Authentication
180x Tipe DOCX Ukuran file 0.13 MB Source: sc.syekhnurjati.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Deskripsi dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian, yaitu untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh kecemasan dan sikap belajar matematika terhadap hasil belajar matematika siswa. Adapun hasil deskriptif data responden dalam penelitian ini diambil dari nilai ulangan semester dua, dan untuk mengukur kecemasan dan sikap belajar matematika data yang digunakan adalah berupa skala pengukuran (angket) yang diisi oleh responden penelitian tentang kecemasan dan sikap belajar matematika siswa. adapun responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B di MTs AI Mertapada Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon yang berjumlah 33 siswa. a. Data Hasil Kecemasan Belajar Matematika Siswa Kecemasan belajar matematika adalah sebuah keadaan atau perasaan yang mampu mempengaruhi seseorang untuk melaksanakan dan mengarahkan suatu aktivitas belajar matematika, guna mendapatkan tujuan yang dicapai dalam proses pembelajaran matematika yang dijalankannya. Untuk mengetahui tingkat kecemasan belajar matematika siswa kelas VII B di MTs AI Mertapada, peneliti menggunakan skala pengukuran berupa angket sebagai instrumen dalam pengumpulan data. Skala pengukuran (angket) tersebut terdiri dari 3 Aspek dengan 9 indikator yaitu antara lain sulit berkonsentrasi belajar matematika, takut terhadap guru matematika, kurang percaya diri menjawab soal matematika, ketidaksenangan terhadap pelajaran matematika, gugup dalam menjelaskan materi pelajaran matematika, gelisah menghadapi ulangan matematika, merasa mual dalam mengerjakan tugas-tugas matematika, jantung berdebar menjawab pertanyaan guru matematika, dan pusing/sakit kepala dalam mempelajari matematika. Angket tersebut disusun ke dalam 27 item pernyataan yang menerangkan tingkat kecemasan belajar matematika siswa. Adapun dalam pengolahannya peneliti mengubah data mentah ke dalam data baku 48 49 yang menggunakan skor berskala dari 1 sampai 4, artinya skor maksimal yang diperoleh responden untuk masing-masing itemnya adalah 4 dan skor minimalnya adalah 1. Dari hasil penyebaran angket tersebut, dengan menggunakan program SPSS 20.0 diperoleh data deskripsi statistik sebagai berikut: Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Kecemasan Belajar Matematika Siswa Kecemasa Minimu Std. n N m Maksium Mean Daviatio Vriance n Jumlah 33 Valid N 33 51,00 83,00 64,33 7,72 59,66 (Listwise) Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS. 20.0, diperoleh output analisis statistik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skor minimal yang diperoleh siswa terkait kecemasan belajar matematikanya adalah 51,00 dan dikategorikan memiliki kecemasan belajar matematika yang cukup, sedangkan skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 83,00 dengan kategori sangat tinggi. Skor rata-rata (mean) kecemasan belajar matematika siswa diperoleh 64,33 dengan besar interpretasi 59,56%, maka dapat dikategorikan bahwa kecemasan belajar matematika kelas VII B MTs AI Mertapada tergolong cukup tinggi. Adapun standar deviasi yang diperoleh melalui skala pegukuran sikap beajar matematika siswa adalah 7,72 dan nilai variannya sebesar 59,66. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut bervariasi. Berdasarkan perhitungan skor terkait skala pengukuran (angket) yang mengukur tingkat kecemasan belajar matematika siswa, didapat interpretasi dari masing-masing aspek yang digambarkan secara rinci bersama masing-masing indikator untuk setiap item soal sebagai berikut: 1. Kognitif (berfikir) dalam pembelajaran matematika Kecemasan kognitif merupakan kecemasan yang terjadi dalam pikiran seseorang seperti sulit berkonsentrasi, perasaan takut, rendahnya perhatian dan lain sebagainya. Kecemasan kognitif dalam pembelajaran matematika ini adalah perasaan cemasa dalam 50 pemikiran seseorang atau siswa pada saat pembelajaran matematika atau pada saat ulangan matematika berlangsung. Kecemasan kognitif yang dijadikan indikator antara lain adalah sebagai beriku: a) Sulit Berkonsentrasi dalam belajar Sulit berkonsentrasi dalam belajar merupakan ketidakfokusan seorang siswa pada saat pemeblajaran berlangsung. Hal ini bisa terjadi karena faktor lingkungan, faktor keadaan diri siswa, ataupun faktor lainnya. Adapun hasil perhitungan dari tingkat kesulitan siswa kelas VII B MTs AI Mertapada dalam berkonsentrasi pada saat pembelajaran matematika tergambar pada tabel 4.1.1. Tabel 4.1.1 Sulit Berkonsentrasi belajar Matematika No. Kriteria Alterna Juml Interpre keterang Item penilaia tif f Skor % ah tasi an n Pilihan (%) Selalu 0 0 0 Sering 15 45 45,5 10 (+) Kadang 16 32 48,4 79 59,85 Cukup -kadang Tidak 2 2 6,1 pernah Selalu 3 12 9,1 Sering 16 48 48,4 27 (+) Kadang 13 26 39,4 87 65,91 Tinggi -kadang Tidak 1 1 3 pernah Selalu 2 2 6,1 Sering 4 8 12,1 21 (-) Kadang 17 51 51,5 101 76,52 Tinggi -kadang Tidak 10 40 30,3 pernah Jumlah 99 267 300 267 Sekor maksimal 4 x 99 = 396 Rata-rata (%) 67,42 Keterangan Tinggi Persentase hasil pengukuran pada tabel 4.1.1 menunjukkan bahwa tingkat kesulitan siswa kelas VII B MTs AI Mertapada 51 dalam berkonsentrasi pada saat pembelajaran matematika dinyatakan tinggi yaitu dengan interpretasi skor sebesar 67,42%. Tingginya tingkat kesulitan berkonsentrasi siswa kelas VII B MTs AI Mertapada dalam belajar matematika tersebut salah satunya dikarenakan banyaknya siswa lain berlalu-lalang ketika pelajaran matematika berlangsung. b) Takut terhadap Guru Matematika Takut terhadap guru matematika merupakan sebuah perasaan yang dirasakan oleh seorang siswa terhadap guru matematika. Dalam hal ini perasaan takut yang dirasakan oleh siswa adalah takut ketika guru akan menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan atau soalan yang diberikan. Adapun hasil perhitungan tingkat rasa takut siswa kelas VII B MTs AI Mertapada terhadap guru matematika tergambar pada tabel 4.1.2. Tabel 4.1.2 Takut terhadap Guru Matematika No. Kriteria Alternatif Juml Interpre keterang Item penilaian Pilihan f Skor % ah tasi an (%) Selalu 8 32 24,2 Sering 6 18 18,2 11 (+) Kadang- 19 38 57,6 88 66,67 Tinggi kadang Tidak 0 0 0 pernah Selalu 0 0 0 Sering 11 33 33,3 16 (+) Kadang- 21 42 63,6 76 57,58 Cukup kadang Tidak 1 1 3 pernah Selalu 1 4 3 Sering 7 21 21,2 26 (+) Kadang- 21 42 63,6 71 53,79 Cukup kadang Tidak 4 4 12,1 pernah 4 (-) Selalu 2 2 6,1 77 58,33 Cukup Sering 18 36 54,5
no reviews yet
Please Login to review.