Authentication
MODUL PRAKTIKUM KIMIA DASAR LINGKUNGAN Dosen Pengampu : Angga Dheta Sirajuddin Aji, S.Si, M.Si LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA DASAR LINGKUNGAN 1. Wajib memakai jas laboratorium saat praktikum berlangsung. Sebelum memasuki laboratorium jas lab wajib di kancingkan. 2. Wajib mengenakan baju lengan panjang dan celana/rok panjang saat praktikum 3. Wajib mengenakan sepatu tertutup dan berkaos kaki 4. Wajib mengenakan ID card praktikum kimia dasar lingkungan 5. Wajib membawa masker dan sarung tangan 6. Praktikan harus membawa modul, tiket masuk, buku pre-post dan kartu kendali saat praktikum 7. Toleransi keterlambatan 5 menit, jika terlambat tidak diperkenankan mengikuti pre- test 8. Jika praktikan tidak dapat hadir saat praktikum karena sakit, harus memberikan surat dokter kepada Co praktikum kimia dasar lingkungan. Jika mengganti jadwal praktikum wajib konfirmasi kepada Co praktikum kimia dasar lingkungan dan asisten praktikum yang memegang materi praktikum yang tidak di ikuti 9. Jika ada kerusakan alat yang disebabkan oleh praktikan, maka praktikan wajib mengganti 10. Praktikan dilarang makan, minum dan merokok pada saat praktikum berlangsung 11. Praktikan harus men-silent gadget selama praktikum berlangsung 12. Pengumpulan laporan dilakukan 4 x 24 jam. Pengumpulan laporan dilakukan secara kolektif di ketua kelompok. Keterlambatan pengumpulan akan mendapat penggurangan poin PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3 I. TUJUAN - Mampu mengidentifikasi beberapa macam alat dan menggunakannya dengan benar - Mengenalkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium - Mampu menggunkan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dengan benar II. PENGENALAN ALAT Berikut akan dibicarakan mengenai beberapa alat yang akan digunakan dalam praktikum kimia dasar lingkungan : 1. Pipet volume. Pipet ini terbuat dari kaca dengan skala/volume tertentu, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau bulb untuk menyedot larutan. 2. Pipet ukur. Pipet ini memiliki skala, digunakan untuk mengambil larutan dengan ukuran tertentu. Pipet ini lebih presisi jika dibandingkan dengan pipet volume. Gunakan bulb atau katet penghisap untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut. 3. Pipet tetes. Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. 4. Bulb atau Bola Hisap. Alat ini terbuat dari karet, digunakan untuk menghisap larutan. Biasanya di pasang pada pipet ukur dan pipet volume. 5. Labu ukur (labu takar). Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran. 6. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniskus pada saat membaca skala. 7. Gelas beaker, alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup nesar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solvent/pelarut atau untuk memekatkan. 8. Buret. Alat ini terbuat dari kaca dengan skala dan kran pada bagian bawah, digunakan untuk melakukan titrasi (sebagai tempat titran) 9. Erlenmeyer. Alat ini terbuat dari alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan di titrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
no reviews yet
Please Login to review.