152x Filetype PDF File size 0.96 MB Source: repositori.lapan.go.id
Analisis Computational Fluid ..... (Firman Hartono dan Arizal) ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) RUANG BAKAR MESIN TURBOJET TJE500FH V.1 (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC ANALYSIS OF TURBOJET TJE500FH V.1’S COMBUSTION CHAMBER) *) **) Firman Hartono dan Arizal *) Institut Teknologi Bandung **) Universitas Nurtanio Bandung e-mail: firman7738@gmail.com ABSTRACT This paper explains the results of Computational Fluid Dynamics (CFD) analysis of TJE500FH combustion chamber. The purpose of this work is to investigate the characteristics of airflow in the combustion chamber especially to find out why flame exists outside the exhaust nozzle. The simulation uses full 3D model in cold flow condition, steady and constant density flow. The standard k – model is used to calculate the effect of turbulence. From the simulation, it is found that the mass of airflow entering primary and secondary zones is smaller than its design value. Hence the rich fuel – air mixture is probably formed in primary and secondary zones. Further, most of air enters the liner through dilution holes so that instead of cools the combustion products, the combustion reaction takes place in this zone. Lack of air entering primary and secondary zones are probably due to the sharp edges of the inner and outer wall of the liner. Keywords: Small turbojet, Gas turbine, CFD, Combustion chamber ABSTRAK Pada makalah ini dijelaskan hasil-hasil Computational Fluid Dynamics (CFD) dari ruang bakar versi 1 mesin TJE500FH. Tujuan dari simulasi ini adalah untuk menyelidiki karakteristik aliran udara di dalam ruang bakar terutama terkait fenomena adanya pembakaran di luar nosel. Simulasi ruang bakar dalam makalah ini menggunakan model 3D pada kondisi dingin, tunak dan dengan kerapatan udara dianggap konstan. Model turbulensi k – standar digunakan untuk menghitung efek turbulensi terhadap medan aliran yang dihasilkan. Dari simulasi ini, diketahui bahwa massa udara yang masuk zona primer dan zona sekunder liner lebih kecil dari rancangannya sehingga kemungkinan tercipta campuran bahan bakar – udara yang terlalu kaya di daerah tersebut. Selanjutnya, sebagian besar udara masuk liner ruang bakar pada zona dilusi sehingga alih-alih terjadi pendinginan malah terjadi reaksi pembakaran. Kurangnya udara pada zona primer dan zona sekunder tampaknya disebabkan oleh bentuk sisi-sisi luar liner yang tajam. Kata kunci: Mesin turbojet kecil, Turbin gas, CFD, Ruang bakar 1 PENDAHULUAN mesin turbojet, TJE500FH terdiri dari TJE500FH v.1 merupakan mesin tiga komponen utama yaitu: kompresor, turbojet kecil yang dirancang untuk ruang bakar dan turbin. Fungsi dari menghasilkan gaya dorong statik masing-masing komponen ini adalah: maksimum 500 N pada kondisi muka kompresor untuk melakukan proses laut standar ISA. Seperti umumnya kompresi sehingga tekanan fluida kerja 81 Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 10 No. 2 Desember 2013 : 81-92 naik, ruang bakar untuk melakukan sesuai dengan kondisi riil, sebuah model proses pembakaran sehingga terjadi dengan skala yang tepat (lebih baik jika perubahan energi dari energi kimia skala 1:1) dan alat-alat ukur yang bahan bakar menjadi energi dalam memenuhi standar. Hal ini menyebabkan bentuk panas dan energi kinetik, dan metode eksperimen membutuhkan waktu turbin yang berfungsi mengambil yang cukup lama dan biaya yang relatif sebagian energi yang dihasilkan dari mahal. Berbeda dengan metode proses pembakaran untuk memutar eksperimen, metode komputasi hanya kompresor. Selanjutnya sisa energi gas memerlukan komputer yang memenuhi hasil pembakaran disemburkan dengan kriteria dan pemodelan yang tepat kecepatan tinggi untuk menghasilkan sehingga membutuhkan waktu yang gaya dorong. Proses perancangan mesin lebih singkat dan biaya yang lebih ini dapat dilihat pada Hartono [Hartono, murah. Metode komputasi dapat dilakukan F., 2010] dengan titik desain sebagai lebih dulu sebelum eksperimen. berikut: Dalam makalah ini dilaporkan - Laju massa udara = 0.88 kg/s hasil-hasil analisis numerik komponen - Rasio tekanan kompresor = 4.06 ruang bakar TJE500FH v.1. Tujuan dari - Temperatur masuk turbin = 1150 K dilakukannya analisis ini adalah untuk Selanjutnya mesin turbojet menyelidiki sifat-sifat aliran yang TJE500FH v.1 yang telah dibangun dihasilkan oleh ruang bakar yang telah ditunjukkan pada Gambar 1-1 [Hartono, dirancang. Hal ini terutama untuk F., 2011]. menjelaskan fenomena adanya semburan api diluar nosel dalam uji coba TJE500FH v.1 seperti terlihat pada Gambar 1-2. Gambar 1-1: Mesin turbojet TJE500FH v.1 Sebagai salah satu komponen inti mesin turbojet, ruang bakar harus Gambar 1-2: Uji coba mesin turbojet TJE500FH memiliki kinerja yang sesuai dengan v.1 rancangan. Hal ini penting karena Sebelum dilakukan analisis 3 ketidaksesuaian kinerja salah satu dimensi, telah terlebih dahulu dilakukan komponen mesin dapat menyebabkan analisis 2 dimensi aksisimetrik. Hasil mesin gagal beroperasi atau minimal analisis 2 dimensi aksisimetrik ruang menjadi tidak efisien. bakar ini dapat dilihat pada [Rahardianto Terdapat setidaknya dua metode S dan Hartono, F., 2011]. untuk menyelidiki kinerja komponen 2 RUANG BAKAR TJE500FH V.1 ruang bakar, yaitu: metode eksperimen 2.1 Pengantar dan metode komputasi. Metode eksperimen membutuhkan sebuah test Ruang bakar TJE500FH v.1 bed yang dapat memberikan massa termasuk ke dalam tipe ruang bakar udara, tekanan dan temperatur yang annular straight through flow. Proses 82 Analisis Computational Fluid ..... (Firman Hartono dan Arizal) perancangan ruang bakar secara umum melalui proses perancangan aerodinamika, mengacu pada [Lefebvre, A.H., 1983], namun demikian perancangan aero- namun pertimbangan dalam pemilihan dinamika pada [Lefebvre, A.H., 1983] tidak tipe ruang bakar ini dapat dilihat pada dapat digunakan untuk menentukan [Hartono, F., 2010]. jarak antar lubang atau pola lubang. Ruang bakar terdiri dari casing dan liner. Casing adalah bagian Table 2-1: HASIL PERANCANGAN RUANG BAKAR selongsong luar ruang bakar yang Kriteria Nilai Satuan berfungsi mengatur aliran udara Diameter liner 115 mm sebelum memasuki liner dan melindungi dalam (depan) komponen mesin dan lingkungan luar Diameter liner luar 160 mm dari radiasi panas ruang bakar. Di Casing dalam 164 mm bagian dalam casing terdapat liner. Liner (front) merupakan bagian dari ruang bakar Casing luar 111 mm yang fungsinya sebagai tempat Panjang liner 134 mm berlangsungnya reaksi pembakaran. Jumlah lubang 53 Ruang bakar ini dirancang untuk primer memiliki tiga zona yaitu zona primer, Diameter lubang 3,4 mm zona sekunder dan zona dilusi. Zona primer primer adalah daerah tempat proses Jumlah lubang 109 pembakaran utama berlangsung. Zona sekunder sekunder adalah tempat proses Diameter lubang 1,7 mm sekunder pembakaran lanjutan (jika masih ada Jumlah lubang 50 bahan bakar yang belum terbakar) dilusi berlangsung. Zona dilusi adalah tempat Diameter lubang 3,6 mm terjadinya pendinginan gas-gas hasil dilusi pembakaran agar memiliki temperatur yang sesuai dengan temperatur masuk 2.3 Manufaktur Ruang Bakar turbin hasil perancangan termodinamika. Dimensi liner ruang bakar Dalam proses perancangan aerodinamika, ditunjukkan pada Gambar 2-1. Seperti ditentukan agar 31% udara masuk ke telah dijelaskan sebelumnya, tidak ada dalam zona primer, 29% udara masuk metode yang secara khusus dapat ke dalam zona sekunder dan 40% udara digunakan untuk menentukan posisi masuk ke dalam zona dilusi. dan pola lubang-lubang pada liner Untuk mengatur banyaknya udara sehingga sangat mungkin posisi dan yang masuk, pada dinding liner setiap pola lubang-lubang pada liner akan zona terdapat lubang-lubang. Ukuran berubah atau mengalami modifikasi. dan jumlah lubang bervariasi tergantung Dengan demikian, liner ini merupakan pada jumlah udara yang harus masuk liner ruang bakar versi pertama. dan tingkat penetrasi udara. Perhitungan untuk penentuan ukuran dan jumlah lubang mengacu pada [Lefebvre, A.H., 1983]. 2.2 Hasil Perancangan Ruang bakar anular hasil perancangan aerodinamika disajikan pada Tabel 2-1. Perhitungan jumlah dan diameter lubang pada setiap zona di dalam ruang bakar dapat dilakukan Gambar 2-1: Liner ruang bakar TJE500FH v.1 83 Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 10 No. 2 Desember 2013 : 81-92 Liner dibuat dari material baja = matriks tegangan geser fluida ij pelat yang di roll. Bahan bakar masuk ke u uu j 2 dalam liner melalui dua pipa bahan il (3-3) ij ij bakar. Bahan bakar yang digunakan x x 3 x j i l adalah gas LPG dan kerosene. LPG F = faktor body forces dalam fluida digunakan untuk proses penyalaan awal Kedua persamaan tersebut dapat dan akselerasi awal sedangkan kerosene dinyatakan dalam bentuk persamaan digunakan untuk operasi mesin selanjut- transport. nya. Hasil manufaktur liner ditunjukkan pada Gambar 2-2. udA dA S dV (3-4) V Untuk persamaan kontinuitas, faktor skalar berharga 1 dan berharga 0. Sedangkan untuk persamaan konservasi momentum, merupakan vektor kecepatan dan koefisien merupakan koefisien viskositas fluida (. Suku S merupakan rangkuman dari gaya konservatif (body forces) dan kontribusi kecil dari tegangan viskos (viscous stress). Suku yang mengandung faktor gradien tekanan akan dikaitkan dengan metode velocity-pressure coupling. Aliran turbulen ditandai dengan hadirnya medan aliran yang berfluktuasi. Fluktuasi ini memiliki sifat mencampur Gambar 2-2: Manufaktur liner ruang bakar besaran yang mengalami proses transport TJE500FH v.1 seperti momentum. Untuk itu, pada 3 MODEL NUMERIK persamaan atur aliran harus ditambahkan 3.1 Persamaan Atur fungsi time-averaged. Dengan menambah- Pemodelan numerik aliran [Fluent kan fungsi tersebut, akan muncul Manual, Fluent Inc.] dilakukan dengan besaran baru hasil dari pemodelan menggunakan persamaan konservasi fluktuasi tersebut. Proses ini dinamakan massa (kontinuitas) dan persamaan pemodelan turbulen. Terdapat banyak konservasi momentum dalam bentuk model turbulensi yang dapat dipilih integral dan kondisi stasioner. untuk mensimulasikan aliran. Untuk aliran di dalam ruang bakar dengan Persamaan Kontinuitas putaran (swirling flows) tinggi, sebaiknya udA 0 digunakan model turbulensi RSM [Hogg, (3-1) S. dan Leschziner, M.A., 1989]. Untuk aliran di dalam ruang bakar dengan Persamaan Momentum putaran rendah, model turbulensi RSM (3-2) uudA pdA dA FdV menjadi tidak ekonomis sehingga tidak V disarankan. Hasil penelitian pada Keterangan: [Widmann, J.F., Charagundla, S.R., dan = densitas fluida Presser, C., 1999] menunjukkan bahwa u = vektor kecepatan pada putaran yang rendah model A = vektor normal bidang batas turbulensi RNG k– sudah sesuai P = tekanan dengan hasil eksperimen. 84
no reviews yet
Please Login to review.