jagomart
digital resources
picture1_Presentasi Usaha Ppt 3607 | Aspek Keperilakuan Pada Audit Internal


 321x       Tipe PPTX       Ukuran file 2.19 MB    


Presentasi Usaha Ppt 3607 | Aspek Keperilakuan Pada Audit Internal

icon picture PPTX Power Point PPTX | Diposting 25 Jan 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
      AUDIT INTERNAL
   ◦ Ø  Sejarah Audit Internal
      Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah 
    teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi 
    manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan 
    pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun saat ini audit internal 
    telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas. Audit 
    internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas control, kinerja, 
    risiko, dan tata kelola (governance) perusahaan public maupun privat.
   ◦  Audit Internal di Abad-abad Permulaan
      Sejarah audit internal menunjukkan bahwa profesi ini telah berkembang secara sistematik, mengikuti 
    perubahan yang terjadi di dunia usaha. Ilmu dan profesi audit internal telah dimulai pada 3.500 Sebelum 
    Masehi. Catatan sejarah mengenai peradaban Mesopotamia menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang 
    dibuat disamping angka-angka transaksi-transaksi keuangan. Tanda-tanda seperti titik, tanda silang, dan 
    tanda “ü” yang ada pada saat itu merupakan potret dari system verifikasi yang telah dijalankan. 
    Seseorang menyiapkan laporan transaksi; orang lain akan memverifikasi (memeriksa) laporan tersebut. 
    Control internal, system verifikasi, dan konsep pembagian tugas kemungkinan telah dilakukan pada masa-
    masa itu. Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir, Cina, Persia, dan Yahudi pada abad-abad permulaan 
    juga menerapkan system yang sama
   ◦ Audit Internal di Abad-abad Pertengahan
       Pada abad ke 13 dimulai pencatatan keuangan melalui system pembukuan berpasangan (double entry) 
    yaitu setiap transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit. System ini memudahkan mengawasi arus kas 
    masuk dan kas keluar sehingga seorang auditor mudah untuk memeriksa keuangan perusahaan maupun 
    keuangan Negara.
   ◦ Audit Internal di Masa Revolusi Industri
      Dimulai ketika terjadi revolusi industry di Inggris, dimana perusahaan-perusahaan mulai memperkerjakan 
    akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya melalui jurnal maupun laporan keuangan dan dokumen-
    dokumen lainnya sebagai bahan bukti.
   ◦ Pengertian Audit Internal
   ◦ Menurut Sukrisno Agoes (2004:221), internal audit (pemeriksaan intern) adalah 
    pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap 
    laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap 
    kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap 
    peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. 
    Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, 
    lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Ketentuan-
    ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.
   ◦ Definisi audit internal menurut IIA (Institute of Internal auditor) yang dikutip oleh 
    Boynton (2001:980) yakni: ”Internal auditing is an independent, objective 
    assurance and consulting activity designed to add value and improve an 
    organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by 
    bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the 
    effectiveness of risk management, control, and governance processes”. (Audit 
    internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang 
    dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit 
    internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan 
    pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan 
    efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola).
   ◦  
      ◦Tujuan Audit Internal
      ◦Menurut Hiro Tugiman (2006:11) tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para 
       anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk 
       itu, pemeriksaan internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-
       saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang efektif 
       dengan biaya yang wajar.
       Menurut Sukrisno Agoes (2004:222), tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal 
       auditor adalah membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam 
       melaksanakan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan 
       komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
       Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan 
       berikut:
      a)      Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem 
       pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian operasional lainnya 
       serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
      b)      Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah 
       ditetapkan oleh manajemen.
      c)      Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi 
       dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.
      d)     Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat 
       dipercaya.
      e)      Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan 
       oleh manajemen.
      f)      Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi 
       dan efektifitas.
           MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT
   Sebagaimana diketahui, motivasi merupakan alat bantu keperilakuan 
   terbesar bagi audit internal. Dua dari kebutuhan pokok Maslow adalah 
   kebutuhan untuk menjadi bagian dari organisasi dan kebutuhan untuk 
   diterima dan dikenal, sehingga dapat melayani auditor internal secara 
   baik
   .
   1. Kebutuhan menjadi bagian dari organisasi. Bagian audit 
   merupakan bagian dari keseluruhan organisasi yang berdedikasi untuk 
   memperbaiki operasi organisasi tersebut. Pihak yang diaudit dapat 
   dijanjikan bahwa pendapat mereka akan diterima dan 
   dipertimbangkan untuk dimasukan dalam pertimbangan keseluruhan 
   manajemen guna memperbaiki kondisi operasi organisasi. Para auditor 
   diminta untuk mendekati pihak yang diaudit dengan bahasa yang 
   memperkuat kebutuhan ini dan potensi penyelesaian serta dengan 
   mempercayai pihak yang diaudit untuk membantu atau mengambil 
   bagian atas pencapaian tujuan dari pekerjaan audit sekarang. 
   2. Menghormati diri sendiri dan orang lain. Kebutuhan akan rasa 
   dihormati ini dapat dikaitkan dengan keyakinan pihak yang diaudit 
   untuk bertindak langsung dalam kerja sama dengan staf audit untuk 
   mengidentifikasi bidang-bidang yang bermasalah, membantu dalam 
   mengidentifikasi kinerja, serta mengembangkan tindakan-tindakan 
   korektif. Aspek terpenting disini adalah auditor mengidentifikasikan 
   tindakan – tindakan pihak yang diaudit secara langsung sebagai 
   bagian dari usaha audit
   HUBUNGAN DENGAN GAYA 
   MANAJEMEN
   Terdapat empat gaya manajemen (kepemimpinan) secara umum. 
   Empat gaya tersebut meliputi :
   ·         Gaya mengarahkan
   Gaya mengarahkan berarti pemimpin memberikan intruksi spesifik 
   dan mengawasi penyelesaian pekerjaan dari dekat.
   Pada gaya pertama, aturan – aturan manajemen dipatuhi secara 
   sangat ketat. Auditor seharusnya tidak membuat ikatan – ikatan 
   dengan staf tanpa persetujuan manajemen. Akan tetapi, hal ini 
   membuat auditor kesulitan untuk memperoleh informasi maupun 
   akses terhadap informasi, sehingga harus diambil langkah lain.
   ·         Gaya melatih
   Gaya melatih berarti pemimpin tidak hanya memberikan pengarahan 
   dan mengawasi penyelesaian tugas dari dekat, tetapi juga 
   menjelaskan keputusan, menawarkan saran, dan mendukung 
   kemajuan bawahannya.
   ·         Gaya mendukung
   Gaya mendukung berarti pemimpin memudahkan dan mendukung 
   upaya bawahan untuk penyelesaian tugas serta berbagi tanggung 
   jawab dalam pembuatan keputusan dengan bawahan.
   ·         Gaya mendelegasikan
   Gaya mendelegasikan berarti pemimpin menyerahkan tanggung 
   jawab pembuatan keputusan dan pemecahan masalah kepada 
   bawahan secara relative utuh.
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Audit internal o sejarah telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah teknis akuntansi menjadi memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen awalnya berfungsi sebagai adik auditor eksternal dengan pusat perhatian penilaian atas keakuratan angka keuangan namun saat ini memisahkan disiplin ilmu berbeda lebih luas modern menyediakan mencakup pemeriksaan dan control kinerja risiko tata kelola governance perusahaan public maupun privat di abad permulaan menunjukkan bahwa secara sistematik mengikuti perubahan terjadi dunia usaha dimulai sebelum masehi catatan mengenai peradaban mesopotamia adanya tanda kecil dibuat disamping transaksi seperti titik silang u ada itu merupakan potret system verifikasi dijalankan seseorang menyiapkan laporan orang lain akan memverifikasi memeriksa tersebut konsep pembagian tugas kemungkinan dilakukan masa mencatat masyarakat mesir cina persia yahudi juga menerapkan sama pertengahan ke pencatatan melalui pemb...

no reviews yet
Please Login to review.