120x Filetype PDF File size 0.20 MB Source: media.neliti.com
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada CV Kalingga Jaya di Jakarta) Reidy Muhammad Mochamad Djudi Yuniadi Mayowan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail: Reidymuhammad72@gmail.com ABSTRACT This research aims to examine and explain the effect of partially or simultaneously transformational and transactional leadership style on employee job satisfaction in CV Kalinga Jaya by using multiple regression analysis. The type of research used in this research is an explanatory research with a quantitative approach. Instruments in this study using a questionnaire that was distributed to employees Kalingga Jaya CV. Results from this study explains that there are significant partial and simultaneous among Transformational Leadership Style and Transactional Leadership Style on Job Satisfaction as measured by multiple regression analysis. Results of the analysis is also known that Transactional leadership style has significant influence partially on Employee Satisfaction Jaya CV Kalingga. The phenomenon can be concluded that the average employee criteria in Kalinga Jaya CV is the type of employees who expect a little risk in the work and it is difficult to get out of the comfort zone and working conditions like these can be created by the Transactional Leadership Style. According to research conducted by Leadership Style Bass that the private sector is more inclined to Transactional Leadership Styles. Keywords: Transformational Leadership Style, Transactional Leadership Style, Job Satisfaction ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan pengaruh secara parsial maupun simultan gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap kepuasan kerja karyawan di CV Kalingga Jaya dengan menggunakan analisis regresi berganda. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian expalantori dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang disebar kepada karyawan CV Kalingga Jaya. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh secara parsial dan simultan antara Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Gaya Kepemimpinan Transaksional terhadap Kepuasan Kerja Karyawan yang diukur dengan analisis regresi berganda dari analisis tersebut juga diketahui bahwa Gaya Kepemimpinan Transaksional memiliki pengaruh secara signifikan secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan CV Kalingga Jaya. Fenomena tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kriteria karyawan pada CV Kalingga Jaya merupakan tipe karyawan yang mengharapkan resiko yang kecil dalam bekerja dan sulit untuk keluar dari zona aman dan kondisi kerja yang seperti ini dapat diciptakan oleh Gaya Kepemimpinan Transaksional. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bass bahwa Gaya Kepemimpinan sektor swasta lebih condong pada Gaya Kepemimpinan Transaksional. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| 1 1 0 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id PENDAHULUAN dengan karyawan dalam hal profesional maupun Seorang manager yang baik mampu untuk personal. mengelola dan mampu untuk membuat para Dua gaya kepemimpinan tersebut tentu akan karyawan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. menghasilkan beragam sisi yang berbeda dalam Seorang manager harus bisa mengatasi ancaman pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Karyawan tentunya akan memiliki penilaian Karakteristik dari seorang manager juga mereka sendiri tentang pekerjaan yang dihasilkan menentukan iklim bekerja para karyawannya oleh gaya kepemimpinan tersebut. Suka atau tidak bagaimana pembawaan dari seorang manager sukanya seorang karyawan terhadap pekerjaannya menentukan kenyamanan para karyawan dalam akan tercermin terhadap hasil dari pekerjaannya. bekerja. Seorang manager harus mampu Hasil dari kerja tersebut tentunya akan mempengaruhi semua elemen perusahaan untuk menghasilkan sebuah tingkat kepuasan kerja menjalani keputusannya dengan sepenuh hati. karyawan. Howell dan Dipboye dalam Munandar Seorang manager akan mencapai tujuan yang PHQ\DWDNDQ EDKZD ³NHSXDVDQ NHUMD diharapkan ketika semua elemen perusahaan sebagai hasil dari derajat suka atau tidak sukanya berhasil untuk menjalani keputusan yang dibuatnya SHNHUMDDWDXNDU\DZDQ´.HSXDVDQPHQFHUPLQNDQ dengan baik. Seorang manager dengan manager sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. lainnya tentu memiliki gaya kepemimpinan yang Karyawan juga akan merasa puas bila manajer dan berbeda. Bass, di dalam bukunya transformational lingkungan kerjanya seperti yang diharapkannya. leadership (2006:3), mengidentifikasi dua tipe Pengaruh,dua,gaya,kepemimpinan,terhadap pendekatan kepemimpinan yaitu transformasional kepuasan kerja menurut Bass kepemimpinan yang dan transaksional. terdiri dari transformasional dan transaksional Kepemimpinan transaksional bersifat lebih yang berlandaskan pada teori Maslow mengenai kepada pertukaran nilai yang diharapkan. Burns hiriarki kebutuhan manusia. Keterkaitan tersebut dalam Northouse (2013:176) menyatakan dapat dipahami dengan gagasan bahwa kebutuhan ³NHSHPLPSLQDQ transaksional yaitu ketika seorang karyawan yang lebih rendah seperti kebutuhan pemimpin melakukan suatu kontak dengan fisiologis dan rasa aman hanya dapat dipenuhi karyawannya dengan tujuan pertukaran sesuatu melalui praktek gaya kepemimpinan transaksional \DQJ GLDQJJDS EHUQLODL´ 7XMXDQ GDUL yaitu pertukaran nilai. Sebaliknya, Keller (1992) kepemimpinan transaksional ini pemimpin akan dalam jurnalnya mengemukakan bahwa kebutuhan mengharapkan hasil yang sesuai dengan pemberian yang lebih tinggi seperti harga diri dan aktualisasi yang dilakukan oleh pemimpin itu sehingga diri hanya dapat dipenuhi oleh praktek gaya kepemimpinan transaksional akan berorientasi kepemimpinan transformasional. Pengaruh antara pada hasil. Sebuah pekerjaan yang mencapai target kepemimpinan transformasional dan transaksional akan mendapatkan reward dan sebaliknya bila tehadap kepuasan kerja bisa dilihat di perusahaan pekerjaan tidak mencapai target akan mendapat apapun dengan menilai dari karyawan perusahaan hukuman. tersebut terhadap pekerjaanya. Kepemimpinan transformasional adalah Meskipun banyak konsep yang bisa dipakai sebuah gaya kepemimpinan yang memiliki untuk mengukur kepemimpinan transformasional integritas untuk merubah cara pandang karyawan tetapi metode yang paling diterima adalah metode dalam hal melakukan pekerjaan. Burns dalam MLQ. Penelitian yang dilakukan oleh Bass & 1RUWKRXVHPHQ\HEXW³NHSHPLPSLQDQ Avolio pada tahun 2000 yang memakai metode transformasional merupakan proses dimana orang MLQ untuk mengukur kepemimpinan terlibat dengan orang lain dan menciptakan transformasional pada perusahaan besar sedangkan hubungan yang meningkatkan motivasi dan penelitian ini tidak memakai metode MLQ dan PRUDOLWDV GDODP GLUL SHPLPSLQ GDQ SHQJLNXW´ mengukur pada perusahaan kecil. Peneliti ingin Tujuan dari gaya kepemimpinan ini adalah meneliti pada satu perusahaan Commanditaire mengembangkan diri karyawan untuk bisa Vennootschap (CV) yang bergerak di bidang mengerjakan lebih dari harapan pemimpin. percetakan. Pendekatan ini sendiri adalah sebuah pendekatan CV Kalingga Jaya adalah sebuah perusahaan yang sangat mengawasi proses karyawan dalam yang bergerak pada bidang percetakan yang melaksanakan tugasnya. Pemimpin dimana memiliki 103 karyawan. CV Kalingga Jaya transformasional akan meningkatkan hubungan juga telah berpartner dengan beberapa perusahaan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| 1 1 1 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id besar seperti PT Kimia Farma dan PT Astra Honda PHUXSDNDQ³QRUPDSHULODNX\DQJGLJXQDNDQROHK Motor.tbk. Alasan peneliti memilih CV Kalingga seseorang pada saat orang tersebut mencoba Jaya sebagai tempat penelitian dikarenakan ada 2 PHPSHQJDUXKLRUDQJODLQ´0HQXUXWSedarmayanti kepemimpinan berbeda yang berlangsung di CV ³JD\D DGDODK VLNDS JHUDN WLQJNDK tersebut dan diyakini adalah gaya kepemimpinan laku, sikap yang elok, gerak gerik yang bagus, transformasional dan transaksional. kekuatan, kesanggupan, untuk berbuat baik lalu Banyak faktor yang dapat memenuhi menurutnya gaya kepemimpinan adalah kepuasan kerja karyawan. Perilaku pemimpin sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi bawahan DJDUVDVDUDQWHUFDSDL´ mempengaruhi kepuasan kerja. Menurut Miller Menurut Thoha (2007:49) gaya (1991) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan NHSHPLPSLQDQPHUXSDNDQ³QRUPDSHULODNX\DQJ mempunyai hubungan yang positif terhadap digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut kepuasan kerja para karyawan. Kesesuaian PHQFRED PHPSHQJDUXKL RUDQJ ODLQ´ 0HQXUXW hubungan antara apa yang diinginkan karyawan 6HGDUPD\DQWL ³JD\D DGDODK VLNDS terhadap atasannya dengan apa yang diperolehnya gerak, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik secara nyata akan mempengaruhi kepuasan kerja yang bagus, kekuatan, kesanggupan, untuk berbuat karyawan. baik lalu menurutnya gaya kepemimpinan adalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk adalah : PHPSHQJDUXKLEDZDKDQDJDUVDVDUDQWHUFDSDL´ 1) Apakah ada pengaruh yang signifikan secara deskriptif dari gaya kepemimpinan Gaya Kepemimpinan Transformasional transformasional dan transaksional terhadap Burn dalam Northouse (2013:176) kepuasan kerja karyawan ? PHQ\DWDNDQ ³NHSHPLPSLQDQ WUDQVIRUPDVLRQDO 2) Apakah ada pengaruh secara parsial yang merupakan proses dimana orang terlibat dengan signifikan dari gaya kepemimpinan orang lain, dan menciptakan hubungan yang transformasional dan transaksional terhadap meningkatkan motivasi dan moralitas dalam diri kepuasan kerja karyawan di CV Kalingga Jaya? pemimpin dan pengikut´ .HSHPLPSLQDQ 3) Apakah ada pengaruh simultan yang signifikan transformasional adalah tipe pemimpin yang dari gaya kepemimpinan, transformasional dan menginspirasi para karyawannya untuk transaksional terhadap kepuasan, kerja mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka karyawan di CV Kalingga Jaya? dan memiliki kemampuan mempengaruhi yang Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan luar biasa. dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Bass & Avolio dalam Yukl (2010:304) 1. Menguji dan menjelaskan pengaruh secara mengemukakan adanya empat ciri karakteristik deskriptif dari gaya kepemimpinan kepemimpinan transformasional, yaitu: Kharisma transformasional dan transaksional terhadap (Charisma) / Pengaruh yang Ideal, Inspirasi kepuasan kerja karyawan (Inspiration), Rangsangan intelektual (intellectual 2. Menguji dan menjelaskan pengaruh secara stimulation) dan Perhatian Individual parsial gaya kepemimpinan transformasional (Individualized consideration). dan transaksional terhadap kepuasan kerja karyawan. Gaya Kepemimpinan Transaksional 3. Menguji dan menjelaskan pengaruh secara Burns dalam Bass (1978:19) menyatakan simultan gaya kepemimpinan transformasional EDKZD ³NHSHPLPSLQDQ WUDQVDNVLRQDO DGDODK dan transaksional terhadap kepuasan kerja SHQXNDUDQ VXDWX QLODL GHQJDQ QLODL ODLQQ\D´ karyawan Kepemimpinan transaksional merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin KAJIAN PUSTAKA mendorong karyawannya untuk bekerja dengan Kepemimpinan menyediakan sumberdaya dan penghargaan Kartono (2005:153) menyatakan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas, dan ³NHSHPLPSLQDQ DGDODK NHPDPSXDQ XQWXN pencapaian tugas yang efektif. memberikan pengaruh yang konstruktif kepada Menurut Bass & Avolio dalam Yukl orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif (2010:306) Gaya kepemimpinan transaksional mencapai tujuan yang sudah direncanakan. meliputi dimensi/perilaku : Penghargaan yang Menurut Thoha (2007:49) gaya kepemimpinan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| 1 1 2 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id berhubungan, Manajemen pasif dengan METODOLOGI PENELITIAN pengecualiaan, dan Manajemen aktif dengan Jenis Penelitian pengecualian. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk menjelaskan sejumlah variabel bebas dalam Kepuasan Kerja konsep kepemimpinan terhadap variabel terikat Menurut Efendi (2002:290) kepuasan kerja dalam konsep kepuasan kerja, maka penelitian didefinisikan dengan sejauh mana individu yang digunakan termasuk dalam penelitian jenis merasakan secara positif atau negatif berbagai explanatory (penjelasan) yaitu untuk menjelaskan macam faktor atau dimensi dari tugas dalam hubungan kausalitas antara perilaku kepemimpinan pekerjaannya. Menurut Robbins (2003:91) (gaya transformasional dan transaksional) dengan kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum kepuasan kerja karyawan. seorang individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan Definisi Operasional Variabel kerja tinggi menunjukan sikap positif terhadap a. .HSHPLPSLQDQ7UDQVIRUPDVLRQDO; kerja itu. seseorang yang tidak puas terhadap .HSHPLPSLQDQ7UDQVIRUPDVLRQDODGDODKSURVHV pekerjaannya menunjukan sikap negatif terhadap GLPDQD RUDQJ WHUOLEDW GHQJDQ RUDQJ ODLQ GDQ pekerjaan itu. Melihat gambaran umum ketika PHQFLSWDNDQ KXEXQJDQ \DQJ PHQLQJNDWNDQ seseorang bertanya tentang sikap seseorang lebih PRWLYDVLGDQPRUDOLWDVGDODPGLULSHPLPSLQGDQ sering mereka memaksudkan yaitu kepuasan kerja. SHQJLNXW .HSHPLPSLQDQ WUDQVIRUPDVLRQDO Hasibuan (2006:202) menilai bahwa kepuasan PHOLSXWLHPSDWLQGLNDWRU\DLWXVHEDJDLEHULNXW kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan .KDULVPD 3HQJDUXK \DQJ LGHDO ,QVSLUDVL dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan 5DQJVDQJDQ ,QWHOHNWXDO GDQ 3HUKDWLDQ oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. ,QGLYLGXDO Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar b. .HSHPLPSLQDQ7UDQVDNVLRQDO; pekerjaan, dan kombinasi diantara keduanya. Rivai .HSHPLPSLQDQWUDQVDNVLRQDOPHQHNDQNDQSDGD (2004:475) menilai kepuasan merupakan evaluasi WUDQVDNVL DWDX SHUWXNDUDQ \DQJ WHUMDGL DQWDU yang menggambarkan seseorang atas perasaan SHPLPSLQ UHNDQ NHUMD GDQ EDZDKDQQ\D sikap senang atau tidaknya dalam bekerja. 3HUWXNDUDQ LQL GLGDVDUNDQ SDGD GLVNXVL Pekerjaan merupakan bagian, penting dalam SHPLPSLQ GHQJDQ SLKDN WHUNDLW XQWXN kehidupan seseorang, sehingga kepuasan kerja, PHQHQWXNDQ DSD \DQJ GLEXWXKNDQ GDQ juga mempengaruhi kehidupan seseorang. EDJDLPDQD VSHVLILNDVL NRQGLVL GDQ XSDK DWDX Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu KDGLDK MLND EDZDKDQ PHPHQXKL V\DUDW \DQJ yang bersifat individual. Setiap individu, memiliki GLWHQWXNDQ ,QGLNDWRU NHSHPLPSLQDQ tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan WUDQVDNVLRQDO GLWXQMXNDQ GHQJDQ JDPEDUDQ sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin SHULODNXDWDVDQVHEDJDLEHULNXW3HQJKDUJDDQ tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai \DQJ EHUKXEXQJDQ 0DQDMHPHQ SDVLI GHQJDQ dengan keinginan individu, maka makin tinggi SHQJHFXDOLDQ GDQ Manajemen aktif dengan tingkat kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. pengecualian. Secara garis besar kepuasan kerja dapat diartikan c. .HSXDVDQNHUMD< sebagai hal yang menyenangkan atau tidak .HSXDVDQ NHUMD DGDODK SHUDVDDQ SRVLWLI \DQJ menyenangkan tergantung pada pandangan GLUDVDNDQ ROHK SHJDZDL VHKXEXQJDQ GHQJDQ karyawan terhadap pekerjaannya. SHNHUMDDQQ\D.HSXDVDQNHUMDPHUXSDNDQKDO Hipotesis \DQJVLIDWQ\DLQGLYLGXDO6HWLDSLQGLYLGXDNDQ H : ada pengaruh parsial yang signifikan dari PHPSXQ\DL WLQJNDW NHSXDVDQ \DQJ EHUODLQDQ 1 DQWDUD VDWX GHQJDQ GHQJDQ \DQJ ODLQ VHVXDL Kepemimpinan Transformasional (X1) dan GHQJDQ QLODL QLODL \DQJ GLEDZDQ\D ,QGLNDWRU Transaksional (X2) terhadap Kepuasan Kerja GDULNHSXDVDQNHUMDVHQGLULDGDODK*DMLDWDX Karyawan (Y) XSDK 3HNHUMDDQ LWX VHQGLUL 3URPRVL H : ada pengaruh simultan yang signifikan dari 2 6XSHUYLVRUGDQ.RQGLVLNHUMD Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Kepemimpinan Transaksional (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y). Populasi dan Sampel 3RSXODVLGDODPSHQHOLWLDQLQLDGDODKVHOXUXK NDU\DZDQ&9.DOLQJJD-D\D 6DPSHO\DQJGLDPELO GDULSHQHOLWLDQLQLEHUDUWLDGDODKVHMXPODKSRSXODVL Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016| 1 1 3 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
no reviews yet
Please Login to review.