Authentication
570x Tipe DOCX Ukuran file 0.24 MB
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PERCOBAAN I PEMISAHAN DENGAN JALAN PENGENDAPAN I. Tujuan a. Memahami prinsip pemisahan dengan jalan pengendapan b. Melakukan pemisahan terhadap beberapa senyawa c. Menghitung kadar unsur dalam sampel II. Landasan Teori Suatu analisis kimia umumnya terdiri dari 5 tahap utama yaitu : sampling, pengubahan bentuk analit ke dalam bentuk yang sesuai dengan cara analisis, pengukuran, perhitungan, dan interpretasi data. Tahap kedua merupakan tahap yang menentukan dalam suatu analisis. Dalam tahap ini sampel diperlakukan sedemikan rupa sehingga sesuai dengan cara atau teknis analisis yang dipergunakan. Perlakuan yang dimaksud disini salah satunya adalah memisahkan analit dari zat-zat yang dapat mengganggu kegiatan analisis. Pemisahan dengan cara pengendapan merupakan teknis yang secara luas digunakan khususnya jika analit akan dianalisis dengan metode gravimetri. Pengendapan suatu kation dan anion dalam suatu larutan sampel yang terdiri dari berbagai jenis kation atau anion dapat dilakukan berbagai cara. Satu diantaranya adalah dengan penambahan suatu ion sehingga terjadi reaksi yang menghasilkan senyawa berbentuk Kristal, gelatin atau gumpalan amorf. (Tim Kimia Analitik II. 2014 : 2-3) Terbentuknya endapan dimulai dari terbentuknya larutan lewat jenuh (super saturated solution). Nukleasi sejumlah partikel (ion,atom atau molekul) membentuk inti mikroskopik dari fasa padat, semakin tinggi derajat lewat jenuh, semakin besar laju nukleasi. Pebentukan nukleasi dapat secara langsung atau dengan induksi 1 Proses pengendapan selanjutnya merupakan kompetisi antara nukleasi dan partikel growth (partikel besar). Apabila nukleasi yang lebih dominan maka partikel kecil yang banyak. Bila partikel growth yang lebih dominan maka partikel besar yang lebih banyak. (Vogel. 1995 : 125) Dasar pemisahan pengendapan adalah perbedaan kelarutan analit (komponen atau konstituen yang dicari) dengan zat-zat komponen lain yang tidak diinginkan. Metode pengendapan membutuhkan pemahaman yang memadai tentang reaksi pengendapan meliputi : a) Kelarutan endapan Kelarutan endapan bergantung pada suhu, tekanan, kemurnian larutan dan komposisi pelarut. Umumnya kelarutan endapan meningkat dengan kenaikan suhu sehingga perubahan kelarutan dengan perubahan suhu dapat menjadi dasar pemisahan. b) Hasil kali kelarutan Rumus umum hasil kali kelarutan menunjukkan bahwa hasil kali kelarutan konsentrasi ion-ion pembentuk endapan jenuh yang sangat sedikit larut pada setiap suhu tertentu adalah konstan. c) Penerapan hubungan hasil kali kelarutan Hubungan hasil kali kelarutan memungkinkan untuk menerangkan dan meramalkan reaksi-reaksi pengendapan. Jika hasil kali ion dengan sengaja dibuat lebih besar dari hasil kali kelarutannya dengan menambahkan suatu garam lain dan dengan satu ion sekutu, sistem akan menyesuaikan diri melalui pengendapan garam padat. (Anonim. 2010) Terdapat sejumlah zat organik yang dapat digunakan yang dapat digunakan untuk mengendapkan anion ataupun kation. Ada dua jenis bahan pengendap organik yakni (1) yang membentuk khelat netral dan (2) yang 2 membentuk garam. Kebanyakan pengendap organik tergolong pembentuk khelat. Khelat mudah larut dalam pelarut organik seperti karbon tertraklorida dan kloroform. Penggunaan pereaksi pengendap organik memiliki keuntungan dan sebagai berikut : a. Pengendapan ion logam secara kuantitatif, sebab kebanyakan khelat yang terbentuk tidak larut dalam air. b. Berat molekul besar c. Cukup selektif dan spesifik terutama dengan pengaturan pH dan pemakaian masking agent. d. Endapan kasar dan bervolume besar sehingga mudah ditangani (Rifai. 1995 : 85) Salah satu metode pemisahan pengendapan yang paling sering dilakukan adalah metode gravimetri. Suatu cara analisa gravimetri biasanya berdasarkan reaksi kimia seperti : aA + rR AaRr dengan ketentuan a adalah molekul analit A, bereaksi dengan r molekul pereaksi R. Hasil AaRr biasanya merupakan zat dengan kelarutan yang kecil yang dapat ditimbang dalam bentuk yang lain setelah dikeringkan atau yang dapat dibakar menjadi senyawa lain dengan susunan yang diketahui dan kemudian ditimbang. Misalnya kalsium dapat ditentukan secara gravimetri dengan pengendapan dari kalsium oksalat dan pembakaran oksalat menjadi kalsium oksida. Suatu pereaksi R biasanya ditambahkan untuk menekan kelarutan endapan . Persyaratan yang harus dipenuhi agar gravimetri berhasil : Proses pemisahan harus cukup sempurna hingga kuantitas analit yang tidak mengendap secara analitik tidak ditemukan Zat harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni. (A.L Underwood. 1995 : 73-74) 3 III. Prosedur Percobaan 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat-alat gelas Krus Pipet tetes a) Neraca Hot plate b) Termometer Oven c) Buret d) Keras saring whatman Kaca arloji e) Desikator Corong f) Spatula Standar dan klem 3.1.2 Bahan HNO3 NaOH g) NaCl Amoniak h) i)H O HCl 2 2 j) Ammonium Nitrat KI k) Amilum 4
no reviews yet
Please Login to review.