Authentication
357x Tipe PDF Ukuran file 0.23 MB Source: repository.bsi.ac.id
DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB SANTRI KELAS VII MTS INTERNASIONAL BOARDING SCHOOL SLAWI TEGAL Imam Tazali Imamtazali220884@gmail.com Universitas Bina Sarana Informatika Abstrak Penulisan ini bertujuan mendeskripsikan tentang bagaimana desain pembelajaran bahasa arab dengan mengedepankan tulisan pada pentinngnya desain pembelajaran bahasa arab dalam memahami pelajaran yang berkaitan dengan bahasa al-qur'an dan lain-lainnya. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa dala era globalisasi, pendidikan perlu adanya pembelajaran bahasa arab yang relevan dengan berbagai macam keadaan manusia yang serba-serbi kebutuhan dan gaya hidup. Maka pembelajaran bahasa arab yang perlu adanya suatu paradigma, bagaimana sistem pembelajaran bahasa arab yang tepat. sehingga dalam. Dengan hal ini, pembelajaran bahasa arab dengan menerapkan kurikulm 13 yang di tawarkan para pakar pendidikan dengan harapan terwujudnya pendidikan yang dinamis. Kata kunci: Desain Pembelajaran, Kriteria Desain Pembelajaran, Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 13. A. Pendahuluan untutan terampil berbahasa asing menjadi kebutuhan yang mendesak bagi setiap orang untuk saat ini. Lembaga-lembaga pendidikan kemudian menerjemahkannya ke dalam materi ajar yang dikonsepsi dalam kurikulum, sebagai jalur (core) T pengantar setiap penggunanya kepada tujuan. Terkait keterampilan berbahasa, pakar membaginya kepada dua yaitu produktif dan reseptif. Keterampilan yang disebut pertama adalah yang dimiliki untuk membuat dan merancang bahasa, sedangkan yang kedua lebih kepada proses penerimaan kode-kode bahasa yang bermakna, yang disampaikan oleh pembicara.1 Tulisan ini bermaksud untuk meneliti bagaimana desain pembelajaran mengenai bahasa asing yang dimaksud, yang terjadi di MTS Internasional Boarding School Slawi Tegal. Terkhusus bahasa Arab, lembaga pendidikan yang tersebut di atas memberi perhatian besar terhadapnya. Hal itu tentunya tidak terlepas dari kedudukannya sebagai pondok moderen dengan sistem mu’adalah yang memiliki visi dan misi mengembangakan setiap pembelajaran materi agama islam dan umum.2 Keterangan mengenai desain pembelajaran bahasa Arab di lokasi tersebut akan turut menyertakan faktor sosial yang 1 Abdul Chaer, Psikoliguistik-Kajian Teoritik (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 45–46. 2 Tim Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Profil Pondok Pesantren Mu’adalah (Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Departemen Agama, 2004). Vol.3, No.1, Desember, 2020 302 | Imam Tazali meliputinya, yaitu keberadaan guru dan cara mengajarnya, sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru mengajar hingga bagaimana hasil belajar yang dicapai anak.3 Terkait dengan itu, perlu diketahui bahwa desain pembelajaran pendidikan agama islam adalah yang mendekatkan pada perencanaan yang berorientasi kepada fitrah manusia yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu jasad, akal dan ruh. Ketiga dimensi dalam diri manusia tersebut harus dipelihara agar terwujud keseimbangan diperlukan ketepatan dalam menemukan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan. Pembelajaran adalah hubungan dekat peserta didik dan pendidik dan hal yang ada di sekitar pendidikan dan pengajaran. Sebagai kajian teori, berikut adalah penjelasannya. B. Pengertian Desain Pembelajaran Desain menurut kamus bahasa Indonesia memiliki dua arti: pertama kerangka bentuk, kedua motif, pola, corak.4 Herbert Simon mengartikan desain sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah. Tujuan sebuah desain untuk mendapatkan solusi yang tepat dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu seorang guru harus mencari informasi-informasi melalui sumber-sumber yang ada dengan cermat dan baik sehingga apapun permasahan dapat diatasi dalam mengatasi probelematika dikelas. Dengan demikian desain akan mengahasilkan suatu ide-ide yang akan keluar sesuai dengan kebutuhan pendidik dalam menyelesaikan suatu masalah. Melalui suatu desain seseorang mampu mengatasi suatu masalah dengan menyiapkan segala persiapan dengan teratur untuk memecahkan suatu problematika yang diterimanya. Atas penjelasan diatas maka desain pada dasarnya merupakan proses yang menentukan arah tujuan yang dibutuhkan suatu permasalahan, setelah itu akan dikembangkan kembali dengan kebutuhan yang diharapkan, seterusnya dilakukan ujicoba dengan rangkaian ujicoba dan pada akhirnya dilaksanakan evaluasi dengan melihat hasilnya melalui efektivitas rancangan tersebut.5 Sedangkan menurut Gagne menjelaskan bahwa pelaksanan desain pembelajaran dilaksanakan agar pembelajaran siswa aktif, karena pembelajaran ada hal-hal yang perlu diperhatikan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Menurut Gagne, siswa dalam proses pembelajaran dipengaruhi dua factor yakni factor internal, yaitu factor internal adalah factor bawaan dari psikologi siswa itu sendiri, seperti belajar mandiri, bersosialisasi, menghafal, membaca dan menulis. Faktor eksternal merupakan faktor yang 3 Asep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Rosdakarya, 2010), 104. 4 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 86. 5 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2008), 66. Jurnal Idrak Desain Pembelajaran Bahasa Arab Santri… | 303 dari lingkungan siswa dimana tinggal, baik faktor orang tua, masyarakat dan lingkungannya. Shambaugh istilah lain dalam desain pembelajaran yakni sebagai : “Suatu proses yang mana membantu pendidik dalam menganalisa pembelajaran dengan kebutuhan teratur yang diharapakan mampu menjawan permasalahan dalam pembelajaran. Jadi tujuan desain pembelajaran dimaksudkan agar dapat dilihat, diamati dan apakah sudah sesuai dengan kebutuahan yang sudah ditangani dalam pembelajaran dan berusaha membantu menyeselesaikan terhadap kebutuhan siswa tersebut. Gentry dalam pendapatnya bahwa desain pembelajaran berkaitan bagaimana akhir dari tujuan pembelajaran, yang mana dalam mencapai suatu tujuan diperlukan adanya metode melalui strategi dan teknik untuk membuat media yang dilaksanakan mampu mencapai suatu tujuan. Maka dari beberapa pengertian diatas desain instruksional berkenaan dengan proses pembelajaran yang dapat dilakukan siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran yang didalamnya mencakup rumusan tujuan yang harus dicapai termasuk hasil belajar yang mana diharsilkan dari suatu desain melalui metode dan teknik dengan mengaitkan dengan media yang digunakan yang pada akhirnya evaluasi belajar untuk mengukur keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam pengertian lain desain pembelajaran merupakan sebagai program yang sistematis yang digunakan untuk pembelajaran untuk mencapai tujuan suatu pendidikan. C. Kriteria Desain Intruksional Ada beberapa kriteria desain dapat dilaksanakan dengan baik:6 a. Berorientasi pada siswa Sebelum melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, ada hal-hal perlu dimengerti seorang guru dalam memahami siswanya, diantarannya: 1) Kemampuan dasar, pemahaman kemampuan dasar yang dimiliki siswa perlu dipahami untuk menentukan dari mana sebaiknya memulai mendesain pembelajaran. Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang diharapakan maka yang harus dilakukan seorang guru melihat kondisi siswa dari kemampuan siswa selama merasakan pembelajaran. 2) Gaya belajar, gaya belajar setiap siswa memiliki perbedaan. Deporter membaginya ke dalam tipe, yakni tipe auditif, tipe visual, dan tipe kineteris. Siswa yang bertipe auditif akan cepat menangkap berbagai informasi melalui telinga pendengarannya. Maka suatu pembelajaran juga dibuat dengan bantuan media yang mampu siswa mendeganrnya. 6 Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, 68. Vol.3, No.1, Desember, 2020 304 | Imam Tazali b. Berpijak pada pendekatan sistem Sistem adalah struktur yang sengaja dibuat untuk mencapai suatu tujuan dalam perencanaan. Melalui pendekatan sistem, bahkan saja dapat dipredeksi keberhasilannya, akan tetapi juga akan terhindar dari ketidakpastian. Maka dengan pendekatan sistem dari pertama dilaksanakan sudah ada solusi apabila terdapat kendala yang menghambat terhadap pencapaian tujuan. c. Teruji secara empiris Sebuah desain intruksional harus teruji dahulu efektivitas dan efesiensinya secara empiris. Dengan beberapa pengujian khususnya pengujian empiris dalam suatu pembelajaran maka dapat menemukan kekurangan dan kendala didalam lapangan dapat diatasi. Selain itu, melalui pengkajian ilmiah dapat menyakinkan para pengembang pembelajaran untuk menggunakannya. D. Unsur Desain Pembelajaran Unsur desain pembelajaran meliputi sepuluh, yaitu:7 a. Kajian kebutuhan belajar beserta tujuan pencapaiannya, kendala dan prioritas yang haru diketahui b. Pemilihan pokok bahasan atau tugas untuk dilakukan berdasarkan tujuan umum yang akan dicapai c. Mengenali ciri siswa d. Menentukan tujuan belajar yang akan dicapai beserta tugas e. Desain kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan f. Memilihkan media yang akan dipergunakan g. Memilihkan pelayanan penunjang yang diperlukan h. Memilihkan evaluasi hasil belajar siswa i. Memilihkan evaluasi hasil belajar siswa j. Memilih uji awal kepada siswa. 7 Martinis Yamin, Desain Pembelajaran: Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), 10–11. Jurnal Idrak
no reviews yet
Please Login to review.