182x Filetype PDF File size 0.34 MB Source: repository.uksw.edu
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proses electroplating di Indonesia, saat ini berkembang semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Electroplating diaplikasikan dalam berbagai industri antara lain, industri elektronika, peralatan rumah tangga, otomotif, konstruksi pabrik dan lain sebagainya. Proses electroplating dilakukan dengan tujuan, untuk memberikan efek mengkilap dan melindungi besi dan baja dari karat. Proses electroplating selain dapat memberikan manfaat, juga dapat memberikan dampak negatif dari limbah yang dihasilkan. Limbah dari proses electroplating merupakan limbah logam berat yang termasuk dalam kategori limbah B3 atau Bahan Beracun Berbahaya [1] Salah satu jenis limbah yang menjadi perhatian utama adalah limbah cair. Limbah cair industri mengandung ion-ion logam berat yang bersifat toksik, meskipun dalam konsentrasi rendah [2]. Berdasarkan jenisnya, logam berat dibagi menjadi dua kategori yaitu, beracun dan tidak beracun. Logam-logam yang beracun diantaranya Nikel (Ni), Cadmium (Cd), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Arsen (As) sebaliknya jenis logam seperti Cobalt (Co), Besi (Fe), Cuprum (Cu), Kromium (Cr), Mangan (Mn), dan Seng (Zn) sangat penting bagi tumbuhan dan hewan, namun jika dalam konsentrasi yang terlalu tinggi logam-logam tersebut dapat menjadi racun [3]. Pada proses electroplating limbah logam yang dihasilkan diantaranya terdiri dari logam berat Cr dan Ni [4]. Upaya untuk mengurangi konsentrasi bahan pencemar sebelum dibuang ke lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan proses alami, salah satunya dengan teknik fitoremediasi [5]. Fitoremediasi merupakan, salah satu metode yang dapat digunakan untuk membersihkan zat pencemar, dengan menggunakan kemampuan tumbuhan dalam penyerapan polutan seperti logam berat [6]. Teknik fitoremediasi merupakan teknologi yang inovatif, ramah lingkungan, dan ekonomis [7]. Oleh karena itu, teknik fitoremediasi menjadi alternatif yang menjanjikan dalam pengolahan limbah cair elektroplating [4]. Tumbuhan A. Pinnata merupakan salah satu tumbuhan air yang dapat digunakan sebagai agen fitoremediasi [8] yang dapat mereduksi logam seperti Zn, Cr, Cu, Hg, Ni, dan Cd (Sood et al, 2012). Menurut akinbile, tanaman A. pinnata terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas dalam air limbah hingga mencapai nilai tertinggi sebesar 99,55% [9] Penelitian ini bertujuan untuk menentukkan nisbah tutupan area yang terbaik dalam menyerap Ni dan Cr dari limbah cair elektroplating, dan menentukkan nilai efisiensi removal Ni dan Cr pada fitoremediasi limbah cair elektroplating menggunakan A. pinnata. 1.2 Tujuan 1. Menentukan nilai efisiensi removal logam Ni dan Cr pada fitoremediasi menggunakan tanaman A. pinnata 2. Menentukan nisbah tutupan area A. pinnata yang terbaik dalam penyerapan Cr dan Ni dari limbah cair electroplating
no reviews yet
Please Login to review.