jagomart
digital resources
picture1_2086 2805 1 Pb


 224x       Tipe PDF       Ukuran file 0.22 MB       Source: repository.lppm.unila.ac.id


File: 2086 2805 1 Pb
ina rendayu asep sukohar pemilihan jenis obat antiaritmia yang tepat untuk penyembuhan pasien aritmia pemilihan jenis obat antiaritmia yang tepat untuk penyembuhan pasien aritmia 1 2 ina rendayu asep sukohar ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 29 Jul 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                  Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia 
                   
                                       Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat 
                                            untuk Penyembuhan Pasien Aritmia 
                                                                   
                                                                1               2
                                                   Ina Rendayu ,Asep Sukohar  
                                            1Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 
                                 2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 
                                                                   
                                                               Abstrak 
                  Aritmia jantung (heart arrhythmia) menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. 
                  Aritmia jantung umumnya tidak berbahaya. Kebanyakan orang sesekali mengalami detak jantung yang tidak beraturan 
                  kadang menjadi cepat, kadang melambat. Namun beberapa jenis aritmia jantung dapat menyebabkan gangguan kesehatan 
                  atau bahkan sampai mengancam nyawa. Terdapat banyak jenis dari aritmia, yang dapat berasal dari atrium atau ventrikel. 
                  Aritmia reentri dapat terdiri atas takikardi, flutter, dan fibrilasi yang dapat berasal dari atrium maupun ventrikel. Obat yang 
                  efektif pada aritmia supraventrikular (kanan atas), yaitu : adenosin, digoksin, varapamil. Obat yang efektif pada aritmia 
                  ventrikular (kiri bawah), yaitu : obat golongan 1B yang terdiri dari lidokain. Obat yang efektif pada kedua jenis aritmia 
                  supraventrikular dan ventrikular, yaitu : a) obat golongan 1A yang terdiri dari disopiramid, kuinidin, b) obat golongan 1C yang 
                  terdiri dari flekainid, c) obat Golongan III yang terdiri dari amiodaron. Masing-masing jenis obat untuk penanganan aritmia  
                  mempunyai efek samping dan potensi terjadinya interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lain yang 
                  berbeda. Oleh karena itu perlu diperhatikan penggunaan jenis obat bagi penderita aritmia dengan cara mendeteksi jenis 
                  penyakit lain yang diderita selain aritmia.  
                   
                  Kata kunci: Obat Antiaritmia, Aritmia, Supraventrikular, Ventrikular 
                   
                     Selection of the Right Type of Antiarrhythmic Drug for Arrhythmia Patient 
                                                             Healing 
                   
                                                               Abstract 
                  Arrhythmia causes the heart rate to be too fast, too slow, or irregular. Arrhythmias are generally harmless. Most people 
                  occasionally experience an irregular heartbeat which sometimes becomes fast, sometimes slowing down. But some types of 
                  arrhythmias cause health problems or even life threatening. There are many types of arrhythmias, which can originate from 
                  the atrium or ventricle. Retention arrhythmias consist of tachycardia, flutter, and fibrillation which can originate from the 
                  atria or ventricles. Effective drug in supraventricular arrhythmias (top right), namely: adenosine, digoxin, verapamil. Effective 
                  drug in both supraventricular and ventricular arrhythmias (lower left), namely: class 1B drug consisting of lidocaine. Effective 
                  drug in both of supraventricular and ventricular arrhythmias, namely: a) class 1A drug consisting of disopiramide, quinidine, 
                  b) class 1C drug consisting of flexainide, c) class III drug consisting of amiodarone. Each type of drug for the treatment of 
                  arrhythmias has side effects and the potential for drug interactions if taken together with other types of drugs. Therefore, it 
                  should be noted the use of types of drugs for arrhythmia sufferers by also detecting other types of diseases suffered besides 
                  arrhythmias. 
                  Keywords: Antiarrhythmic Drug, Arrhythmia, Supraventricular, Ventricular 
                  Korespondensi:  Ina  Rendayu|  Jl.  Abdul  Muis  9,  Komplek  Griya  Gedung  Meneng,  Raja  Basa,  Bandar  Lampung  |  HP 
                  081368366721 e-mail: inarendayu21@gmail.com 
                   
                  Pendahuluan                                        meningkat sampai tahun 2030 menjadi 23,3 juta 
                                                                                         9 
                          World  Health  Organization  (WHO)         (Matherset al., 2006).  
                  menyatakan bahwa penyakit jantung koroner                  Aritmia atau disritmia adalah gangguan 
                  menjadi  penyebab  kematian  nomor  satu  di       urutan  irama,  atau  gangguan  kecepatan  dari 
                  dunia (WHO, 2011). Menurut WHO, pada tahun         proses  depolarisasi,  repolarisasi,  atau  kedua-
                  2008  sebanyak  17,3  juta  orang  meninggal       duanya pada jantung. Keadaan ini dapat disertai 
                  disebabkan  oleh  penyakit  jantung.  Dari         dengan atau tanpa penyakit jantung, dapat juga 
                                                                                                         8
                  kematian  tersebut  tercatat  bahwa  7,3  juta     dengan atau tidak dengan gejala klinis.   
                  orang  meninggal  disebabkan  oleh  penyakit               Terdapat banyak jenis dari aritmia, yang 
                  jantung koroner dan 6,2 juta disebabkan karena     dapat berasal dari atrium atau ventrikel. Aritmia 
                  stroke  (WHO,  2011).  Jumlah  kematian  akibat    reentri dapat terdiri atas takikardi, flutter, dan 
                  penyakit  jantung  dan  stroke  diprediksi  akan   fibrilasi yang dapat berasal dari atrium maupun 
                                                                     ventrikel,  menyebabkan  penurunan  cardiac 
                                                                      Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018|    249 
                    Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia 
                     
                    output. Takikardi ditandai oleh ekstitasi tinggi       jantung dipengaruhi oleh asetilkolin (Ach) dan 
                    yang  regular  dengan  frekuensi  denyut  >100         norepinerfrin (NE), yang masing-masing dilepas 
                    kali/menit. Flutter ditandai dengan denyut nadi        oleh saraf parasimpatis dan simpatis.2 
                    yang  tinggi  tetapi  masih  regular  (>250                    Berdasarkan    hasil    penelitian    yang 
                    kali/menit).  Fibrilasi  ditandai  dengan  denyut      dilakukan    Cathleen    S.   Kalangi   dkk    di 
                    cepat  dan  tidak  terkoordinasi  yang  dapat          Cardiovaskular   and   Brain Center (CVBC) RSUP.   
                    berakhir   dengan  hilangkan  kontraktilitas.          Prof.  Dr.  R.  D.  Kandou  Manado  mengenai 
                    Aritmia pada ventrikel lebih berbahaya, karena         gambaran aritmia    pada    pasien    penyakit 
                    akan berakhir dengan fibrilasi ventrikel. Selama       jantung koroner  dapat  disimpulkan  bahwa, 
                    fibrilasi ventrikel, kontraksi tidak terkoordinasi     Angina  Pektoris   Stabil   (APS)  merupakan   
                    menyebabkan  ventrikel  hanya  bergetar  dan           kasus  tertinggi  dengan  Premature  Ventricular 
                    tidak berkontraksi dengan benar, dan sebagai           Contraction  (PVC)  sebagai  kasus  aritmia 
                    konsekuensinya      ventrikel   tidak    mampu         terbanyak,  dominan  terjadi  pada  laki-laki, 
                    memompakan  darah  ke  sirkulasi  pulmoner             paling  banyak  terjadi  pada  usia  antara  51-60 
                    maupun  sistemik.  Ventrikel  takikardi  terbagi       tahun  dan hipertensi  menjadi  faktor  risiko 
                                                                                    10
                    menjadi  monomorfik  dan  polimorfik.  Selama          tertinggi.  
                    ventrikel takikardi monomorfik, semua denyut                   Pada  penelitian  Rani  Sukmawati  dkk 
                    jantung  sesuai  antara  satu  dan  lainnya,  dan      dalam  menciptakan  sistem  otomatis  untuk 
                    pada  ventrikel  takikardi  polimorfik  terdapat       mendeteksi  pola  aritmia  kontraksi ventrikel 
                    morfologi  gelombang  yang  bervariasi.  Kedua         dini,  telah  dilakukan  pengenaan  pola  PVC 
                    jenis  ventrikel  takikardi  ini  dapat  memburuk      (Premature  Ventricular             Contraction) 
                    menjadi fibrilasi ventrikel.21                         menggunakan  JST (Jaringan  Syaraf  Tiruan) 
                            Studi  epidemiologik  jangka  panjang          dengan  fitur  interval  RR,  gradient gelombang 
                    menunjukkan  bahwa  pria  mempunyai  resiko            R,  dan  QR.  Pengujian  dilakukan  dengan  dua  
                    gangguan  irama  ventrikel  2-4  kali  lipat           buah  fitur  (interval  RR  dan gradien  gelombang  
                    dibandingkan       dengan      wanita.      Data       R)  dan  dengan  tiga buah fitur (interval RR, 
                    epidemiologi dari New England Medical Journal          gradient  gelombang  R,  dan  QR).  Hasil 
                    (2001) menyebutkan bahwa kelainan struktur             pengujian  menunjukkan bahwa akurasi yang 
                    arteri  koroner  merupakan  penyebab  80%              diperoleh  dari  tiga  fitur  lebih  baik  dari  pada 
                    gangguan irama jantung yang  dapat  berakhir           akurasi  dua  fitur. Hasil pengujian  untuk  dua  
                    dengan kematian mendadak. Data Framingham              fitur  adalah  dengan  sensitivitas  97,16%,  
                    (2002) menunjukkan angka kejadian gangguan             spesifisitas  99,42%  dan  akurasi  99,09%.  
                    irama  akan  meningkat  dengan  pertambahan            Sedangkan  hasil pengujian  JST  untuk  tiga  fitur  
                    usia.  Diperkirakan,  populasi  geriatri  (lansia)     adalah dengan  sensitivitas  99,82%,  spesifisitas 
                    akan mencapai 11,39% di Indonesia atau 28 juta         99,48%, dan akurasi 99,38%.9  
                    orang  di  Indonesia  pada  tahun  2020.  Makin                 
                    bertambah  usia,  persentase  kejadian  akan           Obat-Obat Anti Aritmia 
                    meningkat yaitu 70% pada usia 65-85 tahun dan                  Obat    didefinisikan   sebagai    suatu 
                                          7
                    84% di atas 85 tahun.                                  substansi/bahan     yang     digunakan     untuk 
                                                                           mendiagnosa,     menyembuhkan,  mengatasi, 
                    Diskusi                                                membebaskan, atau mencegah penyakit.1 
                            Ritme  jantung  normalnya  ditentukan                  Alprenolol:  Alpresol,  Aptine.  Zat  tidak 
                    oleh  sel-sel  pacu  jantung  dalam  modus             selektif  ini  (1967)  bersifat  ISA  dan  lokal-
                    sinoatrial  (SAN,  atas),  tetapi  ritme  dapat        anastetik,  juga  lipofil  kuat.  Dengan  mudah 
                    terganggu dengan berbagai cara, menyebabkan            alprenolol   milintasi  rintangan  darah-otak. 
                    semua keluhan mulai dari rasa tidak nyaman             Resorpsinya dari usus baik, tetapi BA-nya ringan 
                    yang  muncul  sesekali  sampai  gejala  gagal          85%, t1/2-nya 3 jam. Ekskresinya berlangsung 
                    jantung  atau  bahkan  kematian  mendadak.             lewat kemih sebagai metabolit aktif. Dosis: 4 dd 
                                                                                       3
                    Aritmia dapat terjadi pada jantung yang nampak         25-100 mg.  
                    sehat,  tetapi  aritmia  yang  serius  (misalnya               Oxprenolol  (Trasicor)  adalah  derivat 
                    takikarda  ventikular)  biasanya  berhubungan          dengan  khasiat  dan  sifat  mirip  alprenolol 
                                                                                                           3
                    dengan  penyakit  jantung  (misalnya  infark           (1968). Dosisnya :2-3 dd 20 mg.   
                    miokard)  dan  prognosis  yang  buruk.  Ritme 
                                                                            Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018|    250 
                       Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia 
                        
                                                                                                                                15 
                                 Propranolol  Inderal,  Inderatic.  Beta                         kelenjar tiroid dan ginjal.       Penggunaan 
                       blocker pertama ini (1964) memiliki efek lokal-                           digoksin          bersamaan            dengan 
                       anestetik kuat, tetapi tidak kardioselektif dan                           amifampridine        dapat     menyebabkan 
                                                                                                                  16
                       tak  memiliki  ISA.  Meskipun  banyak  sekali                             interaksi obat.   
                       derivat  lain  telah  dipasarkan  dengan  sifat                      c.   Varapamil  Bekerja  dengan  memblok 
                       farmakologi  lebih  baik,  namun  propranolol                             kanal  kalsium  tipe  L  dan  mempunyai 
                       masih      merupakan         beta-blocker       penting.                  efek khusus yang sangat kuat pada AVN, 
                       Resorpsinya  dari  usus  baik,  tetapi  FPE  besar,                       di mana kondisi seluruhnya tergantung 
                       hingga  hanya  30%  mencapai  sirkulasi  besar.                                                   2
                       Sebagian  besar  zat  ini  diubah  dalam  hati                            pada spike kalsium.  Saat ini varapamil 
                       menjadi  derivat-t1/2-nya  3-6  jam.  Bersifat                            tersedia     dalam      bentuk      varapamil 
                       sangat lipofil, sihingga distribusinya di jaringan                        hidroklorida      sebagai      tablet    untuk 
                       dan otak baik dengan sering kali menimbulkan                              penggunaan oral maupun dalam bentuk 
                       efek  sentral.  Dosisnya:  diberikan  secara  oral                        larutan untuk penggunaan injeksi intra 
                                                                                                       17,18 
                       perhari 2-3 mg bersamaan pada waktu makan,                                vena.        Dalam  penelitian  Raditya 
                       bila  perlu  dinaikan  dengan  interval  1  minggu                        Iswandana  dkk  melakukan  rancangan 
                       sampai 320 mg sehari. Profilaksis re-infark 3 kali                        sediaan  nanopartikel  sebagai  system 
                       perhari 40 mg selama 2-4 minggu dalam waktu                               penghantaran         obat     dengan       hasil 
                       3 minggu infark pertama, dosis pemeliharaan 2-                            penelitian  yang  menunjukkan  bahwa 
                                                                        3                        kitosan-tripolifosfat dapat menghasilkan 
                       3 perhari 80 mg selama minimal 2 tahun. Dalam                             nanopartikel      verapamil       hidroklorida 
                       penggunaannya, dapat terjadi interaksi obat jika                          dengan  menggunakan  metode  gelasi 
                       propanolol       bersamaan  dengan  antibiotik                                   17
                       cipfofloxacin. Efek farmakologis dari propanolol                          ionik.    Efek samping : konstipasi, lelah, 
                       yang dimetabolisme oleh sitokrom P-450 dapat                              sakit  kepala,  mual,  serta  pergelangan 
                                                                                                                  19
                       meningkat.  Ciprofloxacin  dapat  menurunkan                              kaki  bengkak.   Penggunaan  verapamil 
                       klirens     propanolol       dengan       menghambat                      sebaiknya             dihindari           pada 
                                                                     12-13                       penderita hipotensi atau tekanan darah 
                       metabolismenya di hati (Tatro, 2009).                                     rendah, gagal jantung, gangguan darah 
                                 Obat-obat        anti      aritmia       dapat                                                   19
                       diklasifikasikan menjadi:                                                 porfiria, dan gangguan hati.  
                       1.  Obat       yang       efektif     pada       aritmia         2.  Obat  yang  efektif  pada  aritmia  ventrikular 
                           supraventrikular (kanan atas), antara lain:                      (kiri bawah), antara lain: 
                                                                                                                                                +
                           a.  Adenosin           menstimulsi         reseptor              a.  Obat golongan 1B memblok kanal Na  
                                adenosin  A       dan  membuka  K+  yang                         (inaktif)   yang  tergantung  tegangan. 
                                               1                                                 Lidokain yang diberikan secara intravena 
                                sensitif     terhadap       Ach.     Adenosin                    digunakan       pada      terapi     aritmatik 
                                intravena           digunakan             untuk                  ventrikular,  biasanya  setelah  infark 
                                menghentikan                         takikardia                  miokard  akut.  Pada  jaringan  jantung 
                                                          2 
                                supraventricular akut. Efek samping dari                         normal, lidokain mempunyai efek kecil 
                                Adenosin : Efek CV (kemerah-merahan),                            karena cepat terisolasi (<0,5 detik) dari 
                                Efek CNS (sakit kepala, lightheadedness),                        kanal  Na+,  yang  selanjutnya  pulih 
                                Efek  berturut-turut  (dyspnea,  dada                            kembali selama diastol. Akan tetapi pada 
                                terasa  tidak  nyaman),  Efek  lainnya                           daerah  iskemik,  di  mana  anoksia 
                                (ketidaknyamanan di kepala, leher dan                            menyebabkan depolarisasi dan aktivitas 
                                          14
                                rahang).   Penggunaan  adenosin  harus                           aritmogenik,        banyak       kanal      Na+ 
                                didindari      terhadap pasien          dengan                   terinaktivasi  sehingga  rentan  terhadap 
                                penyakit bronchoconstrictive hati. 14                                      2 
                                                                                                 lidokain.      Efek     samping:        pusing, 
                           b.  Digoksin  menstimulsi  aktivitas  vagus,                          kesemutan, atau mengantuk (terutama 
                                menyebabkan pelepasan Ach. Digoksin                              bila  injeksi  terlalu  cepat),  efek  SSP 
                                intravena digunakan pada terapi flutter                          lainnya  (bingung,  depresi  pernapasan 
                                atrium cepat yang terkontrol dan fibrilasi                       dan konvulsi), hipotensi dan bradikardia 
                                         2
                                atrium.  Efek samping: Mual, ruam kulit,                         (sampai       terjadi      henti     jantung); 
                                pusing,     pandangan  buram,  diare.15                          hipersensitivitas.20 
                                Penggunaan  digoksin  ini  sebaiknya                    3.  Obat yang efektif pada kedua jenis aritmia 
                                dihindari  pada  penderita  gangguan                        supraventrikular dan ventrikular, antara lain: 
                                                                                          Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018|    251 
                      Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia 
                       
                                                                                                     2
                          a.  Obat  golongan  1A  bekerja  dengan                           jantung.   Amiodaron,  Efek  antiaritmia 
                              memblok kanal Na+ (yang terbuka) yang                         amiodaron merupakan hasil interaksinya 
                              tergantung        tegangan.       Obat      ini               dengan      sistem     konduksi      jantung. 
                              memperlambat            fase       0      dan                 Penggolongan  obat  antiaritmia  dibagi 
                              memperpanjang          periode      refrakter                 menjadi     empat  kelas  berdasarkan 
                              efektif. Obat golongan 1A menghasilkan                        mekanisme ionik dan reseptor obat pada 
                              blok      yang     tergantung       frekuensi                 proses potensial aksi di sistem konduksi 
                              (penggunaan).  Selama  diastol  ketika                        jantung. Amiodaron termasuk golongan 
                              kanal  Na+  tertutup,  obat  golongan  1A                     III,  yaitu  obat  aritimia  yang  terutama 
                              mengalami disosiasi yang relatif lambat                       bekerja     di    saluran     K+    sehingga 
                              (>5  detik)  sehingga  bila  frekuensinya                     memperpanjang  durasi  potensial  aksi 
                              tinggi obat tetap terikat pada kanal dan                      dan  interval  QT.  Mekanisme  kerja 
                              tidak     dapat      memberi       kontribusi                 amiodaron juga meliputi aktivitas obat 
                              terhadap  potensial  aksi.  Disopiramid                       aritmia kelas I, II, dan IV sehingga disebut 
                              terutama  digunakan  secara  oral  untuk                      sebagai obat aritmia dengan spektrum 
                              mencegah aritmia ventikular  berulang.                        luas dan cukup efektif digunakan pada 
                              Disopiramid  mempunyai  efek  intropik                        berbagai macam aritmia.4,5 Di antaranya 
                              negatif dan bisa menyebabkan hipotensi                        adalah     paroksismal  supraventrikuler 
                              (terutama       bila    diberikan      secara                 aritmia  sebagai  agen  pilihan  kedua 
                              intravena)  serta  memperberat  gagal                         setelah  adenosin  dan  calcium  channel 
                              jantung. Efek samping lainnya termasuk                        blocker nondihidropiridin, sebagai obat 
                              mual, muntah serta antikolinergik yang                        kardioversi  untuk  fibrilasi  atrium,  dan 
                              jelas,      yang       bias       membatasi                   sebagai pilihan utama untuk takiaritmia 
                                                                                                         4,5 
                              penggunaanya pada pria (retensi urin).                        ventrikuler.                     Amiodaron   
                              Kuinidin  efektif  pada  terapi  aritmia                      direkomendasi- 
                              supraventrikular        maupun        aritmia                 kan  untuk  beberapa  keadaan,  antara 
                              ventrikular,     namun  penggunaannya                         lain: terapi pada VT tanpa nadi atau VF 
                              terbatas oleh karena efek samping pada                        yang  refrakter  terhadap  defibrilasi; 
                              jantung yang berpotensi menjadi bahaya                        terapi  VT  polimorfik  atau  takikardia 
                              serta efek samping di luar jantung yang                       dengan QRS kompleks yang lebar yang 
                              sering      terjadi.    Efek     sampingnya                   tidak  diketahui  sebabnya;  kontrol  VT 
                              termasuk  efek  antikolinergik,  mual,                        dengan  hemodinamik  stabil  apabila 
                                                              2
                              muntah, diare, dan aritmia.                                   kardioversi     tidak    berhasil,     sangat 
                          b.  Obat  golongan  1C  terdisosiasi  sangat                      berguna terutama bila fungsi  ventrikel 
                              lambat dari kanal Na+ (10-20 detik) dan                       kiri  menurun;  sebagai  obat  tambahan 
                              menekan kuat konduksi pada miokard.                           pada      kardioversi      supraventrikular 
                              Flekainid  terutama  digunakan  sebagai                       takikardia         atau         paroksismal 
                              profilaksis  fibrilasi  atrium  paroksismal,                  supraventrikular        takikardi;      dapat 
                              tetapi mempunyai efek inotropik negatif                       digunakan  untuk  terminasi  takikardia 
                              dan      bisa     menyebabkan         aritmia                 atrial  multifokal  atau  ektopik  dengan 
                                                            2
                              ventrikular  yang  serius.   Berdasarkan                      fungsi  ventrikel  kiri  yang  masih  baik; 
                              penelitian  yang  dilakukan  Sung  Soon                       dapat digunakan untuk kontrol denyut 
                              Kim,  MD  dkk  pada  pasien  mereka,                          jantung  pada  atrial  fibrilasi  atau  atrial 
                                                                                                                                   5-6
                              flekainid     ini    berhasil      mencegah                   flutter bila terapi lain tidak efektif.    
                              terulangnya takikardia supraventrikular                        
                              nonreentrant dengan mempertahankan                    Simpulan 
                              konduksi jalur cepat yang terus berlanjut             1.   Obat      yang      efektif    pada      aritmia 
                              selama      tindakan      lanjutan     jangka              supraventrikular      (kanan     atas),    yaitu: 
                                        11
                              panjang.                                                   adenosin, digoksin, verapamil. 
                          c.  Obat  Golongan  III  Bekerja  dengan                  2.   Obat yang efektif pada aritmia ventrikular 
                              memperlambat            repolarisasi      dan              (kiri bawah), yaitu: obat golongan 1B yang 
                              memperpanjang  potensial  aksi  serta                      terdiri dari lidokain. 
                              periode rerfrakter pada semua jaringan 
                                                                                     Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018|    252 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Ina rendayu asep sukohar pemilihan jenis obat antiaritmia yang tepat untuk penyembuhan pasien aritmia fakultas kedokteran universitas lampung bagian farmakologi abstrak jantung heart arrhythmia menyebabkan detak menjadi terlalu cepat lambat atau tidak teratur umumnya berbahaya kebanyakan orang sesekali mengalami beraturan kadang melambat namun beberapa dapat gangguan kesehatan bahkan sampai mengancam nyawa terdapat banyak dari berasal atrium ventrikel reentri terdiri atas takikardi flutter dan fibrilasi maupun efektif pada supraventrikular kanan yaitu adenosin digoksin varapamil ventrikular kiri bawah golongan b lidokain kedua a disopiramid kuinidin c flekainid iii amiodaron masing penanganan mempunyai efek samping potensi terjadinya interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan lain berbeda oleh karena itu perlu diperhatikan penggunaan bagi penderita cara mendeteksi penyakit diderita selain kata kunci selection of the right type antiarrhythmic drug for patient healing abstract causes rat...

no reviews yet
Please Login to review.