jagomart
digital resources
picture1_Laporan Pdf 1824 | Laporan Praktikum Hukum Mendel 1 Tentang Persilangan Monohybrid


 494x       Tipe PDF       Ukuran file 0.41 MB    


Laporan Pdf 1824 | Laporan Praktikum Hukum Mendel 1 Tentang Persilangan Monohybrid
laporan praktikum genetika semester ganjil dosen pengampu 1 dr yuyun maryuningsih m pd 2 laita nurjannah m si asisten praktikum 1 ain nur fajar 2 nidi fuji oktoviani 3 rani rahmawati  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 02 Jan 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                  LAPORAN PRAKTIKUM 
                                               GENETIKA 
                                                            
                                            SEMESTER GANJIL 
                                                            
                               Dosen Pengampu:1. Dr. Yuyun Maryuningsih, M. Pd. 
                                                2. Laita Nurjannah, M. Si. 
                
                               Asisten Praktikum:1. Ain Nur Fajar 
                                                 2. Nidi Fuji Oktoviani 
                                                 3. Rani Rahmawati 
                
                
                                                                               
                
                                                    Disusun oleh: 
                                             Nama        : Adi Abdilah 
                                             NIM         : 1908106025 
                                             Kelas       : Biologi A/5 
                
                                                            
                
                
                                   PUSAT LABORATORIUM MIPA 
                                  IAIN SYEKH NURJATI CIREBON 
                                          TAHUN 2021 M / 1443 H
                     Acara Praktikum Ke-1 
                       Mendelian 
        A.  TUJUAN 
          1.  Untuk membuktikan Hukum Mendel 1 tentang persilangan monohybrid 
          2.  Untuk membuktikan hukum Mendel 2 
          3.  Untuk membuktikan adanya penyimpangan semu hukum Mendel dan mengetahui 
           perbandingan Fenotipe dari epistasis – hypostasis 
        B.  DASAR TEORI 
             Genetika adalah cabang biologi yang mencoba menjelaskan persamaan dan 
          perbedaan sifat genetik organisme. Selain itu, genetika juga mencoba menjawab 
          pertanyaan  tentang  apa  yang  diturunkan  atau  diturunkan  orang  tua  kepada 
          keturunannya,  mekanisme  bagaimana  materi  genetik  diturunkan, dan bagaimana 
          fungsi materi genetik. (Nusantara 2014). 
             Konsep  genetika telah berkembang dari ilmu yang membahas bagaimana 
          sifat-sifat diwariskan ke yang lebih luas, yaitu studi tentang materi genetik. Secara 
          garis besar genetika membahas: 1) Struktur materi genetik, meliputi: gen, kromosom, 
          DNA, RNA, plasmid, episom, dan faktor transposable, 2) Reproduksi materi genetik, 
          meliputi:  reproduksi  sel,  replikasi  DNA,  transkripsi  balik  ,  replikasi  lingkaran 
          bergulir, pewarisan sitoplasma dan pewarisan Mendelian, 3) kerja materi genetik, 
          meliputi:  rentang  materi  genetik,  transkripsi,  modifikasi  pasca-transkripsi,  kode 
          genetik, translasi, konsep satu gen satu enzim, interaksi kerja gen, regulasi gen Kerja 
          Prokariota, kerja kontrol gen pada eukariota, kontrol genetik respon imun, kontrol 
          genetik pembelahan sel, ekspresi seks, perubahan materi genetik, 4) perubahan materi 
          genetik,  termasuk:  mutasi  dan  rekombinasi, 5) Ilmu pewarisan populasi, dan 6) 
          materi genetik rekayasa (Susanto, 2011). 
             Gregor Johann Mendel (Gregor Johann Mendel) atau biasa dikenal dengan 
          Mendel (Mendel) adalah seorang biksu dari Austria yang melakukan serangkaian 
          percobaan silang pada kacang polong (Pisum sativum) pada akhir abad 19. Dalam 
          percobaan  tersebut,  Mendel  berhasil  menemukan  prinsip-prinsip  genetika,  yang 
          kemudian  menjadi  dasar  utama  pengembangan  genetika  sebagai  cabang  ilmu 
          pengetahuan. Karena karya inilah Mendel diakui sebagai bapak genetika (Aryana, 
          2010) 
             Genotipe adalah tipe gen yang berlokus pada kromosom untuk sifat tertentu 
          disimbolkan dengan pasangan huruf yang berupa inisial dari nama sifat (dominan) 
          yang sedang ditinjau. Fenotipe adalah hasil dari ekspresi suatu gen berupa sifat yang 
          nampak pada morfologi atau yang berperan dalam fisiologi.  
             Persilangan yang hanya menyangkut pola pewarisan satu macam sifat seperti 
          yang dilakukan oleh Mendel tersebut di atas dinamakan persilangan monohibrid. 
          Mendel melakukan persilangan monohibrid untuk enam macam sifat lainnya, yaitu 
          warna bunga (ungu-putih), warna kotiledon (hijau-kuning), warna biji (hijau-kuning), 
          bentuk  polong  (rata-berlekuk),  permukaan  biji  (halus-keriput),  dan  letak  bunga 
          (aksialterminal) (Pierce, 2016) 
             Hukum Mendel I menyatakan bahwa pewarisan sifat dari kedua gen induk 
          yang berupa pasangan alel yang akan mengalami pemisahan. Pemisahan tersebut 
          akan diterima oleh setiap gamet dengan jumlah satu gen induk yang diterimanya. 
          Hukum Mendel I dapat disebut dengan Hukum Segregasi bebas yang menyatakan 
          pewarisan sifat induk pada pembentukan gamet keturunan akan melalui pembelahan 
          gen induk yakni terjadi pada persilangan monohibrid. Monohibrid adalah persilangan 
          antar dua individu dengan spesies yang sama tetapi memiliki satu sifat yang berbeda. 
          Monohibrid menghasilkan keturunan pertama (F1) yang seragam. Keturunan pertama 
          (F1) monohibrid mempunyai fenotip yang serupa dengan induknya yang dominan 
          jika  dominansi  tampak  sepenuhnya.  Pemisahan  alel  terjadi  6  _  Buku  Ajar saat 
          keturunan  pertama  (F1)  heterozigot  membentuk  gamet-gamet  yang  akan 
          menyebabkan gamet hanya memiliki salah satu alel saja (Haqiqi et al, 2015). 
             Selain persilangan monohibrid, Mendel juga melakukan persilangan dihibrid, 
          yaitu persilangan yang melibatkan pola perwarisan dua macam sifat seketika. Salah 
          satu di antaranya adalah persilangan galur murni kedelai berbiji kuning-halus dengan 
          galur murni berbiji hijau-keriput. Hasilnya berupa tanaman kedelai generasi F1 yang 
          semuanya berbiji kuning-halus. Ketika tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk sendiri, 
          maka diperoleh empat macam individu generasi F2, masing-masing berbiji kuning-
          halus,  kuning-keriput,  hijau-halus,  dan  hijau-keriput dengan nisbah 9 : 3 : 3 : 1. 
          (Ardian dkk, 2016) 
             Hukum Mendel II terkait dengan persilangan dihibrid atau persilangan dengan 
          dua  sifat  beda.  Hukum ini menurut Mendel merupakan hukum perpaduan bebas 
          sehingga  setiap  gen  berpasangan  secara  bebas  dan  menghasilkan  F2  dengan 
          perbandingan fenotip 9:3:3:1 (Suryo, 2018: 21-24).  Sebagai contoh, jika gen yang 
          menyebabkan biji berwarna kuning dan hijau masing-masing adalah gen G dan gen g, 
          sedangkan gen yang menyebabkan biji halus dan keriput masing-masing adalah gen 
          W dan  gen  w,  maka  persilangan  dihibrid  tersebut  akan  menghasilkan  individu 
          keturunan pertama dengan genotip GgWw (Susanto, 2011). 
             Penyimpangan Semu Hukum Mendel merupakan suatu bentuk persilangan 
          yang  dapat  menghasilkan  rasio  fenotip  yang  berbeda  dengan  dasar  dihibrid 
          berdasarkan hukum Mendel. Fenotip sendiri merupakan suatu karakteristik yang bisa 
          diamati dari suatu organisme yang dapat diatur oleh genotip dengan lingkungan atau 
          interaksi  antar  keduanya.  Menurut  Susanto  (2011)  penyimpangan  semu  hukum 
          mendel dapat diamati pada kasus kodominan, interaksi gen, kriptomeri, polimeri, 
          epistasishipostasis, gen komplementer, atavisme, dan gen dominan rangkap 
             Epistasis dan hipostatis adalah salah satu bentuk interaksi antara gen dominan 
          yang mengalahkan gen dominan lainya. Epistasis berarti menutupi dan hipostatis 
          berarti  tertutupi.  Pada  peristiwa  epistasis,  gen  yang  bersifat  epistasis  tidak  akan 
          menutupi gen yang menjadi pasangannya, tetapi akan menutupi gen lain yang bukan 
          pasangannya. Peristiwa epistasis dibedakan menjadi epistasis dominan dan epistasis 
          resesif (Arsal dan Andi, 2012) 
        C.  METODOLOGI 
          1.  Alat dan Bahan 
           a.  Kertas warna warni 
           b.  Kertas  dengan 4 warna kontras masing-masing 10 buah  
           c.  Kertas warna  
           d.  Polibag hitam 
          2.  Prosedur Kerja 
           a.  Imitasi Persilangan Monohibdrid 
             1)  Kodominan penuh 
              a)  Untuk  percobaan  ini  digunakan  kancing  dari  dua  warna  kontras, 
                misalnya  10 buah kancing merah dan 10 buah kancing putih yang 
                dimasukkan ke dalam polibag.  
              b)  Buatlah sebanyak dua polibag yang masing-masing menggambarkan 
                jenis  kelamin  tetua  jantan  dan  betina,  sedangkan  kancing  sebagai 
                gamet.  
              c)  Polibag diguncang merata untuk meniru segregasi bebas meiosis pada 
                pembentukan gamet.  
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Laporan praktikum genetika semester ganjil dosen pengampu dr yuyun maryuningsih m pd laita nurjannah si asisten ain nur fajar nidi fuji oktoviani rani rahmawati disusun oleh nama adi abdilah nim kelas biologi a pusat laboratorium mipa iain syekh nurjati cirebon tahun h acara ke mendelian tujuan untuk membuktikan hukum mendel tentang persilangan monohybrid adanya penyimpangan semu dan mengetahui perbandingan fenotipe dari epistasis hypostasis b dasar teori adalah cabang yang mencoba menjelaskan persamaan perbedaan sifat genetik organisme selain itu juga menjawab pertanyaan apa diturunkan atau orang tua kepada keturunannya mekanisme bagaimana materi fungsi nusantara konsep telah berkembang ilmu membahas diwariskan lebih luas yaitu studi secara garis besar struktur meliputi gen kromosom dna rna plasmid episom faktor transposable reproduksi sel replikasi transkripsi balik lingkaran bergulir pewarisan sitoplasma kerja rentang modifikasi pasca kode translasi satu enzim interaksi regulasi pro...

no reviews yet
Please Login to review.