jagomart
digital resources
picture1_4861 Aarche | File - Laporan Penelitian Id 18852


 112x       Tipe DOC       Ukuran file 0.06 MB       Source: dali.staff.gunadarma.ac.id


4861 Aarche | File - Laporan Penelitian Id 18852
laporan hasil penelitian dali s  naga abstract  many research reports in psychology and education fail to mention the effect size of their hypothesis testing  they use instead the  ...

icon picture DOC Word DOC | Diposting 24 Jul 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
             UKURAN EFEK DALAM LAPORAN HASIL PENELITIAN
                       Dali S. Naga
           Abstract. Many research reports in psychology and education fail to mention the
        effect size of their hypothesis testing. They use instead the inappropriate term “very
        significant” while their actual intensions are effect size. As the term reveals, effect size is
        the size of whatever effect applied by researchers in their hypothesis testing. APA Task
        Force   on   Statistical   Inference   recommends   that   whenever   researchers   report   a
        statistically significance effect, they have to  provide also a report of the effect size.
        Keywords: effect size, hypothesis testing
        Pendahuluan
           Sangat sedikit buku statistika terapan dan buku metodologi penelitian yang
        membahas ukuran efek (effect size) dalam pengujian hipotesis. Di antara buku statistika
        yang sedikit itu terdapat buku tulisan Gravetter and Wallnau (2004), buku tulisan
        Welkowitz, Ewen, Cohen (1982), dan buku tulisan Shavelson (1996) ketiga-tiganya di
        bidang ilmu perilaku. Minium (1978) juga menyinggung ukuran efek namun sangat
        samar-samar. Dan di antara buku metodologi penelitian yang sedikit itu terdapat buku
        tulisan Isaac dan Michael (1995) yang juga terletak di bidang ilmu perilaku.
           Sebenarnya banyak peneliti di bidang psikologi dan pendidikan sangat ingin
        melaporkan ukuran efek yang dicapai di dalam penelitian mereka. Namun karena kurang
        pemahaman, mereka terjebak pada istilah yang kurang memadai “sangat signifikan.”
        Istilah   yang   memadai   adalah   ukuran   efek   yang   dapat   diperoleh   melalui   sedikit
        perhitungan dan bukan “sangat signifikan.” Bahkan menurut panduan yang diterbitkan
        oleh APA Task Force tentang inferensi statistik (Gravetter, 2004), ketika peneliti
        melaporkan efek signifikansi secara statistika, mereka perlu melaporkan juga ukuran
        efeknya (effect size).
           Karena jarang ditulis di buku maka ukuran efek tidak banyak dikenal orang.
        Sementara itu, APA sendiri mengharapkan peneliti melaporkan ukuran efek setelah
        mereka berhasil menguji hipotesis mereka. Untuk itu di sini kita melihat kedua-duanya,
        efek signifikansi dan ukuran efek.
        Taraf Signifikansi
           Di dalam pengujian hipotesis, peneliti mempunyai pilihan untuk menggunakan
        data   populasi   (sensus,   enumerasi)   atau   menggunakan   data   sampel.   Jika   peneliti
        menggunakan data populasi maka pengujian hipotesis dapat dilakukan secara langsung.
                  Karena seluruh data sudah dilihat oleh peneliti maka peneliti dapat langsung memutuskan
                  untuk menerima atau menolak hipotesis tanpa ada embel-embel lagi. 
                         Tetapi jika peneliti menggunakan data sampel maka pengujian hipotesis menjadi
                  lebih rumit. Sampel hanya merupakan sebagian dari populasi sehingga peneliti hanya
                  melihat sebagian data populasi. Dengan melihat data sampel atau sebagian data populasi,
                  peneliti   mengambil keputusan tentang populasi. Masalahnya adalah bahwa sampel
                  mengandung kekeliruan pensampelan, misalnya, dari populasi dengan rerata sama
                  dengan 5 dapat ditarik sampel dengan rerata sama dengan 3 atau 7. Ini adalah kekeliruan
                  pensampelan dan kekeliruan pensampelan ini membentuk distribusi probabilitas. 
                         Dengan   demikian   pengambilan   keputusan   pada   parameter   populasi   perlu
                  memperhatikan distribusi probabilitas kekeliruan pensampelan ini. Keputusan tentang
                  populasi ini mengandung risiko keliru. Agar risko keliru dalam pengambilan keputusan
                  tentang parameter populasi adalah kecil maka peneliti menentukan bahwa risiko keliru
                  cukuplah sebesar 0,05 atau 0,01 saja atau bahkan lebih kecil lagi. Risiko keliru inilah
                  yang dikenal sebagai taraf signifikansi. Karena taraf signifikansi adalah ukuran risiko
                  keliru dalam pengambilan keputusan maka kata “sangat signifikan” atau “sangat berarti”
                  merupakan kata yang tidak tepat.
                  Ukuran Efek
                         Setelah berhasil menguji hipotesis dengan taraf signifikansi tertentu,  maka
                  bahasan selanjutnya adalah ukuran efek. Ukuran efek adalah besarnya efek yang
                  ditimbulkan oleh parameter yang diuji di dalam pengujian hipotesis. Ukuran efek
                  bergantung kepada jenis parameter yang diuji. Jika parameter itu adalah perbedaan rerata
                  dua populasi maka ukuran efek ditentukan oleh seberapa besar perbedaan itu. Jika
                  parameter itu adalah perbedaan proporsi dua populasi maka ukuran efek ditentukan oleh
                  seberapa besar perbedaan itu. Jika parameter itu adalah koefisien korelasi maka ukuran
                  efek ditentukan oleh seberapa besar perbedaan itu. Jadi, apabila peneliti ingin berbicara
                  tentang besarnya perbedaan rerata atau proporsi atau koefisien korelasi maka istilah yang
                  tepat adalah ukuran efek dan bukan lagi taraf signifikansi
                         Ukuran efek pada rerata. Cara yang paling sederhana dan langsung untuk
                  menghitung ukuran efek pada satu rerata adalah d dari Cohen. Menurut Cohen, ukuran
                  efek pada rerata adalah selisih rerata yang dinyatakan dalam satuan simpangan baku
                               Ukuran efek d Cohen = (selisih rerata) / (simpangan baku)
                         Untuk pengujian hipotesis satu rerata maka (selisih rerata) = (rerata pada H ) 
                                                                                                 1
                  (rerata pada H ) Namun di sini kita mengganti rerata pada H  dengan rerata pada sampel
                               0 .                                        1
                  sehingga (selisih rerata) = (rerata sampel)  (rerata pada H ).  Apabila simpangan baku
                                                                         0
                  populasi diketahui maka simpangan baku yang digunakan adalah simpangan baku
                  populasi . Tetapi dalam hal simpangan baku populasi tidak diketahui maka simpangan
                  baku yang digunakan adalah simpangan baku sampel s. 
                         Untuk pengujian hipotesis selisih dua rerata maka (selisih rerata) = (selisih dua
                  rerata pada H )  (selisih dua rerata pada H ). Namun di sini kita mengganti selisih dua
                               1                           0
                  rerata pada H  dengan selisih dua rerata pada sampel sehingga (selisih rerata) = (selisih
                               1
                               dua rerata pada sampel)  (selisih dua rerata pada H ). Simpangan baku adalah simpangan
                                                                                                                 0
                               baku paduan mereka s . Dalam hal simpangan baku sampel adalah s  dan s  dengan
                                                                     p                                                                              1           2
                               ukuran sampel n  dan n maka s  adalah
                                                         1          2            p
                                                                                       (n  1)s2 (n  1)s2
                                                                             s           1        1         2        2  
                                                                              p            (n  1)(n  1)
                                                                                              1              2
                                           Kriteria yang diusulkan oleh Cohen tentang besar kecilnya ukuran efek adalah
                               sebagai berikut:
                                               0 < d < 0,2         Efek kecil (selisih rerata kurang dari 0,2 simpangan baku)
                                             0,2 < d < 0,8          Efek sedang (selisih rerata sekitar 0,5 simpangan baku)
                                                      d > 0,8          Efek besar (selisih rerata lebih dari 0,8 simpanga baku)
                                           Ukuran efek pada proporsi. Ukuran efek pada proporsi adalah mirip dengan
                               ukuran efek pada rerata manakala ukuran mereka cukup besar (n > sekitar 20) yakni pada
                               saat distribusi probabilitas kekeliruan pensampelan pada proporsi mendekati distribusi
                               probabilitas normal. Ukuran efek d Cohen pada proporsi adalah
                                                                   Ukuran efek d Cohen = (selisih proporsi) / (simpangan baku)
                                           Untuk satu proporsi, (selisih proporsi) = (proporsi pada H )  (proporsi pada H ).
                                                                                                                                         1                                 0
                               Namun di sini proporsi pada H  kita ganti dengan proporsi pada sampel sehingga (selisih
                                                                                 1
                               proporsi) = (proporsi pada sampel)    (proporsi pada H ). Simpangan baku dapat
                                                                                                                                 0
                               menggunakan nilai simpangan baku proporsi   [p(1  p)] atau nilai simpangan baku
                               maksimumnya yakni sebesar 0,5.
                                           Untuk dua proporsi, (selsisih proporsi) =  (selisih dua proporsi pada H )  (selisih
                                                                                                                                                             1
                               dua proporsi pada H ). Namun di sini selisih dua proporsi pada H  kita ganti dengan
                                                                 0                                                                             1
                               selisih dua proporsi pada sampel sehingga (selisih proporsi) = (selisih dua proporsi pada
                               sampel)    (selisih dua proporsi pada H ). Simpangan baku adalah simpangan baku
                                                                                                   0
                               paduan. Untuk selisih proporsi pada X dan Y dengan proporsi sampel p  dan p  serta
                                                                                                                                                       X            Y
                               ukuran sampel n  dan n , simpangan baku paduan itu adalah
                                                         X          Y
                                                                         n p n p                   n p n p                  1       1
                                                                    X X               Y   Y 1       X   X       Y   Y          
                                                            s  s
                                                             X  Y             n n                       n n                n       n
                                                                                X      Y                   X      Y            X       Y
                                           Kriteria ukuran efek adalah sama dengan kriteria pada ukuran efek rerata.
                                           Ukuran efek pada koefisien korelasi.  Ukuran efek pada koefisien korelasi
                               adalah langsung diperoleh dari koefisien korelasi sampel. Untuk koefisien korelasi di
                               antara X dan Y ukuran efek adalah
                                                                   Ukuran efek d Cohen = (selisih koefisien korelasi)
                                 Dalam hal H   adalah     = 0 maka (selisih koefisien korelasi) = (koefisien
                                                   0             XY
                        korelasi sampel). Dalam hal H   adalah     =     maka (selisih koefisien korelasi) =
                                                                 0             XY       0
                        (transformsi Fisher dari koefisien korelasi sampel)  (transformasi Fisher dari koefisien
                        korelasi  ). Dalam hal selisih dua koefisien korelasi, misalnya,                            maka (selisih
                                     0                                                                       XY     UV
                        koefisien korelasi) = (transformasi Fisher dari koefisien korelasi                         )    (transformsi
                                                                                                                  XY
                                                                                                                              -1
                        Fisher dari koefisien korelasi           ). Rumus transformasi Fisher adalah Z               = tanh .
                                                               UV                                                 
                                 Kriteria yang diusulkan oleh Cohen tentang kecil besarnya ukuran efek dalam hal
                        koefisien korelasi (Shavelson, 1996) adalah
                                                    d = sekitar 0,1  adalah efek kecil
                                                    d = sekitar 0,3  adalah efek sedang
                                                    d = sekitar 0,5  adalah efek besar
                                 Gravetter dan Wallnau (2004) menggunakan koefisien determinasi r2  sebagai
                        ukuran efek. Dan sebagai kriteria ditentukan
                                                      0,01 < r2 < 0,09   adalah efek kecil
                                                 0,09 < r2 < 0,25   adalah efek sedang
                                                            r2 > 0,25   adalah efek besar
                                 Dengan demikian kecil besarnya hasil pengujian hipotesis tentang koefisien
                        korelasi hendaknya dilihat dari ukuran efek ini dan bukan dari kecilnya ukuran taraf
                        signifikansi.
                                 Ukuran efek pada analisis variansi. Ukuran efek pada analisis variansi
                        ditentukan oleh Jumlah Kuadrat (JK). Pada analisis variansi satu jalan terdapat JK                           dan
                                                                                                                                total
                        JK              . Pada analisis variansi dua jalan dengan efek utama A dan B terdapat JK ,
                            antara kelompok                                                                                            A
                        JK , JK      , dan JK      . Ukuran efek (Gravetter and Wallnau, 2004) pada analisis variansi
                            B     AxB           total
                        adalah
                                                                         2 JKantarakelompok
                                 Analisis variansi satu jalan                        JK
                                                                                         total
                                                                          2              JKA
                                                                            A    JK       JK  JK
                                                                                     total     B        AxB
                                                                          2              JKB
                                 Analsis variansi dua jalan           B          JK       JK  JK
                                                                                     total     A        AxB
                                                                          2              JKAxB
                                                                            AxB    JK       JK  JK
                                                                                       total      A       B
                                 Ukuran efek pada ketergantungan. Ketergantungan di antara dua variabel dapat
                        diuji melalui statistika khi-kuadrat. Apabila hipotesis nol berhasil ditolak maka kita
                        menentukan   ukuran   efek   dari   ketergantungan   itu.   Ada   banyak   ukuran   efek
                        ketergantungan yang dapat kita gunakan. Satu di antaranya adalah koefisien Cramer
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Ukuran efek dalam laporan hasil penelitian dali s naga abstract many research reports in psychology and education fail to mention the effect size of their hypothesis testing they use instead inappropriate term very significant while actual intensions are as reveals is whatever applied by researchers apa task force on statistical inference recommends that whenever report a statistically significance have provide also keywords pendahuluan sangat sedikit buku statistika terapan dan metodologi yang membahas pengujian hipotesis di antara itu terdapat tulisan gravetter wallnau welkowitz ewen cohen shavelson ketiga tiganya bidang ilmu perilaku minium juga menyinggung namun samar isaac michael terletak sebenarnya banyak peneliti psikologi pendidikan ingin melaporkan dicapai mereka karena kurang pemahaman terjebak pada istilah memadai signifikan adalah dapat diperoleh melalui perhitungan bukan bahkan menurut panduan diterbitkan oleh tentang inferensi statistik ketika signifikansi secara perlu e...

no reviews yet
Please Login to review.