Authentication
214x Tipe PPTX Ukuran file 0.66 MB Source: dinus.ac.id
TIPE DAN KOMPOSISI •Polutan Udara Primer Suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Hal ini dapat berupa komponen udara alamiah, seperti karbon dioksida yang meningkat di atas konsetrasi normalnya atau sesuatu yang biasanya tidak terdapat di udara, seperti senyawa timbal (PB). •Polutan Udara Sekunder Adalah senyawa kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfir melalui reaksi kimia di antara berbagai komponen di udara. Pencemaran udara yang serius biasanya, terjadi di suatu kota atau daerah lainya yang mengeluarkan kadar polutan yang tinggi selama periode stagnasi udara. Keterbatasan Tersedianya Udara Peningkatan urbanisasi, pertumbuhan penduduk, industrialisasi, dan ppenggunaan kendaraan bermotor memaksa kita untuk memahami bahwa kita tidak lagi mendapat jaminan akan tersedianya 14 kilogram udara bersih relatif yang mutlak diperlukan setiap orang untuk bernafas setiap harinya. Kita dapat mengendalikan atau menolak untuk tidak menggunakan air atau makanan yang terkontaminasi, tetapi kita tidak dapat berhenti untuk bernafas dan terpaksa menghirup udara yang ada disekitar kita walaupun terkontaminasi oleh berbagai polutan. Komposisi Udara Atmosfir Komposisi udara di atmosfir bumi ini tidak selalu tetap. Bermiliar-miliar tahun yang lalu, udara atmosfir sebagiab besar terdiri dari gas hidrogen, metan, dan amonia. Secara berangsur- angsur proses fotosintesis dan respirasi aerobik dari organisme hidup merubah komposisi tersebut sehingga saat ini udara atmosfir sesuai dengan volumenya terdiri dari 78 % nitrogen (N2) dan 21% oksigen (O2), dengan sejumlah kecil dari aragon (Ar), karbon dioksida (CO2), uap air (H2O), dan gas-gas lainnya. Prosentase dari karbon dioksida dan air di atmosfir bervariasi, namun prosentase gas-gas lainnya relatif konstan. Tipe Polutan udara 1. Karbon oksida ; karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2) 2. Sulfur Oksida ; sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3) 3. Nitrogen oksida ; nitrous oksida (N2O), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2) 4. Hidrokarbon ; (senyawa organik yang mengandung karbon dan hidrogen) ; methan (CH4), butane (C4H10), benzene (C6H6); 5. Oksidan fotokimia ; ozone (O3), PAN (suatu kelompok peroxyacylnitrates), dan berbagai senyawa aldehid; 6. Partikulat (droplet partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam udara) ; asap (smoke), debu, asbestos, partikel logam (timbal, beryllium, kadmium), minyak, garam-garam, sulfat; 7. Senyawa organik lainya; asbestos, hidrogen flourida (HF), hidrogen sulfida (H2S), ammonia (NH3), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3) 8. Senyawa organik (mengandung karbon) lainya ; pestisida, herbisida, berbagai jenis alkohol, asam dan bahan kimia lainya ; 9. Substensi radioaktif ; tritium, radon, emisi dari bahan bakar fosil dan pembangkit tenaga listrik ; dan 10. Kebisingan (Noise) INDUSTRIAL SMOG DAN PHOTOCHEMICAL SMOG SMOG (SMOKE AND FOG)= KABUT ASAP Pencemaran udara yang serius terjadi terutama di perkotaan, dengan masing-masing kota menghadapi masalah yang unik. Namun demikian, kota – kota besar umumnya terbagi dalam dua kelompok dasar “ gray air “ cities (kota dengan warna udara keabu-abuan) dan “ brown air “ cities (kota-kota dengan warna udara kecoklatan). Hal ini berhubungan dengan dua tipe smog utama yaitu industrial smog dan photochemical smog.
no reviews yet
Please Login to review.