Authentication
169x Tipe PDF Ukuran file 0.13 MB Source: core.ac.uk
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Repository Universitas Negeri Makassar RINGKASAN SKRIPSI PENYUSUNAN NORMA EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS) RACHMAT SAPUTRA ROSADI 1371040033 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2018 PENYUSUNAN NORMA EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS) Rachmat Saputra Rosadi (mattth.roshadyy@gmail.com) Widyastuti (widya_prasthya@yahoo.com) Ahmad Ridfah (ridfah@yahoo.com) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar Jl. AP Pettarani Makassar, 90222 ABSTRAK Norma EPPS yang digunakan di Indonesia terutama di wilayah Sulawesi Selatan adalah norma tahun 1959 dan 1978. Norma yang tersedia merupakan norma yang berbentuk persentil, skor T dan stanin (profile needs). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun norma baru tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) untuk setiap kebutuhan achievement, defference, order, exhibition, autonomy, affiliation, intraception, succorance, dominance, abasement, nurturance, change, endurance, heterosexuality dan aggression. Data dalam penelitian ini berjumlah 1692 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa yang berdomisili di wilayah Sulawesi Selatan. Norma yang di hasilkan dalam penelitian ini adalah norma persentil laki-laki, perempuan dan total; skor z laki-laki, perempuan dan total; skor T laki-laki, perempuan dan total; serta skor inter dan intra untuk laki-laki dan perempuan. Peningkatan nilai mean terjadi pada kebutuhan ach, ord, exh, int, suc, dom, chg dan end. Penurunan nilai mean terjadi pada kebutuhan deff, aut, aff, aba, het, dan agg. Untuk kebutuhan nur terjadi perbedaan yaitu terjadi peningkatan untuk nilai mean laki-laki dan penurunan untuk nilai mean perempuan. Penggunaan norma di sesuaikan dengan kebutuhan pemakai alat tes. Kata kunci: Norma, EPPS, Laki-laki, Perempuan. 1 2 Kaplan dan Saccuzzo (2012) mengubah kondisi yang ada dan tidak mengemukakan bahwa tes adalah alat memuaskan. Kebutuhan dapat atau teknik pengukuran yang dipengaruhi oleh proses internal dan digunakan untuk mengukur perilaku proses lingkungan. Sebuah kebutuhan dan membantu memahami serta disertai oleh perasaan tertentu atau memprediksikan perilaku. Tes emosi dan memiliki sebuah cara psikologi diciptakan untuk khusus mengekspresikan dirinya memberikan gambaran tentang diri dalam mencapai resolusi. individu.Tes psikologi terbagi menjadi Murray (2008) mengemukakan dua jenis, yaitu tes kemampuan dan tes bahwa kebutuhan menjadi konsep kepribadian. Pertama, tes kemampuan yang sangat penting untuk adalah tes yang dibuat untuk menjelaskan kepribadian individu. mengukur kemampuan atau prestasi Kebutuhan atau dorongan merupakan individu, seperti tes intelegensi, tes konsep yang dapat mewakili prinsip prestasi dan tes bakat. Kedua, tes dinamis manusia. Murray kepribadian adalah tes yang diciptakan menempatkan kebutuhan atau untuk memberikan gambaran diri dorongan sebagai dinamika individu. Tes kepribadian terbagi kepribadian miliknya. Menurutnya, menjadi tes kepribadian proyektif dan setiap proses sadar merupakan aspek tes kepribadian non proyektif. subjektif dari beberapa proses otak Penelitian ini akan berfokus pada tes yang ada, namun tidak semua proses kepribadian non proyektif. Tes otak yang ada secara sadar kepribadian non proyektif sebagai tes berhubungan. Selanjutnya Murray kepribadian terstruktur yaitu tes yang (2008) mengemukakan bahwa perlu memberikan sebuah pernyataan, ada seseorang yang memperhitungkan biasanya terdiri dari dua atau lebih berbagai variabel untuk menjelaskan pernyataan, dan mengharuskan kejadian sadar, maupun setiap individu memilih salah satu dari peristiwa perilaku. pernyataan tersebut. Murray (2008) mengemukakan EPPS (Edwards Personal bahwa kekuatan suatu kebutuhan Preference Schedule) merupakan salah diukur dalam hal intensitas dan durasi. satu tes kepribadian non proyektif. Kekuatan kebutuhan sebagai sistem Edward (1959) mengemukakan bahwa reaksi kepribadian yang konsisten siap EPPS dikembangkan berdasarkan teori di ukur dengan mencatat frekuensi Henry Murray yang memfokuskan kejadiannya saat kondisi terjadi. kepribadian menjadi kebutuhan Murray mengatakan bahwa setiap individu. Murray (2008) individu memiliki kebutuhan, akan mengemukakan bahwa kebutuhan tetapi dapat dimunculkan menjadi adalah sebuah konstruk yang sebuah perilaku tergantung dari press menunjukkan sebuah dorongan dalam (tekanan) yang ada. Press di bagi wilayah otak yang mengatur berbagai menjadi dua, yaitu press alpha dan proses seperti persepsi, pikiran, dan press beta. Press alpha merupakan tindakan dengan maksud untuk tekanan yang benar-benar ada, 3 sedangkan press beta merupakan baik dari diri sendiri atau memberi interpretasi subjek dari fenomena yang tanda pada aitem yang dipercaya dapat dia alami. Murray juga menyebut diterima oleh pemberi tes, tanpa thema sebagai kombinasi dari press menghiraukan keakuratannya. Edward atau pra tindakan dengan kebutuhan berusaha untuk menilai setiap yang ada. aitemnya dalam pandangan keinginan Edward (1959) mengemukakan sosial. Sapri (1978) mengemukakan bahwa Edwards Personal Preference bahwa Edward mengambil needs dari Schedule (EPPS) dirancang untuk Murray, Edward hanya mengambil 15 tujuan penelitian dan konseling dengan saja. Needs atau kebutuhan adalah langkah-langkah cepat dan nyaman sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dari sejumlah variabel kepribadian dalam kehidupan manusia, kebutuhan normal yang relatif independen. sosial, erat hubungannya dengan Laporan di EPPS dimaksudkan untuk kebutuhan dasar. Edward (1959) mengukur daftar kebutuhan nyata yang mengemukakan bahwa kebutuhan disampaikan oleh H. A Murray. yang di maksud adalah achievement, Edward juga menjelaskan bahwa deference, order, exhibition, selain 15 kepribadian, EPPS autonomy, affiliation, intraception, memberikan ukuran konsistensi dan succorance, dominance, abasement, ukuran stabilitas profil. nurturance, change, endurance, Edward (1959) mengemukakan heteroseksuality, dan aggression. bahwa pernyataan dalam EPPS telah Edward membuat EPPS di Amerika disesuaikan untuk tingkat keinginan pada tahun 1954 dengan menyertakan sosial dengan metode interval berturut- norma sebagai standarisasi kebutuhan turut. Metode penskalaan ini individu. Cohen dan Swerdlik (1999) menghasilkan rangkaian psikologis mengemukakan bahwa norma adalah keinginan sosial dimana pernyataan data uji kinerja kelompok tertentu dapat ditemukan. Laporan dengan nilai yang dirancang sebagai referensi untuk skala keinginan sosial yang rendah mengevaluasi atau menafsirkan nilai pada kontinum ini merupakan ciri-ciri tes individu.Norma EPPS dibuat yang dinilai secara keinginan sosial. dengan memperhatikan kelompok Kedua pernyataan tersebut dipisahkan sampel orang dewasa nasional laki-laki pada kontinum keinginan sosial. dan perempuan di Amerika. Edward (1959) mengemukakan bahwa Suryabrata (2005) membagi norma dalam EPPS dilakukan usaha untuk menjadi tiga yaitu norma nasional, meminimalkan pengaruh keinginan norma sekolah, dan norma lokal. sosial. Gregory (2013) mengemukakan Kaplan dan Saccuzzo (2012) bahwa norma-norma tes psikologi mengemukakan bahwa Edward tidak bersifat absolut, universal, atau menaruh perhatian secara khusus tanpa batas waktu, sehingganorma bisa mengenai kebohongan dan keinginan tidak berlaku lagi hanya dalam waktu sosial (social desirability), sebuah beberapa tahun. Norma-norma kecenderungan untuk menjawab hal tersebut relatif terhadap satu era
no reviews yet
Please Login to review.