165x Filetype PDF File size 0.22 MB Source: repository.unika.ac.id
PENERAPAN COGNITIVE-BEHAVIOURAL THERAPY UNTUK MENURUNKAN GEJALA-GEJAL... Andry Putra Pratama; Endang Widyorini, Lita Widyo Hastuti PENERAPAN COGNITIVE-BEHAVIOURAL THERAPY UNTUK MENURUNKAN GEJALA-GEJALA GENERALIZED ANXIETY DISORDER PADA REMAJA Andry Putra Pratama; Endang Widyorini, Lita Widyo Hastuti Magister Profesi Psikologi Program Pasca Sarjana Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penerapan cognitive- behaviouraltherapy (CBT) untuk menurunkan gejala-gejala generalized anxiety disorder(GAD) pada remaja. Subjek penelitian ini adalah remaja berusia 16 tahun yangmempunyai satu atau lebih gejala-gejala GAD. Penelitian ini menggunakan single subject design dengan ABA-Follow Up design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala self-report yang disusun berdasarkan gejala-gejala padakriteria diagnostik GAD. Analisis data gejala-gejala GAD ini dilihat dari grafik hasil baseline, treatment, baseline, dan follow up. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima, bahwa penerapan CBT dapat menurunkan gejala-gejala GAD pada remaja. Kata kunci: cognitive-behavioural therapy, generalized anxiety disorder, remaja Sebagian masalah yang dihadapi remaja Manos, 2005, h. 153-154). Kecemasan dapat saat ini disebabkan karena citra ideal orang terjadi dalam berbagai situasi dan kondisi, dewasa tentang seperti apa remaja itu termasuk di dalamnya adalah ketakutan yang seharusnya dan pesan ambivalen dari besar terhadap beberapa kondisi, yang kemudian masyarakat pada remaja. (Santrock, 2003, h.17). dikenal dengan sebutan gangguan kecemasan Salah satu wujud dari citra ideal tersebut adalah menyeluruh atau Generalized Anxiety Disorder prestasi. Hal tersebut menjadikan prestasi (GAD). merupakan hal yang penting bagi remaja, baik Maka dari itu perlu adanya intervensi yang prestasi di sekolah, keluarga maupun di dilakukan untuk menangani gangguan kecema- lingkungan sosial. Prestasi bagi remaja menjadi san menyeluruh yang terjadi pada remaja salah satu cara dalam pencapaian identitas. tersebut. Salah satu alternatif intervensi yang Namun, banyak tantangan dalam mencapai dapat dilakukan adalah Cognitive-Behavioural prestasi. Hal tersebut menjadikan perasaan Therapy. Menurut Falsetti & Davis (dikutip Halgin cemas muncul pada diri remaja tersebut. Coyle &Susan, 2010, h. 215) Cognitive-Behavioural (dalam Nevid, 2005, h. 169) menyatakan bahwa Therapy dapat memberikan keuntungan munculnya kecemasan menyeluruh dapat dibandingkan dengan intervensi psikofar- menyentuh tema-tema yang luas, seperti makologi dalam jangka waktu panjang.Cognitive- ketakutan akan penolakan atau kegagalan yang Behavioural Therapy menggunakan dasar dibawa pada berbagai situasi. Ketakutan asumsi pola pemikiran manusia terbentuk melalui terhadap penolakan atau self-perception yang proses rangkaian Stimulus-Kognisi-Respon tidak adekuat dapatdigeneralisasikan pada (SKR) yang saling berkait dan membentuk hampir seluruh area interaksi sosial dan prestasi. semacam jaringan SKR dalam otak manusia, Gangguan kecemasan menyeluruh dimana proses kognitif akan menjadi faktor merupakan suatu keadaan yang dialami penentu dalam menjelaskan bagaimana manusia seseorang sehingga menimbulkan perasaan berpikir, merasa dan bertindak (Oemarjoedi, cemas dan khawatir secara berlebihan dalam 2003, h. 6). jangka waktu yang cukup lama (Alloy, Riskind & Prediksi, Kajian Ilmiah Psikologi - No. 2, Vol . 1 , Juli - Desember 2012, hal. 229 - 233 229 PENERAPAN COGNITIVE-BEHAVIOURAL THERAPY UNTUK MENURUNKAN GEJALA-GEJAL... Andry Putra Pratama; Endang Widyorini, Lita Widyo Hastuti HIPOTESIS Hipotesis pada penelitian ini adalah bahwa Cognitive-Behavioural Therapy dapat menurun kangejala-gejala Generalized Anxiety Disorder pada remaja. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan model single case design dengan desain A-B-A-Follow Up. Pada proses penelitian, gejala-gejala Generalized Anxiety Disorder pada subjek diukur dengan menggunakan skala yang diisioleh subjek sendiri(self-report) serta observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang berusia 16 tahun yang mengalami gejala-gejala Generalized Anxiety Disorder sesuai dengan kriteria di DSM- IV-TR™ (APA, 2000, h. 476). Peneliti melakukan identifikasi gejala-gejala Generalized Anxiety Disorder dibawah supervisi psikolog yang juga berperan sebagai dosen pembimbing. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik. Data frekuensi didapat dari penghitungan hasil dari lembar skala self-report selama baseline I, treatment, baseline II dan follow-up. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Cognitive-Behavioural Therapy dapat menurunkan gejala-gejala Generalized Anxiety Disorder pada remaja. Gejala-gejala Generalized Anxiety Disorder tersebut ada yang sepenuhnya menghilang, tetapi ada gejala yang belum sepenuhnya menghilang. Proses penurunan tiap-tiap gejala akan diuraikan berikut ini: Prediksi, Kajian Ilmiah Psikologi - No. 2, Vol . 1 , Juli - Desember 2012, hal. 229 - 233 230 PENERAPAN COGNITIVE-BEHAVIOURAL THERAPY UNTUK MENURUNKAN GEJALA-GEJAL... Andry Putra Pratama; Endang Widyorini, Lita Widyo Hastuti mempunyai kehendak bebasnya masing-masing. Subjek menjadi lebih mau menerima ketidakpastian yang terjadi, ia mampu menerima semua kemungkinan yang akan terjadi. Kondisi tersebut membuat rasa khawatir berlebihan yang ada dalam diri subjek menurun, sehingga gejala- gejala kecemasan menyeluruh yang lain pun mengalami penurunan. Kelemahan penelitian ini ada pada skala self-report yang belum diuji reliabilitasnya dan pada terapis yang belum mempunyai sertifikasi sebagai terapis Cognitive-Behavioural Therapy. Keterangan: KESIMPULAN DAN SARAN PWAT = Psychoeducation and Worry Awareness Training 1. Kesimpulan IE = Imaginal Exposure Cognitive-Behavioural Therapy dapat PST = Problem -Solving Training menurunkan gejala-gejala Generalized Anxiety RUW = Reevaluation of the Usefulness of Disorder pada remaja. Gejala-gejala yang Worry menghilang yaitu gejala khawatir berlebihan, URBE = Uncertainty Recognition and kurang bersemangat dan mudah lelah, sulit Behavioral Exposure berkonsentrasi atau pikiran kosong, dan RP = Relapse Prevention gangguan tidur. Sedangkan gejala-gejala yang DISKUSI menurun tetapi belum menghilang sepenuhnya Hasil analisis penelitian ini menunjukan yaitu irritability dan gejala fisik. Dengan demikian, bahwa Cognitive-Behavioural Therapy dapat hipotesis penelitian ini dapat diterima. menurunkan gejala-gejala Generalized Anxiety 2. Saran Disorder padaremaja. Skor tiap subskala self- a. Bagi Subjek report menunjukan adanya penurunan gejala- Mengingat adanya gejala-gejala gejala Generalized Anxiety Disorder pada subjek Generalized Anxiety Disorder pada setelah dilakukan Cognitive-Behavioural subjekyang belum sepenuhnya Therapy. Hal ini sesuai dengan penelitian menghilang, diharapkan perlu ada sebelumnya bahwa Cognitive-Behavioural pendampingan bagi subjek. Dengan Therapy telah terbukti mampu menurun demikian, proses terapi dapat dilanjutkan kangejala-gejala Generalized Anxiety Disorder kembali sampai semuagejala yang ada bisa (Dugas & Robichard, 2007). Gejala-gejala mengalami penurunan kembali dan Generalized Anxiety Disorder yang dialami menghilang. subjek mengalami penurunan setelah sesi enam b. Bagi peneliti selanjutnya atau setelah melewati tahap Reevaluation of the Peneliti lain dapat menggunakan metode ini Usefulness of Worry. Hal ini dikarenakan sebagai alat terapi untuk kasusyang sama Cognitive-Behavioural Therapy merupakan dengan penelitian ini, namun dengan sebuah treatment yang bertahap dari tahap satu menggunakan terapis yang sudah sampai tahap enam. Efek treatment baru terjadi mempunyai sertifikasi sebagai terapis setelah melewati tahap Reevaluation of the Cognitive-Behavioural Therapy. Selain itu, Usefulness of Worry karena pada tahap tersebut skala yang digunakan dapat diuji baru terjadi disputing atau subjek menentang reliabilitasnya terlebih dahulu. keyakinan irrasionalnya. Subjek mendapatkan insight dengan bisa menerima keadaannya. Subjek menyadari bahwa ia tidak akan bisa mengatur dan menentukan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain, orang lain Prediksi, Kajian Ilmiah Psikologi - No. 2, Vol . 1 , Juli - Desember 2012, hal. 229 - 233 231 PENERAPAN COGNITIVE-BEHAVIOURAL THERAPY UNTUK MENURUNKAN GEJALA-GEJAL... Andry Putra Pratama; Endang Widyorini, Lita Widyo Hastuti DAFTAR PUSTAKA Hudson, J.L., Rapee, R.M., Deveney, C., Abramovich, E. 2006. Application of CBT in an Schniering, C.A., Lyneham, H.J., Inpatient Setting: Case Illutrationof an Adult &Bovopoulus, N. 2009. Cognitive- Male with Anxiety, Depression, and Axis II Behavioral Treatment Versus an Active Symptoms.Clinical Case Studies. http:// Control for Children and Adolescents With www.sagepublications.com Anxiety Disorder: A Randomized Trial. Albano, A.M., & Kendall, P.C. 2002. Cognitif American Academy of Child and Adolescent Behavioural Therapy for Childrenand Psychiatry. 48:5. Adolescents with Anxiety Disorder: Clinical Hudson, J.L., Hughes, A.A., & Kendall, P.C. 2004. Research Advances.International Review of Treatment of Generalized Anxiety Disorder Psychiatry, 14, 129-134. in Children and Adolescents. Dalam buku, Alloy, L.B., Riskind, J.H., & Manos, M.J. 2005. Handbook of Interventions that Work with Abnormal Psychology. CurrentPerspective. Children and Adolescents. Prevention and 9th Edition. New York : The McGraw-Hill Treatment (Paula B. & Thomas H.O., Ed.). Companies, Inc. London : Wiley & Sons Ltd, American Psychiatric Association. 2007. Huppert, J.D., & Rynn, M. 2004. Generalized Diagnostic and Statistical Manual ofMental Anxiety Disorder. Dalam buku, Clinical Disorder. 4th Edition. Washington DC : Manual of Anxiety Disorders (Dan J.S, Ed.). American PsychiatricAssociation. Washington, DC : American Psychiatric Anna, L.K. 2011. Kecemasan dan Depresi Capai Publishing, Inc. 11,6 Persen. Diambil tanggal29 September Kaplan, H.I., Sadock, B.J., & Grebb, J.A. 1997. 2011, darihttp://health.kompas.com/read/ Sinopsis Spikiatri. Ilmu Pengetahuan 2 0 1 1 / 0 9 / 2 9 / 0 7 0 2 1 2 3 3 / Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid 2. Alih Bahasa: Kecemasan.dan.Depresi.Capai.11.6.Persen Widjaja Kusuma. Jakarta : Binarupa Aksara. Corey, G. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling Lappalainen, R., Lehtonen, T., Skarp, E., Taubert, dan Psikopatologi. Edisi 4.Penerjemah : E. E., Ojanen, M., & Hayes, S.C. 2007. The Koeswara. Bandung : PT. Eresco. Impact of CBT and ACT Models Using Davidson, G.C., & Neale, J.M. 1998. Abnormal Psychology Trainee Therapists: A Psychology. 7th Edition. NewYork : John Preliminary Controlled Effectiveness Trial. Wiley & Sons, Inc. Http://www.sagepublications.com Dewi, I. 2008. Anxiety Disorder: Dapat Dialami Miranda, A. 2000. Efficacy of Cognitive- Pula oleh Anak dan Remaja. Kabar Behavioral Therapy in the Treatment of Indonesia. Diambil tanggal 17 Juli 2008, Children with ADHD, With and without darihttp://diahseptilina.blogspot.com/2010/ Aggressiveness.Psychology in the Schools. 05/anxiety-disorder-dapat-dialamipula.html Vol. 37(2). Dugas, M.J., & Robichard, M. 2007. Cognitive- Montgomery, S.A. 2009. Handbook of Behavioral Treatment forGeneralized Generalised Anxiety Disorder. London: Anxiety Disorder. From Science to Practice. Springer Healthcare. New York. Nazir, M. 1999. Metodologi Penelitian. Jakarta : Taylor & Francis Group, LLC.Geldard, K., & Ghalia Indonesia. Geldard, D. 2011. Konseling Remaja. Nevid, J.S., Rathus, S.A., Greene, B. 2005. Pendekatan Proaktif untukAnak Muda. Edisi Psikologi Abnormal. Jilid 1. Edisi kelima. 3. Alih Bahasa: Eka A. Yogyakarta: Pustaka Jakarta : Erlangga. Pelajar. ______________________________. 2005. Halgin, R.P., & Susan, K.W. 2010. Psikologi Psikologi Abnormal. Jilid 2. Edisi kelima. Abnormal: Perspektif Klinis padaGangguan Jakarta : Erlangga. Psikologis. Edisi 6. Alih Bahasa: Aliya Oemarjoedi, A.K. 2003. Pendekatan Cognitive Tusyani, dkk. Jakarta :Penerbit Salemba Behavior dalam Psikoterapi. Jakarta : Humanika. Kreativ Media. Palmer, S. 2010. Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Prediksi, Kajian Ilmiah Psikologi - No. 2, Vol . 1 , Juli - Desember 2012, hal. 229 - 233 232
no reviews yet
Please Login to review.