Authentication
240x Tipe DOC Ukuran file 0.09 MB Source: mahasiswa.yai.ac.id
NAMA : ILHAM FACHRUDDIN NIM : 1944390008 PERTEMUAN KE – 5 PERILAKU ORGANISASI Oleh Jayanti Apri BAB V KELOMPOK DAN TIM DALAM ORGANISASI 1. Pengertian Kelompok Kelompok di definisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai tujuan tertentu. Ada dua Alasan mengapa seseorang ingin bergabung dalam suatu kelompok : 1. Untuk mencapai tujuan yang apabila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. 2. Dalam kelompok, kebutuhan seseorang dapat terpuaskan dan ia mendapatkan reward sosial, seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta, pertemanan dan sebagainya. Besarnya anggota kelompok akan memengaruhi interaksi dan keputusan yang di buatnya. Brainstorming dalam mengambil keputusan kelompok akan efektif apabila Anggota kelompoknya 5-10 orang. Kohesivitas ini dikaitkan dengan produktivitas kelompok. Namun, tidak semua bentuk kohesivitas kelompok ini berdampak positif karena anggota bisa merasa tertekan untuk selalu conform terhadap norma kelompok. Pengertian kelompok menurut para ahli, berikut ini beberapa pengertian kelompok : 1. W. H. Y. Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. 2. H. Smith menyebutkan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi. 3. Kelompok adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain saling berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama. Dari beberapa pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdiri atas sekelompok/sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain 1 berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama dalam suatu wadah tertentu. 2. Sifat kelompok terbagi dua yaitu kelompok formal dan kelompok informal. A. Kelompok formal Adalah kelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi, dengan penugasan kerja yang sudah di tentukan. Kelompok formal memiliki ciri-ciri, cirinya adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kebenaran untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi atau pekerjaan- pekerjaan yang tidak terkait; 2. Orang-orang yang di tunjuk oleh organisasi yang bersangkutan untuk menjalankan peran resmi tertentu, misalnya sebagai kepala bagian, kepala saksi dan sebagainya; 3. Memilih struktur, hubungan tugas, dan hierarkis yang telah di gariskan secara jelas. B. Kelompok informal Adalah persekutuan yang tidak terstruktur secara formal dan tidak di tetapkan secara organisasi. Kelompok informal terbentuk secara alamiah dalam suasana kerja yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan kontak sosial. Alasan mengapa seseorang atau setiap individu bergabung dengan suatu kelompok, adalah sebagai berikut : Keamanan : Dengan bergabung dalam suatu kelompok, individu bisa mengurangi rasa tidak aman karena ‘berdiri sendiri’. Orang menjadi merasa lebih kuat, keraguan diri makin berkurang, dan lebih tahan terhadap ancaman ketika mereka menjadi bagian dari kelompok. Status : Bergabung ke dalam kelompok yang di pandang penting oleh orang lain memberikan pengakuan dan status bagi para anggotanya. Harga diri : Kelompok bisa memberikan anggotanya perasaan harga diri. Artinya, selain memberitahukan status mereka di luar kelompok, keanggotaan juga memberikan perasaan semakin berharga ke dalam anggota itu sendiri. 2 Afiliasi : Kelompok bisa memenuhi kebutuhan sosial. Orang menikmati interaksi reguler yang di hasilkan dengan anggota kelompok. Bagi banyak orang, interaksi seperti ini merupakan utama mereka untuk memenuhi kebutuhan akan afeliasi. Kekuasaan : Apa yang tidak bisa dicapai secara individu sering menjadi mungkin jika diraih melalui tindakan kelompok. Muncul kekuatan karena jumlah orang yang banyak. Pencapaian sasaran : Ada saatnya dibutuhkan lebih dari satu orang untuk menyelesaikan tugas tertentu. Ada kebutuhan untuk mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaaan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dalam kondisi semacam ini, manajemen bergantung pada kelompok formal. 3. Klasifikasi Kelompok 1. Kelompok formal Kelompok formal adalah kelompok yang sengaja di bentuk dengan keputusan manajer melalui suatu bagan organisasi untuk menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. Kelompok formal terdiri atas : I. Kelompok komando, yaitu kelompok yang di tentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi. Kelompok ini terdiri atas bawahan yang melapor dan bertanggung jawab secara langsung kepada pimpinan tertentu. II. Kelompok tugas, yaitu suatu kelompok yang di tentukan oleh bagan organisasi dan melakukan tugas-tugas rutin organisasi. Kelompok ini terdiri atas bawahan yang melapor dan bertanggung jawab secara langsung kepada pemimpin. 2. Kelompok informal Kelompok informal adalah suatu kelompok yang tidak bisa dibentuk secara formal melalui struktur organisasi, tetap muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial. Kelompok informal dapat di bedakan adalah sebagai berikut : I. Kelompok persahabatan, yang terbentuk karena adanya kesamaan tentang suatu hal, seperti hobi, status perkawinan, jenis kelamin, latar belakang, pandangan politik dan lain-lain. 3 II. Kelompok kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Sasaran jenis ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi, tetapi semata-mata untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri. 4. Fase Pembentukan Kelompok Pembentukan kelompok adalah merupakan suatu rangkaian proses yang dinamis yang terdiri atas beberapa fase berikut : Forming (pembentukan). Adalah fase awal, keadaan ketikpastian akan tujuan, struktur dan kepemimpinan kelompok harus dihadapi. Storing (merebut hati). Di cirikan dengan banyak konflik intrakelompok. Anggota menerima kebenaran kelompok, tetapi menolak pengendalian kelompok oleh individu tertentu. Norming (pengaturan norma). Manggambarkan adanya perkembangan hubungan dan kelompok menunjukan adanya kohesi (kepaduan). Performing (melaksanakan). Fase ini memperlihatkan fungsi kelompok berjalan dengan baik dan diterima oleh anggota. Anjourning (pengakhiran). Merupakan fase terakhir yang ada pada kelompok yang bersifat temporer, yang di dalamnya tidak lagi berkenan dengan pelaksanaan tugas, tetapi suatu rangkaian kegiatan. 1. Struktur kelompok Struktur yang membentuk perilaku anggotanya dan memungkinkan untuk menjelaskan dan meramalkan sebagian besar perilaku individu di dalam kelompok maupun kinerja kelompok itu sendiri. Struktur kelompok adalah sebagai berikut : a) Kepemimpinan formal b) Peran c) Norma d) Status kelompok e) Ukuran kelompok f) Komposisi kelompok g) Tingkat kohesivitas (keeratan) kelompok 2. Pengambilan keputusan kelompok A. Kelompok lawan individu Kelompok-kelompok pengambilan keputusan mungkin digunakan secara luas di dalam organisasi, tetapi apakah itu menyiratkan bahwa keputusan kelompok akan lebih di 4
no reviews yet
Please Login to review.