jagomart
digital resources
picture1_Refraktometri - Refraktometer 24269 | Kimia Organik Analisis Kualtiatif Dan Kuantitafi Karbohidrat Protein Lipid


 283x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.02 MB       Source: nadyaafina.files.wordpress.com


File: Refraktometri - Refraktometer 24269 | Kimia Organik Analisis Kualtiatif Dan Kuantitafi Karbohidrat Protein Lipid
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif pada karbohidrat protein dan lipid karbohidrat analisis kualitatif karbohidrat 1 molisch monosakarida disakarida dan polisakarida sampel naftol h2so4 warna violet ungu 2 benedict gula pereduksi ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 31 Jul 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                      ANALISIS KUALITATIF DAN ANALISIS KUANTITATIF PADA KARBOHIDRAT,
                                                            PROTEIN, DAN LIPID
                  KARBOHIDRAT
                  Analisis Kualitatif Karbohidrat
                  1. Molisch (monosakarida, disakarida dan polisakarida)
                       Sampel + α-naftol+ H2SO4 → warna violet (ungu) (+) 
                  2. Benedict (gula pereduksi : aldehid atau keton)
                      Sample + camp. CuSO4, Na-Sitrat, Na2CO3 → Cu2O  endapan merah bata (+)
                  3. Barfoed 
                      a. Sampel + camp. CuSO4 dan CH3COOH → Cu2O endapan merah bata (+)
                        (uji monosakarida/gula pereduksi)
                    b. Sampel + camp. CuSO4 dan CH3COOH → dipanaskan dalam air mendidih 3 menit →
                      dinginkan + fosfomolibdat → biru (+)
                      (membedakan reaktifitas mono, di dan poli sakarida)
                  Analisis Kuantitatif Karbohidrat
                  1. Metode fisika
                      a.   Berdasarkan indeks bias, cara ini menggunakan alat refraktometer yaitu dengan rumus:
                                      X= [ ( A+B )C – BD) ]
                      b.   Berdasarkan rotasi optis, cara ini menggunakan alat polarimeter digital ( dapat diketahui
                           hasilnya langsung) dinamakan sakarimeter. Rumusnya :
                           [ a ] D20 = 100A L x C
                  2. Metode kimia
                       a. Titrasi
                          BSN : SNI cara uji makanan dan  minuman (nomor SNI 01-2892-1992)
                      b. Spektrofotometri
                          Gula pereduksi + Cu2SO4 + Na-sitrat+ Na-tatrat+asam fosfomolibdat → 
                           komplek biru (diukur dg  spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm)
                      c.   Metode Enzimatik
                            Tepat untuk menentukan kadar gula  individual (spesifik)
                                  Glukosa oksidase
                                   D-glukosa + O2 oleh glukosa oksidase → asam glukonat dan H2O2
                                   H2O2 + O-disianidin oleh enzim peroksidase → 2H2O + O-disianidin teroksidasi
                                                                                              yg berwarna coklat (dpt diukur
                                                                                              pd panjang glb. 540)
                                  Heksokinase
                                   D-glukosa + ATP oleh heksokinase → glukosa-6-phosphat + ADP                               
                                   Glukosa-6-phosphat + NADP positip oleh glukosa-6-phosphat dehidrogenase →
                                            glukosa-6-phosphat + NADPH + H positip.
                                   Adanya NADPH yang dapat berpendar (memiliki gugus kromofor dpt diukur
                                   pada pj.glb. 334 nm, jumlah NADPH yang terbentuk setara dengan jumlah
                                   glukosa).
                  PROTEIN
                  Analisis Kualitatif Protein
                  1. Reaksi Xantoprotein
                     Reaksi untuk melihat adanya gugus fenil pada molekul protein, gugus fenil dengan asam nitrat
                     membentuk senyawa nitro yang berwarna kuning setelah dipanaskan.
                  2. Reaksii Sakaguchi
                     Reaksi ini berdasarkan adanya gugus guanidin dengan reagensia Sakaguchi, memberikan
                     warna merah.
                  3. Reaksi Millon
                     Reaksi ini berdasarkan inti fenol bereaksi dengan reagensia Millon, memberikan warna
                     merah.
                  4. Metode Biuret
                     Reaksi ini berdasarkan adanya dua atau lebih ikatan peptida dengan reagensia Biuret
                     memberikan warna lembayung.
                      
                  5. Reaksi Natriumnitroprusida
                     Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna merah dengan protein
                     yang mempunyai gugus –SH bebas. Jadi protein yang mengandung sistein dapat memberikan
        hasil positif.
       6. Reaksi Hopkins – Cole 
        Triptofan dapat berkondensasi dengan beberapa aldehida dengan bantuan asam kuat dan
        membentuk senyawa yang berwarna. Larutan protein yang mengandung triptofan dapat
        direaksikan dengan pereaksi Hopkins – Cole hingga membentuk lapisan di bawah larutan
        protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan
        tersebut.
       Analisis Kuantitatif Protein
       1. Metode Biuret.
        Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji
        ini untuk menunjukkan adanya senyawa – senyawa yang mengandung gugus amida asam.
       2. Metode Lowry
        Protein dengan asam fosfotungstat-fosfomolibdat pada suasana alkalis akan memberikan
        warna biru yang intensitasnya bergantung pada konsentrasi yang ditera. Kosentrasi protein
        diukur berdasarkan optik density pada panjang gelombang 600 nm.
       3. Metode Spektrofotometer UV
        Kebanyakan protein mengabsorpsi sinar ultraviolet maximum pada 280 nm. Hal ini terutama
        oleh adanya asam amino tirosin triptofan dan fenilalanin yang ada pada protein tersebut.
       4. Metode Turbidimeter
        Kekeruhan akan terbentuk dalam larutan yang mengandung protein apabila ditambahkan
        bahan pengendap protein misalnya TCA, K4Fe(CN)6 atau asam sulfosalisilat. Tingkat
        kekeruhan diukur dengan alat turbidimeter.
       5. Penentuan Protein dengan Titrasi Formol
        Larutan protein dinetralkan dengan basa NaOH, kemudian ditambahkan formalin akan
        membentuk dimethilol. Indikator yang digunakan adalah PP, akhir titrasi bila tepat terjadi
        perubahan warna menjadi merah muda yang tidak hilang dalam 30 detik.
                 
                LIPID
                Analisis Kualitatif Lipid
                1.Uji Kelarutan Lipid
                  Tujuan        : Pengujian kepolaran lipid
                  Parameter     : Lipid bersifat polar ( larut dalam air dan alkohol )
                                  Lipid bersifat nonpolar ( larut dalam kloroform dan eter )
                2. Uji Akrolein
                  Tujuan        : Menentukan keberadaan gliserin/lemak
                  Parametern : Bau akrolein ( seperti abu alkohol )
                3. Uji Ketidakjenuhan Lipid
                    Parameter   : Adanya reaksi positif ( berupa timbulnya warna merah saat ditetesi ion Hubs )
                                  Asam lemak tidak jenuh adanya timbul warna merah yang semakin lama pudar.
                                  Asam lemak jenuh timbul warna merah tetapi tidak pudar
                4. Uji Ketengikan Lipid
                   Tujuan       : Mengetahui  oksidasi lipid
                   Parameter    : Larutan putih = tidak tengik
                                  Larutan merah muda = tengik
                Analisis Kuantitatif Lipid
                1.Kromatografi Lapisan Tipis (TLC)
                  Digunakan untuk memisahkan komponen-komponen atas dasar perbedaan perbedaan adsorpsi
                  atau partisi oleh fase diam di bawah gerakan pelarut pengembang.
                2. Kromatografi Cairan (HPLC)
                  Digunakan untuk memisahkan lipida non-volatil yang memiliki berat molekul tinggi.
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Analisis kualitatif dan kuantitatif pada karbohidrat protein lipid molisch monosakarida disakarida polisakarida sampel naftol hso warna violet ungu benedict gula pereduksi aldehid atau keton sample camp cuso na sitrat naco cuo endapan merah bata barfoed a chcooh uji b dipanaskan dalam air mendidih menit dinginkan fosfomolibdat biru membedakan reaktifitas mono di poli sakarida metode fisika berdasarkan indeks bias cara ini menggunakan alat refraktometer yaitu dengan rumus x rotasi optis polarimeter digital dapat diketahui hasilnya langsung dinamakan sakarimeter rumusnya d l c kimia titrasi bsn sni makanan minuman nomor spektrofotometri tatrat asam komplek diukur dg spektrofotometer panjang gelombang nm enzimatik tepat untuk menentukan kadar individual spesifik glukosa oksidase o oleh glukonat ho disianidin enzim peroksidase teroksidasi yg berwarna coklat dpt pd glb heksokinase atp phosphat adp nadp positip dehidrogenase nadph h adanya yang berpendar memiliki gugus kromofor pj jumlah ter...

no reviews yet
Please Login to review.