59x Filetype PDF File size 0.26 MB Source: eprints.umpo.ac.id
ABSTRACT BEHAVIOR OF MOTHER POST PARTUM (CHILD BED) ABOUT HIGH DIET of HIGH CALORIE of PROTEIN (TKTP) In Job Region Puskesmas Jambon District Jambon Sub-Province Ponorogo BY : Yayuk Dwirahayu,S.Kep Ner. M.Kes Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Post partum (puerperium) can be called as with a period of child bed is a period of started after placenta to born and ends when obstetrical equipments like situation before pregnancy. Why should child bed takes place during about 6 week. During this requires high diet of high calorie of protein (TKTP) one of the purpose is quicken regeneration of new network. However still many mothers which per ugly me without executing diet TKTP. This research is research of deskriptip with aim to know behavior of mother post partum about high diet of high calorie of protein in job region Puskesmas Jambon Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Research design applied is research design deskriptip, with population of all mother post partum in job region Puskesmas Ngrandu Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo a number of 398 with number of responders 34. Sampling by using technique Consecutif Sampling, Instrument applied is auxiliaries in the form of kuisioner, calculated with scale Likert and the processing using tee score with conclusion withdrawal of good behavior if tee > MT and ugly behavior if tee ? MT. From result of research it is got that mostly (55,88%) with number of 19 having ugly behavior and almost the half (44,11%) with number of 15 responders has good behavior about high diet of high calorie of protein. This research serve the purpose of initial data for research hereinafter and it is better researcher hereinafter checks about “Counselling Influence About Diet TKTP PADA IBU POST PARTUM TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MELAKSANAKAN DIET TKTP” Keyword : Behavior, Ms. post partum, High Diet of High Calorie of Protein (TKTP). 1 Survai Demografi dari Kesehatan 1. PENDAHULUAN Indonesia (SDKI) 2009/2010, Angka Kamatian Ibu (AKI) di Indonesia masih Pada masa nifas, adanya darah tinggi takni berada pada angka 307 per yang keluar sebetulnya merupakan proses 100.000 kelahiran hidup atau setiap 2 jam membersihan rahim dari sel-sel sisa ibu bersalin meninggal karena beberapa jaringan, darah, leukosit dan lainnya. Oleh sebab. Penyebab kematian ibu adalah sebab itu, dimasa nifas ini belum boleh pendarahan 30,5%, infeksi 22,5%, melakukan hubungan seksual. Alasannya, gestosisi 75%, dan anesthesia 2,0 % kotoran yang seharusnya keluar dari (www.depkes.co.id). Di Jawa Timur rahim ibu akan kembali terbawa ke dalam angka kematian ibu melahirkan masih dan akhirnya menimbulkan infeksi tinggi. Pada tahun 2009/2010 angka (Manuaba,2008). kematian ibu sebesar 125 orang per Post partum (puerperium) bisa seratus ribu. (http://kompas.co.id di disebut dengan masa nifas adalah masa akses Januari 2015). dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir Data di dinas kesehatan ketika alat-alat kandungan seperti keadaan Ponorogo diketahui jumlah ibu post sebelum hamil. Masa nifas berlangsung partum tahun 2013 sebanyak 15400 jiwa selama kira-kira 6 minggu (Saifudin, atau 90,8%, tahun 2013 sebanyak 12745 2010). Nifas merupakan masa jiwa atau 85% dan pada tahun 2014 pembersihan rahim, sama halnya masa sebanyak 7931 jiwa atau 58%. Data yang haid, darah nifas mengandung trombosit, diperoleh diwilayah kerja puskesmas sel-sel degeneratif, sel-sel nekrosis atau Jambon diketahui jumlah ibu post sel-sel mati dan sel-sel endometrium sisa. partum (nifas) pada tahun 2013 Masa post partum merupakan masa kritis sebanyak 461 jiwa, tahun 2014 diperkirakan bahwa 60% akibat kematian sebanyak 448 jiwa. Beberapa faktor ibu terjadi setelah persalinan dan 50% yang mempengaruhi penyembuhan luka kematian masa nifas terjadi setelah perineum pada ibu pasca persalinan antara persalinan dan 50% kematian masa post lain : lingkungan, tradisi, sosial ekonomi, partum terjadi dalam 24 jam pertama, kondisi ibu, gizi, penanganan petugas dan sehingga diperlukan paling sedikit 4 kali perawatan luka. kunjungan post partum untuk menilai (http://creasof.wordpress.com di akses status gizi ibu dan bayi baru lahir. Pebruari 2015). Saat ini angka kelahiran Kejadian infeksi merupakan salah satu di Indonesia belum ideal, mencapai 2,6 menyebab kematian ibu di Indonesia anak (www. pembaharuan.com. diakses disebabkan akrena adanya perlukaan 2015). jalan lahir dan kualitas perawatan luka Perawatan post partum dimulai pada perineum, Ini bertujuan untuk sejak kala uri dengan menghindarkan mencegah, mendeteksi dan menangani adanya kemungkinan perdarahan post masalah yang terjadi (Saifudin, 2010). partum dan infeksi, bila ada laserasi jalan Mungkin ada ibu yang merasa heran lahir atau luka bekas episiotomi dilakukan ketika darah nifasnya cepat berhenti, penjahitan dan perawatan luka dengan sementara ada pula yang was-was dan sebaik-baiknya. Penolong persalinan khawatir karena darah nifasnya masih harus tetap waspada sekurang-kurangnya keluar melewati masa 40 hari (Manuaba, satu jam sampai dua jam post partum, 2011). untuk mengatasi kemungkinan terjadinya Di Indonesia sendiri sebagai negara perdarahan post partum. Persiapan nutrisi berkembang mampunyai angka kematian sebagai asupan makanan yang lebih ibu paling tinggi di ASEAN. Menurut diperlukan oleh ibu port partum mengingat ada bayi yang telah dilahirkan dan memulihkan tenaga ibu setelah protein/ TKTP (di lima desa wilayah melewati proses persalinan. Ibu dan bayi kerja Puskesmas Jambon Kecamatan dapat ditempatkan dalam satu kamar Jambon Kabupaten Ponorogo) ? bersama disebut rooming in, Untuk Tujuan Penelitian mengetahui perilaku persiapan ibu meneteki bayinya maka ibu postpartum (nifas) tentang diet tinggi diperlukan diet yang bermutu tinggi kalori tinggi protein/ TKTP di Puskesmas dengan cukup kalori, mengandung cukup Jambon Ponorogo). protein, cairan serta banyak buah-buahan a. Mengetahui perilaku buruk ibu karena wanita tersebut mengalami post partum (nifas) tentang diet hemokonsentrasi (Manuaba,2011). tinggi kalori tinggi protein, Nutrisi yang mengandung tinggi sehingga dapat menjalankan diet kalori dan tinggi protein penting bagi dengan benar serta merubah perilaku pasien pasca trauma, termasuk ibu hidup atau pola hidup masyarakat postpartum. Tetapi tidak semua pasien sehingga derajat kesehatan mengkonsumsi diet yang telah diberikan meningkat. dari rumah sakit (Hartono, 2009:1) Di b. Mengetahui perilaku baik ibu post banyak daerah ada kepercayaan yang partum (nifas) tentang diet tinggi terkenal dan berbahaya, yaitu seorang ibu kalori tinggi protein, sehingga yang baru melahirkan tidak boleh makan dapat melaksanakan asuhan makanan tertentu. Misalnya di daerah keperawatan/kebidanan dengan baik pedesaan Pulau Jawa, seorang ibu yang dan meningkatkan pelayanan asuhan baru melahirkan dilarang makan makanan keperawatan/kebidanan pada ibu yang mengandung minyak, telur, daging, postpartum terutama yang ada di ikan, dan sapi. Pembatasan makanan masyarakat. secara tradisional (yang melarang ibu postpartum makan makanan bergizi) 2. METODE PENELITIAN dapat membuat ibu menjadi lemah, Jenis penelitian yang digunakan menderita kekurangan darah, produksi dalam penelitian ini adalah penelitian ASI sedikit, terjadi perdarahan dan infeksi deskriptif, yaitu metode penelitian yang karena menurunnya daya tahan tubuh dilakukan dengan tujuan utama sehingga menyebabkan kematian mendeskripsikan (memaparkan) (Werner, 2010). peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi Hal ini berarti tujuan akhir dari pada masa kini yang dilakukan secara pendidikan kesehatan adalah agar sistemik dan lebih menekankan pada data masyarakat dapat mempraktekkan hidup faktual dari penyimpulan (Nursalam, sehat bagi diri sendiri dan bagi 2003:83). Dalam penelitian ini akan masyarakat (Notoatmojo, 2011). Melihat mengetahui tentang perilaku ibu post pentingnya diet TKTP dan buruknya partum (Nifas) tentang diet TKTP. dampak dari perilaku ibu yang berpantang makan (tarak) menarik 3. POPULASI, SAMPEL SAMPLING penulis untuk dipelajari dan diteliti lebih lanjut mengenai perilaku ibu DAN INSTRUMEN PENELITIAN postpartum (nifas) tentang diet tinggi A. Populasi kalori tinggi protein/TKTP di Populasi adalah keseluruhan dari Puskesmas jambon kecamatan Jambon suatu variabel yang menyangkut Kabupaten Ponorogo. masalah yang diteliti variabel tersebut Berdasarkan hal tersebut diatas bisa berupa orang, kejadian. Populasi maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah ibu Bagaimana Perilaku ibu postpartum (nifas) tentang diet tinggi kalori tinggi postpartum di desa Jambon Ponorogo 3 sejumlah 156 orang per tahun atau 13 yaitu dengan pedoman observasi. Dalam orang per bulan. proses observasi, pengamat mengidentifikasi perubahan tingkat nyeri B. SAMPEL pada pasien sebelum dan sesudah diberikan teknik terapi musik (Arikunto, Sampel dalam penelitian ini 2002: 133). Pada penelitian ini adalah ibu postpartum di desa Jambon instrumen yang digunakan kuisioner Kec. Jambon Ponorogo. Penelitian ini yaitu instrument riset yang digunakan mengambil lima desa yang ada di untuk menetapkan jawaban atas kecamatan Jambon yaitu desa Jambon, sejumlah pertanyaan melalui formulir desa Bulu Lor, desa Blembem, desa yang akan diisi responden. Dalam Pulosari, desa Menang sebagai sampel penelitian ini, peneliti menggunakan Adapun kriteria sampel yang digunakan kuesioner likert. Pertanyaan yang dalam penelitian ini adalah : diberikan sebanyak 15 soal dan Sudah 1. Ibu postpartum yang bersedia disediakan jawaban sehingga menjadi responden. responden tinggal memilih. Tempat 2. Ibu postpartum yang tidak memiliki Penelitian : Penelitian ini penyakit penyerta dilaksanakan mengambil lima desa 3. Ibu postpartum hari pertama yang ada di kecamatan Jambon yaitu sampai 40 hari Desa Jambon, Desa Bulu Lor, Desa 4. Ibu postpartum dengan usia 21 Blembem, Desa Pulosari, Desa sampai dengan 30 tahun. Menang diwilayah kerja Puskesmas Jambon Kecamatan Jambon C. TEKNIK SAMPLING Kabupaten Ponorogo. Teknik sampling yang digunakan 2. Waktu Penelitian: 9 Maret 2015 – 30 dalam penelitian ini adalah Purposive Juli 2015 sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang 4. HASIL PENELITIAN memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai A. Data Umum kurun waktu tertentu sehingga jumlah Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi pasien yang diperlukan dipenuhi. Responden Berdasarkan Usia Di (Nursalam, 2003). wilayah kerja Puskesmas Jambon Kecamatan Jambon Kabupaten D. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Ponorogo 1. Pengumpulan data adalah suatu No Usia Fr. % prosedur pendekatan kepada subyek dan 1. 21 – 30 14 41,2 proses pengumpulan karakteristik subjek 2. 31 – 40 10 29,4 yang diperlukan dalam suatu penelitian 3. 41 – 50 10 29,4 (Nursalam, 2003. Langkah-langkah pengumpulan dalam penelitian ini Total 34 100 meliputi menyeleksi subjek, Berdasarkan tabel 4.1 dapat mengumpulkan data secara konsisten diinterprestasikan bahwa hampir mempertahankan pengendalian dalam setengahnya sejumlah14 responden penelitian, menjaga integritas atau (41,2%) berumur antara 21-30 tahun, validitas. Dengan instrumenn penelitian dan hampir setengahnya responden meliputi: Karakteristik responden terdiri sejumlah 10 (29,4%) berumur 40-45 dari umur, jenis kelamin, pendidikan, tahun. pekerjaan, kehamilan ke berapa. Instrumen penelitian yang digunakan 4
no reviews yet
Please Login to review.