jagomart
digital resources
picture1_Diktat Teori Komunikasi Bab 1 11


 212x       Tipe DOC       Ukuran file 0.63 MB       Source: mirzashahreza.files.wordpress.com


File: Diktat Teori Komunikasi Bab 1 11
mirza shahreza m i k diktat teori komunikasi fisip universitas muhammadiyah tangerang diktat teori komunikasi mirza shahreza s i kom m i k 2016 bab i 1 mirza shahreza m ...

icon picture DOC Word DOC | Diposting 01 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                 Mirza Shahreza, M.I.K, Diktat Teori Komunikasi, FISIP Universitas Muhammadiyah 
                 Tangerang
                                          DIKTAT
                                        TEORI 
                                 KOMUNIKASI
                                 Mirza Shahreza, S.I.Kom, M.I.K
                                             2016
                                             Bab I.
                                                                             1
                 Mirza Shahreza, M.I.K, Diktat Teori Komunikasi, FISIP Universitas Muhammadiyah 
                 Tangerang
                                           Pengantar
                 Titik   awal   semua   teori   adalah   asumsi-asumsi   filosofis   yang
                 mendasarinya.   Asumsi-asumsi   yang   dipakai   seorang   ahli   teori
                 menentukan bagaimana sebuah teori akan digunakan. Oleh karena
                 itu   dengan   mengetahui   asumsi-asumsi   dibalik   sebuah   teori
                 merupakan  langkah   pertama   untuk   memahami   teori   tersebut.
                 Asumsi-asumsi filosofis dibagi menjadi 3 (tiga) jenis utama: (1)
                 asumsi   mengenai  epistemologi  atau   pertanyaan-pertanyaan
                 tentang   pengetahuan;   (2)   asumsi   mengenai  ontologi,   yakni
                 pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaannya, dan (3) asumsi
                 mengenai aksiologi pertanyaan-pertanyaan tentang nilai. 
                 1.   Epistemologi   : atau  teori   pengetahuan  yang   berhubungan
                 dengan   hakikat   dari   ilmu   pengetahuan,   dasar-dasarnya   serta
                 pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang
                 dimiliki   oleh   setiap   manusia.   Pengetahuan   tersebut   diperoleh
                 manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode,
                 diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme,
                 metode kontemplatis dan metode dialektis.
                 Metode-metode untuk memperoleh pengetahuan:
                    a. Empirisme
                       Empirisme adalah suatu cara/metode dalam filsafat yang
                       mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui
                       pengalaman.   John   Locke,   bapak   empirisme   Britania,
                       mengatakan   bahwa   pada   waktu   manusia   di   lahirkan
                       akalmerupakan   jenis   catatan   yang   kosong   (tabulnya   a
                       rasa),dan di dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman-
                       pengalaman   inderawi.   Menurut   Locke,   seluruh   sisa
                       pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta
                       memperbandingkan ide-ide yang diperoleh dari penginderaan
                       serta refleksi yang pertama-pertama dan sederhana tersebut.
                       Ia   memandang   akal   sebagai   sejenis   tempat
                       penampupengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak
                       kembali   sampai   kepada   pengalaman-pengalaman   inderawi
                       ngan,yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan
                       tersebut. Ini berarti semua yang pertama-tama, yang dapat
                       diibaratkan sebagai atom-atom yang menyusun objek-objek
                       material. Apa yang tidak dapat atau tidak perlu di lacak
                       kembali secara demikian itu bukanlah pengetahuan, atau
                       setidak-tidaknya bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang
                       faktual.
                    b. Rasionalisme
                       Rasionalisme   berpendirian   bahwa   sumber   pengetahuan
                       terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari
                       nilai   pengalaman,   melainkan   pengalaman   paling-paling
                                                                              2
                            Mirza Shahreza, M.I.K, Diktat Teori Komunikasi, FISIP Universitas Muhammadiyah 
                            Tangerang
                                    dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran.  Para
                                    penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan
                                    terletak di dalam ide kita, dan bukannya di dalam diri barang
                                    sesuatu. Jika kebenaran mengandung makna mempunyai ide
                                    yang sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka
                                    kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya
                                    dapat diperoleh dengan akal budi saja.
                                c. Fenomenalisme
                                    Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat
                                    uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana
                                    terdapat dalam dirinyan sendiri merangsang alat inderawi kita
                                    dan diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman
                                    dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran. Karena
                                    itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang
                                    sesuatu seperti keadaanya sendiri, melainkan hanya tentang
                                    sesuatu   seperti   yang   menampak   kepada   kita,   artinya,
                                    pengetahuan tentang gejala (phenomenon).
                                d.  Intuisionisme
                                    Menurut Bergson, intuisi adalah suau sarana untuk mengetahui
                                    secara langsung dan seketika. Analisa, atau pengetahuan yang
                                    diperoleh   dengan   jalan   pelukisan,   tidak   akan   dapat
                                    menggantikan   hasil   pengenalan   secara   langsung   dari
                                    pengetahuan intuitif.  Salah satu di antara unsut-unsur yang
                                    berharga   dalam   intuisionisme   Bergson   ialah,   paham   ini
                                    memungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman di samping
                                    pengalaman yang dihayati oleh indera. Dengan demikian data
                                    yang dihasilkannya dapat merupakan bahan tambahan bagi
                                    pengetahuan di samping pengetahuan yang dihasilkan oleh
                                    penginderaan. Kant masih tetap benar dengan mengatakan
                                    bahwa pengetahuan didasarkan pada pengalaman, tetapi
                                    dengan demikian pengalaman harus meliputi baik pengalaman
                                    inderawi maupun pengalaman intuitif.
                                e. Dialektis
                                    Yaitu   tahap   logika   yang   mengajarkan   kaidah-kaidah   dan
                                    metode penuturan serta analisis sistematik tentang ide-ide
                                    untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan.
                                    Dalam kehidupan sehari-hari   dialektika   berarti   kecakapan
                                    untuk melekukan perdebatan. Dalam teori pengetahuan ini
                                    merupakan bentuk pemikiran yang tidak tersusun dari satu
                                    pikiran tetapi pemikiran itu seperti dalam percakapan, bertolak
                                    paling kurang dua kutub
                                                                                                                              3
                  Mirza Shahreza, M.I.K, Diktat Teori Komunikasi, FISIP Universitas Muhammadiyah 
                  Tangerang
                  Persoalan-persoalan dalam epistemologi adalah:
                  1. Apakah pengetahuan itu ?
                  2. Bagaimana manusia dapat mengetahui sesuatu ?
                  3. Darimana pengetahuan itu dapat diperoleh ?
                  4. Bagaimanakah validitas pengetahuan itu dapat diniai ?
                  5. Apa perbedaan antara pengetahuan a priori(pengetahuan pra-
                     pengalaman)   dengan   pengetahuan a   posteriori (pengetahuan
                     dengan pengalaman) ?
                  6. Apa perbedaan di antara: kepercayaan, pengetahuan, pendapat,
                     fakta, kenyataan, kesalahan, bayangan, gagasan, kebenaran,
                     kebolehjadian, kepastian ?
                  2. Ontologi : merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan
                  kefilsafatan yang paling kuno. Awal pikiran yunani telah menunjukan
                  munculnya perenungan di bidang ontologi. Dalam persoalan ontologi
                  orang   menghadapi   persoalan   bagaimanakah   kita   menerangkan
                  hakikat dari segala yang ada ini? Pertama kali orang dihadapi pada
                  adanya berupa materi (kebenaran) dan kedua, kenyataan yang
                  perupa rohani (kejiwaan). Pembicaraan tentang hakikat sangatlah
                  luas sekali, yaitu segala yang ada dan yang mungkin ada. Hakikat
                  adalah realitas; realitas adalah ke-real-an, artinya kenyataan yang
                  sebenarnya.   Pembahasan   tentang   ontologi   sebagai   dasar   ilmu
                  berusaha   untuk   menjawab   ”   apa”   yang   menurut   Aristoteles
                  merupakan  The First Philosophy  dan merupakan ilmu mengenai
                  esensi benda-benda Untuk lebih jelasnya penulisan mengemukakan
                  pengertian dan aliran pemikiran dalam ontologi ini.
                  Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi
                  dengan dua macam sudut pandang:
                  Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu
                  tunggal atau jamak?
                  Kualitatif,   yaitu   dengan   mempertanyakan   apakah   kenyataan
                  (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun
                  yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.
                  Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang
                  mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis.
                                                                               4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Mirza shahreza m i k diktat teori komunikasi fisip universitas muhammadiyah tangerang s kom bab pengantar titik awal semua adalah asumsi filosofis yang mendasarinya dipakai seorang ahli menentukan bagaimana sebuah akan digunakan oleh karena itu dengan mengetahui dibalik merupakan langkah pertama untuk memahami tersebut dibagi menjadi tiga jenis utama mengenai epistemologi atau pertanyaan tentang pengetahuan ontologi yakni keberadaannya dan aksiologi nilai berhubungan hakikat dari ilmu dasar dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan dimiliki setiap manusia diperoleh melalui akal panca indera berbagai metode diantaranya induktif deduktif positivisme kontemplatis dialektis memperoleh a empirisme suatu cara dalam filsafat mendasarkan pengalaman john locke bapak britania mengatakan bahwa pada waktu di lahirkan akalmerupakan catatan kosong tabulnya rasa buku itulah dicatat inderawi menurut seluruh sisa kita jalan menggunakan memperbandingkan ide penginderaan refleksi sederhana ia me...

no reviews yet
Please Login to review.