jagomart
digital resources
picture1_Kerangka Makalah 35509 | Pfb10 Makalah Penunjang


 312x       Tipe DOC       Ukuran file 1.51 MB       Source: repository.ipb.ac.id


Kerangka Makalah 35509 | Pfb10 Makalah Penunjang
makalah penunjang makalah penunjang dalam seminar nasional  komunikasi pembangunan mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam kerangka pengembangan masyarakat  ini tidak disajikan oleh penulis dalam forum seminar  keberadaan  ...

icon picture DOC Word DOC | Diposting 11 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                                              247
                                                        MAKALAH PENUNJANG
                                  Makalah penunjang dalam Seminar Nasional “Komunikasi Pembangunan
                          Mendukung   Peningkatan   Kualitas   Sumber   Daya   Manusia   dalam   Kerangka
                          Pengembangan Masyarakat” ini tidak disajikan oleh penulis dalam forum seminar.
                          Keberadaan makalah ini adalah untuk menunjang keberadaan makalah undangan
                          yang disajikan oleh pembicara baik pada seminar panel utama, seminar kelompok A,
                          seminar kelompok B, seminar kelompok C, maupun seminar kelompok D. 
                                  Makalah penunjang diperoleh dari penulis atas inisiatif penulis sendiri. Hal
                          ini terjadi karena panitia membuka kesempatan kepada berbagai pihak untuk
                          mengirimkan makalah terkait dengan penyelenggaraan seminar nasional ini.  Jumlah
                          makalah yang berhasil dihimpun panitia adalah sebanyak dua belas makalah yang
                          berasal dari berbagai pihak seperti mahasiswa, dosen, peneliti, maupun pegawai
                          pemerintah. Judul duabelas makalah penunjang tersebut adalah sebagai berikut:
                          1.  Implementasi Cyber Extension dalam Komunikasi Inovasi Pertanian 
                          2.  Peran Komunikasi Pembangunan  dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir 
                          3.  Strategi Optimalisasi Kinerja Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan
                              Mutu Hubungan Interpersonal
                          4.  Revitalisasi Radio Pertanian Ciawi (RPC) Sebagai Pusat Informasi Pembangunan
                              Pertanian Ideal 
                          5.  Perbandingan Efektivitas   Media   Cetak   (Folder   dan   Poster-Kalender)   dan
                              Penyajian Tanaman Zodia terhadap  Peningkatan Pengetahuan Masyarakat  
                          6.  Pola Komunikasi dalam Pengembangan Modal Manusia dan Sosial Pertanian 
                          7.  Hambatan-hambatan Komunikasi yang Dirasakan Peternak Dalam Pembinaan
                              Budidaya Sapi Potong  
                          8.  Analisis Teori  Performance  dan  Positioning  dalam Komunikasi Pembangunan
                              Berwawasan Gender 
                          9.  Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis pada Prima Tani  
                          10. Peran Komunikasi dalam Modernisasi Pertanian Berbasis Koperasi 
                          11. Implementasi   CSR   untuk   Meningkatkan   Peran   Pendidikan                dalam
                              Pengembangan Masyarakat
                          12. Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi
                  248
                                   IMPLEMENTASI CYBER EXTENSION DALAM 
                                       KOMUNIKASI INOVASI PERTANIAN
                                              1                                2
                                     Sumardjo  dan Retno Sri Hartati Mulyandari
                                                     ABSTRACT
                  Cyber extension is one of the agricultural innovation network development mechanism effectively for
                  bringing into contact between research, development, and assessment institution with innovation
                  disseminator (extension workers), educators, farmers, and other stakeholders group that have each need
                  with various information kind and form, so can be collaborated and equipped each other.  Many problems
                  that stakeholders were known in cyber extension implementation can be divided into three major
                  categories, are: 1) Management (commitment and policy not yet consistence and limited managerial
                  capability in ICT area; 2) Infrastructure (low and instability in electric and limited internet connection
                  network or communication infrastructure, widely regional broadness, and limited local government
                  budgeting); 3) Human resource development (limited human resource development capability in
                  communication and information technology application); and 4) Culture (low of culture in sharing
                  information   and   knowledge   and   low   awareness   for   usually   to   documenting   the
                  information/activities/data that can be accessed and owned).  In agricultural innovation communication
                  network system through cyber extension based on information technology application, the District
                  Extension Agency is     a bridge between information source within center organization with local
                  stakeholders and at the same time act as a synergizing system.  Besides to facilitate the local users and
                  stakeholders in accessing agricultural information manually and electronically, District Extension Agency
                  can be functioning as information accumulator related to indigenous knowledge from local information
                  resource through Extension agency at Sub district level that collecting information and facilitating
                  information material for field extension workers in each rural.  Cyber extension is expected to support the
                  extension revitalization especially in conducting the collaboration and networking agricultural extension
                  with related institutions.
                  Key words:  cyber extension, agricultural innovation communication, agricultural innovation network,
                            agricultural innovation communication network, agricultural extension work network,
                            extension revitalization 
                                                   PENDAHULUAN
                                                   Latar Belakang
                         Pertanian di Indonesia dikuasai oleh petani kecil dengan produk pertanian
                  dan mutu yang bervariasi. Keterbatasan-keterbatasan petani, antara lain dalam
                  bentuk permodalan, penguasaan lahan, keterampilan, pengetahuan, aksesibilitas
                  akan informasi pasar dan teknologi pertanian, serta  bergaining position  akan
                  berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan dalam penentuan komoditas
                  yang akan diusahakan dan teknologi   yang akan diterapkan petani.   Rendahnya
                  tingkat kekosmopolitan atau kemampuan petani untuk membuka diri terhadap
                  suatu pembaharuan dan atau informasi yang berkaitan dengan unsur pembaharuan
                  juga semakin memperburuk kondisi petani dalam membuat keputusan untuk
                  menolak atau menerima inovasi. Hal ini akan bermuara pada rendahnya pendapatan
                  dan   keadaan   yang   sulit   berkembang.   Dengan   demikian,   dalam   bidang
                  pengembangan pertanian, akses terhadap inovasi pertanian menjadi hal yang sangat
                  penting demi kelangsungan usahatani yang dilaksanakan.  Inovasi pertanian yang
                  memadai dan tepat waktu didukung informasi pertanian terkait lainnya dapat
                  1 Kepala Pusat Kajian Resolusi Konflik dan Pemberdayaan LPPM IPB (assoka252@yahoo.com)
                  2 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (retnoshm@yahoo.com)
                                                                                                                                                                                                            249
                                               digunakan sebagai dasar strategi penguasaan pasar  dan dasar perencanaan untuk
                                               pengembangan usaha tani lebih lanjut (Mulyandari 2005).
                                                                  Dewasa   ini   pelaku   pengembangan   pertanian   di   Indonesia   masih
                                               mengeluhkan minimnya inovasi pertanian tepatguna yang dapat disediakan oleh
                                               pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian.   Departemen memiliki kewajiban
                                               untuk dapat menyediakan informasi pertanian bagi pelaku agribisnis.  Penyuluhan
                                               pertanian   sebagai   tonggak   penting  Departemen   Pertanian  untuk   melakukan
                                               komunikasi inovasi  pertanian saat ini masih menghadapi banyak permasalahan
                                               penting, khususnya dalam mengembangkan dan menyediakan inovasi pertanian
                                               tepatguna yang berkelanjutan yang sebenarnya dibutuhkan oleh petani sebagai
                                               pelaku utama pembangunan pertanian. Sementara itu, dalam UU No. 16 Tahun 2006
                                               pasal   15   ayat   1c   telah   diamanatkan   bahwa   Balai   Penyuluhan   berkewajiban
                                               menyediakan dan menyebarkan informasi tentang teknologi, sarana produksi,
                                               pembiayaan, dan pasar.   Adapun dalam ayat 1e diamanatkan pula bahwa Balai
                                               Penyuluhan bertugas memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, Penyuluh
                                               Swadaya, dan Penyuluh Swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan.
                                               Dalam situasi saat ini, tugas tersebut menjadi sulit atau tidak dapat dilaksanakan
                                               apabila tidak ada mekanisme yang terprogram untuk mendukung ketersediaan
                                               informasi inovatif pertanian yang mutakhir dan berkelanjutan. 
                                                              Pengembangan  sistem   kerja  cyber   extension  merupakan   salahsatu
                                               mekanisme pengembangan jaringan komunikasi inovasi pertanian yang terprogram
                                               secara efektif.   Cyber extension  perlu diimplementasikan untuk mempertemukan
                                               lembaga penelitian, pengembangan, dan pengkajian dengan diseminator inovasi
                                               (penyuluh), pendidik, petani, dan kelompok  stakeholders  lainnya yang masing-
                                               masing memiliki kebutuhan dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda
                                               sehingga dapat berperan secara sinergis dan saling melengkapi. Dengan demikian
                                               diharapkan dengan operasionalnya  cyber extension  dapat mendukung program
                                               revitalisasi penyuluhan khususnya dalam melaksanakan “pengembangan kerjasama
                                               dan jejaring kerja penyuluhan pertanian dengan instansi terkait”  (Departemen
                                               Pertanian 2009).    Cyber extension  juga merupakan sistem yang mampu menjadi
                                               pendorong mekanisme pengelolaan, penyebaran, pendokumentasian, pencarian
                                               kembali, sinergisasi inovasi pertanian yang dibutuhkan para pelaku pembangunan
                                               pertanian sehingga dapat mendukung pengembangan inovasi yang berkelanjutan 
                                                                                                                   Permasalahan
                                                              Permasalahan penting yang mengemuka dan mendesak untuk segera
                                               dijawab   adalah keberlanjutan inovasi pertanian yang dapat menjawab setiap
                                               tuntutan perubahan lingkungan sosial maupun fisik dunia pertanian. Secara spesifik,
                                               permasalahan   yang   perlu   segera   dijawab   sehingga   mampu   mendukung
                                               terselenggaranya   sistem   komunikasi   inovasi   pertanian   melalui   mekenisme
                                               penyuluhan pertanian yang efektif dan berkelanjutan adalah: 
                                               1) Bagaimana konsep cyber extension dalam komunikasi inovasi pertanian? 
                                               2) Informasi/inovasi dengan pesan dan kemasan seperti apa saja (bagaimana)kah
                                                       yang sebenarnya dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait agar lebih kondusif bagi
                                                       terwujudnya pembangunan pertanian yang efektif dan berkelanjutan? 
                                               3) Permasalahan-permasalahan apa saja yang dihadapi dalam implementasi cyber
                                                       extension?
        250
        4) Bagaimana strategi dalam mengembangkan sistem komunikasi inovasi yang
          efektif melalui implementasi cyber extension?
                         Tujuan
            Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, kajian ini bertujuan untuk:
        1) Mempelajari konsep cyber extension dalam komunikasi inovasi pertanian; 
        2) Mengkaji  informasi/inovasi   dengan   pesan   dan   kemasan   seperti   apa   saja
          (bagaimana)kah yang sebenarnya dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait agar
          lebih kondusif bagi terwujudnya pembangunan pertanian yang efektif dan
          berkelanjutan?; 
        3) Menganalisis   permasalahan-permasalahan   apa   saja   yang   dihadapi   dalam
          implementasi cyber extension; dan 
        4) Merumuskan strategi dalam mengembangkan sistem komunikasi inovasi yang
          efektif melalui implementasi cyber extension?
                       METODOLOGI
                      Kerangka Berpikir
            Berbagai kajian telah mengungkap salahsatu permasalahan utama untuk
        mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam sistem penyuluhan adalah keterbatasan
        dalam   mengembangkan   inovasi   secara   berkelanjutan.  Penyuluh   merasakan
        kekurangan inovasi ketika harus menjalankan tugasnya sebagai pendamping petani
        dalam melakukan kegiatan usaha tani, bahkan tidak jarang menghadapi kesulitan
        dan tidak mampu membantu petani memecahkan permasalahan yang dihadapi
        petani.  Hal ini terungkap dalam disertasi Sumardjo (1999) dengan fokus penelitian
        tentang kemandirian petani dan kesiapan penyuluh; Tamba (2007) dalam penelitian
        disertasinya tentang kebutuhan  informasi pertanian dan aksesnya bagi petani di
        Provinsi   Jawa   Barat;   serta   penelitian   disertasi   Marliati   (2008)   tentang
        pengembangan kapasitas dan kemandirian petani di Provinsi Riau.
            Model konvergensi komunikasi (convergence model of communications)
        telah dirumuskan oleh Everet M. Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1981) dan pada
        tahun 1999 telah diuji oleh Sumardjo dalam disertasinya bahwa lebih efektif dan
        efisien dalam sistem penyuluhan pertanian.  Oleh karena itu, model komuninasi
        konvergen layak ditempatkan sebagai paradigma dominan dalam komunikasi
        inovasi dalam penyuluhan pertanian. Hal tersebut diduga dapat dipercepat proses
        dan konvergensinya dalam skala yang lebih luas apabila didukung oleh aplikasi
        sistem jaringan teknologi informasi yang handal.   Secara paradigmatik, model
        konvergensi komunikasi inovasi tersebut disajikan pada Gambar 1.
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Makalah penunjang dalam seminar nasional komunikasi pembangunan mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia kerangka pengembangan masyarakat ini tidak disajikan oleh penulis forum keberadaan adalah untuk menunjang undangan yang pembicara baik pada panel utama kelompok a b c maupun d diperoleh dari atas inisiatif sendiri hal terjadi karena panitia membuka kesempatan kepada berbagai pihak mengirimkan terkait dengan penyelenggaraan jumlah berhasil dihimpun sebanyak dua belas berasal seperti mahasiswa dosen peneliti pegawai pemerintah judul duabelas tersebut sebagai berikut implementasi cyber extension inovasi pertanian peran pemberdayaan pesisir strategi optimalisasi kinerja melalui mutu hubungan interpersonal revitalisasi radio ciawi rpc pusat informasi ideal perbandingan efektivitas media cetak folder dan poster kalender penyajian tanaman zodia terhadap pengetahuan pola modal sosial hambatan dirasakan peternak pembinaan budidaya sapi potong analisis teori performance positioning ...

no reviews yet
Please Login to review.