Authentication
361x Tipe DOCX Ukuran file 0.28 MB
Laporan Praktikum KI2241 Kimia Fisik Percobaan E2 KELARUTAN TIMBAL BALIK Nama : Egi Setiawan NIM : 13714007 Kelompok/Shift : 2/1 Tanggal Percobaan : 23 September 2015 Tanggal Pengumpulan : 30 September 2015 Asisten : Prisanti Uni (10511016) LABORATORIUM KIMIA FISIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015 KELARUTAN TIMBAL BALIK I. Judul Percobaan Kelarutan Timbal Balik II. Tujuan Percobaan a. Menentukan suhu rata-rata campuran fenol dan air, campuran fenol dan NaCL dan campuran fenol dan CH OH 3 b. Menentukan fraksi mol fenol (sitem fenol air, sistem fenol air dan NaCl, sistem fenol air dan CH OH) 3 c. Menentukan suhu kritis kelarutan timbal balik antara dua cairan d. Menentukan diagram fasa antara kelarutan dengan suhu. III.Teori Dasar Bila dua zat cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda maka ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi yaitu : - Kedua zat cair dapat bercampur dalam tiap komposisi - Kedua zat cair tidak dapat bercampur sama sekali - Kedua zat cair hanya dapat bercampur pada komposisi tertentu Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila suhunya di bawah suhu kritis. Jika mencapai suhu kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika suhunya telah melewati suhu kritis maka system larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Gambar 1. Komposisi campuran fenol air L adalah fenol dalam air, L adalah air dalam fenol, X dan X masing-masing adalah 1 2 A F mol fraksi air dan mol fraksi fenol, X adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis (Tc). C Sistem ini mempunyai suhu kritis (Tc) pada tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada saat dua zat bercampur secara homogen dengan komposisi Cc. Pada suhu T dengan komposisi 1 di antara A dan B atau pada suhu T dengan komposisi di antara A dan B , sistem berada 1 1 2 2 2 pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu kritisnya, Tc), sistem berada pada satu fase (jernih). Temperatur kritis atas Tc adalah batas atas temperatur dimana nterjadi pemisahan fase. Diatas temperatur batas atas, kedua komponen benar-benar bercampur.Temperatur ini ada gerakan termal yang lebih besar menghasilkan kemampuan campur yang lebih besar pada kedua komponen. IV. Alat dan Bahan a. Alat a) Tabung reaksi sedang 1 buah b) Tabung reaksi besar 1 buah c) Pengaduk Lingkar 1 buah d) Termometer 1 buah e) Klem Manice 1 buah f) Botol Timbang 1 buah g) Pembakar Bunsen 1 buah h) Kaki Tiga 1 buah i) Kawat Kasa 1 buah j) Gelas Kimia 1000 mL 1 buah b. Bahan a) Fenol 20 gram b) Larutan NaCl 1% 6 mL c) Larutan CH3OH 1% 6mL d) Air (Aquades, aqua dm) V. Cara Kerja a) Campuran fenol – air disiapkan di dalam tabung reaksi sedang dengan komposisi yang telah ditentukan. b) Tiap campuran dipanaskan dalam penangas air dengan susuan alat seperti yang telah ditentukan. c) Campuran diaduk ketika sedang dipanaskan dan saat terjadi perubahan warna larutan suhunya dicatat. d) Setelah selesai dengan larutan fenol – air dilanjut dengan larutan fenol – metanol dan fenol NaCl. VI.Data Pengamatan Suhu dalam ruangan = 27 °C Volume pikno = 25 mL Massa pikno kosong = 19.27 gram Massa pikno + air = 44.92 gram Massa pikno + NaCl 1 % = 45.01 gram Massa pikno + CH3OH 1 % = 44.64 gram Larutan T bening (0C) T keruh (0C) Air (mL) Fenol (gram) 4 4 66 62 4 5 68 63 4 6 66 63 4 8 67 65 5 10 67 63 6 6.5 63 62 7 8.5 66 61 VII. 8 10.5 66 63 Pengolahan Data 4 gram Fenol + 6ml NaCl 1% 74 71 1. Pen 4 gram Fenol + 6 ml CH OH 1% 64 60 3 ent uan volume piknometer V = (Wpikno+air)−(Wpiknokosong) pikno ρair padaTruang
no reviews yet
Please Login to review.