jagomart
digital resources
picture1_Presentasi Usaha 1599 | Makalah Manajemen Konstruksi


 379x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.03 MB    


Presentasi Usaha 1599 | Makalah Manajemen Konstruksi
teknik sipil manajemen a manajemen secara umum 1 prinsip dasar manajemen kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno menagement yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur manajemen belum memiliki definisi yang  ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 27 Dec 2021 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
             MANAJEMEN KONSTRUKSI
             Published : 00.44 Author : Makalah Teknik Sipil
                                             MANAJEMEN
        A.           MANAJEMEN SECARA UMUM
           1.    Prinsip Dasar Manajemen:
                  Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
             melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima
             secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
             menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
             bertugas   mengatur   dan   mengarahkan   orang   lain   untuk   mencapai   tujuan   organisasi.
                  Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
             pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
             (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
             perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
             terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
                  Manajemen sering didefinisikan sebagai pencapaian tujuan melalui kerja sama dengan
             orang lain. Kedengarannya memang terlalu sederhana, akan tetapi memberi kita gambaran
             tentang   beberapa   hal   mendasar.   Yang   pertama   berkaitan   dengan   pencapaian   tujuan.
             Manajemen selalu berkaitan dengan sebuah usaha untuk mencapai tujuan tertentu dan bukan
             semata-mata sebuah posisi atau jabatan di dalam perusahaan. Banyak orang memiliki jabatan
             manajer, akan tetapi dalam kenyataannya mereka hanya menjalankan kedudukan dan bukan
             mengarahkan sesuatu ke arah pencapaian tujuan yang tertentu.
             Pokok yang kedua adalah berkaitan dengan aspek melalui orang lain. Sebagai sebuah
             aktivitas, manajemen selalu menyangkut orang-orang lain, yakni bawahan-bawahan; dan
             pada usaha untuk mengarahkan atau mengkoordinasi kerja dari orang-orang tersebut.
             Meskipun setiap manajer memang memiliki tugas-tugas khusus yang hanya bisa dilakukan
             olehnya,   peran   seorang   manajer   lebih   didasarkan   pada   kenyataan   bagaimana   dia
             mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas bawahannya. Dalam arti ini, seorang
             manajer seharusnya lebih mementingkan pencapaian hasil dari para bawahannya daripada
             prestasinya sendiri. Sebab pencapaian hasil bersama itulah yang menentukan keberhasilan
             dari organisasi secara keseluruhan.
           2.    Manajemen sebagai sebuah profesi
             Sebagai sebuah profesi, manajemen memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
          a.       Merupakan sebuah spesialisasi yang memiliki prinsip-prinsip, ketrampilan dan teknik-teknik
             analisis tertentu,
          b.      Memiliki aturan main dan kode etik tertentu.
          c.       Bersifat universal. Manajer-manajer yang sudah terlatih baik bisa dengan mudah dipindahkan
             dari industri yang satu ke industri yang lain. Meskipun untuk ini ada catatan, yakni: Untuk
             jenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan teknis tertentu yang semula tidak dimiliki
             oleh   seorang   manajer,   sebuah   proses   transfer   belum   bisa   dijamin   berhasil   sebelum
             ketrampilan teknis tersebut bisa dipelajari lebih dahulu. Misalnya, seorang bekas jendral
             angkatan darat sudah pensiun dan diserahi posisi sebagai presiden direktur sebuah pabrik.
             Sebelum dia mengambil posisi tersebut dia berkeliling selama setahun ke fasilitas-fasilitas
             pabrik itu dan belajar tentang proses-proses teknis bisnis pabrik tersebut. Setelah itu barulah
             pengalaman dan ketrampilan manajerial yang dimilikinya di angkatan darat bisa lebih efektiv.
           3.    Tanggung jawab manajemen:
                  Manajemen di dunia usaha, baik for profit maupun sosial, setidak-tidaknya bertanggung
             jawab pada empat kelompok: para pemegang saham atau Yayasan pendiri, karyawan /
        pekerja, pelanggan, dan masyarakat umum. Kepada para pemegang saham, manajemen
        bertanggung jawab untuk melindungi modal yang ditanamkan dan mengusahakan hasil yang
        lebih dari penanaman modal tersebut. Manajemen tidak hanya bertanggung jawab untuk hasil
        jangka pendek tetapi juga hasil jangka panjang.Kepada karyawan atau pekerja manajemen
        memiliki berbagai jenis tanggung jawab.
           Manajemen harus berusaha untuk menyediakan pekerjaan yang tetap dengan upah yang
        memadai; menjaga kondisi dan keselamatan kerja yang baik; dan rasa aman secara ekonomis
        setelah masa pensiun. Kepada pelanggan manajemen harus menyediakan produk berkualitas
        dengan harga yang bersaing dan menyediakan pelayanan perbaikan atau perawatan yang
        memadai. Kepada masyarakat umum, manajemen bertanggung jawab untuk selalu menjadi
        anggota   masyarakat   yang   baik.   Ini   berarti   ikut   terlibat   dalam   kegiatan-kegiatan
        kemasyarakatan, menjaga lingkungan dari pencemaran, dsb.
      4.    Fungsi – fungsi Manajemen:
        Secara   umum   fungsi-fungsi   yang   dijalankan   manajemen   adalah   merencanakan
        (planning),mengorganisasi   (organizing),   menempatkan   orang   (staffing),   mengarahkan
        (directing) dan mengontrol (controlling).
      a.       Perencanaan (Planning)
        Perencanaan adalah menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
        Ini berarti menyangkut pengambilan keputusan berhadapan dengan pilihan-pilihan. Seorang
        manajer harus memahami dan bisa menangkap peluang-peluang yang datang, dan memiliki
        pula kemampuan untuk menciptakan peluang-peluang. Dia harus mampu membuat analisa
        atas peluang-peluang tersebut dan mengambil keputusan untuk memilih yang terbaik sesuai
        dengan kondisi dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Keputusan-keputusan misalnya
        harus diambil untuk menentukan rantai produk mana yang akan ditawarkan dengan diskon,
        harga-harga mana harus dirubah, metode produksi yang digunakan, gaji atau upah yang harus
        dibayar atau riset dan penelitian yang harus diadakan, dsb.
        Ada dua jenis perencanaan: jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang
        tentu saja harus bertitik tolak dari tujuan jangka panjang dari perusahaan yang bersangkutan
        dan langkah-langkah yang harus diambil. Misalnya, untuk mendapatkan posisi di pasar
        tertentu barangkali perlu memperkenalkan satu produk tertentu tahun ini, dan produk yang
        lain tahun depan, dan membangun pabrik baru di tahun ketiga, dst. Dalam perencanaan
        jangka pendek, manajer itu harus menterjemahkan secara tepat langkah-langkah yang perlu
        diambil   untuk   mengembangkan   dan   memperkenalkan   produk   baru   tersebut.   Untuk
        perencaaan jangka lebih pendek lagi, dia harus mulai memesan material tertentu dan
        mempersiapkan pekerja. Semakin pendek jangka perencanaan, semakin harus spesifik
        perencanaan tersebut.
      b.      Mengorganisasi (Organizing)
        Fungsi ini berkaitan dengan usaha untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan yang dituntut untuk
        mencapai suatu tujuan tertentu, mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut berdasarkan
        jenisnya supaya lebih mudah ditangani oleh bawahan. Fungsi ini mengandaikan bahwa
        seorang manajer bisa mendelegasikan otoritasnya kepada bawahannya dan bawahannya bisa
        memahami tanggung jawabnya masing-masing.
        Struktur organisasi bisa bermacam-macam dan tidak boleh dilihat sebagai tujuan pada dirinya
        sendiri. Struktur organisasi barulah efektiv kalau bisa mempermudah perusahaan mencapai
        tujuan utamanya, bukan hanya karena terlihat “teratur” dan “manis”.
      c.       Penempatan Orang (Staffing)
        Fungsi ini menyangkut usaha untuk mengembangkan dan menempatkan orang-orang yang
        tepat di dalam berbagai jenis pekerjaan yang sudah didisain lebih awal dalam organisasi.
        Lebih jauh lagi fungsi ini meliputi hal-hal seperti pengembangan sumber daya manusia,
        proses penilaian dan promosi, pelatihan. Salah satu aspek penting dari fungsi ini adalah
             mengidentifikasi orang-orang di dalam organisasi yang berpotensial untuk dikembangkan
             sebagai manajer. Good managers develop managers.
          d.      Mengarahkan (Directing)
             Fungsi ini biasa juga disebut supervisi. Ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian
             bimbingan kepada bawahan untuk mencapai tujuan utama. Secara umum bisa dikatakan
             bahwa pekerja-pekerja akan berprestasi lebih baik pada pekerjaan di mana mereka persis tahu
             apa yang diharapkan dari mereka. Lebih jauh lagi, para pekerja tersebut akan lebih
             menghargai pekerjaannya kalau mereka bisa melihat bagaimana kaitan perkerjaan mereka
             dengan gambar keseluruhan dari organisasi. Mengerjakan sesuatu hanya karena atasan
             menyuruh demikian biasanya tidak bisa menghasilkan secara maksimal.
             Salah satu aspek penting dari fungsi ini adalah fungsi koordinasi, yang berarti penciptaan
             suatu harmoni dari individu-individu yang berkerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
             bersama. Kemampuan komunikasi menjadi kunci keberhasilan fungsi ini.
          e.       Mengontrol (Controlling)
             Fungsi ini dijalankan untuk menjamin bahwa perencaan bisa diwujudkan secara pasti. Ada
             banyak alat-alat analisa untuk suatu proses kontrol yang efektiv. Proses kontrol pada dasarnya
             selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-
             penyimpangan yang terjadi, dan menentukan langkah-langkah yang perlu untuk mengoreksi.
        B.            MANAJEMEN KONSTRUKSI
                  Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu
             yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek
             konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentunk bangunan atau
             infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di
             dalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti
             teknik industri, teknik mesin, elektro dan sebagainya.
                  Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen
             (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan
             menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek
             secara optimal. Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu.
             manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu
             dikarenakan   manajemen   perencanaan   berperan   hanya   20%   dan   sisanya   manajemen
             pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
             Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
             1.     Sebagai   Quality   Control   untuk   menjaga   kesesuaian   antara   perencanaan   dan
             pelaksanaan
             2.     Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi
             kendala terbatasnya waktu pelaksanaan
             3.     Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan
             opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
             4.     Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-
             masalah yang terjadi di lapangan
             5.     Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baikuntuk
             menganalisis performa dilapangan
           1.    Tujuan Manajemen Konstruksi
                  Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur
             pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan
             persyaratan (Spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula
             mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka
             pencapaian   hasil   ini   selalu   diusahakan   pelaksanaan pengawasan   mutu (Quality
             Control) , pengawasan biaya (Cost Control) dan pengawasan waktu pelaksanaan (Time Control).
                  Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan,
             namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut
             sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap - tahap proyek sebagai berikut
             1.     Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan
             proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam
             bentuk masukan - masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional
             proyek   konstruksi,   yang   mencakup   seluruh   tahapan   proyek,   mulai   dari   persiapan,
             perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
             2.     Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek
             selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak ('feasible ") mulai dari tahap disain.
             3.     Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan disain
             sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain
             4.     MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi
             pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap
             pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak - kontrak pelaksanaan untuk kontraktor.
           2.    Peranan Manajemen Konstruksi
             Peranan MK pada tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :
          a.         Agency Construction Manajement (ACM)
             Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan
             berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan
             serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan
             tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak
             pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan
             paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
          b.        Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
             Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila
             perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena
             peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu
             sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain
             kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik
             ESCM/ KONTRAKTOR.
          c.         Owner Construction Management (OCM)
             Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang
             bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan
          d.        Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
             Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini
             konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada
             pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak
             konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub
             kontraktor).
        C.           TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI
           1.    Tahap Perencanaan (Planning)
                  Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan dibangun
             berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.
             Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi :
          a.         Menentukan tujuan.
             Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan yang akan dilakukan.
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Manajemen konstruksi published author makalah teknik sipil a secara umum prinsip dasar kata berasal dari bahasa perancis kuno menagement yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur belum definisi mapan diterima universal mary parker follet misalnya mendefinisikan sebagai menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengarahkan untuk mencapai tujuan organisasi ricky w griffin sebuah proses perencanaan pengorganisasian pengkoordinasian pengontrolan sumber daya sasaran goals efektif efesien dapat dicapai sesuai dengan sementara efisien tugas ada dilaksanakan benar terorganisir jadwal sering didefinisikan pencapaian kerja sama kedengarannya memang terlalu sederhana akan tetapi memberi kita gambaran tentang beberapa hal mendasar pertama berkaitan selalu usaha tertentu bukan semata mata posisi atau jabatan di dalam perusahaan banyak kenyataannya mereka hanya menjalankan kedudukan sesuatu ke arah pokok kedua adalah aspek aktivitas menyangkut yakn...

no reviews yet
Please Login to review.