Authentication
716x Tipe PDF Ukuran file 0.21 MB
MAKALAHIRIGASIDANBANGUNANAIRTEKNIKSIPIL BABI PENDAHULUAN Berdasarkankepustakaanmengenaisejarahkehidupanmanusia,dapatdikethauibahwa hubunganantaramanusiadengansumberdayaairsudahterjalinsejakberadab-abadyanglalu. Kerajaan-kerajaan besar yang sempat mencapai kejayaannya, balk di negara kita rnaupundibelahanduniayanglain,sebagianbesarmunculdanberkembangdarilembahdan tepi sungai (Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Mesir, Mesopotamia, dll.) Beberapahalpentingyangmenyebabkaneratnyahubunganmanusiadengansumberdaya air, dapat disebutkan antara lain : a. Kebutuhan manusia akan kebutuhan makanan nabati : Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan juga makanan nabati.Jenis makanan ini didapat manusia dari usahanya dalam mengolah tanah dengan tumbuhan penghasil makanan, Untuk keperluan tumbuh dan berkembangnya, tanaman tersebut memerlukan penanganan khusus, terutama dalam pengaturan akan kebutuhan airnya. Manusia kemudianmembuatbangunandansaluranyangberfungsisebagaiprasaranapengambil, pengatur dan pembagi air sungai untuk pembasahan lahan pertaniannya. Bangunan pengambil air tersebut berupa bangunan yang sederhana dan sementara berupa tumpukan batu, kayu dan tanah, sampai dengan bangunan yang permanen seperti bendung,wadukdanbangunan-bangunanlainnya. b. Kebutuhan manusia akan kenyamanan dan keamanan hidupnya Seperti telah diketahui bersama, dalam keadaan biasa dan normal, sungai adalah mitra yang baik bagi kehidupanmanusia. Namun, dalam keadaan dan saatsaat tertentu, sungaipun adalah musuh manusia yang akan merusak kenyamanan dan keamanan hidupnya. Pada setiap kejadian dan kegiatan yang ditimbulkan oleh sifat dan perilaku sungai, manusia kemudian berfikir dan berupaya untuk sebanyak-banyaknya memanfaatkan sifat dan perilaku sungai yang menguntungkan dan memperkecil atau bahkan berusaha menghilangkan sifat yang merugikan kehidupannya. Manusia lalu untuk memanfaatkan sumber daya air sungai, misalnya bendungan-bendungan, pusat listrik tenaga air ataupun membuat bangunan yang diharapkan akan dapat melindungi manusia terhadap bencana yang ditimbulkan oleh perilaku sungai, misalnya waduk, krib, tanggul, penahan lereng, bronjong dan fasilitas lainnya. Kenyataan sejarahpun kemudian membuktikan, bahwa manusia yang tidak bisa bersahabat dan melestarikan keberadaan sumber daya air yang ada, akan surut dan runtuh kejayaannya, kehancuran tersebut tidak hanya semata-mata karena disebabkan oleh bencana yang ditimbulkan oleh perilaku sungai, namun kebanyak merupakan proses akibat menurunnya fungsi sumber daya air sungai sehingga mematikan beberapa sarana dan prasarana yang penting bagi kehidupan manusia. 1.1 .BEBERAPAPENGERTIAN a. Daerahpengaliran:adalahdaerahpadapengaliransungai(DPS),dimanaapabilaterjadi peristiwa-peristiwa alam dan perubahan hidro-klimatologi,akan mempengaruhi kondisi pengaliran pada sungai tersebut. b. Daerahirigasi atau daerah pengairan : adalah kesatuan wilayah ataudaerah yang mendapatair dari satu jaringan irigasi. c. Daerahpotensial:adalahdaerahyangmempunyaikemungkinanbaikuntukdikembangkan. d. Daerahfungsional:adalahbagiandaridaerahpotensialyangtelahmemilikijaringanirigasi yangtelahdikembangkan;luasdaerahfungsional ini samaatau lebih kecil dari daerah potensial. e. Jaringanirigasi : adalah saluran dan bangunan yang merupakansatukesatuandan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberiandanpenggunannya. f. Petak irigasi : adalah petak lahan yang memperoleh pemberian air irigasi dari satu jaringan irigasi. g. Penyediaanirigasi:adalahpenentuanbanyaknyaairyangdapatdipergunakanuntuk menunjangpertanian h. Pembagianairirigasi:adalahpenyaluranairyangdilaksanakanolehpihakyang berwenang dalamekspoitasi pada jaringan irigasi utama hingga ke petak tersier. 12 TUJUANDANMANFAAT Tujuan pembuatan suatu bangunan air di sungai adalah sebagai upaya manusia untuk meningkatkan faktor yang menguntungkan dan memperkecil atau menghilangkan faktor yang merugikandarisuatusumberdayaairterhadapkehidupanmanusia. Manfaat dari suatu bangunan air di sungai adalah untuk membantu manusia dalam kelangsungan hidupnya, dalam upaya penyediaan makanan nabati dan memperbesar rasa amandankenyamananhidupmanusiaterutamayanghidupdilembahdanditepisungai. Tujuan irigasi pada suatu daerah adalah upaya untuk penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan dan mendistribusikan secara teknis dan sistematis. Adapunmanfaatsuatusistemirigasiadalah: a. untuk membasahi tanah, yaitu membantu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannyakurangatuatidakmenentu. b. untuk mengatur pembasahan tanah, yang dimaksudkan agar daerah pertanain dapat di airi sepanajngwaktu,baikpadamusimkemaraumupunpadamusimpenghujan. c. untuk menyuburkan tanah, yaitu dengan mengalirkan air yang mengandunglumpur pada daerahpertaniansehinggatanahdapatmenerimaunsur-unrurpenyubur. d. untukkolmatase,yaitumeninggikantanahyangrendah(rawa)denganendapanlumpuryang dikandungolehairirigasi. BABII TEKNIKIRIGASI 1.1 UMUMTENTANGIRIGASI Bangunan dan saluran irigasi sudah dikenal orang sejak zaman sebelum Masehi. Hal ini dapat dibuktikan oleh peninggalan sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah dunia. Keberadaan bangunan tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa sumber makanan nabati yang disediakan oleh alam sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Segi teknis dari persoalan pertanian ini menimbulkan permasalahan dari yang paling sederhana sampaiyangpalingsulit. Air tunduk pada hukum gravitasi, sehingga air dapat mengalir melalui saluran-saluran secara alamiah ke tempat yang lebih rendah. Untuk keperluan air irigasi, dengan cara yang paling sederhanapun telah dapat dicapai hasil yang cukup memadai. Kemajuan ilmu dan teknologi senantiasa memperluas batas-batas yang dapat dicapai dalam bidang keirigasian. Manusiamengembangkanilmualam,ilmufisikadanjugahidrolikayangmeliputistatikadan dinamikabendacairoSemuainimembuatpengetahauntentangirig~sibertambahlengkap. 1.2 KUALITASAIRIRIGASI Tidak semuaaircocokuntukdipergunakanbagi kebutuhanairirigasi. Air yang dapat dinyatakan kurang baik untuk air irigasi biasanya mengandung : a. bahankimiayangberacunbagitumbuhanatauorangyangmakantanamanitu. b. bahankimiayangbereaksidengantanahyangkurangbaik, c. tingkat keasaman air (Ph) yang tinggi. d. tingkat kegaraman air, e. bakteri yang membahayakan orang ataubinatangyang makantanamanyangdiairidenganair tersebut. Sebenarnya yang menentukan besarnya bahaya adalah konsentrasi senyawa dalam larutan tanah. Dengan demikian, kriteria yang didasarkan pada kegaraman air irigasi hanyalah merupakan suatu pendekatan saja. Pada awal pemakaian airyang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak akan terlihat. Namun dengan bergulirnya waktu, konsentrasi
no reviews yet
Please Login to review.