Authentication
476x Tipe DOCX Ukuran file 0.71 MB
Laporan Hasil Wawancara Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 3 April 2017 Waktu Pelaksanaan : 16.30 WIB Tempat Pelaksanaan : Timbangan, Lr. Tamyiz Narasumber : Fitriani,23 Tahun (Ibu Rumah Tangga) Pewawancara : Sri Fatmawati Tujuan Wawancara : Observasi Dan Wawancara Keluarga Miskin Untuk Mengetahui Penghidupan Mereka. Hasil Wawancara : Keluarga miskin yang peneliti temui dilapangan yaitu yang terdapat pada keluarga bapak Refli Refendi dan istrinya yang bernama ibu Fitriani. Ketika peneliti melakukan observasi dikawasan tempat tinggal keluarga tersebut yang terdapat di Timbangan Lr. Tamyiz. Peneliti melihat kondisi tempat tinggal keluarga yang memprihatinkan, rumah dengan semi permanen dan dengan luas yang agak sempit. Mereka hidup disana sekeluarga dirumah tersebut dari tahun 2011 hingga sekarang, mereka hidup disana 3 orang yaitu bapak, ibu, dan satu orang anak yang berusia 6 tahun berjenis kelamin laki-laki. Pekerjaan yang dilakoni bapak sebagai kepala keluarga yaitu sebagai supir angkot di arah Timbangan- Indralaya. Dengan penghasilan perhari tidak tentu. Sekitar 200 ribu, bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam dan istirahatnya dari jam 8 malam lalu mauk lagi pagi hari. Penghasilan itu bukanlah penghasilan bersihnya. Uang itu masih harus disetorkan kepada yang punya angkot, dan biaya untuk makan sehari-hari, uang jajan si anak, biaya sekolah TK per bulan 60 ribu. Inilah menyebabkan kesulitan bagi keluarga ini. Sementara istri dari bapak Refli yaitu ibu Fitriani berjualan kecil-kecilan dirumahnya seperti berjualan es, kerupuk, dan sebagainya. Dengan pendapatan sehari yaitu kisaran antara Rp.50.000-75.0000/ hari. Kami melihat aset nyata yang dimiliki oleh keluarga Bpk.Refli ini yaitu berupa kulkas yang digunakan untuk membuat es lalu barang-barang dapur seperti kuali, periuk dandang yang digunakan untuk memasak. Kulkas yang dimiliki oleh ibu Fitri pembayarannya secara kredit dengan membayarkan sebesar Rp.25.000/bulannya selama satu tahun. Walaupun keluarga ini hidup dengan pendapatan yang pas-pasan tetapi mereka masih bisa bertahan hidup dikarenakan mereka memiliki aset tidak nyata. Jika dilihat dari penyebab kemiskinan berdasarkan tingkat pendapatan yang dialami oleh keluarga Bpk. Refli ini dapat dikategorikan sebagai kemiskinan relatif dimana kemiskinan relatif yaitu Seseorang termasuk golongan miskin relatif apabila telah dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan akan mengalami perubahan bila tingkat hidup masyarakat berubah sehingga konsep kemiskinan ini bersifat dinamis atau akan selalu ada. Alasan peneliti mengkategorikan kemiskinan yang dialami oleh keluarga Bpk. Refli pada kemiskinan relatif yaitu dikarnakan peneliti melihat berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan pada saat penelitian jika diakumulasikan berdasarkan pendapatan keluarga Bpk. Refli perbulannya keluarga ini dapat memenuhi kebutuhan dasar atau kebutuhan pokonya sehari-hari seperti makan, tempat tinggal dan sebagainya walaupun secara cukup dan pas- pasan. Dan jika dibandingkan dengan masyarakat yang lain kehidupan ekonomi keluarga ini jauh lebih rendah. Strategi pengentasan kemiskinan yang harus dilakukan kasus kemiskinan yang kami lakukan jika dilihat dari apa yang dialami oleh keluarga Bpk. Refli ini yaitu Model pembangunan masyarakat (community development ) dan model pembangunan kapasitas pemerintah. Dimana model pembangunan masyarakat yaitu, membuat masyarakat untuk mampu melakukan sesuatu, dengan cara pengembangan kelompok dan kapasitas kelompok. Dengan target dari sasaran model pembangunan ini yaitu masyarakat. Dengan asumisinya yaitu : Orang-orang miskin perlu bekerja sama untuk memecahkan permasalahan mereka. Individu dan masyarakat mempunyai kapasitas sendiri untuk mengorganisasikan diri untuk memenuhi kebutuhan mereka. Diperlukan kolaborasi antara orang miskin dengan yang lain. Model pembangunan kapasitas pemerintah Pemerintah melakukan sesuatu untuk mengentaskan kemiskinan : Pemerintah membuat kebijakan : perencanaan ekonomi dan pelaksanaannya. Pemerintah yang melakukan sesuatu berupa upaya untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan asumsinya yaitu : Negara mewakili kepentingan masyarakat secara keseluruhan dan memiliki tanggung jawab untuk mengentaskan kemiskinan. Walaupun tidak selalu seperti itu tapi bagi orang miskin pemerintah mempunyai komitmen untuk mengentaskan kemiskinan. Kita dapat belajar banyak dari hal ini tentang arti kehidupan dimana dengan kondisi yang serba pas-pasan keluarga ini masih dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya dengan kegigihan, usaha kerja keras dan sifat pantang menyerah yang dimiliki keluarga ini untuk bisa keluar dari garis kemiskinan ini untuk hidup yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Semoga kita para generasi muda bisa memberikan apapun yang terbaik untuk orang yang kita sayang selalu bekerja keras . pantang menyerah dan berusaha serta doa agar kita bisa menjadi manusia yang berguna dapat memberikan kehidupan yang layak dan sejahtera serta menjadi orang yang dapat bermanfaat dan menjadi contoh bagi orang lain. Jangan kita minder dengan kekurangan yang kita miliki tapi sadarilah potensi diri yang kita miliki lalu kembangkan. Semoga kehidupan kita kini jauh lebih baik kedepannya dengan usaha kerja keras dan doa. Agar kita bisa membantu sesama hingga nampak saudara-saudara kita yang nantinya bisa kita ayomi sehingga mereka tidak lagi merasakan penderitaan hidup dibawah garis kemiskinan . LAMPIRAN
no reviews yet
Please Login to review.