Authentication
263x Tipe PDF Ukuran file 0.99 MB Source: old.pnj.ac.id
Account: Lili Indrawati Peran Gaya Kepemimpinan Terhadap Implementasi New Public Management Dalam Peningkatan Kinerja Manajerial Sektor Publik Lili Indrawati Prodi Akuntansi Manajemen Pemerintahan - Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung indratoriq@gmail.com Abstract The purpose of this research is to analyze and prove leadership style against implementation of new public management in enhancing public sector managerial performance. The research was carried out at the Cimahi local government. The number of respondent was 258 employees from 42 working units. The research method used is purposive sampling. Regression is used in analyzing the descriptive research. The result shows that the implementation of NPM affects enhancement of public sector managerial performance but leadership style does not affect the relationship between NPM and public sector managerial performance. Keyword: New Public Management, leadership style and Performance of Public Sector Managerial, Cimahi Local Government. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan peran gaya kepemimpinan terhadap implementasi NPM dalam peningkatan kinerja manajerial sektor publik. Penelitian ini dilakukan di Kota Cimahi. Jumlah responden sebanyak 258 pegawai dari 42 unit kerja yang ada di Kota Cimahi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPM mempengaruhi kinerja manajerial sektor publik, tetapi gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara NPM dan kinerja manajerial sektor publik Kata kunci: NPM, gaya kepemimpinan dan kinerja manajerial sektor publik, Pemerintah Kota Cimahi Pendahuluan publik merupakan tuntutan masyarakat luas yang Organisasi yang baik tidak lepas dari peran menginginkan agar sektor publik menghasilkan serta seorang pemimpin yang layak dicintai, produk yang berkualitas dengan menerapkan konsep dipercaya, diikuti, mampu membimbing serta manajemen publik yang berorientasi pada pelayanan memenuhi kriteria pemimpin yang mampu public untuk itu diperlukan suatu konsep baru yaitu memberikan representasi hati, maka hal tersebut Manajemen Publik Baru atau New Public akan akan mempengaruhi besarnya komitmen Management (NPM). NPM merupakan suatu organisasi dan kinerja pegawai. Seorang pemimpin konsep yang tepat untuk diterapkan, karena berfokus harus mempunyai kemampuan untuk mau pada manajemen sektor publik yang berorientasi mengikuti, mendengarkan, menggugah respek dan kinerja (pelayanan publik); debirokratisasi; simpati orang lain. Tanpa kemampuan tersebut, akuntabilitas berbasis hasil; pemecahan birokrasi orang tidak akan mengikuti dan mendengarkannya. publik ke dalam unit-unit kerja; pemangkasan biaya Pemimpin mempunyai gaya sendiri-sendiri dalam dan efisiensi; serta kebebasan manajer untuk mengelola organisasi mereka, karena situasi yang mengelola organisasi dalam persaingan yang sehat berbeda akan mensyaratkan gaya kepemimpinan dan arah yang lebih baik. yang berbeda. Stoner et.al (1996) mengatakan Untuk mendapatkan hasil yang baik maka bahwa gaya kepemimpinan adalah cara yang para pemimpin instansi pemerintah harus serius, diterapkan oleh seorang pemimpin dalam proses optimal dan bersungguh-sungguh dalam mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Jadi menerapkan konsep tersebut sehingga dapat apapun yang dilakukan oleh seorang atasan akan memperbaiki dan meningkatkan kinerja pelayanan mempunyai pengaruh terhadap bawahan. Pengaruh publik. Begitu pentingnya faktor gaya tersebut mungkin akan membangkitkan semangat kepemimpinan pada manajemen instansi pemerintah dan kegairahan kerja atau malah sebaliknya. saat mengelola instansi yang bersangkutan, supaya Demikian pula jika suatu instansi ingin menerapkan tujuan yang sudah mereka rencanakan dapat tercapai suatu konsep baru dalam manajemennya, akan secara ekonomis, efisien dan efektif. Karena maju dimulai dari pimpinan baru kemudian diterapkan ke atau mundurnya suatu negara bergantung pada para bawahan. aparatur yang mengelola pemerintahan pada negara Dalam instansi pemerintah saat ini tersebut. Pengelolaan yang baik dari suatu kebutuhan terhadap perubahan manajemen sektor pemerintahan sangat penting, karena jika suatu Politeknik Negeri Jakarta, 2016 Halaman 494 Account: Lili Indrawati negara dikelola dengan baik seperti UK pada zaman dapat dipertanggung jawabkan, maka disyaratkan pemerintahan perdana menteri Thatcher, maka mempunyai standar kinerja untuk memberikan nilai kinerja pemerintah dalam pelayanan publik akan terbaik dan praktek terbaik dan mempunyai ukuran meningkat. Tetapi sebaliknya, jika suatu negara kinerja untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dikelola dengan tidak baik maka negara tersebut dalam mencapai target kinerja dan tujuan organisasi. akan mundur dan mungkin akan runtuh. Demikian Selanjutnya perlu dikerahkan dan diarahkan semua pula pimpinan Kota Cimahi pada saat ini sedang sumber daya untuk mencapai target dengan berusaha untuk menerapkan NPM dengan optimal menggunakan ukuran kinerja dengan penekanan untuk meningkatkan pelayanan publik, oleh karena pada capaian hasil (output) dan pemenuhan hasil itu penulis melakukan penelitian mengenai peran (outcome). Jika output dan outcome sudah tercapai, gaya kepemimpinan terhadap implementasi NPM di maka akan lebih mudah bagi organisasi sektor Pemkot Cimahi, untuk melihat pengaruh gaya publik untuk membelah diri dalam unit kerja – unit kepemimpinan terhadap implementasi NPM dalam kerja dengan tujan menciptakan organisasi yang peningkatan kinerja manajerial sektor publik. lebih efisien melalui pelayanan satu atap. Juga Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana diharapkan terjadi persaingan yang baik untuk peran gaya kepemimpinan terhadap implementasi menghemat biaya dan peningkatan kualitas kinerja NPM dalam peningkatan kinerja manajerial sektor serta mendorong berkembangnya sektor swasta dan publik, yang bertujuan untuk membuktikan dan pihak ketiga dalam pelayanan publik. menganalisis peran gaya kepemimpinan terhadap Selanjutnya dengan mengelola sektor implementasi NPM dalam peningkatan kinerja publik dengan gaya manajemen sektor bisnis dengan manajerial sektor publik. Sedangkan manfaat yang gaya kepemimpinan pendekatan situasional, diharapkan dari penelitian ini secara praktis dapat diharapkan menjadi lebih efisien, menghemat biaya, memberikan kontribusi pada implementasi NPM kompetitif, fleksibel dan cepat beradaptasi dengan dalam meningkatkan kinerja manajerial sektor pasar. Yeh (1996) melihat gaya kepemimpinan dari publik melalui perbaikan dan peningkatan gaya dua dimensi, dimensi pertama yaitu berorientasi kepemimpinan. Sedangkan manfaat secara teoritis pada orang yang merupakan gaya kepemimpinan diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian dan yang lebih banyak memotivasi, memberikan digunakan sebagai referensi bagi para akademisi kesempatan untuk terlibat dan berkomunikasi yang sebagai sarana dalam pengembangan ilmu bidang baik dengan bawahan. Sedangkan dimensi kedua akuntansi pemerintah, terutama mengenai berorientasi pada tugas yang memperlihatkan sejauh implementasi NPM dalam rangka peningkatan mana pimpinan berusaha menjelaskan tugas dan kinerja manajerial sektor publik melalui gaya kewajiban individu atau kelompok seperti kepemimpinan. memberitahu apa yang harus dikerjakan, bagaimana, kapan dan dimana serta siapa yang harus Tinjauan Pustaka mengerjakan pekerjaan tersebut. Diharapkan New Public Management (NPM) dengan dengan gaya kepemimpinan tersebut dapat cepat menggeser pendekatan administrasi publik meningkatkan kinerja dan juga dapat menerapkan tradisional. Banyak pihak memandang NPM disiplin dan menghemat penggunaan sumber daya sebagai suatu konsep baru yang ingin secara ekonomis, efisien dan efektif. Gaya menghilangkan monopoli pelayanan yang tidak kepemimpinan partisipatif adalah gaya efisien yang dilakukan oleh birokrasi dan pejabat kepemimpinan yang melibatkan serta bawahan pemerintah (Mahmudi, 2010). Oleh karena itu NPM dalam pemecahan masalah dan pengambilan dianggap semacam panacea, obat mujarab untuk keputusan, sehingga mereka bekerja sama sebagai reformasi penyelenggaraan manajemen sebuah tim. Atasan tidak otokrat dan tidak pula pemerintahan (Arief, dkk; 2009:62), karena NPM lepas kendali, dan dalam konsep NPM manajer merupakan suatu set teknik manajemen dengan publik mempunyai keleluasaan untuk mengelola kriteria dan praktek sektor swasta (Lapsey, 2009). secara akuntabel organisasi yang dipimpinnya dan Sebagai suatu konsep, NPM memiliki karakteristik mereka dituntut untuk bersikap professional utama yaitu perubahan lingkungan birokrasi yang (Mahmudi, 2010). Penerapan konsep NPM yang didasarkan pada aturan baku menuju sistem dilakukan oleh pimpinan dengan sangat optimal dan manajemen publik yang lebih fleksibel dan lebih bersungguh-sungguh (strict) dapat meningkatkan berorientasi pada pelayanan publik. kinerja manajerial di sektor publik. Karakteristik NPM menurut Hood (1991, Menurut Mahoney (1963) yang dimaksud pp4-5) seperti yang dijelaskan oleh Mahmudi dengan kinerja manajerial adalah kinerja para (2010), mengandung 7 (tujuh) komponen utama, individu anggota organisasi dalam kegiatan- yaitu organisasi publik harus dikelola secara kegiatan manajerial, antara lain perencanaan, professional dengan memiliki sistem perencanaan investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, dan pengendalian manajemen yang rapi, seperti pengawasan, pengaturan staf (staffing), negosiasi sistem perumusan strategi dan perencanaan stratejik, dan perwakilan. Kinerja manajerial dan staf pada sistem reward & punishment, struktur organisasi, pemerintah harus diukur, untuk melihat capaian jejaring informasi, sistem manajemen kinerja dan target yang sudah dicanangkan sebelumnya. sistem penganggaran. Supaya profesionalisme kerja Pengukuran kinerja pada instansi pemerintah adalah alat manajemen yang digunakan untuk Politeknik Negeri Jakarta, 2016 Halaman 495 Account: Lili Indrawati meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan Efisiensi atau produktivitas adalah jika akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilan suatu target tertentu dapat dicapai dengan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan (program) menggunakan sumber daya dan biaya yang sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah serendah-rendahnya (spending well) jika ditetapkan sebelumnya dalam rangka mewujudkan dibandingkan secara relatif dengan kinerja usaha visi dan misi pemerintah (Whittaker,1993). sejenis atau antar kurun waktu, rumusnya (Mahsun, Tujuan pengukuran kinerja adalah untuk 2006;187) memotivasi pegawai dalam mencapai sasaran organisasi dengan mematuhi standar perilaku yang = ℎ 100% telah ditetapkan, sedangkan manfaatnya adalah untuk melakukan upaya perbaikan secara terus menerus untuk mencapai keberhasilan dimana yang Efektifitas merujuk pada keberhasilan akan datang. Walaupun sampai saat ini pengukuran suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, yaitu kinerja masih mempunyai keterbatasan, karena data suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu kinerja tidak menyiratkan secara langsung proses dalam batas anggaran yang tersedia atau disebut yang terjadi, juga beberapa outcome tidak dapat dengan spending wisely. Menurut Mahmudi (2010) diukur secara langsung serta informasi yang untuk mencapai efektivitas suatu organisasi harus diperoleh bukanlah merupakan informasi yang efisien, karena jika efektifitas biaya sudah terpenuhi, lengkap. Tetapi pengukuran kinerja tetap dapat maka setiap biaya yang dikeluarkan tidak akan sia- mencerminkan baik tidaknya pengelolaan organisasi sia, rumusnya (Mahsun, 2006;187): yang bersangkutan. Pengelola organisasi perlu = 100% mengetahui apakah pelayanan yang mereka sediakan sudah sesuai dari segi jumlah, tingkat kualitas, ataupun harga yang telah ditetapkan Penelitian Terdahulu sebelumnya. Hal ini merupakan perwujudan pertanggung jawaban pengelola kepada para Penelitian mengenai pengaruh gaya stakeholder (pemangku kepentingan), karena kepemimpinan terhadap implementasi konsep NPM manajer bertanggung jawab tidak hanya sebatas untuk meningkatkan kinerja, umumnya dilakukan pada memberikan pelayanan secara fisik, tetapi juga secara deskriptif, jarang yang memberikan bukti pada pengelolaan usaha yang baik, oleh karena itu secara empiris. Penelitian yang sudah dilakukan manajemen perlu mewujudkan value for money adalah sebagai berikut: (VFM) pada kegiatan yang dilaksanakan. Selama dua dasawarsa NPM telah 1. Robin Hambleton (2003) melakukan penelitian berkontribusi secara positif dalam memperbaiki yang berjudul “City Leadership and the New kinerja sektor publik melalui mekanisme kinerja Public Management – a Cross National yang diorientasikan pada pengukuran ekonomi, Analysis”, hasil penelitian memperlihatkan efisiensi dan efektifitas (value for money-Mahmudi, NPM dan kepemimpinan berpengaruh terhadap 2010). Dengan value for money akan disediakan kinerja manajer sektor publik (public sector informasi sebagai bahan pertimbangan untuk officer). membuat keputusan, oleh karena itu harus ada 2. Povel Pavlov & Polya Katsamunska (2002) indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif melakukan penelitian dengan judul “the dan kualitatif yang menggambarkan tingkat relation of leadership and new public pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah management in central government:Bulgarian ditetapkan. Value for money adalah penghargaan specifics”, memperlihatkan NPM dan terhadap nilai uang, hal ini berarti bahwa setiap kepemimpinan tidak mempengaruhi kinerja rupiah harus dihargai secara layak dan digunakan manajer sektor publik. sebaik-baiknya (Mahmudi, 2010). Pengukuran 3. Paresh Wankhade & John Brinkman (2007) kinerja dengan VFM telah membuat keseimbangan melakukan penelitian dengan judul: “the New antara pengukuran hasil dengan pengukuran proses. Public Management and Leadership – whether Dalam mata rantai VFM, indikator efektifitas there is any contingent relationship between berorientasi pada hasil, indikator ekonomi dan leadership style and performance status: efisiensi berkonsentrasi pada proses. Indikator evidence from English National Health Centre efektifitas lebih bersifat kualitatif sedangkan (NHS) Trust”, memperlihatkan bahwa NPM indikator ekonomi dan efisiensi lebih bersifat dan gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi kuantitatif. kinerja manajer sektor publik. Ekonomi adalah pengeluaran daerah hendaknya digunakan secara berhati-hati (prudency) Kerangka Pemikiran dan keuangan daerah harus digunakan secara Manajer publik yang professional haruslah optimal tanpa pemborosan (hemat), rumusnya orang yang mempunyai visi yang kuat (Arif, 2009), (Mahsun, 2006;186): kreatif dan harus mampu untuk berkompetisi dalam = 100% meningkatkan pelayanan publik. Sektor publik memerlukan manajer dengan gaya partisipatif (Arif, 2009) supaya bawahan lebih leluasa untuk berkreasi Politeknik Negeri Jakarta, 2016 Halaman 496 Account: Lili Indrawati dan mengambil inisiatif yang diperlukan. Menurut Yeh (1996) gaya kepemimpinan berorientasi pada Metode Penelitian orang, yaitu gaya manajer yang lebih memotivasi Populasi dalam penelitian ini adalah unit bawahan untuk melaksanakan tugas dengan kerja yang ada di pemerintah daerah Kota Cimahi, memberikan kesempatan berpartisipasi dalam sedangkan sampel penelitian menggunakan teknik pembuatan keputusan, menciptakan suasana kerja purposive sampling, yaitu hanya terbatas pada unit yang kondusif serta hubungan saling mempercayai tertentu yang dapat memberikan informasi dengan dan menghirmati sesame anggota organisasi. kriteria yang sudah ditentukan (Sekaran, 2006), Sedangkan gaya kepemimpinan berorientasi tugas yaitu sebanyak 42 unit kerja yang mempunyai yaitu pimpinan mengarahkan dan mengawasi pendapatan dan belanja saja. Sedangkan metode bawahan untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan pengumpulan data adalah penelitian lapangan (field sesuai dengan yang diinginkan pimpinan dan research), sumber data yang digunakan dan pimpinan lebih memperhatikan pelaksanaan dianalisis adalah jenis data primer (primary data). pekerjaan daripada pengembangan dan Data primer merupakan sumber data penelitian yang pertumbuhan pegawai. Dalam penelitian Polidano diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa (1999) menyatakan bahwa pimpinan yang melalui perantara (Indriantoro & Supomo, professional dan komit sangat berperan untuk 1999:147) keberhasilan dalam menerapkan NPM di negara Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti masing-masing, hal tersebut diperkuat dengan adalah new public management, gaya penelitian Yamamoto (2003). Adapun model kepemimpinan dan kinerja manajerial sektor publik. penelitian seperti gambar berikut: Variabel new public management merupakan variabel independen, variabel gaya kepemimpinan GK NP KMS merupakan variabel penguat (moderating) M P sedangkan kinerja manajerial sektor publik merupakan variabel dependen. Variabel-variabel ini Hipotesis Penelitian. akan diukur dengan instrumen pengukuran dalam Hipotesis penelitian dibangun berdasarkan bentuk kuesioner yang bersifat tertutup yang pada rumusan masalah dan kerangka pemikiran. memenuhi persyaratan skala likert. Untuk setiap Berdasarkan hal tersebut hipotesis penelitian berikut pilihan jawaban diberi skor, dan skor yang diperoleh ini: Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap mempunyai tingkat pengukuran ordinal. implementasi NPM dalam peningkatan kinerja Operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel 1 manajerial sektor publik. di bawah ini. Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala New Public Manajemen a. Manajemen professional di sektor Tingkat Ordinal Management berorientasi kinerja publik profesionalisme (NPM) b. Standar kinerja dan ukuran Tingkat capaian (Hood,1991) kinerja kinerja c. Pengendalian output dan outcome Tingkat output & d. Pemecahan unit-unit kerja di outcome sektor publik Tingkat efisiensi e. Menciptakan persaingan di sektor publik Tingkat persaingan f. Mengadopsi gaya manajemen sektor bisnis Tingkat penerapan g. Disiplin dan penghematan Tingkat sumber daya penghematan Gaya 1. Gaya kepemimpinan a. Atasan menetapkan tujuan yang Tingkat Ordinal Kepemimpinan berorientasi pada harus dicapai dan menyerahkan penyelesaian kerja (Quey-Jen Yeh, orang kepada bawahan cara 1996) mencapainya b. Berdiskusi dengan bawahan serta Tingkat keterlibatan melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan Tingkat keterlibatan c. Bersikap kekeluargaan dan menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan bawahan Tingkat pelaksanaan a. Menekankan pentingnya pelaksanaan tugas dengan baik Tabel 1. Operasionalisasi Variabel (Lanjutan) Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Politeknik Negeri Jakarta, 2016 Halaman 497
no reviews yet
Please Login to review.