Authentication
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dilihat dari segi bahasa bahwa Indentitas itu berasal dari bahasa inggris yaitu “Indentity” yang dapat diartikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri. Ciri-ciri itu adalah suatu yang menandai suatu benda atau orang. Ada ciri-ciri fisik atau non fisik. Indentity sering diindonesiakan menjadi indentitas atau jatidiri. Indentitas atau jatidiri, dapat memiliki dua arti ; pertama, yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri seseorang atau sebuah benda, kedua, indentitas dapat berupa keterangan yang dapat menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup. Indentitas atau jatidiri adalah “pengenalan atau pengakuan terhadap seseorang yang termasuk dalan suatu golongan dilakukan berdasarkan atas serangkaian ciri-cirinya. Menurut Hank Johnston, Enrique Larana, dan Joseph R. Gusfield. indentitas dibagi dalam dua bagian, yaitu: indentitas individu dan indentitas kolektif. Sebagaimana kita ketahui bahwa indentitas atau jatidiri itu ada dalam interaksi, maka dapatlah kita katakan bahwa jati diri itu diperlukan dalam interaksi. Sebuah interaksi mewujudkan adanya struktur dimana masing-masing pelaku yang terlibat didalamnya berada dalam suatu hubungan peranan. Di lain pihak dan pada waktu yang sama, corak peranan yang dijalankan oleh masing- masing pelaku tersebut tergantung pada corak atau macam struktur interaksi yang berlaku. 1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan Masalah dalam Makalah ini anatara lain : 1). Apa itu Atribut Identitas ? 2). Bagaimana Pengertian Identitas Nasional ? 3). Apa saja Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional ? 4). Apa itu Identitas Nasional dan Integrasi Nasional ? 5). Bagaimana Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional ? 6). Apa saja Unsur-unsur Identitas Nasional ? 7). Bagaimana Proses Berbangsa dan Bernegara ? 8). Apa itu Politik Identitas ? 1.3 TUJUAN Tujuan Makalah ini disusun untuk : 1). Untuk mengetahui tentang Atribut Identitas 2). Untuk mengetahui tentang Pengertian Identitas Nasional 3). Untuk mengetahui tentang Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional ? 4). Untuk mengetahui tentang Nasional dan Integrasi Nasional 1 |Kelompok “Identitas Nasional” Pendidikan Kewarganegaraan PTE - FKIP – UNTIRTA ( 2016 ) 5). Untuk mengetahui tentang Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional 6). Untuk mengetahui tentang Unsur-unsur Identitas Nasional 7). Untuk mengetahui tentang Proses Berbangsa dan Bernegara 8). Untuk mengetahui tentang Politik Identitas 2 |Kelompok “Identitas Nasional” Pendidikan Kewarganegaraan PTE - FKIP – UNTIRTA ( 2016 ) BAB II PEMBAHASAN 2.1 ATRIBUT INDENTITAS Atribut adalah segala sesuatu yang tarseleksi, baik disengaja maupun tidak, yang berguna untuk mengenali indentitas atau jatidiri seseorang atau sesuatu gejala. Atribut ini bisa berupa ciri-ciri yang menyolok dari benda atau tubuh orang, sifat-sifat seseorang, pola-pola tindakan atau bahasa yang digunakan. Corak indentitas seseorang itu ditentukan oleh atribut-atribut yang digunakan, yaitu supaya dilihat dan diakui oleh cirinya oleh para pelaku yang dihadapi dalam suatu interaksi, agar indentitas atau peranan seseorang tersebut diakui dan masuk akal bagi pelaku yang terlibat dalam interaksi tersebut. Ada indentitas yang tidak dapat diubah, walaupun dapat ditutupi untuk sementara, dan ada indentitas yang dapat dengan mudah diubah dengan cara memanipulasi atau mengaktifkan sejumlah atribut yang diperlukan untuk tujuan tersebut. Atribut-atribut diatur dan dimanipulasi oleh seorang pelaku lainnya dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan yang dikehendakinya. Contohnya : seorang pengemis akan membuat dirinya sebagai seorang pengemis yang patut dikasihanni orang ramai yang akan menjadi pelaku-pelaku dalam interaksi dengannya sebagai pengemis. 2.2 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL Dunia tanpa batas, itulah yang terjadi sekarang. Dengan pesatnya kemajuan pada bidang information, communication, and technology (ICT) seluruh dunia “dipersatukan” dengan tidak mengenal batas ruang teritorial baik darat, udara maupun laut, bahkan tidka mengenal waktu. Akibatnya warga dunia dapat memiliki akses terhadap peristiwa yang terjadi di bagian belahan dunia manapun. Ada banyak manfaat dengan menjadi masyarakat global, di antaranya akses informasi tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni lebih cepat. Bahkan bangsa Indonesia sebagai bagian dari bangsa-bangsa di dunia telah memperoleh manfaat dari kemajuan tersebut. Hampir semua kehidupan membutuhkan dan perlu dtunjang oleh teknologi. Namun demikan, globalisasi juga membawa dampak yang cujup serius, misalnya sering disalahgunakannya produk teknologi untuk kepentingan yang bertentangan dengna nilai-nilai 3 |Kelompok “Identitas Nasional” Pendidikan Kewarganegaraan PTE - FKIP – UNTIRTA ( 2016 ) kemanusiaan seperti merakit bom untuk pemberontakan maupun untuk kegiatan terorisme. Selain itu, globalisasi dapat mengikis budaya nasional. Generasi muda dihadapkan pada apa yang disebut dengan global paradoks. Ada petentangan antara budaya lokal/nasional dengan budaya luar/asing, terutama budaya secara substansial bertentangan dengna ideologi, norma-norma serta believe system yang berlaku di Indonesia. Dalam konteks inilah generasi muda perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan serta pemahaman tentang pentingnya menjaga identitas kultural bangsa. Tanpa upaya serius untuk mempertahankan identitas bangsa, tidaklah mustahil bangsa dan negara Indonesia akan kehilangan jatidiri sebagai bangsa. Dalam pencaturan global, sebagaimana disinggung di atas, dalam ruang dunia tanpa batas, sulit untuk dapat membedakan identitas nasional. Bukan saja identitas nasional suatu bangsa dengan bangsa lainnya yang semakin membaur dan sulit dibedakan, bahkan identitas individu warganegara pun sekarang sulit dibedakan, misalnya seorang warga indonesia yang keturunan Arab dan Perancis dan beragama Kristen. Pada kasus ini, apakah ia akan mengaku sebagai bangsa Indonesia, Arab atau Perancis? Hal ini karena kepribadian, jatidiri antarbangsa menjadi berbaur. Hal ini dapat disebabkan karena faktor perkawinan antara negara bangsa bahkan perkawinan antarkeyakinan/agama. Sebagaimana kita ketahui bahwa Bangsa-bangsa maju mengembangkan identtas secara dinamis membawa nama bangsa tersebut, baik dalam khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi maupun seni. Oleh karena itu bangsa Indonesia yang juga dinamis dihadapkan pada berbagai persoalan, termasuk persoalan menurunnya kebanggaan terhadap bangsanya sendiri. Semangat kebangsaan, cinta tanah air menurun bahkan para pejabat negara yang seharusnya memahami Ideologi Negara Pancasila malah sibuk memperkaya diri, keluarga atau kelompoknya dengan menyalahgunakan jabatannya. Dengna demikian bangsa Indonesia perlu kembali memupuk kesadaran berbangsa dan tujuan hidup bangsanya dna berusaha untuk dapat mewujudkannya. Sebagai sebuah istilah “Identitas Nasional” dibentk oleh dua kata, yaitu ‘identitas’ dan ‘nasonal’. Identitas dapat diartikan sebagai ciri, tanda, atau jatidiri; sedangkan nasional dalam konteks ini adalah kebangsaan. Dengan demikian, identitas nasional dapat diartikan sebagai “jatidiri Nasional” atau “kepribadian nasional” (Charmin, 2003: 209). Menurut Kaelan (2007: 43) istilah “Identintas Nasional” secara Terminologi adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Dalam konteks Indonesia, menurut Guneswara,dkk. (2007:27) Identitas Nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tmbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang “dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah pengembangannya. 4 |Kelompok “Identitas Nasional” Pendidikan Kewarganegaraan PTE - FKIP – UNTIRTA ( 2016 )
no reviews yet
Please Login to review.