jagomart
digital resources
picture1_Makalah Algoritma Dengan Nilai Penjumlahan


 282x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.05 MB    


File: Makalah Algoritma Dengan Nilai Penjumlahan
algoritma dengan nilai penjumlahan oleh kurniawan abi manyu 1810128262052 stt ibnusina ac id 1810128262105 stt ibnusina ac id 1810128262052 1810128262105 mahasiswa program studi teknik informatika sekolah tinggi teknik informatika a ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 28 Dec 2021 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                           ALGORITMA DENGAN NILAI PENJUMLAHAN
                                                             Oleh
                                                    Kurniawan, Abi manyu
                            1810128262052@stt-ibnusina.ac.id,1810128262105@stt-ibnusina.ac.id
                                               1810128262052, 1810128262105
                                        Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika
                                              Sekolah Tinggi Teknik Informatika
                   A. PENDAHULUAN
                   Bahasa program  merupakan suatu wahana untuk menuangkan pikiran manusia yang dapat 
               dimengerti oleh mesin komputer sehingga  bernilai guna. Suatu bahasa program akan terikat 
               aturan dari  paradigma bahasa. Ada berbagai macam paradigma bahasa :  Prosedural, Fungsional,
               Deklaratif, Object Oriented, Konkuren.
                   Perlu diperhatikan perbedaan antara belajar bahasa program dengan belajar memprogram 
               Belajar bahasa program hanya belajar tentang sintak (aturan) dari bahasa sedangkan belajar 
               memprogram akan tercakup beberapa hal yang didalamnya terkandung tentang belajar bahasa 
               program itu sendiri.  Yang harus diperhatikan oleh mahasiswa yang sedang belajar memprogram,
               yaitu :
                      Simulasi , sensibilitas terhadap masalah dan kemungkinan solusi. Kegiatan dilakukan di 
                       kelas, melalui permainan. Contoh : Mengurutkan tinggi badan mahasiswa dari tinggi  ke 
                       pendek atau sebaliknya. Permainan dapat dilakukan secara manual maupun dengan 
                       komputer.
                      Analisis masalah secara lebih formal dan membuat spesifikasi dan algoritma dalam 
                       notasi yang ditetapkan. Mahasiswa harus menuliskan solusi algoritmiknya dalam notasi 
                       standar di kelas. Penulisan notasi algoritmik bertujuan untuk menyeragamkan  
                       pemahaman tentang algoritma program yang terbebas dari sintak (aturan) penulisan 
                       bahasa program .
                      Menulis program, yaitu menterjemahkan notasi algoritmik ke dalam sintak bahasa 
                       program.
                      Debugging dan menguji coba program. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan program 
                       yang benar. Program dikatakan benar jika terbebas dari salah lojik dan  sintak bahasa. 
                       Secara ideal  mahasiswa hanya diberi kesempatan untuk me-run program sebanyak 2 
                       kali : pertama untuk membersihkan program dari kesalahan sintak dan kedua untuk 
                       mendapatkan program benar. Pada tahap ini diharapkan tidak terjadi kesalahan lojik jika 
                       analisa benar. 
                      Mengamati peristiwa eksekusi, perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan  
                       bahwa jika analisa benar maka sisa pekerjaan menjadi mudah. Pada pemrograman 
                       prosedural, aspek ini penting untuk memahami fenomena eksekusi dan perubahaan nilai 
                       suatu struktur data.
                      Membaca  program : orang akan dapat menulis dengan baik kalau sering membaca. Hal 
                       ini juga berlaku dalam memprogram. Kegiatan yang dapat dilakukan di kelas adalah 
                       dengan saling tukar menukar teks algoritma, dan saling mengkritik algoritma teman. 
                       Mahasiswa harus berlatih sendiri pada kegiatan belajar bersama.
                      Membuktikan kebenaran program secara formal , satu-satunya hal yang menjamin 
                       kebenaran, tetapi kontradiktif dan sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Program 
                       yang hanya lima baris pembuktiannya bisa sehalaman, sehingga seringkali tidak pernah 
                       diterapkan dalam aplikasi nyata.
            B. PEMBAHASAN
              I.   Konsep Dasar Teori Naratif
               Beberapa konsep kunci yang membentuk inti dari kerangka pendekatan naratif, yaitu:
                      Konsep narasi. Dalam perspektif Fisher narasi lebih dari sekedar cerita mencakup 
                       deskripsi verbal atau nonverbal apapun dengan urutan kejadian yang oleh pendengar 
                       diberi makna. Hal ini tentunya Fisher menunjuk bahwa Semua komunikasi adalah 
                       narrative (cerita). Dia beragumen bahwa narrative bukanlah gender tertentu tetapi lebih 
                       kepada cara dari pengaruh sosial.
                      Rasionalitas Naratif. Standar untuk menilai cerita mana yang dipercayai dan mana yang 
                       diabaikan. Karena kehidupan kita dialami dalam naratif, kita membutuhkan metode untuk
                       menilai cerita mana yang kita percayai dan mana yang tidak kita perhatikan. Fisher 
                       manyatakan bahwa tidak semua cerita sama atau tidak semua cerita memiliki power yang
                       sama untuk bisa dipercayai. Fisher mengidentifikasi dua hal prinsip dalam rasionalitas 
                       naratif, yakni koherensi (coherence) dan kebenaran (fidelity).
                      Koherensi, adalah konsistensi internal dari sebuah naratif. Prinsip rasionalitas naratif 
                       yang menilai konsistensi internal dari sebuah cerita. Prinsip koherensi merupakan standar
                       yang penting dalam menilai rasionalitas naratif, yang pada akhirnya akan menentukan 
                       apakah seseorang menerima naratif tertentu atau menolaknya. Koherensi sering kali 
                       diukur oleh elemen-elemen organisasional dan struktural dari sebuah naratif. Sehingga 
                       koherensi didasarkan pada tiga tipe konsistensi yang spesifik, yaitu:
                          1.  Koherensi struktural, berpijak pada tingkatan di mana elemen-elemen dari sebuah 
                              cerita mengalir dengan lancar. Suatu jenis koherensi yang merujuk pada aliran 
                              cerita. Ketika cerita membingungkan, ketika satu bagian tidak tersambung dengan
                              bagian berikutnya, atau ketika alurnya tidak jelas, maka cerita itu kekurangan 
                              koherensi struktural.
                          2.  Koherensi material, merujuk pada tingkat koherensi antara satu cerita dengan 
                              cerita lainnya yang sepertinya berkaitan dengan cerita tersebut. jenis koherensi 
                              yang merujuk pada koherensi antara satu cerita dan cerita lainnya yang berkaitan. 
                              Jika semua cerita kecuali satu menyatakan masalah bahwa seorang teman telah 
                              memberikan informasi yang keliru sehingga menimbulkan situasi yang 
                              memalukan bagi yang seorang lagi, anda cenderung tidak akan memercayai satu 
                              cerita yang berbeda sendiri tersebut. Anda akan percaya bahwa cerita yang 
                              berbeda ini kekurangan koherensi material.
                          3.  Koherensi karakterologis, merujuk pada dapat dipercaya karakter- karakter di 
                              dalam sebuah cerita. Jenis koherensi yang merujuk pada dapat dipercayainya 
                              karakter-karakter di dalam cerita.7
                      Logika dan Good Reasons (Logika dengan pertimbangan yang sehat), adalah 
                       seperangkat nilai untuk menerima suatu cerita sebagi benar dan berharga untuk diterima, 
                       adalah memberikan suatu metode untuk menilai kebenaran.
                       Prinsip rasionalitas naratif yang menilai kredibilitas dari sebuah cerita. Fisher 
                       menyatakan bahwa ketika elemen-elemen sebuah cerita “merepresentasikan 
                       pernyataan-pernyataan akurat mengenai realitas sosial”, elemen tersebut memiliki 
                       kebenaran. Fisher menyatakan bahwa ketika naratif memiliki kebenaran, kebenaran 
                       adalah reliabilitas dari sebuah cerita.
                       Naratif  itu menyusun suatu pertimbangan yang sehat bagi seseorang untuk memegang 
                       keyakinan tertentu atau untuk mengambil tindakan, atau berarti bahwa pertimbangan 
                       yang sehat manapun setara dengan yang lainnya, ini berarti bahwa apapun yang 
                       mendorong orang untuk percaya sebuah naratif tergantung pada nilai atau konsepsi yang 
                       baik.
                       Logika dari good reason berhubungan dengan ide Fisher akan ketepatan adalah metode 
                       utama yang ia kemukakan untuk menilai ketepatan naratif, adalah logika pertimbangan 
                       yang sehat. Karena itu, logika bagi paradigma naratif membuat seseorang mampu menilai
                       harga atau nilai dari cerita. Logika dari pertimbangan yang sehat, seperangkat nilai untuk 
                       menerima suatu cerita sebagai benar dan berharga untuk diterima: memberikan suatu 
                       metode untuk menilai kebenaran.
                Seperti  yang diprediksikan  oleh paradigma naratif, logika bagi paradigma naratif membuat 
                seseorang mampu menilai harga atau nilai dari cerita. Cerita yang dikisahkan dengan baik terdiri 
                atas rasionalitas naratif (memenuhi kriteria koherensi dan kebenaran) akan lebih menggugah bagi
                pembaca dibandingkan dengan kesaksian dari para ahli yang menyangkal akurasi faktual di 
                dalam naratif itu.
             II.   Flowchart secara umum
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Algoritma dengan nilai penjumlahan oleh kurniawan abi manyu stt ibnusina ac id mahasiswa program studi teknik informatika sekolah tinggi a pendahuluan bahasa merupakan suatu wahana untuk menuangkan pikiran manusia yang dapat dimengerti mesin komputer sehingga bernilai guna akan terikat aturan dari paradigma ada berbagai macam prosedural fungsional deklaratif object oriented konkuren perlu diperhatikan perbedaan antara belajar memprogram hanya tentang sintak sedangkan tercakup beberapa hal didalamnya terkandung itu sendiri harus sedang yaitu simulasi sensibilitas terhadap masalah dan kemungkinan solusi kegiatan dilakukan di kelas melalui permainan contoh mengurutkan badan ke pendek atau sebaliknya secara manual maupun analisis lebih formal membuat spesifikasi dalam notasi ditetapkan menuliskan algoritmiknya standar penulisan algoritmik bertujuan menyeragamkan pemahaman terbebas menulis menterjemahkan debugging menguji coba ini mendapatkan benar dikatakan jika salah lojik ideal diberi ke...

no reviews yet
Please Login to review.