jagomart
digital resources
picture1_Komunikasi Pdf 36205 | Chapter 2


 258x       Tipe PDF       Ukuran file 0.36 MB       Source: eprints.poltekkesjogja.ac.id


File: Komunikasi Pdf 36205 | Chapter 2
bab ii tinjauan pustaka a telaah pustaka 1 komunikasi terapeutik istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communicatio yang artinya pemberitahuan atau pertukaran ide pemberitahuan atau pertukaran ide dalam suatu ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 11 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                        BAB II 
                                                              TINJAUAN PUSTAKA 
                                 A.  Telaah Pustaka 
                                     1.  Komunikasi Terapeutik 
                                                      Istilah    komunikasi  berasal  dari  bahasa  latin  yakni 
                                              communicatio  yang  artinya  pemberitahuan  atau  pertukaran  ide. 
                                              Pemberitahuan atau pertukaran ide dalam suatu proses komunikasi 
                                              akan  ada  pembicara  yang  menyampaikan  pernyataan  ataupun 
                                              pertanyaan  yang  dengan  harapan  akan  ada  timbal  balik  atau 
                                              jawaban dari pendengarnya (Suryani, 2015). Terapeutik merupakan 
                                              suatu  hal  yang  diarahkan  kepada  proses  dalam  memfasilitasi 
                                              penyembuhan pasien. Sehingga komunikasi terapeutik itu sendiri 
                                              merupakan  salah  satu  bentuk  dari  berbagai  macam  komunikasi 
                                              yang dilakukan secara terencana dan dilakukan untuk membantu 
                                              proses penyembuhan pasien (Damayanti, 2008). 
                                                      Komunikasi         terapeutik      adalah      kemampuan          atau 
                                              keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap 
                                              stres,  mengatasi  gangguan  psikologis  dan  belajar  bagaimana 
                                              berhubungan  dengan  orang  lain.  Komunikasi  dalam  profesi 
                                              keperawatan sangatlah penting sebab tanpa komunikasi pelayanan 
                                              keperawatan sulit untuk diaplikasikan (Priyanto, 2009). 
                                                                            7 
                                                                                       Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 
                             
                                                                                                                                  8 
                               
                                                         Komunikasi  terapeutik  merupakan  komunikasi  yang 
                                                direncanakan  secara  sadar,  tujuan  dan  kegiatannya  difokuskan 
                                                untuk kesembuhan klien (Ina dan Wahyu, 2010).  
                                                         Komunikasi  terapeutik  bertujuan  untuk  mengembangkan 
                                                segala yang ada dalam fikiran dan diri pasien ke arah yang lebih 
                                                positif  yang  nantinya  akan  dapat  mengurangi  beban  perasaan 
                                                pasien  dalam  menghadapi  maupun  mengambil  tindakan  tentang 
                                                kesehatannya.  Tujuan  lain  dari  komunikasi  terapeutik  menurut 
                                                Suryani  (2015)  adalah:  1)  Realisasi  diri,  penerimaan  diri  dan 
                                                peningkatan penghormatan terhadap diri; 2) Kemampuan membina 
                                                hubungan  interpersonal  yang  tidak  superfisial  dan  saling 
                                                bergantung  dengan  orang  lain;  3)  Meningkatkan  fungsi  dan 
                                                kemampuan untuk memuaskan kebutuhan pasien serta mencapai 
                                                tujuan yang realistik; 4) Menjaga harga diri; 5) Hubungan saling 
                                                percaya.  
                                                         Jenis komunikasi terdiri dari verbal dan non verbal yang 
                                                dimanifestasikan secara terapeutik (Mubarak, 2009). 
                                                a.   Komunikasi Verbal 
                                                         Komunikasi  yang  menggunakan  kata  –  kata  mencakup 
                                                     komunikasi bahasa terbanyak dan terpenting yang digunakan 
                                                     dalam berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena bahan dapat 
                                                     mewakili kenyataan kongkrit. Keuntungan komunikasi verbal 
                                                     dalam  tatap  muka  yaitu  memungkinkan  tiap  individu  untuk 
                                                                                            Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 
                               
                                                   9 
             
                     beberapa  secara  langsung.  Komunikasi  verbal  yang  efektif 
                     harus :  
                       1)  Jelas  dan  ringkas.  Komunikasi  yang  efektif  harus 
                     sederhana,  pendek  dan  langsung.  Penerimaan  pesan  perlu 
                     mengetahui  apa,  mengapa,  bagaimana,  kapan,  siapa,  dan 
                     dimana.  Ringkas  dengan  menggunakan  kata-kata  yang 
                     mengekspresikan ide secara sederhana;  
                       2)  Perbendaharaan  kata  (mudah  dipahami).  Komunikasi 
                     tidak  akan  berhasil,  jika  pengirim  pesan  tidak  mampu 
                     menerjemahkan  kata  atau  ucapan.  Istilah-istilah  teknis  yang 
                     digunakan  dalam  keperawatan  dan  kedokteran,  dan  jika  ini 
                     digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingun dan tidak 
                     mampu  mengikuti  petunjuk  atau  mempelajari  informasi 
                     penting;  
                       3)  Denotatif  dan  konotatif.  Denotatif  ialah  memberikan 
                     pengertian  yang  sama  terhadap  kata  yang  digunakan, 
                     sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide 
                     yang  terdapat  dalam  suatu  kata.  Kata  serius  dipahami  klien 
                     sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan 
                     menggunakan  kata  kritis  untuk  menjelaskan  keadaan  yang 
                     mendekati kematian;  
                       4) Selaan dan kesempatan berbicara. Kecepatan dan tempo 
                     bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi 
                                    Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 
             
                                                   10 
             
                     verbal.  Selaan  yang  lama  dan  pengalihan  yang  cepat  pada 
                     pokok  pembicaraan  lain  mungkin  akan  menimbulkan  kesan 
                     bahwa  perawat  sedang  menyembunyikan  sesuatu  terhadap 
                     klien.  Perawat  sebaiknya  tidak  berbicara  dengan  cepat 
                     sehingga kata – kata tidak jelas. Selaan perlu digunakan untuk 
                     menekankan  pada  hal  tertentu,  memberi  waktu  kepada 
                     pendengar  untuk  mendengarkan  dan  memahami  arti  kata. 
                     Selaan  yang  tepat  dapat  dilakukan  dengan  memikirkan  apa 
                     yang  akan  dikatakan  sebelum  mengucapakannya,  menyimak 
                     isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. 
                     Perawat  juga  bisa  menanyakan  kepada  pendengar  jika  ia  
                     berbicara  terlalu  lambat  atau  terlalu  cepat  dan  apakah  perlu 
                     untuk diulang?;  
                       5) Waktu dan relevensi. Waktu yang tepat sangat penting 
                     untuk  menangkap  pesan.  Bila  klien  sedang  menangis 
                     kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. 
                     Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi 
                     waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara 
                     akurat.  Perawat  harus  peka  terhadap  ketepatan  waktu  untuk 
                     berkomunikasi.  Begitu  pula  komunikasi  verbal  akan  lebih 
                     bermakna jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat 
                     dan kebutuhan klien;  
                                    Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 
             
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab ii tinjauan pustaka a telaah komunikasi terapeutik istilah berasal dari bahasa latin yakni communicatio yang artinya pemberitahuan atau pertukaran ide dalam suatu proses akan ada pembicara menyampaikan pernyataan ataupun pertanyaan dengan harapan timbal balik jawaban pendengarnya suryani merupakan hal diarahkan kepada memfasilitasi penyembuhan pasien sehingga itu sendiri salah satu bentuk berbagai macam dilakukan secara terencana dan untuk membantu damayanti adalah kemampuan keterampilan perawat klien beradaptasi terhadap stres mengatasi gangguan psikologis belajar bagaimana berhubungan orang lain profesi keperawatan sangatlah penting sebab tanpa pelayanan sulit diaplikasikan priyanto poltekkes kemenkes yogyakarta direncanakan sadar tujuan kegiatannya difokuskan kesembuhan ina wahyu bertujuan mengembangkan segala fikiran diri ke arah lebih positif nantinya dapat mengurangi beban perasaan menghadapi maupun mengambil tindakan tentang kesehatannya menurut realisasi penerimaan peningka...

no reviews yet
Please Login to review.