191x Filetype PDF File size 0.51 MB Source: repository.untag-sby.ac.id
YOUTHCARE LEADERSHIP TRAINING CENTER DI YOGYAKARTA 1 Vonnie Julita Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta e-mail: Vonniejulita@gmail.com Abstrak : Youthcare Leadership Training Center di Yogyakarta merupakan wadah bagi para komunitas pemuda dalam melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran mengenai sifat dan sikap kepemimpinan yang dibutuhkan dalam bersosialisasi, berdasarkan pengembangan karakter pemuda yang berhubungan dengan hard skill dan soft skill. Fasilitas tersebut bekerja sama dengan Youthcare yang merupakan sebuah lembaga kepemudaan yang menampung dan mengurus kegiatan pelatihan bagi sekolah, perguruan tinggi, komunitas dan lembaga. Fasilitas pengembangan karakter bagi pemuda dibagi menjadi dua fungsi, yakni fungsi bagi peserta pelatihan dengan menggunakan jasa pelatihan youthcare dan fungsi komersil publik dimana pemuda sekitar dapat menggunakan fasilitas yang disediakan untuk kegiatan mandiri. Permasalahan pada bangunan Youthcare Leadership Training Center di Yogyakarta adalah bagaimana wujud rancangan bangunan Leadership Training Center yang dikelola Youthcare di Yogyakarta untuk pelatihan kepemimpinan yang mampu mewadahi kegiatan pelatihan hard skill dan soft skill sehubungan dengan sikap peduli akan lingkungan melalui pengolahan tata ruang luar dan tata ruang dalam dengan pendekatan arsitektur ekologis? Oleh karena itu, dilakukan pengolahan elemen arsitektural pada tata ruang dalam dan luar dengan pendekatan arsitektur ekologis melalui studi pelatihan kepemimpinan dengan metode hard skill dan soft skill. Pengolahan metode hard skill dan soft skill pada bangunan dihubungkan dengan pendekatan arsitektur ekologis yang diwujudkan pada pemilihan material yang regeneratif/recycling/composit pada tata ruang, dengan pengolahan tata rupa, tekstur, skala dan warna terutama pada ruang-ruang pelatihan sehingga proses pembelajaran dan pelatihan maksimal; peletakan organisasi ruang dengan prinsip radial yang mendukung hubungan antar ruang yang menyebar tetapi tetap berkaitan pada satu pusat; serta pengaturan lansekap yang memanfaatkan area hijau semaksimal mungkin sebagai area peresapan air dan pengolahan visual pendukung kegiatan sosialisasi pengguna bangunan. Kata kunci : Youthcare, Leadership Training Center, Tata Ruang, Arsitektur Ekologis 1 Vonnie Julita adalah mahasiswa S1 Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta. PENDAHULUAN dalam pergaulan bermasyarakat. Kegiatan Latar Belakang Pengadaan Proyek pendidikan berfokus kepada pengembangan Yogyakarta dikenal luas sebagai kota potensi diri kearah yang optimal, sehingga pendidikan, budaya dan seni. Hal tersebut murid didik dapat memiliki sikap menjadi salah satu tujuan bagi para pelajar bertanggungjawab, berani mengemukakan untuk menuntut ilmu baik di jenjang pendapat dan memiliki jiwa kepemimpinan, pendidikan dasar, pendidikan menengah, sedangkan sasaran kegiatan dalam hingga pendidikan tinggi. Para pelajar komunitas-komunitas masyarakat di pendatang yang masuk ke dalam kota Yogyakarta merupakan komunitas yang Yogyakarta mempengaruhi jumlah penduduk masih aktif dilakukan terutama di dalam kota, terutama pada rentang usia 15-29 tahun. komunitas yang berbasis sosial, hobi dan Berdasarkan hasil survey oleh Dinas seni. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Latar Belakang Permasalahan Proyek Yogyakarta pada Januari 2015, perbandingan Tindak kriminal dapat menjadi salah jumlah warga asli Yogyakarta dan pendatang satu pelampiasan pemuda yang tidak dapat dari kota lain adalah 36 : 65, dimana pelajar menyalurkan tenaga ke dalam hal positif. dan mahasiswa sebanyak 78,7% dari total Berdasarkan laporan Polda DIY tahun 2013, mahasiswa di Yogyakarta, dengan perkiraan angka kriminalitas yang dilakukan oleh hanya sekitar 10% pendatang yang datang ke pemuda DIY sebanyak 2.395 dan anak-anak Yogyakarta untuk bekerja, sehingga jumlah sebanyak 99 orang, angka tersebut keseluruhan mahasiswa pendatang yang menunjukkan bahwa kriminalitas masih berada di kota Yogyakarta saat ini adalah marak terjadi dikalangan pemuda, sehingga sebesar ± 1.820.740 jiwa. Total keseluruhan permasalahan pemuda menjadi isu utama mahasiswa pendatang dan pemuda usia dalam memperbaiki kualitas pemuda melalui produktif di Yogyakarta sebesar 2.395.240 pelatihan hard skill dan soft skill di dalam jiwa. fasilitas Youthcare leadership training Menurut UU No. 40 tahun 2009, center. pemuda merupakan warga Negara Indonesia Berbagai jenis komunitas mampu yang memasuki periode penting pertumbuhan menampung kegiatan kepemudaan melalui dan perkembangan yang berusia 16 sampai beragam kegiatan dan kebutuhan yang 30 tahun. Usia produktif dan semangat yang berbeda-beda sehingga fasilitas yang ada tinggi sangat rentan akan pengaruh dari hal- sekarang dianggap tidak dapat memenuhi hal negatif. Pertumbuhan jumlah pemuda kebutuhan pasar. Menurut Undang-undang pendatang dengan berbagai macam karakter RI Nomor 40 Tahun 2009 tentang psikologi yang berbeda membutuhkan sebuah kepemudaan pasal 37, ayat (2) fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan Pengembangan tata ruang atau tata kota yang pelatihan dan bimbingan yang positif. mengakibatkan prasarana kepemudaan Lembaga Youthcare menjadi salah satu dianggap tidak layak lagi, maka pemerintah lembaga yang membantu mengatasi atau pemerintah daerah dapat memindahkan penurunan mental anak bangsa sehingga ke tempat yang lebih layak dan strategis. sebagai penyelesaian permasalahan Fasilitas yang mewadahi kegiatan penyediaan area penyalur kegiatan bakat dan minat dan bakat pemuda harusnya dibarengi kreativitas yang layak bagi para pemuda di dengan pelatihan hard skill dan soft skill Yogyakarta, baik yang berasal dari yang dapat meningkatkan pengembangan lingkungan pendidikan, komunitas, instansi, potensi diri secara optimal dan menciptakan dan lembaga masyarakat. keseimbangan dalam sikap pemuda dalam Berangkat dari hal tersebut, maka menyelesaikan permasalahan di dalam diadakan perencanaan proyek Youthcare lingkungan sosial. leadership training center, guna menunjang Hard skill merupakan pelatihan yang kebutuhan pemuda dalam melakukan berhubungan dengan hal-hal teknis yang kegiatan pengembangan diri dan penyaluran bersifat akademik, mencakup pembentukan minat-bakat yang dapat membentuk karakter, karakter, manajemen waktu, manajemen bersosialisasi dan memimpin dengan baik stress, setting goal, menghancurkan mental block, manajemen perubahan diri, creative 1 thinking, integritas dan profesionalisme. Soft pemuda yang sehat, bertanggungjawab dan skill merupakan keahlian yang tidak nampak peduli akan lingkungan. dan lebih menekankan terhadap pengembangan kepribadian dan kemampuan Rumusan Permasalahan sikap yang mendasar untuk mendukung Bagaimana wujud rancangan bangunan dalam sosialisasi kehidupan manusia, dengan Leadership Training Center yang dikelola 2 (dua) cakupan yaitu : Youthcare di Yogyakarta untuk pelatihan 1. Interpersonal Skill, ditujukan untuk kepemimpinan yang mampu mewadahi meningkatkan keterampilan seseorang kegiatan pelatihan hard skill dan soft skill dalam berhubungan dengan orang lain, sehubungan dengan sikap peduli akan mencakup kemampuan kepemimpinan, lingkungan melalui pengolahan tata ruang motivasi, komunikasi efektif, presentasi, luar dan tata ruang dalam dengan pendekatan negosiasi, public speaking, kerjasama arsitektur ekologis? tim, problem solving, membangun hubungan baik, dan kemampuan Tujuan dan Sasaran memasarkan diri sendiri; Tujuan 2. Intra-personal Skill Pelatihan untuk Bagaimana wujud rancangan bangunan meningkatkan keterampilan seseorang Leadership Training Center yang dikelola dalam mengatur diri sendiri, seperti Youthcare di Yogyakarta untuk pelatihan kesadaran diri, kedisiplinan dan tanggung kepemimpinan yang mampu mewadahi jawab. kegiatan pelatihan hard skill dan soft skill Manusia tidak hanya bekerja dalam sebuah sehubungan dengan sikap peduli akan tempat jaringan kehidupan, melainkan juga lingkungan melalui pengolahan tata ruang mengembangkan di antara anggota- luar dan tata ruang dalam dengan pendekatan anggotanya sebuah pengalaman hubungan arsitektur ekologis. lingkungan yang sebanding dalam tanggung jawab pentingnya atas lingkungan hidup Sasaran yang lebih terbuka (Hawley, 1950), sehingga a. Ruang luar dan ruang dalam bangunan pengembangan karakter dengan yang sesuai dengan penerapan arsitektur meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekologis. lingkungan akan membantu dalam mendidik b. Studi pelatihan kepemimpianan dengan karakter yang bertanggungjawab dan peduli metode hard skill dan soft skill. akan sesama serta lingkungannya. c. Hubungan antara arsitektur ekologis Pembangunan dengan konsep dengan metode hard skill dan soft skill. bangunan ekologis merupakan salah satu TINJAUAN YOUTHCARE usaha bentuk pendidikan kepada pemuda agar menyadari secara dini pentingnya Youthcare merupakan sebuah lembaga memanfaatkan energi alam atau lingkungan kepemudaan yang berusaha mengatasi di dalam bangunan sehingga membentuk degradasi moral anak bangsa, dengan cara karakter pemuda yang peduli akan membina pemuda-pemudi bangsa menjadi lingkungan. pemuda-pemudi yang bertanggungjawab, Arsitektur sebagai ilmu teknik dialihkan semangat, dan kreatif. kepada arsitektur kemanusiaan yang Youthcare dibentuk pada 23 Januari memperhitungkan keselarasan dengan alam 2011, berpusat di Jl. Batu No.1 Gg. Pejaten dan kepentingan manusia atau penghuni. Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Berdasarkan pemaparan permasalahan Lembaga ini dikelola oleh orang-orang tersebut, penyelesaian bangunan pelatihan pilihan yang berkomitmen dan terlatih dalam kepemimpinan yang mampu mewadahi bidang pelatihan, public speaking, kegiatan pelatihan hard skill dan soft skill leadership, dan entrepreneur. Para trainer sehubungan dengan sikap peduli terhadap Youthcare merupakan smart trainer yang lingkungan melalui pengolahan tata ruang diinkubasi melalui supercamp dan training luar dan dalam dengan pendekatan arsitektur intensif setiap pekannya. ekologis, diharapkan dapat membina karakter 2 Youthcare didirikan dengan visi dan misi kegiatan pelatihan dengan kemungkinan sebagai berikut: peserta ikut secara aktif sebagai peserta Visi dalam pelaksaan program dan Menjadi organisasi tingkat dunia yang mengikutsertakan organisasi-organisasi berhasil menanamkan sistem keseimbangan kepemudaan. pada diri pemuda. Adapun peran pasif adalah menjadi Misi penyedia fasilitas atau pelayanan jasa bagi a. Mensinergikan seluruh potensi pemuda pelaksanaan program kegiatan yang untuk bisa bersatu dan bekerja sama dilakukan oleh sekolah, mahasiswa, maupun dalam Youthcare sepenuh hati. anggota komunitas masyarakat. b. Mengembangkan program-program Youthcare dalam rangka mencetak Identifikasi Kegiatan Pelatihan pemuda yang memiliki beragam 1. Training Center kemampuan. Training center menjadi pelatihan yang TINJAUAN YOUTHCARE menanamkan nilai-nilai kepada para LEADERSHIP TRAINING CENTER pemuda khususnya pelajar dan mahasiswa dengan berfokus pada Leadership training center merupakan pengembangan diri, penggalian potensi, tempat yang menjadi pusat kegiatan yang serta menumbuhkan rasa keperdulian berhubungan dengan pelatihan untu terus berbuat dan berbagi demi kepemimpinan. perkembangan moral anak bangsa yang positif di masa depan. Beberapa jenis a. Tujuan Umum training yang diselenggarakan antara Pusat kegiatan generasi muda dalam lain: MOS Terpadu, step up your life, rangka mewadahi kegiatan positf Training empat pilar, basic leadership kepemudaan. training, leadership training for student, b. Tujuan Khusus motivational training series, Ramadhan a. Mampu membekali pemuda untuk with Youthcare, Achievement motivation dapat berkarya bagi bangsa dan training. Negara dalam bidang yang positif. 2. Learning Center b. Menciptakan generasi penerus Learning center memiliki fungsi bangsa yang berjiwa pemimpin, menanamkan pendidikan karakter bertanggungjawab, kreatif, dan terpadu yang berkaitan dengan dunia inovatif. pendidikan. Program pelatihan yang diselenggarakan terdiri atas: Tugas dan Fungsi a. Program internal Pengadaan pelatihan penulisan, Penyelenggaran pembinaan dan sehingga para pemuda dapat pengembangan minat-bakat generasi muda menghasilkan sebuah karya sastra atau pemuda melalui penyediaan fasilitas dan berbentuk buku, dengan landasan program kegiatan pelatihan yang berfungsi bahwa pentingnya sebuah karya sebagai berikut: dapat mengembangkan kemampuan a. Penyedia sarana dan prasarana kegiatan seseorang dalam menggali potensi dalam bidang spiritual, ilmu yang berada di dalam dirinya. pengetahuan, keterampilan dan rekreasi. b. Progam eksternal b. Program kegiatan dalam rangka Program eksternal dibagi menjadi 3 menyalurkan aspirasi, minat dan bakat (tiga) kegiatan yaitu, leadership pemuda ke arah kegiatan yang positif. camp, Brotherhood youth camp, dan Pelaksanaan Program Kegiatan super camp. 3. Business Center Program kegiatan dapat dilaksanakan Area pendaftaran dan registrasi bagi secara aktif dan pasif. Kegiatan aktif berupa para lembaga pendidikan, unit perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan mahasiswa, lembaga, dan komunitas yang ingin mendaftarkan 3
no reviews yet
Please Login to review.