimpinan kepala ruangan memiliki peran penting didalam implementasi sistem manajemen mutu di Sistem manajemen mutu merupakan suatu ruangan karena kepala ruangan tatanan yang menjamin tercapainya tujuan mempunyai tanggung jawab dan sasaran mutu yang direncanakan dalam termasuk di dalam pelayanan keperawatan mengelola, merencanakan, dan (Semuel dan Zulkarnain, 2011). Salah satu mengendalikan kinerja stafnya dalam masalah yang sering terjadi di pelayanan manajemen keperawatan (Kiswanto, 2005 keperawatan adalah rendahnya implementasi sistem manajemen mutu dalam Parahita, dkk, 2010). Sehingga pelayanan keperawatan, termasuk dapat untuk mengatasi masalah dalam di temukan di RSUD Raden Mattaher implementasi sistem manajemen mutu, Jambi. Hal ini berdasarkan penelitian dapat diatasi dengan kepemimpian mutu Amaliyah, (2014) menyatakan bahwa tiga kepala ruangan yang berorientasi ruangan di RSUD Raden Mattaher pada mutu pelayanan. Berdasarkan Jambi dengan mutu pelayanan uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini keperawatan kurang dan dua ruangan adalah menjelaskan pengaruh dengan mutu pelayanan keperawatan kepemimpinan mutu kepala ruangan cukup. terhadap implementasi sistem manajemen Faktor yang mempengaruhi mutu mutu palayanan keperawatan di Rumah pelayanan terdiri atas unsur masukan Sakit. meliputi tenaga, dana dan sarana, unsur lingkungan meliputi kebijakan, organisasi dan manajemen, dan unsur proses BAHAN DAN METODE meliputi tindakan medis dan tindakan non medis (Azwar, 1996). Dalam unsur Metode penelitian yang di gunakan adalah masukan terdapat tenaga dan analitik Cross Sectional. Populasi dalam kepemimpinan mutu. Untuk itu salah satu penelitian ini adalah seluruh ruangan rawat yang dapat digunakan untuk mengatasi inap di RSUD Raden Mattaher Jambi masalah mutu pelayanan adalah melalui Sepanjang pada tahun 2014. Sampel perbaikan kepemimpinan yang berbasis dalam penelitian ini adalah ruangan mutu, hal juga dapat ditemukan pada ruangan rawat inap sebanyak 8 unit penelitian yang dilakukan Dhinamita ruangan rawat inap di RSUD Raden (2013) bahwa kepemimpinan kepala Mattaher Jambi Sepanjang yakni ruang ruang yang efektif akan jantung, ruang paru, ruang neurologi, ruang bedah dan ruang interne mempengaruhi upaya menggerakkan Pengumpulan data dilakukan selama tiga perawat dalam lingkup wewenangnya bulan. Sumber data diperoleh berasal dari untuk menerapkan budaya keselamatan sumber primer dan sekunder. Data primer pasien. Perawat dengan motivasi baik didapat dari responden melalui akan menerapkan budaya keselamatan pemberian kuesioner dan wawancara pasien dengan baik. secara langsung. 49 SCIENTIA JOURNAL VOL. 8 NO. 1 MEI 2019 IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Prosedur pengumpulan data dengan kriteria yakni (1) menjalankan dilakukan dengan menggunakan cara, sesuai rencana, (2) mengamati hasil, (3) kuesioner dan wawancara. Kuesioner efek yang terjadi, (4) adanya terdiri atas 20 pertanyaan dengan skala perubahan. Pertanyaan focus tentang likert, yang meliputi pertanyaan focus perbaikan dengan kriteria yakni (1) studi tentang perencanaan dengan kriteria yakni situasi yang sedang berlangsung, (2) (1) analisa situasi, (2) penetapan standarisasi, (3) dokumentasi, (4) inovasi tujuan, (3) sasaran, (4) kegiatan program, ide. Analisis data yang digunakan (5) monitoring dan evaluasi. Pertanyaan adalah uji Regresi Linear Sederhana dengan focus tentang pelaksanaan untuk mengetahui pengaruh antara dengan kriteria yakni (1) pelatihan, (2) variabel independent dan variabel survey kebutuhan, (3) identifikasi proses, dependent dengan skala data ordinal dan (4) pembentukan tim. Pertanyaan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. dengan focus pertanyaan tentang pemeriksaan HASIL Tabel 1. Hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung antara kepemimpinan mutu kepala ruangan terhadap implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan Implementasi SSM Kepemimpinan Baik Cukup jumlah Mutu Kepala Ruangan n % n % n % Baik 4 50% 0 0% 4 50% Cukup 1 12,5% 3 37,5% 4 50% jumlah 5 62,5% 3 37,5% 8 100% Uji regresi Linear Sederhana ρ=0.024 (α<0.05) Berdasarkan tabel 1. Menunjukkan bahwa hasil kepemimpinan mutu kepala ruangan yang baik ada 4 ruangan (50%) dan implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan yang baik ada 5 ruangan (62,5%). Sedangkan kepemimpinan mutu kepala ruangan yang cukup ada 4 ruangan (50%) dan implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan yang cukup ada 3 ruangan (37,5%). Hasil analisis uji Regresi Linear Sederhana didapatkan hasil signifikan dengan ρ=0,024, maka hasil kesimpulannya ada pengaruh kepemimpinan mutu kepala ruangan terhadap implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit. PEMBAHASAN latar pendidikan yang bervariasi, yakni S1 Keperawatan dan Diploma Keperawatan. Kepemimpinan Mutu Kepala Ruangan Menurut Kuncoroningrat (1997) di RSUD Raden Mattaher Jambi dalam Nursalam & Siti Pariani (2001), mengatakan bahwa makin tinggi tingkat Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pendidikan seseorang, makin mudah bahwa kepemimpian mutu kepala ruangan menerima informasi sehingga makin pada 8 ruangan rawat inap menunjukkan banyak pula pengetahuan yang dimiliki. bahwa sama besarnya antara Sebaliknya pendidikan yang kurang akan kepemimpinan baik dan cukup (50%). Hal menghambat perkembangan sikap ini disebabkan karena dari latar belakang sesorang terhadap nilai-nilai yang baru pendidikan kepala ruangan diperkenalkan. Menurut Kopelman (1986) mempunyai 50 SCIENTIA JOURNAL VOL. 8 NO. 1 MEI 2019 IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI dalam Nursalam (2014), yang menyatakan demikian saja, perlu direncanakan dan bahwa faktor penentu organisasi yakni dirancang, perencanaan mutu merupakan kepemimpinan dan sistem imbalan suatu bagian yang diperlukan yakni berpengaruh pada kinerja individu atau melalui perencanaan mutu, pengendalian organisasi melalui motivasi, sedang faktor mutu, dan peningkatan mutu. Hal ini penentu organisasi, yakni pendidikan sesuai yang dikemukakan oleh Dhinamita berpengaruh pada kinerja individu atau (2013) menjelaskan bahwa kepemimpinan organisasi melalui variabel pengetahuan, kepala ruangan yang efektif akan keterampilan atau kemampuan. mempengaruhi upaya menggerakkan Kemampuan dibangun oleh pengetahuan perawat dalam lingkup wewenangnya dan keterampilan tenaga kerja. untuk menerapkan budaya keselamatan Hal ini juga dapat dilihat dari tiga pasien. indikator kepemimpinan mutu kepala Perencanaan mutu, pengendalian ruangan anatara lain perencanaan mutu, mutu dan peningkatan mutu oleh pengendalian mutu dan peningkatan mutu. kepemimpinan mutu kepala ruangan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dibutuhkan dalam menjalankan rata-rata perencanaan mutu oleh pengorganisasian diruangan dalam kepemimpinan mutu kepala ruangan meningkatkan mutu pelayanan (75,2 keperawatan. Disamping itu kepala %), untuk rata-rata pengendalian mutu ruangan diharapkan dapat bertanggung oleh kepemimpinan mutu kepala ruangan jawab dan mampu melaksanakan (83,5 %) dan rata-rata dari peningkatan manajemen keperawatan sehingga dapat mutu oleh kepemimpinan mutu kepala menghasilkan pelayanan yang berkualitas. ruangan (74,6 %). Tujuan akhirnya adalah terciptanya Hal ini sesuai dengan pendapat kepuasan pada pasien dan keluarga. yang dikemukakan oleh Longest (1976) mengemukakan bahwa perencanaan Implementasi Sistem Manajemen Mutu yang baik akan menentukan keberhasilan Pelayanan Keperawatan kegiatan dan pencapaian tujuan serta Berdasarkan hasil penelitian menghindari keterperangkapan dalam menunjukkan bahwa implementasi sistem ketidaksiapan dari seluruh komponen manajemen mutu pelayanan keperawatan kepemimpinan. Menurut Gillies (1998), pada 8 ruangan rawat inap menunjukkan yang menyatakan fungsi perencanaan bahwa sebagian besar yaitu baik. Hal ini sebaiknya dilakukan oleh kepala ruangan disebabkan karena dalam secara optimal agar dapat memberikan ruangan/organisasi yang menjalankan arah kepada perawat pelaksana, sistem manajemen mutu bukan hanya mengurangi dampak perubahan yang kepala ruangan tetapi perawat pelaksana. terjadi, memperkecil pemborosan atau Sumber daya manusia, komitmen terhadap kelebihan dan menentukan standart yang pekerjaan, tanggung jawab, situasi kerja, akan digunakan dalam melakukan evaluasi berkesinambungan dan budaya pengawasan serta pencapaian tujuan. organisasi juga akan mempengaruhi dalam Kepemimpian dalam penegendalian implementasi sistem manajemen mutu berguna untuk menentukan kegiatan yang pelayanan keperawatan dalam suatu akan datang, mengumpulkan umpan balik organisasi/ruangan. dan hasil-hasil yang secara periodik Menurut Robbins (2008) komitmen ditindaklanjuti dalam rangka terhadap mutu harus menjadi peran utama membandingkan hasil yang diperoleh setiap pemimpin dan setiap orang dalam dengan perencanaan yang dibuat lembaga/organisasi untuk meningkatkan (Harsey mutu karena mutu adalah urusan setiap & Blanchard, 1977). orang, disamping komitmen kerjasama tim Menurut Juran dalam Wijono (1999) menyatakan mutu tidak datang 51 SCIENTIA JOURNAL VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
no reviews yet
Please Login to review.