jagomart
digital resources
picture1_Contoh Artikel Ilmiah Penelitian 8805 | Ujian Disertasi Mekanisme Analgesia Akupunktur | Akupunktur


 267x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.07 MB       Source: 7. Berita


File: Contoh Artikel Ilmiah Penelitian 8805 | Ujian Disertasi Mekanisme Analgesia Akupunktur | Akupunktur
ujian disertasi soeharsono mekanisme analgesia akupunktur dikirim oleh prasetya1 pada 31 juli 2008 komentar 0 dilihat 4154 soeharsono menurut pengalaman klinis akupunktur adalah salah satu seni pengobatan tradisional yang dilakukan ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 29 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
       Ujian             Disertasi             Soeharsono:             Mekanisme             Analgesia 
      Akupunktur
      Dikirim oleh prasetya1 pada 31 Juli 2008 | Komentar : 0 | Dilihat : 4154
                               Soeharsono
      Menurut pengalaman klinis, akupunktur adalah salah satu seni pengobatan tradisional yang dilakukan dengan cara
      menusukkan jarum pada bagian luar tubuh. Akibat tusukan jarum, tubuh akan terangsang untuk memperbaiki
      disfungsi pada organ yang dimaksud. Sehubungan dengan itu, untuk memelihara, mengembangkan dan
      memberikan jaminan kompetensi pada terapi akupunktur, maka diperlukan penelitian lebih banyak dan intensif
      sehingga mempercepat pengakuan masyarakat ilmiah untuk menerapkan akupunktur sebagai bagian dari energetic
      medicine dalam dunia kedokteran modern.
      Demikian pernyataan drh Soeharsono MSi dalam disertasi berjudul "Peran Kanal Ion Na+, Ca2+ dan K+ dalam
      Mekanisme Analgesia Akupunktur Titik Zusanli pada Tikur Putih (Rattus norvegicus)". Ujian terbuka disertasi ini
      diselenggarakan Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB), Kamis (31/7).
      Majelis penguji terdiri dari promotor Prof Dr dr Handono Kalim SpPD KR, kopromotor Prof Dr dr Edi Widjajanto
      MS SpPK (K) dan Prof Dr drh R Tatang Sentanu Adikara MS Makp, serta komisi penguji: Prof dr M Aris Widodo
      MS SpFK PhD, Prof Dr dr Harijono Achmad SpPD KGEH, Dr H Slamet Wahyudi ST MT dan Prof Dr drh H
      Sarmanu MS.
      Biofisik Titik dan Meridian Akupunktur
      Mekanisme kerja akupunktur menyangkut dua hal yang saling berkaitan yaitu pemahaman tentang titik dan
      meridian akupunktur. Soeharsono menjelaskan, titik akupunktur tersebut berfungsi sebagai sumber sinyal. Sinyal
      kemudian ditransmisikan melalui meridian menuju organ sasaran. Fungsional keduanya menurutnya dibuktikan
      dengan adanya de qi, yaitu rasa nyeri dengan intensitas rendah didaerah titik akupunktur setelah perangsangan.
      Lebih jauh, Ia pun menjelaskan secara rinci bahwa mekanisme nyeri diawali dengan pembentukan pulsa oleh
      nosiseptor, yang mekanismenya disebabkan oleh aktivitas kanal ion terutama kanal ion natrium (Na+), kalsium
      (Ca2+) dan kalium (K+). Aktivitas kanal Na+ dan Ca2+ menyebabkan membran berdepolarisasi sehingga terjadi
      pembentukan pulsa. Pulsa berperan sebagai sinyal diterima oleh otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.
     Selain itu, dampak aktivitas kanal Na+ dan Ca2+ adalah merangsang aktivasi kanal K+. Aktivasi ini kemudian
     akan mengembalikan membran pada kondisi semula. Berapa sediaan anastesi lokal, menurut Soeharsono, mampu
     menghilangkan rasa nyeri seperti bupevecain yang bekerja menghambat kanal Na+ dan mampu menghilangkan
     nyeri melalui pencegahan pembentukan pulsa yang disebabkan oleh kegagalan depolarisasi membran nosiseptor
     sebagai akibat tidak berfungsinya kanal Na+. Analog dengan itu, penyuntikan verapamil menurutnya juga bekerja
     menghambat kanal Ca2+ yang terbukti menurunkan aktivitas kelistrikan titik akupunktur terukur dalam sifat
     hantaran listrik dan menghilangkan analgesia terukur pada respon nyeri menggunakan pelat panas.
     Sementara itu, berbeda dengan kedua sediaan tersebut, Tetraetilamonium menurutnya bekerja untuk menghambat
     kanal K+ yang akibatnya justru memperpanjang depolarisasi. Bertolak pada hal ini, Soeharsono kemudian berpikir
     bahwa terdapat persamaan mekanisme kerja analgesia akupunktur pada titik zusanli dengan mekanisme nyeri
     terfokus pada aktivasi nosiseptor sehingga memperbesar dugaannya bahwa kanal Na+, Ca2+ dan K+
     memperantarai analgesia akupunktur terfokus pada titik zusanli.
     Penelitian akupunktur
     Penelitian Soeharsono dilakukan dengan menggunakan tikus putih di Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran
     Hewan Unair. Tujuannya, untuk membuktikan peran kanal ion Na+, Ca2+ dan K+ dalam titik zusanli dalam
     mekanisme analgesia akupunktur, serta hubungannya dengan fungsi meridian. Alur kerangka penelitiannya adalah
     penusukan jarum akupunktur pada titik zusanli dilanjutkan oleh pengaliran arus listrik yang dibangkitkan oleh
     elektrostimulator, pada frekuensi 2 hz selama lima menit, menyebabkan analgesia (jarak respon ekor berupa garis
     lurus (mm) kurva yang dibentuk oleh ekor ketika membebani dan meninggalkan penyangga). Efek ini terukur oleh
     lama waktu muncul respon (gerak ekor menghindar terhadap sumber rangsang) pada uji respon ekor (URE).
     Jika lidokain (sediaan penghambat kanal Na+), kanamisin (sediaan penghambat kanal Ca2+ ) dan tetraetil
     amonium/TEA (sediaan penghambat K+) diberikan pada titik tersebut sebelum perlakuan akupunktur berpengaruh
     terhadap efek analgesia akupunktur maka besar dugaan bahwa kanal Na+, Ca2+ dan K+ memperantarai analgesia
     yang disebabkan oleh perangsangan titik akupunktur yang secara klasik mekanisme ini dilakukan oleh meridian
     yaitu melalui konsep transduksi membran atau dapat dikatakan bahwa meridian merupakan bagian dari sistem
     kanal ion.
     Dari penelitian ini disimpulkan, analgesia yang disebabkan oleh perangsangan pada titik zusanli bersifat umum.
     Hal tersebut ditunjukkan melalui perangsangan pada titik zusanli dengan menggunakan elektrostimulator
     menghambat respon ekor ketika dinyerikan dengan air bertemperatur 56 derajat celsius yang dikenakan pada ujung
     ekor.
     Titik zusanli sebagai ujung ekor dalam mekanisme analgesia tersebut diperantarai oleh aktivitas kanal Na+, Ca2+
     dan K+. Hal tersebut dijelaskannya dibuktikan melalui pemberian lidokain, kanamisin dan TEA pada titik zusanli
     yang mempengaruhi efek analgesia yang ditimbulkan terukur oleh URE. efek analgesia tersebut menurutnya
     berupa pemberian lidokain dan kanamisin yang menghambat analgesia sedangkan TEA memperpanjang analgesia.
     Jika dikaitkan dengan fungsi dan definisi meridian, maka dikatakannya bahwa dalam lingkup kecil fungsi meridian
     selaras dengan peran kanal ion.
     Setelah mempertahankan disertasinya, dalam yudisium, Soeharsono dinyatakan lulus dan layak menyandang gelar
     doktor dalam bidang ilmu kedokteran dengan minat biomedik, dengan predikat memuaskan. [nok]
     Artikel terkait
         Disertasi     Pieter     Kakisina:     Peran     Leptin     Meningkatkan     Kualitas     Oosit     
         Disertasi     Titik     Musriati:     Analisis     Pemasaran     Bawang     Merah     di     Probolinggo     
      Disertasi     M     Muchlish     Adie:     Perbaikan     Ketahanan     Kedelai     
      Disertasi     Bambang     Susilo:     Transesterifikasi     Biodiesel     dengan     Ultrasonik     
      Disertasi     Puguh     Surjowardojo:     Karakterisasi     Fenotipik     Mastitis     Sapi     FH     
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Ujian disertasi soeharsono mekanisme analgesia akupunktur dikirim oleh prasetya pada juli komentar dilihat menurut pengalaman klinis adalah salah satu seni pengobatan tradisional yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum bagian luar tubuh akibat tusukan akan terangsang untuk memperbaiki disfungsi organ dimaksud sehubungan itu memelihara mengembangkan dan memberikan jaminan kompetensi terapi maka diperlukan penelitian lebih banyak intensif sehingga mempercepat pengakuan masyarakat ilmiah menerapkan sebagai dari energetic medicine dalam dunia kedokteran modern demikian pernyataan drh msi berjudul peran kanal ion na ca k titik zusanli tikur putih rattus norvegicus terbuka ini diselenggarakan program pascasarjana fakultas universitas brawijaya fk ub kamis majelis penguji terdiri promotor prof dr handono kalim sppd kr kopromotor edi widjajanto ms sppk r tatang sentanu adikara makp serta komisi m aris widodo spfk phd harijono achmad kgeh h slamet wahyudi st mt sarmanu biofisik meridian ker...

no reviews yet
Please Login to review.