Authentication
212x Tipe DOC Ukuran file 0.35 MB Source: mahasiswa.yai.ac.id
Nama : Salsabila Firdausia Putri Daniza NIM : 1960030007 Pertanyaan soal dibawah ini dan jawaban diselesaikan tugas: *apa yang dimaksud dengan analisis keuangan dengan menggunakan analisis horizontal dan analisis vertikal !!!! *Ilustrasikan contohnya dalam Neraca (balance sheet) disertai akun/rekening nya berdasarkan pos nya saja lalu ,hitung dan analisiskan secara horizontal dan vertical neraca tersebut * hitung dan analisiskan secara vertikal dan ilustrasikan/contohkan juga untuk laporan laba rugi disertai akun atau rekeningnya dalam Jawaban 1. Perbedaan utama antara analisis horisontal dan vertikal adalah bahwa analisis horizontal adalah prosedur dalam analisis keuangan di mana jumlah dalam laporan keuangan selama periode waktu tertentu dibandingkan secara baris demi baris untuk membuat keputusan terkait sedangkan analisis vertikal adalah metode analisis laporan keuangan di mana setiap item baris terdaftar sebagai persentase dari item lain. Berikut adalah analisis vertikal laporan keuangan menggunakan data laporan keuangan perusahaan Unilever. Dalam laporan neraca, tampak bahwa aset lancar perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2015 (42,11%) ke tahun 2016 (39,34%) dibandingkan dengan total asetnya, sedangkan aset tetap mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan kontribusi aset lancar terhadap total aset disebabkan adanya penurunan kas dan setara kas sebesar 40% dan penurunan piutang lain-lain sebesar 71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pada akun kewajiban dan ekuitas, kontribusi total kewajiban lebih besar dibandingkan dengan tota ekuitas (perbandingan dengan total kewajiban dan ekuitas). Total kewajiban meningkat dari 69,31% menjadi 71,91%. Kenaikan kewajiban yang paling besar persentasenya ada di kenaikan kewajiban jangka panjang (dari 4,93% naik menjadi 6,95%). Kewajiban lancar hanya meningkat dari 64,38% menjadi 64,96%. Tetapi secara nominal, kontribusi kewajiban lancar perusahaan yang paling besar dibandingkan kewajiban jangka panjang. Sedangkan total ekuitas mengalami penurunan dari 30,69% menjadi 28,09% (perbandingan dengan total kewajiban dan ekuitas). Penurunan ekuitas ini disebabkan karena penurunan saldo laba yang belum dicadangkan. Penurunan saldo laba belum dicadangkan ini bisa jadi dikarenakan UNVR membagikan dividen yang persentasenya 99% dari laba bersih, sehingga nilai saldo laba UNVR tidak banyak mengalami peningkatan. Penurunan tingkat ekuitas, kenaikan kewajiban dan kontribusi total kewajiban yang jauh diatas total ekuitasnya mengindikasikan bahwa UNVR banyak menggunakan utang untuk melakukan ekspansi usaha. Dengan kata lain, UNVR sedang gencar memperluas bisnisnya. Analisis Vertikal - Laporan Laba Rugi Komprehensif Pada laporan laba rugi, laba kotor mengalami sedikit penurunan persentase walaupun secara nominal meningkat. Demikian juga dengan laba usaha. Total beban usaha mengalami sedikit kenaikan dari 29,33% menjadi 29,34% yang disebabkan adanya kenaikan beban umum dan administrasi. Secara nominal, laba rugi UNVR memang meningkat, tetapi secara persentase (perbandingan dengan penjualan bersih), laba bersih mengalami sedikit penurunan, dari 16,04% menjadi 15,96%. Hal ini bisa dikarenakan kenaikan Harga Pokok Penjualan dan Beban Umum dan Administrasi yang menekan persentase laba bersih terhadap penjualan. Dari persentase analisis vertikal di laporan laba rugi, kinerja UNVR masih dapat dikatakan sehat, karena penurunan tingkat laba kotor, laba usaha dan laba bersih (penurunan dalam persentase dibandingkan penjualan bersih), hanya turun sangat tipis, sedangkan secara nominal masih meningkat. Sehingga dapat dikatakan, ekspansi2 yang dilakukan UNVR menggunakan utang masih sejalan dengan kinerjanya. Berikut adalah data laporan neraca dan laba rugi perusahaan Unilever dan melakukan analisis horizontal. Laporan posisi keuangan menunjukkan bahwa nilai aset lancar perusahaan turun sebesar -0,53%. Namun aset total Unilever mengalami kenaikan sebesar 6,46%. Kenaikan aset total ini disebabkan kenaikan aset tetap yang mencapai 11,54%. Penurunan aset lancar ini disebabkan Unilever mengalami penurunan kas sebesar 40,5% dan penurunan piutang lain-lain sebesar 71,6%. Perhatikan tabel rincian aset lancar UNVR sebagai data pendukung tambahan: Penurunan kedua akun ini menyebabkan nilai aset lancar Unilever mengalami penurunan. Namun, penurunan jumlah aset lancar dalam persentase masih tidak terlalu besar, hanya sebesar 0,5%. Penurunan aset lancar ini tidak memberikan dampak yang terlalu signifikan bagi kinerja keuangan Unilever. Sedangkan kewajiban lancar mengalami kenaikan sebesar 7,41% dan kewajiban jangka panjang meningkat sebesar 50,10%. Total kewajiban UNVR meningkat menjadi 10,45%. Peningkatan kewajiban ini tidak diimbangi dengan peningkatan ekuitas yang signifikan Ekuitas UNVR cenderung tetap, dan saldo laba UNVR mengalami penurunan sebesar 2,65%. Secara keseluruhan, total ekuitas UNVR turun menjadi 2,55%. Penurunan saldo laba ini salah satunya disebabkan karena UNVR membagikan dividen kepada pemegang saham yang hampir 100% dari total laba bersihnya (lihat histori dividen UNVR), sehingga saldo laba UNVR tidak banyak mengalami peningkatan. Dari komposisi ini, dapat dikatakan bahwa Unilever sedang banyak melakukan ekspansi, karena tingkat utang Unilever sangat besar (utang total meningkat sebesar 10,45%, sedangkan ekuitas turun). Hal ini akan berdampak pada peningkatan risiko utang, karena hal ini akan membuat debt to equity ratio Unilever semakin tinggi, di satu sisi kas yang dimiliki justru turun sebesar 40,5%. Dari sisi fundamental laporan keuangan, Unilever masih mampu mencetak kinerja yang cukup bagus. Perhatikan analisis horizontal laba rugi Unilever dibawah ini: Peningkatan aset dan utang Unilever mampu diikuti peningkatan penjualan bersih, yang naik sebesar 9,8%. Namun di satu sisi, kita juga harus perhatikan beban usaha. Total beban usaha UNVR juga mengalami peningkatan sebesar 9,8%, di mana peningkatan yang besar terjadi pada peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 14,3%. Peningkatan penjualan ini bisa diimbangi dengan peningkatan laba bersih sebesar 9,2%. Ini artinya walaupun harga pokok penjualan dan total beban usaha meningkat, tetapi UNVR tetap mampu menekan beban-bebannya, sehingga UNVR tetap mampu mencetak laba bersih (meningkat 9,2%). Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan usaha dan untuk melunasi utang-utang yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek dan panjang.
no reviews yet
Please Login to review.